I give you Sunshine
© Naruto, Masashi Kishimoto, 1999.
Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Rating : T cukuplah..
Genre : Romance/Friendship (sepertinya)
-I Give You Sunshine-
" Tak akan ada perpisahan yang abadi kecuali kematian."
KONOHA VILLAGE, umur 13 tahun
"Sasu-chan, kemari! Aku ingin menunujukan sesuatu!"
"Hey! Sakura! Apa yang mau kau lakukan ? Lihat ini, kau menarik tanganku! Sakit tau! Lihat! Rokku juga jadi kotor!"
"Shht! Diam ya! Ada yang ingin kutunjukan padamu! Aku yakin kau pasti suka, Sasu-chan." Kata Sakura sambil mengarahkan jari telunjuknya pada bibir Sasu-chan.
Sakura hanya bisa terdiam melihat sahabatnya yang satu ini mukanya merah. Lalu, Sakura tersenyum manis kepada Sasu-chan.
Sakura manarik tangan Sasu-chan menuju suatu tempat. Mereka melewati ladang gandum yang telah menguning. Sakura mengajak Sasu-chan berlari melewati hamparan gandum itu. Menuju ke sebuah kuil di dekat ladang… Sasu-chan hanya bisa mengikuti Sakura tanpa mengetahui jalan pikiran Sakura. Sesampainya mereka di kuil, merekapun menaiki kuil yang bertingkat-tingkat, hingga sampailah pada puncak teratas kuil. Dimana disitu terdapat altar permohonan dan sebuah pohon beringin yang indah…
"Tutup matamu Sasu-chan! Aku akan memberikan hamparan cahaya."
"Hey! Tapi…" ucapan Sasu-chan tidak dilanjutkan karena Sakura terlanjur menutup mata Sasu-chan dengan kedua tangannya.
Angin berhembus membuat rambut panjang Sasu-chan berkibar dengan lembut, sehinga mengenai wajah sahabatnya tergelitik.
"Sasu-chan, rambutmu indah sekali yah! Mengenai mukaku, hingga wajahku tergelitik…" Sakura mengambil jeda untuk bernafas. "Heii! Kita sudah sampai! Jangan buka matamu dulu! Tunggu hingga aku memberi aba-aba!" Perintah Sakura.
Sasu-chan pun menuruti perintah Sakura dengan tidak membuka matanya.
"Hitungan ketiga yaa Sasu-chan! Satu.. dua… Tiga! Sekarang buka matamu Sasu-chan!" teriak Sakura dengan keras.
Sasu-chan membuka matanya. Ia hanya terpana melihat Sakura membentangkan tangannya sambil tersenyum padanya. Dan, tiba-tiba, ribuan bulu-bulu terbang menimpanya dan Sakura dari belakang.
Ternyata, itu adalah sekawanan burung merpati yang menerobos dirinya & Sakura, dan .. WOW ! Setelah sekumpulan burung itu pergi, ia melihat cahaya indah yang menimpanya bersama Sakura.
Cahaya itu berasal dari matahari yang sedikit demi sedikit mulai tenggelam. Cahayanya kuning-jingga, dan memantul pada desanya, sehingga desa itu terlihat sangat indah. Ternyata, Sakura menunjukan sunset kepada Sasu-chan.
Sungguh Sasu-chan tak menyangkan dengan perbuatan Sakura. Ketika Sasu-chan menengok ke samping, dilihatnya Sakura telah menghilang. "Sakura! Kau dimana? Aku ingin ngomong sesuatu padamu!" teriak Sasu-chan sambil mencari-cari Sakura.
"Sasu-chan! Lihat keatas!" teriak Sakura dari kejauhan.
Sasu-chan mendongakkan kepalanya ke atas sesuai perintah Sakura. Dan, tiba-tiba saja, sesuatu menimpanya. Jatuh dari pohon beringin disebelahnya. "Sasu-channn! Selamat ulang tahun!" ucap Sakura yang ternyata menimpanya.
"Hei, Sakura! Berat tau? Apa kau tidak sadar, berbahaya sekali melakukan itu?" kata Sasu-chan yang jatuh terlentang, karena Sakura telungkup diatas badannya.
"Tentu saja aku tau! Tapi, aku ingin melakukan sebuah kejutan untukmu! Karena, aku sayang sasu-chan!" ucap Sakura sambil tertawa.
"Apa kau sayang padaku?" Tanya Sasu-chan yang raut mukanya berubah.
"Tentu aku menyayangimu! Melebihi semua bonekaku!"
Sasu-chan tidak tahan lagi. Sudah semenjak dulu, ia menyukai sahabatnya. Jika bukan karena keluarganya, ia pasti sudah menunjukkan dirinya yang sebenarnya. Persetan dengan dirinya yang sekarang membalikan posisinya dengan posisi jatuh nya sakura. Dan sekarang, ia berada di atas sakura, sedangkan Sakura dibawahnya. Lalu, dia memegang wajah Sakura mendekati wajah Sakura dengan dirinya sedikit demi sedikit. Dan, pada akhirnya, bibir merekasaling bertemu tepat saat cahaya temara matahari tenggelam mencapai puncaknya.
Sinarnya yang menyilaukan mengenai mereka karena terhalang rindangnya pohon beringin. Ciuman itu hangat dan lama. Mereka berdua saling merasakannya dan menghayatinya, dengan cara menutup mata mereka. Tak lama kemudian, Sasu-chan melepas wajah Sakura dan tersenyum.
"Terima kasih hadiah ulang tahunnya, Sakura." Ucapnya sambil tersenyum.
Sakura hanya tersentym melihat tingkah sahabatnya. "Sama-sama Sasu-chan!" balasnya sambil tersenyum.
"Ayo pulang sakura!" ajak sasu-chan.
"Iya sebentar! Heii ! Tunggu aku Sasu-chan!" teriak Sakura karena Sasu-chan telah berjalan lebih jauh. Sakura mengejarnya, dan ia terlihat ngos-ngonsan karena mengejar Sasu-chan. Sasu-chan hanay tersenyum lalau menggandeng tangan Sakura, menuju rumahnya.
"Sasu-chan, apa maksudmu tentang ciuman yang tadi?"
"Hmm.. bukan apa-apa kok. Memangnya ada apa?"
"Aneh saja. Sesaat, kamu terlihat seperi laki-laki. Padahal, kamu kan perempuan!"
Saat Sasu-chan mendengar kata-kata terakhir Sakura, ia hanya tersenyum kecut. "Hahaha… itu hanya sekedar ciuman persahabatan. Juga rasa terima kasihku padamu sakura-chan. Pokoknya kau ingat ulang tahunku, bahkan memberiku hadiah yang sangatttt indah!"
"Kau memang sahabatku Sasu-chan!" sambil pulang kerumah mereka masing-masing.
Waktu berjalan begitu cepatbegi mereka berdua dengan tawa dan canda sebagai sahabat. Sakura selalu berusaha menjadi sahabat dan pelindung Sasu-chan yang lemah, sedangkan Sasu-chan eksal karena tak bisa berbuat apa-apa. Sampai akhirnya, datang berita yang mengejutkan bagi mereka berdua.
"Sasu-chan!"
"Ya.. Kenapa?"
"Tidak ada apa-apa kok."
"Wajahmu kenapa? Kok pucat sekali?"
Tiba-tiba saja Sakura menangis dihadapan Sasu-chan. "Aku.. harus pindah dari desa Konoha ini Sasu-chan.."
Sasu-chan hanya terpaku mendengar berita itu.
"Sasu-chan, aku tak igi pindah dari Konoha. Aku harus bersama sasu-chan, tapi, ayah tak mengizinkan.. ia ingin keluarganya tetap utuh, dan aku tak bisa menolak keinginan itu, karena takut ayah jadi sedih.. Hikshikshiks.."
"Taka apa Sakura. Seperti apapun kita berpisah, perseahabatan kita tak akan kulupakan. Lagipula, tanpamu, aku akan baik-baik saja. Aku akan mencoba menjadi kuat, dan begitu kau kembali, pasti kau akan kaget melihat aku berubah."
"Hahahaha …. Sasu-chan, kau bisa saja!"
"Ngomong-ngomong, kapan kau akan pindah?"
"Sebentar lagi Sasu-chan. Bahkan kau bisa menghitungnya karena aku akan pergi besok."
"APAAA?" Sasu-chan terdiam. Mulutnya membisu. Ia terlalu shock dengan berita itu.
"Aku akan pindah besok Sasu-chan. Berangkat dengan mobil. Kata ayahku, aku akan pindah ke sebuah negeri bernama Jepang. Kami akan pergi tepat pukul 7 pagi."
Sasu-chan yang kesal mendengar itu tanpa sadar menhusir Sakura. "Pulanglah Sakura. Besok, kau harus pergi."
"Tapi… Sasu-chan. Aku ingin menghabiskan waktu terakhirku bersamamu.."
"Aku bilang pulang! Lebih baik aku tidak melihatmu daripada harus berpisah dengan cara menyakitkan seperti ini. CUKUP! Aku tak mau melihatmu lagi! Dan aku tak akan berterima kasih karena kau melindungku. Toh aku sebenarnya tak meminta hal itu darimu."
"SASU-CHAN BODOH! AKU BENCI SASU-CHAN! Memang siapa yang menginginkan terima kasihmu? Ambil ini! Aku berharap supaya kau lupa padaku! DASAR BODOOOOOH!!!" teriak Sakura sambil melempar sesuatu ke arah Sasu-chan dan berlalri meninggalkannya.
Sasu-chan hanya memegang pipinya yang memerah sambil memaligkan muka. Tak mau melihat Sakura.
'Mungkinkah aku harus bersikap seperti ini padamu sakura? Aku tak mau kau terpaksa meninggalkan keluargamu hanya karena aku.' Ucap Sasuke dalam hatinya.
Tak lama kemudian, kantuk menyerang Sasu-chan, sehingga membuat Sasu-chan tertidur.
"Sasu-chan! Bangun! Sudah pagi! Meskipun ini hari minggu, kau harus tetap bangun pagi!" teriak Itachi sambil membuka pintu kamar Sasu-chan.
"Aniki! Jam berapa ini?" Tanya Sasu-chan sambil mengucek-ucek matanya.
"Jam setengah 8. Memangnya kenapa?" Tanya Itachi bingung.
"APAAAAAA? BAKA ANIKI! KENAPA TAK MEMBANGUNKAN AKU JAM 7??"
"Hah? Ini kan hari minggu, kupikir kau masih mau tidur, Sasu-chan. Lagipula, aku gemas melihatmu tidur dengan daster sambil memeluk boneka.. Oohhh.. Manisnya! Oh ya, sahabatmu Sakura bukannya mau pindahan? HEIII! SASU-CHAN!"
Sasu-chan berlari menerobos Itachi, keluar dari rumahnya tanpa memakai sedikitpun alas kaki. Ia terus berlari menuju rumah sakura yang hanya berbeda beberapa blok dari rumahnya.
Ketika Sasu-chan sampai di perempatan gang, ia melihat sebuah mobil berwarna hitam melewati gang itu. Ia yakin 100%, itu adalah mobil Sakura. Tanpa memperdulikan kakinya yang luka-luka, ia terus berlari mengejar mobil itu, dan berteriak memanggil sahabat sekaligus orang yang ia di cintainya.
"SAKUUUURAAAAAA!" teriak Sasu-chan.
(Di dalam mobil).
Sakura sedang termenung mengingat perpisahannya yang kelam dengan Sasu-chan. Ia menyesal telah berkata kasar kepada sahabatnya, yang entah kapan lia bisa temui lagi.
"hah… biarlah ini menjadi masa lalu… toh sampai sekarang saja, Sasu-chan tidak mengejarku" keluhnya pelan. Tak terasa, mata hijau zamrud nya berlinang air mata.
"SAKUUURAAAAA!!" teriakan keras itu membuat sakura kaget, dan tersadar dari lamunan dan kesedihannya. Ia berusaha menengok ke belakang, tempat yang ia rasa merupakan sumber suara Sasu-chan.
Teriakan itu sangat membekas di hati sakura. Teriakan khas itu hanya berasal dari sasu-chan.
Ia tak menyangka, Sasu-chan akan mengejarnya sampai ke sini..
"STOOPP!" teriaknya pada pak supir yang mengemudikan mobil hitam itu. Supir yang sedang menyetir itu kontan menyetop mobil yang sedang ia kemudikan.
Sakura menekan automatic key yang berada di sebelahnya. Ia segera keluar dari mobil itu, dan berlari menuju arah suara Sasu-chan. Tak lama ia berlari, ia melihat seorang anak kecil berdaster yang tak memakai alas kaki. Kakinya penuh denga luka. Nafas anak itu terengah-engah. Anak itu jatuh karena kecapekan saat melihat sakura berdiri di depannya.
"Sasu-chan, kamu kenapa?" ucap Sakura pelan sambil mendekati Sasu-chan.
Sasu-chan pun dengan refleks memeluk Sakura.
"Maafkan aku Sakura… Perkataanku kasar kemarin. Sejujurnya, kau adalah sahabatku yang terbaik."
"Tentu saja bodoh! Aku sudah memaafkanmu! Dan sejujurnya, aku tak mau kamu melupakanku."
"Hmm… kalau begitu, dengan ini kita impas. Tapi, aku tak akan mengubah kata-kataku. Aku akan menjadi kuat saat kau kembali, dan mungkin, kau akan suka padaku. Hehehe…"
"hahahaha… Sasu-chan, kau bicara seperti itu seakan saat kita bertemu lagi, kau akan jadi laki-laki saja."
Sasu-chan hanya terseyum kecut mendengar kata-kata Sakura.
'Belum saatnya Sakura tau akan hal yang sebenarnya.' Batin Sasu-chan dalam hati.
"Berjanjilah Sasu-chan, kau tak akan melupakanku!"
"Berjanjilah juga padaku Sakura, bahwa saat kau kembali, kita akan saling menyukai.."
"Baiklah!! Aku akan menepatinya!" katanya sambil terseyum manis.
Mereka pun saling mengikat janji dengan mengaitkan jari kelingking mereka satu sama lain. Lalu mengecup jari kelingking masing-masing. Itu adalah tanda janji mereka.
Setelah Sakura menyelesaikan urusannya dengan Sasu-chan, Sakura kembali masuk ke dalam mobil hitamnya. Ia masuk ke dalam mobil itu, dan menutup pintunya perlahan. Berusaha menikmati sisa waktunya untuk menatap sahabatnya tersayang, sasu-chan.
Mobil itupun kembali berjalan. Sakura membuka kaca jendela mobilnya dan menyembulkan kepalanya dari sana. Ia juga melambaikan tangannya kepada Sasu-chan. Sasu-chan membalas lambaian itu.
"SAKURAAA! Ingatlah tak ada perpisahan yang kekal kecuali kematian!! Kembalilah kesini 7 tahun lagi! Karena dalam 7 tahun, aku akan berubah dan melindungimu! Tunggulah Sakuraa!" teriak Sasu-chan.
"Pasti Sasu-chan! Aku akan kembali 7 tahun lagi! Tunggulah saat itu! Sayonara Sasu-chan!" balas Sakura sambil berteriak juga.
Mobil Sakura pun semakin menjauh dari pandangan Sasu-chan. Sasu-chan tak berusaha mengejarnya kembali. Ia terus melambaikan tangannya ke arah mobil itu, sampai mobil itu benar-benar hilang dari pandangan Sasu-chan dan segalanya menjadi gelap…
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KONOHA VILLAGE, UMUR 17.
Uchiha Sasuke telah tumbuh dewasa. Ia menjadi seorang pria yang baik. Wajah tampan anugerah tuhan, otak yang diatas rata-rata, sikap dingin yang membuat semua wanita menanggapnya cool dan keren.
Namun, sesuatu datang pada hidupnya. Yang membuat hidupnya berebelok arah, menjadi lebih… buruk.
-
-
-
Haruno Sakura telah wafat.
-
-
-
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KONOHA VILLAGE, UMUR 20.
"KRIIIIIING….KRINGGGG... BANGUN AYAM! BANGUN COWOK AYAM, PETOK-PETOK-PETOK!"
Suara nyaring itu membuat laki-laki berambut ayam itu terbangun dari tidurnya. Ia mengucek-ucek mata onyxnya yang indah. Ia berusaha mematikan weker berisik nan norak itu. Tapi, apa mau dikata, karena tak sabar, ia banting weker berisik yang mengganggu telinga itu. Apalagi weker itu buatan aniki nya yang norak, lalu tidur kembali.
"SASUKEEE! Bangun! Ini semester barumu kan? Jangan sampai telat!" ucap seorang pria berambut panjang yang dikuncir dengan mata yang tak sabar.
Sasuke hanya diam.. Terus memenjamkan matanya. Entah kenapa hari ini ia malas menggerakkan kakinya untuk pergi ke kampus, tapi dasar Itachi, dia tidak tinggal diam melihat otoutounya yang malas-malasan. Tiba-tiba, timbul sedikit ide yang konyol di otaknyanya yang sableng.. Ia pun pergi keluar untuk mengambil sesuatu, sedangkan Sasuke tidur pulas kembali.
Tak lama, Itachi kembali dengan membawa sebuah barang yang bebulu halus, yaitu bulu kemoceng yang dia ambil dari dapur. Lalu ia mendekati Sasuke yang masih tergeletak di kasur, dan dengan iseng, ia mengelitiki mulut dan kuping Sasuke secara bergantian dengan bulu kemoceng. Membuat Sasuke tertawa ngakak (jadi kayak orang gila gitu deh) dan tidakkk…
Tanpa sadar Sasuke yang geli bangun dan (tidak sengaja) mencium pipi Itachi. Itachi yang kaget dengan perlakuan adiknya itu tersenyum, lalu memeluk adiknya dengan gaya yang sok imut, Sasuke tiba tiba sadar dari tidurnya dan melihat wajah menjijikkan dengan bibir yang hendak mencium jidatnya. Sasuke refleks menendang muka Itachi, dan pada akhirnya bibir Itachi berakhir dengan tragis.. Ia juga mendapat sedikit balasan yang indah, melalui kaki Sasuke yang anggun… (Huahahahahahaha!)
"Selamat menikmati, A-N-I-K-I ku yang tercinta.. Huahahaha!!" teriak Sasuke pada Itachi, lalu segera pergi meninggalkan Itachi untuk mandi.
Sedangkan Itachi, hanya bengong dengan bibir yang masih maju, tidak percaya first kissnya (yang rencana nya akan di berikan untuk Kisame) harus berakhir di kaki little foolish brothernya….
"Kenapa aku bermimpi tantang dia lagi?" tanya Sasuke dalam hati.
"Sasuke kau sudah mau berangkat belum?" tanya seorang wanita kepadanya. Tepatnya, wanita itu Mikoto.
"Yaa, hari ini semester baru, wajar kalau aku datang lebih cepat.. Lagipula aku mau bertemu Kakashi-sensei dulu, katanya ia ingin membicarakan sesuatau denganku." jawab Sasuke.
"Baiklah, hati-hati ya.. Kalau kau pulang telat, jangan lupa telpon ke rumah, biasanya seniman kan suka lupa waktu." canda Mikoto.
"Iya, terserah deh bunda mau ngomong apa tentang seniman.." balasnya dengan nada malas.
Sasuke pun berangkat menaiki mobil silver Mercedes Benz S-classnya menuju ke sebuah universitas yang bergengsi di Konoha, yaitu Konoha Art University. Meskipun namanya memakai kata 'Art', bukan berarti universitas ini tidak mempunyai bidang lain selain seni.. Buktinya Itachi aja bisa masuk ke sini dengan jurusan teknik. Universitas ini adalah universitas terbaik di Konoha. Jangan heran kalau isinya orang-orang pintar semua. Sasuke pun berhasil masuk jurusan seni yang ia inginkan dan sekarang memasuki smester ke 2 (20 tahun).
Sasuke pun turun dari mobilnya yang telah ia parkirkan di gedung parkir depan fakultas seni. Setelah ini, ia mau menemui teman-teman se-gank nya. Ia memasuki pelataran kampus fakultas seni. Tepat saat itu, angin berhembus dengan lembut, menerbangkan banyak kelopak bunga Sakura yang memang berasal dari pohon sakura yang ada di pelataran Fakultas Seni. Ia baru sadar, ternyata saat ini telah memasuki musim semi.
Musim yang indah, di mana para bunga bermekaran.. Sangat cocok untuk seniman yang butuh inspirasi dan hanami. Tapi ia terpaku bukan karena melihat keindahan musim semi, tapi karena di balik hamparan kelopak bunga Sakura yang berterbangan ia melihat seseorang... seseorang yang sangat di kenalnya.. Yang megingatkannya pada peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Seseorang yang dikabarkan telah mati beberapa tahun yang lalu muncul pada mimpinya kembali hari ini..
Gadis itu semakin mendekatinya dengan tatapan yang tak bisa ditebak.. Sedangkan ia sendiri terpaku.. Tak mempercayai apa yang dilihatnya. Ia menunggu, menunggu gadis itu menghampirinya mengucapkan beberapa kata yang akan membalas kerinduannya.. Tapi... gadis itu melewati nya tanpa sedikit pun mengucapkan beberapa patah kata. Malah ia memperlakukan Sasuke seperti orang yang tak di kenalnya.
Melihat perlakuan nya itu Sasuke secara refleks menahan tangan gadis itu agar tidak pergi. Dan mereka pun akhirnya saling bertatap muka satu sama lain....
TBC
