P E R I N G A T A N

Ini adalah website untuk orang yang memiliki sisi gelap…

Website untuk mengeluarkan segala pikiran jahat kalian di sini…

Kalian dapat memposting pikiran jahat kalian di sini…

Namun…

Berhati-hatilah…

Setiap kata yang di tulis oleh kalian akan menjadi kejadian yang sesungguhnya…

kalian bisa membunuh orang yang kalian benci persis seperti apa yang kalian tuliskan di sini…

Kalian dapat mencelakakan orang yang ingin kalian celakakan…

Hanya dengan menuliskan pikiran jahat kalian…

Dan…

Ketika tulisan kalian menjadi kenyataan,

Aku akan menuntut bayaran…

Jadi?

Silakan klik lanjutkan untuk memulai menulis pikiran jahat kalian dan jadilah seorang iblis

Atau

Klik keluar untuk meninggalkan website ini dan kau selamanya tidak akan bisa menemukan website ini lagi selamanya!


.

.

BECOME THE DEVIL

By : Fuyu-yuki-shiro

.

.

Disclaimer :

Bleach © Tite Kubo

.

.

Warning : OOC, dark theme, GaJe, dll

.

.

Happy reading!


Gadis itu meneguk ludahnya, tangan yang memegang mouse sedikit terangkat. Kira-kira bayaran apa yang akan diminta oleh pemilik website ini?

Website yang halaman pembukanya berlatar belakang berwarna seputih salju dan dihiasi kata peringatan yang seolah ditulis dengan darah. Ingin rasanya dia mengklik kata keluar, namun dia pun ragu dengan kata tidak bisa menemukan website ini selamanya. kata selamanya, mengganggu dirinya, karena kata itu bermakna lebih dari satu makna. Ambigu.

Gadis itu sedikit merenung, hampir dua menit sampai screen saver komputernya mengambil alih kegiatannya. Terlanjur! Dia sudah terlanjur menemukan website yang tidak dapat di akses oleh banyak orang meski kita mengetikkan alamat web yang benar,

"Website kutukan itu hanya dapat di buka oleh orang dengan pikiran jahat seperti iblis"

Dia teringat kata-kata temannya, si jenius Hitsugaya Toushiro ketika pemuda itu menceritakan mengenai website yang telah menjadi rumor di kalangan para remaja, entah dari mana rumor itu beredar.

Gadis bermata hitam itu menghela nafas. Karena kejadian tadi sore, dia nekat mencoba mengetikkan alamat website tersebut di addres bar Mozillanya dan entah merupakan sebuah keberuntungan atau tidak, website kutukan – begitulah orang menamai website itu – tersebut terbuka dengan hanya satu kali percobaan.

Mungkinkah dia punya pikiran yang jahat?

Seperti iblis?

Ataukah rumor itu merupakan sebuah kebohongan?

Gadis itu kemudian menghimpun semua keberaniannya dengan menutup mata hitamnya kemudian ketika matanya membuka, dia langsung menggerakkan pointer mousenya ke tombol lanjutkan dan kemudian dia sedikit terdorong ke belakang dengan kata-kata dengan tulisan berwarna merah darah yang tertera di sana…


KAMU TELAH MENGIKAT PERJANJIAN DENGANKU...

AKU AKAN MENGABULKAN SETIAP KEJADIAN SIAL YANG KAU TULISKAN PADA ORANG YANG KAU KEHENDAKI

BECOME THE DEVIL,

KUROSAKI KARIN?


Dia? Kenapa dia tahu kalau namanya adalah Kurosaki Karin? Padahal Karin tidak merasa mengisi form yang memang tidak ada di website kutukan yang dibukanya itu. Tahu dari mana orang ini? Lalu apa maksudnya dengan mengikat perjanjian dengan orang ini?

Seketika dada Karin berdegup kencang. Sial! Batinnya. Dia sudah terjebak. Entah bagaimana orang itu bisa tahu namanya. Namun kepalang tanggung dia mulai mengarahkan pointer ke arah kotak kosong yang sepertinya tempat untuk menulis 'cerita'nya. Karin meneguk ludah lalu mulai menyiapkan tangan dan pikiranku untuk menulis cerita, menulis unek-uneknya.


Namaku Kurosaki Karin, 16 tahun, SMA kelas dua. Ya… tanpa perlu kutulis diriku, sepertinya pemilik web ini sudah tahu siapa aku. Benar kan?

Aku tahu web ini dari temanku, namun aku tak akan menyebutnya di sini untuk menjaganya dari marabahaya.

Baiklah… karena ini adalah web untuk membuat orang lain yang – mungkin – aku benci menderita, aku tak salah kan? aku akan mulai menulis di sini.

Baiklah…

Sudah lama sekali aku berpacaran dengan seorang lelaki berambut merah sebagai ciri … namanya Hanakiri Jinta. Sudah sekitar tiga tahun aku menjadi kekasihnya. Kami saling menyayangi,

Namun itu dulu.

Karena sekarang, hatinya sudah menjadi milik orang lain yang ironisnya merupakan adik kembar tidak identikku!

Keh…

Aku tak tahu bagaimana perasaanku saat tadi, dia mengatakan hal itu dengan wajah innocent tanpa rasa bersalah sama sekali,

Kedua orang itu berdiri bersampingan menghadapku, Jinta menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal dan dengan enteng mengucapkan, "Maaf Karin, aku suka Yuzu, maka kita putus saja,"

Wow… enteng kan? aku hanya terdiam mendengar itu kemudian tatapan mataku menatap tajam ke arah adik kembar tak identikku, Kurosaki Yuzu yang hanya menunduk menyembunyikan muka tomatnya itu!

"Begitukah? Ya sudah, Selamat tinggal dan terima kasih,"

Dan aku terkejut dengan kata-kataku sendiri tadi. Hebat! Bersyukurlah aku karena aku mempunyai wajah tanpa ekspresi dan hati yang tidak selemah hati kebanyakan cewek.

Aku menerima kok, kejujuran Jinta dan Yuzu yang begitu menyakitkanku.

Aku menerimanya dengan ikhlas dan juga..

MUAK!

Demi Tuhan jika saat itu tidak di tempat yang ramai atau setidaknya aku membawa bola sepakku, sudah kukeluarkan semua kekesalanku pada Jinta.

Dalam perjalanan menuju ke rumah, aku mengumpat, menyumpahi dan segala hal yang buruk ku katakan hanya untuk kekasihku TERCINTA Hanakiri Jinta dan ADIKKU TERSAYANG Kurosaki Yuzu.

Oh, INDAHNYA cinta sampai membuatku mengutuk adikku sendiri.

Ok.. kau mau tahu apa isi kutukanku?

Apa isi harapanku kepada mereka berdua?

Aku berharap mereka TIDAK BAHAGIA selama aku TIDAK BAHAGIA.

Hm? Apakah itu sudah termasuk pikiran jahat?

Ya.. aku masih jauh dari kata seorang psycho yang menginginkan orang lain mati oleh tangannya sendiri.

Aku hanya ingin Jinta dan Yuzu tidak bahagia.

Ingin rasanya aku melihat Jinta terluka parah di pertandingan sepak bola tingkat daerah yang dinanti-nantinya dan karena luka itu, dia tidak bisa bermain sepak bola SELAMANYA.

Ya… SELAMANYA!

Bukankah itu menyakitkan? Ketika kau kehilangan sesuatu yang amat kau cintai melebihi dirimu sendiri?

Dan untuk Yuzu, aku ingin dia menyesal!

Menyesal…

Aku ingin memberinya pelajaran, APAPUN itu!

Tidak… aku tidak ingin Yuzu terluka seperti Jinta, karena aku tidak ingin punya saudara yang cacat. Wow.. betapa baiknya aku kan?

Hm… lalu, 'hukuman' yang pantas untuk Yuzu…

Bagaimana jika Jinta kita buat mencampakkannya? Ku kira itu adalah ide yang tidak terlalu buruk. Mengingat sepertinya Yuzu cinta setengah mati kepada cowok berambut merah BRENGSEK itu!

Jadi jika dia dicampakkan oleh Jinta, dia pasti akan seperti orang gila, dan pada saat itu aku akan menjadi orang pertama yang menghiburnya, sehingga dia merasa menyesal telah merebut Jinta dariku.

Ya.. setidaknya aku masih punya hati nurani untuk TIDAK menyakiti adikku. Ingat itu pemilik website ini.

Ok, sepertinya aku sudah cukup banyak mengeluarkan unek-unekku.

Apa menurutmu ini bukanlah pikiran jahat yang kau inginkan? Terserah, aku tidak peduli!

Ok, sankyu nee..


Karin kemudian, tanpa keraguan sedikitpun mengklik tombol Save and Publish di bawah kotak yang kini terisi tulisannya. Dan ketika dia menekan tombol itu, lagi-lagi dia dibuat terkejut.


TERIMA KASIH KUROSAKI KARIN

DALAM WAKTU DEKAT INI, AKU AKAN MENEMUIMU,

SETELAH AKU MENGABULKAN KEINGINANMU ITU


Deg!

Seketika jantung Karin berhenti. Apa yang tadi dia tulis? Dia lupa sama sekali dengan apa yang dia tulis, namun dia ingat dia menuliskan nama Jinta dan Yuzu.

Belum hilang rasa kagetnya, tiba-tiba web itu memudar,

Ya, memudar, seperti terbakar api kemudian tampilan yang ditampilkan layar komputernya adalah desktop komputernya.

Panic, Karin segera membuka kembali mozillanya, mengetikkan alamat website yang tadi diketiknya namun yang didapatnya adalah…

Error!

Website itu tidak ada…

Detik itu juga,rasa penyesalan dan was-was menghinggapi nuraninya.

Tanpa Karin sadari, di depan jendela kamarnya di lantai dua, seseorang menatapnya dengan seringaian yang mengerikan…


OOOoooOOO


Tiga hari kemudian…

Karin menatap was-was Jinta yang tengah melakukan pemanasan. Tinggal lima belas menit lagi pertandingan dimulai.

Dia khawatir, resah..

Entah kenapa, dia merasa dia menuliskan waktu 'kesialan' bagi mantan kekasihnya itu di saat pertandingan daerah ini.

Tapi dia tidak ingat apa yang ditulis olehnya… Oh Tuhan…. Bagaimana ini?

"Kurosaki," seorang lelaki yang menepuk pundak Karin di depan, membuatnya kaget. Ya ampun, saking bingungnya dia, dia kaget di panggil dari depan?

"Umh.. Toushiro, apa?" Tanya Karin bersikap sedingin mungkin, seperti raut wajahnya yang biasa.

"Kau terlihat cemas, ada apa?" Tanya Toushiro padanya, dengan nada cemas namun wajah tetap datar. Karin menggeleng.

"Tidak apa-apa, aku… baik-baik saja," ucap Karin tak yakin. Toushiro menatapnya tajam, namun hanya itu karena kemudian dia menepuk pundak Karin, "Kau itu partnerku, kita di sini sebagai seorang striker, kau tahu kan? kita harus berjuang sekuatnya," ucap Toushiro kemudian pergi. Karin menaikkan alisnya tidak mengerti.

"Lalu?"

"Dia memberimu semangat, Karin-chan," ucap Rangiku, manager tim sepak bola. Karin menaikkan alisnya sebentar kemudian tersenyum. Benar! Tak perlu memikirkan apa yg ditulisnya di web yg belum tentu kebenarannya itu kan? Sekarang yang harus dia pikirkan hanyalah pertandingan yg ada di depan matanya saat ini.

Karin menatap punggung Toushirou dengan pandangan yang lembut dan senyum yang tersungging di wajah stoicnya.


OOOoooOOO


Peluit sudah dibunyikan wasit.

Karin segera menggiring bola yang tadi dioper oleh Toushiro, dia berlari dengan gesit dan lihai, menghindar dari takel(?) pihak lawan. Sesekali, dia mengoper bola kepada Toushiro. Toushiro mengoper bola kepada Karin lagi yang langsung melakukan tendangan salto dan

GOL!

Satu point untuk SMA Karakura melawan SMA Society. Karin tersenyum penuh kemenangan. Toushiro mengusap kepala Karin, kemudian pertandingan dilanjutkan.

Babak pertama berlangsung cukup ketat dan sulit. Mereka sama-sama kuat dalam penyerangan dan pertahanan. Karin yang memang staminanya hanya sedikit (namanya juga perempuan, setomboy apapun perempuan itu) mulai kehabisan nafas.

"Kau kuat di babak kedua nanti?" Tanya Rangiku khawatir melihat raut Karin yang kelelahan. Karin mengangguk kemudian dia meminum air yang ada di botol minumnya sekali tegak. Rangiku yang melihat itu hanya menggeleng dan kemudian melirik ke arah pelatih klub mereka.

"Kau sudah tidak kuat lagi,Kurosaki," ucap pria berambut putih panjang tersebut.

"Tidak, saya masih kuat, pelatih," ucap Karin sungguh-sungguh. Ukitake menatapnya tajam kemudian menghela nafasnya.

"Baiklah kau boleh bertandingan, tapi kau menjadi back, " perintah Ukitake. "Hanakiri, kau gantikan posisi Kurosaki," ucap Ukitake lagi. Karin hanya menatap kesal kemudian mengangguk pasrah.


OOOoooOOO


Babak kedua dimulai, Toushiro mengoper bola pada Jinta. Jinta menggiringnya, namun entah kenapa, bola yang digiring Jinta berhasil direbut. Sehingga mereka selalu tidak mendapatkan gol begitupun dengan tim lawan. Karena ada Karin di posisi bertahan, tim society tidak bisa mencetak angka.

Bola kemudian diumpan Jinta kepada Toushiro, namun seseorang dari tim society yang dapat menebak arah operan dapat memotong umpan dari Jinta dan mulai melancarkan serangan ke tim Karakura. Jinta yang merasa kesal karena dia merasa tidak bermain bagus segera melancarkan serangan sleeding tekel (?) untuk mengambil bola namun gagal. Jinta kemudian berlari mengejar orang yang menggring bola, menghadangnya kemudian mati-matian merebut bola, namun…

DAK!

Bola sengaja ditendang oleh orang itu, membuat bola mengenai kaki kanan Jinta, membuatnya tersungkur dan Jinta mengaduh kesakitan. Pertandingan dihentikan, tandu masuk ke lapangan. Jinta dikerubungi teman setimnya dan karena tidak mungkin disembuhkan dengan spray, Jinta terpaksa diangkut keluar lapangan.

Ingin rasanya aku melihat Jinta terluka parah di pertandingan sepak bola tingkat daerah yang dinanti-nantinya dan karena luka itu, dia tidak bisa bermain sepak bola SELAMANYA.

Deg! Jantung Karin berdetak lebih cepat saat dia mengingat apa yang dia tulis di website kutukan itu. Dia juga sudah mengingat bahwa dia menulis itu di sebuah web kutukan. Karin kemudian menatap Jinta yang diangkut menggunakan tandu yang tengah memegang lututnya dengan ekspresi kesakitan.

Sakit…

Itulah yang dia rasakan saat melihat ekspresi mantan kekasihnya. Ayolah, mantan kekasih belum tentu juga menjadi mantan orang yang disayangi kan?

Karena Karin masih menyukai Jinta sampai sekarang….

Ya… SELAMANYA!

Karin menutup telinganya lagi, perasaan menyesal benar-benar merenggut akal sehatnya, keringat membasahi dirinya, tangannya terasa dingin, wajahnya memucat, kepalanya terasa berat dan berputar.

Dan di detik berikutnya,

Karin si tomboy, perempuan satu-satunya di klub sepak bola SMA,

Tak sadarkan diri….


OOOoooOOO


Sebulan setelah kejadian Jinta yang terluka, tim mereka kalah di babak semi final. Karin dan anggota tim lainnya menunduk kecewa. Ukitake hanya bisa memberi semangat pada mereka, begitupun dengan Jinta yang mendukung mereka karena cederanya yang dulu ternyata parah.

Kemudian saat ini adalah pengumuman yang penting di klub sepak bola Karakura.

"Aku… mengundurkan diri dari klub," ucap Jinta dengan wajah mendung, membuat semua orang yang ada di ruang klub terbengong-bengong kemudian melayangkan protes kepadanya. Mereka merasa akan ada yang hilang jika Jinta tak ada menjadi kapten mereka. Jinta hanya terkekeh dengan raut wajah sedih.

"Maaf ya teman, aku tidak bisa menjadi kapten kalian lagi…" ucapnya kemudian tawa palsunya menghilang.

"Aku sudah tidak bisa bermain bola lagi,"

Hening… mereka tak percaya bahwa kaptennya yang sangat bersemangat bermain sepak bola bahkan berbakat tak bisa bermain sepak bola lagi karena cederanya itu.

"Karena itu," ucapannya tergantung kemudian tatapannya menatap Toushiro yang melemparkan pandangan tak mengerti ke arah sahabat sejak kecilnya. "Aku memilih Hitsugaya Toushiro sebagai kapten yang akan menggantikanku."

Hening kembali. Suasana sedingin es ini tak bisa dihancurkan oleh siapapun. Bahkan, Rangiku yang biasanya bisa memeriahkan acara pun hanya bisa diam. Karena suasana canggung itulah, kemudian Toushiro berinisiatif untuk berdiri ke depan, merangkul sahabat sekaligus rivalnya itu.

"Meski aku tidak akan bisa menjadi kapten seperti Jinta, tapi aku akan berjuang," ucapnya, sarat akan kesedihan. Mendengar itu Jinta hanya terkekeh. Dia memaksakan senyumnya.

Lalu, Karin yang duduk paling belakang menundukkan kepalanya.

'Gomen, Jinta,' batinnya merasa bersalah.


OOOoooOOO


Keesokan harinya….

Karin melihat Yuzu yang terburu-buru masuk dengan berurai air mata. Karin yang melihatnya bingung dan mengejar Yuzu.

"Yuzu!" panggilnya kemudian memasuki kamar Yuzu dan kamarnya. Dia melihat Yuzu tengkurap di kasurnya sambil sesenggukan. Karin menghampiri Yuzu dan membelai punggungnya lembut. Yuzu kemudian menghapus air matanya dan duduk menghadap Karin.

"Ada apa? Hm?" Tanya Karin mencoba menjadi kakak yang baik.

"Jinta-kun… Jinta-kun… aku memergokinya tengah melakukan hal 'itu' dengan Ururu-chan…," ucap Yuzu sambil kembali terisak.

Deg!

Bagaimana jika Jinta kita buat mencampakkannya? Ku kira itu adalah ide yang tidak terlalu buruk. Mengingat sepertinya Yuzu cinta setengah mati kepada cowok berambut merah BRENGSEK itu!

Karin kembali mengingat isi tulisan yang dia tulis di website kutukan itu. Hatinya sakit. Ya Tuhan… semua yang dia tulis itu menjadi kenyataan!

Karin menatap ekspresi Yuzu yang merana, hatinya terenyuh… dan merasa bersalah. Digenggamnya tangan Yuzu kemudian air mata yang tidak pernah dia keluarkan sejak kematian ibunya lima tahun yang lalu mengalir.

"Maafkan aku, Yuzu," ucapnya….


OOOoooOOO


Karin terdiam. Dia duduk di ujung tempat tidurnya. Sekarang dia sendirian. Yuzu tengah membuat makan malam dalam keadaan masih patah hati, membuat Karin merasa was-was. Namun rasa terkejut kemudian mengambil alih ekspresi kosongnya itu. Karin terbengong-bengong ketika computer di meja belajarnya menyala tiba-tiba, dan tanpa proses booting terlebih dahulu, computer itu membuka website yang selama sebulan lebih ingin dibukanya namun tidak bisa.

Website kutukan.

Dan Karin, lebih terkejut ketika halaman pembuka dari website itu berubah. Tidak seperti ketika pertama kali dia membukanya lebih dari sebulan yang lalu.


BAGAIMANA KUROSAKI KARIN?

KULIHAT KAU MENYESALI HASIL PIKIRANMU ITU, HEH?

SAYANG SEKALI YA…

TAPI PERJANJIAN TETAP PERJANJIAN

AKU AKAN MENDATANGIMU SAAT INI JUGA…


Setelah Karin selesai membaca tulisan itu, tiba-tiba dia merasa ada seseorang di belakangnya. Karin secepat kilat berbalik dan dia amat terkejut dengan sosok itu…

Sosok itu berkimono hitam….


TBC

Yey… gimana-gimana? Ini fict supranatural pertama saya lho… hihihi

Bagus kan? *dihajar readers karena kepedean*

Baiklah, fict ini terinspirasi dari hell girl, tapi asli ini hasil pemikiran saya kok, suer dicium Hitsugaya deh.. *plak*

Ok, saya pengen tahu kesan dan komentarnya.

Pantaskah jika fict ini berlanjut? Atau sampai sini aja?

Kalau berlanjut, apakah ada yang mau request kisah yang buka website selanjutnya?

Hehe.. terima kasih sudah membaca ya… minna-san

Heheheheheh

Ok, review please? *kitten no jutsu dengan efek bling-bling di sekitar wajah*