Di padang bunga matahari nan luas
Dia berdiri di sana, menggenggam setangkai bunga matahari kemudian menari
Rambut peraknya yang indah bergoyang tertiup angin dan bibirnya melengkungkan senyuman
Di bawah langit cerah
Di padang salju yang nan luas
Dia berdiri disana, menatap telapak tangannya yang terluka
Meneteskan air mata kelu yang pilu, bersembunyi melahap kesedihan sendiri
Bibir kaku membiru, wajah merah memucat, dengan air mata kelu yang perlahan membeku
Di bawah langit kelam
Dia disana di antara padang bunga matahari dan salju
Di antara wajah membiru dan rambut perak tertiup angin
Di antara setangkai bunga matahari dan air mata
Di antara tangisan dan senyuman
Dia disana...
Menunggu kehadiranmu
Dengan
Terdiam
Hetalia Axis Power © Himaruya Hidekazu
Sunfower's Diary © Naer Sisra
Sekuel Frozen Flower At Snowfield - yang rada bingung, baca aja ya *plak* *alah promosi*
Warning: AU, Maybe OOC, TWOshot
"Geser sedikit, yak, awas Latvia! Estonia perhatikan jalanmu, aduh... maaf nona Bellarus," Lithuania, dengan kesulitan memindahkan satu kardus besar barang-barang yang kelihatannya berat.
Latvia yang bertubuh kecil berjalan sempoyongan sambil mengangkat barang yang dua kali lebih besar dari ukuran tubuhnya. Dari dahinya meuncurlah bulir-bulir keringat. Dari teras anak kecil dengan alis bertingkat dan berpakaian sailor mengayun-ayunkan kalinya sambil menjilati eskrim yang terlihat menyegarkan.
"Latviaaaaaa... masih lama tidak nano desu yo?" suara cempreng itu begitu memekakakn telinga.
"Sealand, tidak bisakah kau lihat aku sedang sibuk?" wajah Latvia yang memerah karena keberatan membawa barang, ekspresinya seperti mau menangis.
"Ahhh holly shit nano desu yo!" Sealand, anak kecil berwajah lucu dengan tabiat bicara kasar, memang benar dia ini bagian dari Inggris, Latvia hanya tertawa pelan, sudah terbiasa mendengar teman baiknya bicara kasar.
"Sealand, bicara mu terlalu kasar," Estonia berkata dengan alis melengkung, "Seumur-umur kayaknya aku tidak pernah sumpah serapah deh..." Estonia batin sambil menghindari tatapan tidak suka dari Sealand.
Lithuania yang melihat itu hanya bisa tertawa hampa, "Haduh... anak muda zaman sekarang..."
Bellarus turun dari mobil truk pindahan, sambil menatap sekelilingnya.
"Hei kalian kerja yang benar!" ucap Bellarus sambil berkacak pinggang, kebetulan dia habis memotong tali dengan pisau dapur, pisau dapur di tangan kanannya mengacung ke trio baltic, membuat mereka merinding dan bergerak lebih cepat.
"Ba-baik nona Bella..." ucap Trio Baltic bersamaan.
Bellarus menghampiri Latvia yang masih sempoyongan membawa barang berat, "Aku saja yang bawa," Bellarus mengangkat barang berupa vas bunga raksasa dari tangan Latvia.
"Kamu cari barang yang seukuran dengan tubuhmu saja," ucap Bella sambil membopong vas raksasa itu masuk ke dalam truk.
Dari jauh Sealand menyeru, "Booo Latvia looser nano desu yo!"
Dan lagi-lagi, Latvia hanya senyum-senyum maklum.
"Lithuania! Barang-barang di loteng tempat kamar kakak, sudah kau angkut semua barangnya?" tanya Bellarus setelah memasukkan vas raksasa.
"Hampir semuanya nona, apa saya ke loteng sekarang?" tanya Latvia.
"Hmpphh... ya sudah, aku akan membereskan kamar bagian bawah, dan ..." Bellarus melirik ke Latvia yang kesusahan mengangkat barang kemudian Bellarus menghela napas, "Suruh si kecil itu istirahat, aku jadi tidak tega melihatnya."
"Haha..." Lithuania menghampiri Latvia lalu mengatakan kalau dia boleh istirahat, wajah Latvia berbinar.
"Sealand! Ayo kita pergi main!" Dari teras Sealand berwajah cerah sambil tersenyum sumringah.
"OKEEEEYYYY!" Sealand dan Latvia berlari menuju taman kota.
"He-hei! Latvia istirahatnya disini saja!" Lithuania meneriaki Latvia, namun yang diteriaki sudah tidak nampak.
"Ya sudahlah..." Lithuania segera bergegas masuk ke dalam rumah, membereskan kamar kakak Bellarus.
Saat dia akan menaiki tangga spiral dia bertemu dengan Estonia yang tengah menatap lukisan seseorang dalam ukuran super besar, tepat di atas perapian.
"Oh hi Lithuania," Estonia berbalik, kacamatanya yang longgar dibenarkan sedikit.
"Sedang apa kau Estonia?"
"Tidak, hanya saja... " Estonia berbalik lagi menatap lukisan super besar itu.
"Aku tidak menyangka, dia akan pergi begitu cepat..." Estonia berkata lirih sambil terus menatap lukisan itu.
"Ya kau benar..." Lithuania menatap lukisan yang sama.
Berdiri dalam lukisan itu semua orang yang pernah tinggal dalam rumah ini. Latvia, Estonia, Lithuania, Bellarus, Ukraina, dan juga ditengah-tengah ada Russia. Majikan Lithuania yang telah meninggal.
Lithuania dan Estonia, menatap lukisan itu dalam diam. Menatap semua orang di lukisan itu, yang sedang tersenyum.
.
.
"Uhuk uhuk!" Lithuania mundur tiga langkah karena ada kardus yang jatuh dari lemari usang membawa kroninya, debu, ya, debu.
Lithuania mengibas tangannya agar debu segera enyah dari wilayah hidungnya. Dia menatap sekitarnya, hanya ada beberapa barang lagi yang belum dibawa.
Kamar Russia ini begitu besar dan luas. Dia mengingat saat dia masih menjadi pelayan di rumah ini, dirinyalah yang setiap hari membereskan kamar Russia.
Dia beranjak dari tempat berdirinya lalu menuju ke tempat tidur Russia dengan sprei rapi namun berlapis sedikit debu. Maklum saja tidak pernah ditiduri lagi oleh yang punya.
Lithuania menatap lemari di meja kecil tepat di sebelah kasur Russia. Meja kecil yang berpahat rumit itu kini setengah terbuka, mengekspos sedikit penghuni di dalamnya. Lithunia menarik laci kecil itu agak keras tidak tahu kalau laci itu lebih kecil dari perkiraannya, lalu laci itu jatuh ke lantai dengan menaburkan isinya.
"Aduh, berantakan..." Lithuania jongkok sambil mengambil isi laci yang bertaburan, namun tangannya berhenti ketika menyentuh sebuah buku usang dengan cover dari kulit binatang, namun ada sebuah gambar di tempel di belakang cover buku.
Gambar bunga matahari.
DEG!
Lithuania mematung beberapa saat sebelum akhirnya dia menarik buku itu. Perlahan dia buka buku usang itu, membuka halaman dengan asal-asalan sampai habis, lalu mulai membuka halaman dari awal.
"Buku ini milik Russia yang agung..."
Lithuania hanya tertawa pelan, "Sejak kapan anda jadi narsis begini tuan?"
Lalu dibukanya halaman pertama yang sudah usang.
20 Desember
Aku menemukan buku lamaku, lumayan juga buat coret-coret da =3=
25 Desember
Hari makin dingin, aku tidak dapat keluar rumah sendirian ah... semua orang sedang keluar kecuali Bella, aku takut Da! DX
Dia tidak henti-hentinya mengajakku menikah dengannya~! TUHAN tolong aku da! ToT
Oh tidak suara ketukan pintu itu pasti Bella! DX
26 Desember
Kenapa orang-orang belum pulang juga! Aku bisa mati kelaparan, sementara Bella masih ada di depan pintu kamarku! Sepertinya dia membangun tenda di depan pintu kamarku! SESEORANG CEPATLAH PULANG! DX
.
"Huffttt..." Lithuania menahan tawanya, "Nona Bella memang beringas soal menikah dengan tuan Russia."
Dia membuka halaman selanjutnya.
.
27 Desember
Aku kira aku akan mati
Untung Lithuania dan Latvia cepat pulang dan menarik Bella dari depan kamarku. XD
Malam ini aku mau minum vodka sepuasnya ^o^v
Kol kol kol
1 Januari
Selamat tahun baruuuu da~ ^-^v
Semoga tahun ini temanku bertambah da~
7 Januari
NATAL NATAL NATAL NATAL!
Sinterklaus, bawalah seorang teman untukku jadikan budak- maksudnya- teman curhat ..8D
Kol kol kol
16 Februari (Spesial)
Sudah lama aku tidak mengisi buku ini, aduh bukunya sampai nangis (canda)
Tapi hari ini aku bela-bela pulang kenapa?
YEIIII ^o^v
Hari ini Lithuania Ulang tahun da~
Semoga dia panjang umur
Aku baru saja mau mengucapkan selamat ulang tahun
Tapi dia keburu sembunyi dariku T^T
Apa dia sedang merayakan ulang tahunnya sembunyi-sembunyi?
Tak tahu juga lah, ah tahun depan harus kasih hadiah
.
Lithuania menatap tulisan Russia dengan senyum tipis.
"Saya kira waktu itu anda mau menyuruh saya membereskan kamar anda, jadinya saya sembunyi..."
20 Februari
Aku baru membuka laci bajuku lagi
Di sana ada segumpal barang asing
Dan ketika kubuka
UAHHHHHHHHH 0o0...
Ada Coklat... pasti dari Bella, mungkin dia menyelipkannya tangga 14 Februari
Aku jadi tidak enak, tapi aku takut makan coklat ini
24 Februari (Spesial da~)
Hari spesial lainnya ^-^
Hari ini Estonia ulang tahun
Aku berniat memberinya laptop
Tapi dia tidak ada ditempat
Dan saat aku membawa kardus laptop ke ruang tamu..
BELLA MEREBUTNYA DAN MEMPATENKAN HAK MILIK LAPTOP ITU
AKU TIDAK BISA MENOLAKNYAAAAAA~~~ QAQ
Aku hanya berharap, semoga Estonia makin pintar tahun ini
Dan menghasilkan barang-barang elektronik yang canggih
*akan aku minta bagianku nanti*
Kol kol kol
28 Februari
Besok tanggal 1 Maret da~ Waktunya Gajian
Gajian gajian gajian
"Aduh... tidak penting," Lithuania terkekeh kecil
5 Maret
Bergabunglah dengan ku
Khu khu khu
*Gambar Russia menggenggam dunia*
Menjadi satuuuu
Lithuania merinding, lalu membuka halaman baru.
30 Maret
Aku mau mengerjai Latviaaaa~~
Ah mungkin juga Lithuania~
Atau Estonia ya?
Ah Tiga-tiganya saja deh...
Kol kol kol...
Lithuania sewatdrop, lalu dia mempercepat membuka halaman demi halaman, tidak ada yang penting setelah bulan maret, lalu bulan langsung loncat ke Agustus
5 Agustus
Huwaaaaaa
Ternyata buku ini masih ada, aku kira sudah hilang
Ok, untuk merayakannya, aku mau mengganggu trio baltic
Sampai mereka nangis~
Tapi paling yang nangis Cuma Lithuania
Kol kol kol
10 Agustus
Aku akan kaya
Aku akan menggenggam dunia
Aku akan menguasai duniaaa
Semua akan jadi budakku da~
Mungkin kalimat di atas bisa ku gubah menjadi lagu da~
24 dan 25 Agustus (Spesial da~)
Hari ini dan besok, dua orang lagi ulang tahun da~
24 Agustus kak Ukraine ulang tahun da~
Kuharap kalau berjalan boing boing nya tidak terdengar lagi da~
Aku takut nanti banyak pria mengerjainya, kak Ukraine yang malang
Aku juga berharap dia tidak menjauhiku lagi T^T
Tapi aku tidak punya hadiah untuknya, dia sudah tidak tinggal di sini lagi
Aku hanya bisa berdo'a
25 Agustus
Adik kecil ku, Bellarus ulang tahun
Wah semoga tahun ini dia tidak membuatku menangis dengan pisau-pisau terbangnya
Aku sudah capek ganti gagang pintu setiap 3 hari sekali
Lama-lama penjual kunci bosan melihat wajahku ini
29 Agustus
WAH MUSIBAH
DAPUR KEBAKARAN
Latvia menangis seharian, karena terjebak api dapur cukup lama
Untung tidak ada luka bakar
Aku tidak mau dekat-dekat Latvia dulu
Nanti dia tambah nangis
Aduh, semoga suatu saat Latvia tidak takut dengan ku...
.
"Aku jadi ingat lagi kejadiannya, hehehe... sebenarnya tidak parah sih, tapi Latvia memang cengeng." Lithuania membuaka halaman baru.
15 Nopember
Fiuhh...
Setengah bulan di America menghadiri konferensi dunia
Capek juga
Tapi aku tidak dapat undangan pesta natal
Sedihnya...
18 Nopember (Spesial da~)
LATVIAAAAAAAAAAAA
ULANG TAHUN DA~~
Selamat ulang tahun anak kecil yang terus terusan pendek
Kol kol kol
Semoga Latvia tidak akan tambah tinggi
Semoga Latvia tidak tambah besar
Semoga Latvia suaranya tetap seperti anak kecil
Daaaaaa~~~
Soalnya kalau Latvia jadi besar, ITU BUKAN LATVIA DA~~~
Latvia harus tetap cengeng!
Harus
Kol kol kol...
.
Lithuania hanya dapat mengurut pelipisnya, ternyata tuannya benar-benar kejam. Namun, disudut bibirnya bibirnya menyunggingngkan senyum.
"Dasar tuan konyol..."
23 Nopember
Lithuania berhenti membaca bukunya ketika melihat sesuatu yang sepertinya lebih baik diberi tahu pada orang yang bersangkutan. Dia bangkit dari tempatnya jongok. Lalu dia membuka pintu kamar Russia. Turun ke lantai bawah menuju ruang tengah, di sana Estonia masih saja melihat lukisan besar itu.
"Estonia," Lithuania turun hingga lantai dasar, dia mengacung-acungkan buku harian Russia.
"Lithuania? Apa yang kau pegang itu?"
"Bukan apa-apa, tapi mungkin akan sangat menarik, jika kita baca bersama," Lithuania beranjak menuju sebuah sofa panjang yang berada tepat di depan perapian.
Estonia duduk di sebalah Lithuania, kacamatanya sedikit melorot ke ujung hidungnya.
Lithuania membuka halaman terakhir yang dia baca.
Estonia mengikuti kalimat-kalimat yang ada di dalamnya.
"Ini buku harian tuan Russia?" Tanya Estonia yang dijawab dengan anggukan Lithuania, "Tapi.."
Belum sempat Estonia meanjutkan kalimatnya, matanya terpaku pada sebuah tanggal.
23 Nopember
Estonia sakit
Badannya panas.. dia juga sering muntah terus, bahkan kemarin dia pingsan
Semoga dia baik-baik saja
24 Nopember
Estonia kena tipes
Dia terlalu keras bekerja di depan komputer
Aku jadi khawatir da~
Semoga dia cepat sembuh
25 Nopember
Estonia masuk rumah sakit
Aku dan yang lain jadi khawatir
Apa dia akan baik-baik saja ya?
Dokter bilang dia sedang kritis...
Kuharap dia akan baik-baik saja...
26 Nopember
Estonia sudah boleh pulang
Dia sekarang sedang berbaring di kasurnya
Mukanya pucat sekali da~
Aku tidak mau mendekatinya
Nanti kebiasaan aura tidak enak-ku
Malah membuat penyakitnya makin parah...
Tapi wajahnya terlihat menderita...
Aku tidak suka kalau dia seperti itu...
Dia terlihat sangat sakit... T^T
.
Lithuania melirik ke sebelahnya, Estonia tidak dapat bicara apa-apa. Bibirnya terkatup rapat, namun dapat Lithuania lihat, mata Estonia berkaca-kaca walau terhalang lensa kaca matanya. Pintu ruang depan terbuka, Bellarus masuk dengan wajah kesal. Lithuania menatap kebelakang, dan jari telunjuknya ditempelkan ke bibirnya, mengisyaratkan agar Bellarus tidak berteriak walaupun Bellarus kini sudah membuka mulutnya. Lithuania mengayunkan tangannya mengajak Bellarus agar mendekat kearah mereka berdua. Bellarus hanya mendumel sebelum akhirnya menghampiri Lithuania dan duduk di sebelah Lithuania.
"Ada apa dengan Estonia?" tanya Bellarus pelan, heran melihat mata Estonia yang mulai berkaca-kaca.
Lithuania hanya menunjuk ke buku yang dia pegang.
27 Nopember
Udara mulai dingin da~
Orang-orang keluar semua
Hanya ada aku dan Estonia yang masih berbaring di kasur
Aku tidak tahu harus bagaimana
Estonia tidur dengan gelisah saat aku intip di kamarnya
Tapi aku tidak berani masuk
Nanti dia takut dan penyakitnya tambah parah
28 Nopember
Orang-orang belum pulang
Latvia bilang besok baru pulang
Estonia masih gelisah tidurnya...
Aku harus bagaimana?
...
Wah aku kembali lagi
Tadi aku menyelinap ke kamar Estonia
Semoga dia tidak sadar aku ada disana
Aku pegang dahinnya, panas sekali da~ T^T
Aku ke dapur mengambil es, dan ku ambil saputangan ku
Aku tidak tahu harus bagaimana
Aku hanya bisa memberinya kompres es
Semoga dia sedikit merasa nyaman...
Mungkin hanya itu saja untuk hari ini...
Aku harus kembali ke kamar Estonia.
.
Bellarus tidak tahu kalau kakaknya yang seperti itu ternyata punya sisi baik seperti ini. Bellarus mencuri-curi pandang ke Estonia, dilihatnya, di pipi kiri Estonia, sebuah aliran air meluncur perlahan yang segera dihapus dengan lengan baju Estonia yang panjang. Pintu depan terbuka lagi, kini yang masuk adalah Latvia dan mungkin salah orang... tapi apa benar itu Ukraine.
Bellarus terkejut dengan kedatangan Ukraine yang sudah mau menangis. Kakaknya yang satu ini memang cengeng. Lithuania ikut melihat kebelakang. Bellarus dan Lithuania memberi isyarat agar Ukraine dan Latvia menghampiri mereka. Lalu Ukraine dan Latvia berdiri di belakang sofa tepat di belakang Lithuania.
"Maaf kakak baru datang..." Ukraine bicara pada Bellarus dengan berbisik sambil melirik Estonia yang sedang menangis dalam diam.
"Apa yang kalian baca?" bisik Latvia yang kebingungan melihat Estonia.
Lithuania hanya menunjuk ke buku itu.
29 Nopember
Aku ketiduran di kamar Estonia da!
Untung waktu aku bangun Estonia masih tertidur
Aku periksa panasnya ternyata sudah turun...
Aku sangat bersyukur...
Semoga dalam waktu dekat ini Estonia sembuh...
Latvia melirik ke Estonia yang tengah menggigit birbir bawahnya, sambil mengelap air mata yang tak kunjung berhenti, wajahnya memerah sekali menjalar hingga ke telinga.
30 Novemer
Udara makin dingin, untung semua orang sudah pulang
Sekarang aku tidak perlu khawatir dengan Estonia
Dia sudah banyak yang menjaga
Tidak sepertiku yang menjaga diam-diam
Hehehe...
Semoga dia sembuh dengan cepat...
1 Desember
Estonia sudah dapat berjalan walau masih sempoyongan...
Aku tidak dapat dekat-dekat dulu dengannya
Nanti dia malah kaget lalu pingsan...
Ah... serba salah...
Tapi yang penting dia sudah sadar... ^^
Ukraine yang baru datang langsung nangis sesegukan, Bellarus hanya menghela napas panjang. "Dasar kakak cengeng." Batin Bellarus.
"Dasar..." Estonia berkata lirih.
"Aku tahu kalau tuan Russia yang merawatku... aku tahu semuanya, malah aku belum pernah berterima kasih padanya..." Estonia mengelap air matanya yang keluar lagi.
"Aku tidak tahu kalau dia memikirakan aku seminggu penuh." Estonia berkata lirih.
Bellarus pindah dari samping Lithuania menuju ke samping Estonia, dia mengambil sapu tangannya yang bercorak tartan biru putih.
"Dasar cengeng..." Bellarus mengusap air mata Estonia yang sudah berhenti.
"Dia itu tuan kita kan?" tanya Lithuania tiba-tiba. "Tentu saja dia peduli..." tambahnya sambil menatap Estonia.
Estonia diam beberapa saat. Memandang sekitarnya. Lalu di sela-sela gerakan sapu tangan Bellarus di pipinya, telunjuk kanannya membenarkan letak kaca matanya.
Bibirnya menyunggingkan senyuman. Dengan lirih dia berkata,"Ya... tentu saja..."
Sunyi untuk beberapa saat, suata detak jarum jam di ruang tengah itu mulai menggema dengan keras.
"Mau dilanjutkan?" tanya Lithuania sambil mengacung-acungkan buku harian Russia.
"Tentu..." semua berkata bersamaan.
.
.
.
TBC
T^T...
maap gaje... maklum mau ujian nih minggu depan... hweeee...
jadinya pingin bikin cerita yang bikin mewek... tapi gak ada efeknya maap yah TT^TT
Ya udah deh...
kalau ada yang mau ripyu
Monggo dipersilak'en
