Disclaimer : One Piece punya Eiichiro Oda, bukan punya saya.
Summary : Eksekusi Ace tinggal tiga jam lagi, Luffy ingin menyelamatkan Ace tapi dia berhadapan dengan Kuma. Mampukah Luffy untuk menyelamatkan Ace?
Warning : fic ini mengandung spoiler, versi asli dirubah sedikit dan ditambah dengan versi aku.
Pairing : LuHan, LuNa, ZoRo, and other pairing.
Ini fic kedua author di one piece,, hehehe.. jangan lupa review ya, tapi kalo gak ada yang review, ya gak apa-apa kok. Gak maksa, paling author langsung berhenti bikin fanfic, loh?.
SAFE MY BROTHER
Tiga jam lagi Ace akan dieksekusi, Luffy terus berusaha mencapai tempat Ace dieksekusi. Satu per satu bajak laut yang pernah memusuhinya, kini menjadi sekutunya. Mereka bahu-membahu membantu Luffy menyelamatkan Ace, kakak angkatnya. Seluruh dunia memberitakan eksekusi Ace. Dari kejauhan terlihat banyak kapal yang mendekat, ternyata itu adalah kapal angkatan laut. Semua mata tertuju pada sosok yang keluar dari kapal tersebut, Sentomaru dan Bartholomew Kuma, bener gak cara penulisan nama Kuma ini yah.
"Kayaknya aku kenal dia deh, tapi dimana yah," gumam Luffy dalam hati,"Ehh!!"
"Dia kan yang di Shanbody Archipelago!!" seru Luffy menunjuk kemarahan pada matanya.
Ace hanya tertunduk lesu menghadapi eksekusinya, sebenarnya jauh di dalam hatinya. Dia masih tidak mengerti, mengapa dia harus dieksekusi. Dia tidak pernah menentang pemerintah dunia. Waktu terus berputar dan kini waktu eksekusi Ace tinggal dua jam lima puluh sembilan menit lagi. Luffy langsung menyerang Kuma dan Sentomaru secara membabi buta. Dia tidak lagi berpikir akibat yang akan timbul pada dirinya.
"Oh, jadi kapten bajak laut topi jerami masih hidup," ucap Sentomaru dengan nada mengejek, "Oops, aku lupa, tidak ada lagi bajak laut topi jerami!!"
Luffy semakin geram dengan perkataan Sentomaru tersebut, Luffy mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya. Matanya berapi-api menunjuk kemarahan, dia melihat Kuma dan Sentomaru secara bergantian. Dipikirannya hanya ada dendam kesumat pada keduanya, Luffy lupa kalau dia datang ke impel down itu untuk menyelamatkan Ace.
Berita eksekusi Ace ternyata sampai juga ke Arabasta, pulau Wheteria tempat Nami terlempar, pulau Kuraigana tempat Zoro, pulau Momorio tempat Sanji, pulau Boin tempat Usopp, Shouth Blue di pulau Harta Karun tempat Chopper, Negara Bridgetop "Tequila Wolf" tempat Robin, Pulau Salju Kerajaan Masa Depan Barjimoa tempat Franky, di Pulau Namakura tempat Brook.
Di Pulau Langit Weatheria…
Blub,,,Blubbub,,Blubb,,
Tiba-tiba denden mushi berbunyi di kamar tempat Nami tinggal, Nami memberanikan diri untuk mengangkat denden mushi tersebut.
"Moshi-moshi," sapa suara di seberang sana,"Ini siapa ya?"
"Ah, ini Nami, pemilik rumah ini sedang keluar sebentar, apa ada pesan biar nanti saya sampaikan," jawab Nami, orang di seberang itupun diam.
"Lebih baik kau bersiap juga, kita akan ke impel down, hari ini komandan divisi 2 Shirohige Portgas D. Ace akan dieksekusi!" ujar suara diseberang sana.
"Luffy," gumam Nami.
Tak lama kemudian, seorang pria setengah baya memasuki rumah tersebut. Wajahnya menjadi cerah saat melihat Nami disana.
"Maaf, tadi saya lancang mengangkat denden mushi kakek," ucap Nami membungkukkan badannya.
"Tidak apa-apa, sebaiknya kau cepat pergi kesana, aku sudah menyiapkan kendaraan untuk kesana," jawab kakek itu sembari memberikan buku-buku cuaca pada Nami.
"Darimana kakek tahu?" tanya Nami heran, dia menatap kakek itu dengan senyum yang dipaksakan.
"Kau selalu menyebutnya ketika kau pingsan, kau pasti sangat mengkhawatirkannya kan?" jawab kakek itu tersenyum,"Luffy, dia juga ada disana, lebih kau membantunya!"
Nami tersenyum lalu pergi ke kendaraan yang diberikan Kakek Denden Mushi, Nami pergi ke arah yang sudah diberitahu oleh kakek denden.
Di Pulau Kuraigana…
"Hei, kenapa badanku ini kau balut seperti zombie hah!" seru Zoro setelah sadar dari pingsannya, "Pedangku mana?!!"
"Kau bisa tenang tidak, pedangmu sudah kusimpan!!" jawab Perona, ternyata Zoro dan Perona sama-sama terdampar di Pulau Kuraigna akibat dilempar oleh Kuma.
"Aku tidak bisa nafas bodoh, kenapa kau perban mukaku juga!!" bentak Zoro karena seluruh tubuhnya diperban seperti Zombie.
"Kau ini sudah bagus aku rawat!!" bentak Perona gak mau kalah lalu melepas perban pada muka Zoro.
"Aku kan tidak minta kau merawatku," ucap Zoro cuek membuat Perona ingin mengeluarkan jurus Negative Hollownya tapi dicegah oleh bunyi denden mushi.
Perona pun mengangkat denden mushi itu.
"Perona, kau cepat kesini!!" perintah orang diseberang.
"Absalom, kau dimana?" tanya Perona menyembunyikan kekesalannya.
"Disini!!" jawab Absalom cuek.
"Iya, dimana?!" tanya Perona memberi tekanan dimana, dia hampir kehilangan kesabaran karena Absalom.
"Pokoknya disini ya disini!" jawab Absalom sewot.
"DISINI, DISINI, DISANA ITU TEMPATNYA, TEMPATNYA DIMANA??!!" tanya Perona kehilangan kesabaran.
"Oh, bilang dong daritadi, di impel down!" jawab Absalom masih sewot.
"Impel Down itu dimana?" tanya Perona lagi.
"Aku gak tahu, pokoknya kamu disuruh sama Moria-sama kesini karena Ace mau dieksekusi!" jawab Absalom lalu menutup dendennya.
Perona langsung membanting denden mushi dan menginjak-injak denden itu hingga hancur. Perona lalu kembali ke kamar Zoro. Zoro masih bersikap dramatis dengan mengucapkan kata-kata yang dia ucapkan dulu waktu di thriller bark, Perona yang kegelian melihat sikap Zoro akhirnya mencabut kembali jurusnya.
"Apa yang kau tertawakan hah!" seru Zoro setelah sadar dari jurus Perona.
"Oh, Tuhan, aku tahu wajahku ini memang ganteng, badanku ini six pack tapi kenapa aku tidak laku-laku, kenapa aku masih menjadi manusia yang lemah." Ucap Perona memperagakan pose Zoro saat terkena negative hollow dengan punggung tangan di dahi dan tangan yang satunya di taruh dipinggangnya, dan melakukan hal lebai lainnya.
Muka Zoro jadi merah menahan malu sementara Perona tertawa terbahak-bahak, Perona teringat kata-kata Absalom tadi, lalu dia pun bertanya pada Zoro dimana Impel Down itu.
"Kau tahu tidak dimana Impel Down?" tanya Perona memasang tampang innoccent.
"Sepertinya aku pernah dengar tempat itu," jawab Zoro sambil mengingat tempat apa itu,"Itu kan penjara bawah air!"
"Eh, penjara?!!" Perona ikutan kaget mendengar jawaban Zoro.
"Tapi apa yang dilakukan Moria-sama disana ya, tadi Absalom menyebut nama Ace," gumam Perona dalam hati.
"Swordman, bisakah kau antar aku kesana, ayo cepat kita harus melihat eksekusi Ace!" ujar Perona sambil menarik tangan Zoro dan mengambil pedang Zoro, lalu ke kapal buatannya sendiri.
"Ace, kau bilang Ace akan dieksekusi?" tanya Zoro setelah melepaskan tangannya dari Perona.
Cukup lama Zoro menunggu jawaban Perona, dia tidak lagi bertanya pada Perona. Dia terus memikirkan perkataan Perona tadi, 'Apa Luffy tahu, apa dia disana?' pikir Zoro terus berjalan hingga dia bertabrakan dengan beruang Zombie.
"Zoro, Ace itu siapa?" tanya Perona dalam perjalanan ke Impel Down.
"Ace itu kakaknya Luffy," jawab Zoro.
"Orang itu pasti ada juga," ucap Perona lirih.
"Orang itu, siapa?" tanya Zoro penasaran.
"Kuma!"
Di Pulau Momorio…
"Nami-swaann, Robin-swann, kalian dimana?!" teriak Sanji sambil terus berlari menghindari kejaran masa kamabakka.
Sanji terus berlari hingga terjatuh dari pulau Momorio dan menimpa sebuah kapal yang ternyata adalah kapal Perona.
South Blue, di Pulau Harta Karun…
Di pulau ini Chopper dijadikan raja oleh para manusia yang dijadikan budak oleh hewan. Chopper sedang membantu salah satu hewan melahirkan saat dia mendengar kabar dari burung gagak raksasa kalau Ace akan dieksekusi.
"Gagak, cepat antarkan aku kesana ya!" perintah Chopper setelah membantu ikan paus melahirkan.
"Kemana tuan Chopper?" tanya Gagak raksasa.
"Ke tempat eksekusi Ace, dengan kecepatan tinggi yah." Jawab Chopper lalu naik ke atas burung gagak.
Di Negara Bridgetop "Tequila Wolf"…
"Ace akan dieksekusi, Luffy pasti disana!" batin Robin mendengar pengumuman eksekusi Ace.
Dengan kecerdikan dan sedikit kelicikan yang dia punya, dia berhasil kabur dari pengawasan penjaga tersebut.
Robin pun bertemu Chopper yang tidak sengaja melewati negara tempat Robin berada. Keduanya pun melanjutkan perjalanan ke Impel Down.
Di Pulau Boin…
Usopp merencanakan kabur dari pulau aneh itu, akhirnya Usopp pun membuat sebuah pelempar, dengan eksperimen yang dia buat itu, akhirnya dia malah terlemper ke pulau Salju tempat Franky.
Di Pulau Salju Kerajaan Masa Depan Barjimoa…
Usopp yang terlempar ke pulau salju akhirnya bertemu dengan Franky, Usopp lantas memeluk Franky tanda dia senang. Sadar akan perbuatannya, Usopp lalu melepaskan pelukannya. Salah seorang penduduk memberitahukan kepada mereka berdua bahwa eksekusi Ace dimulai dua jam lagi.
"Hei, kau tahu tidak dimana eksekusi itu?!" tanya Usopp antusias.
"Di Impel down, Marijoa, biar aku antar kalian kesana!" tawar penduduk tersebut.
"Terimakasih ya, ayo kesana!" ucap Usopp.
Usopp dan Franky lalu pergi ke Impel down diantar oleh salah satu penduduk tadi.
Di Pulau Namakura Tanah Kemiskinan Herahettania…
"Yohoho, rasanya panas sekali ya disini sepertinya kulitku ini terbakar," ucap Brook dan tentu saja di sambung dengan kata-kata,"Aku kan sudah tidak punya kulit lagi, yohohohoho."
"Tengkorak bisa berbicara, pasti dia adalah dewa, ayo sembah dia!" sahut salah seorang penduduk disana.
Para penduduk disana pun menyembah Brook dan memberikan Brook makan, karena tidak ada piring, akhirnya mereka hanya memberikan Brook nasi bungkus tanpa lauk apapun.
Brook pun memakan nasi tersebut dengan lahap, sementar penduduk tersebut melihat Brook dengan tatapan kagum. Brook terkejut saat melihat wajah Luffy terpampang pada headline koran Namakura News. Dia terus membaca koran itu, Brook memutuskan untuk pergi ke Impel Down.
Di perjalanan, Brook bertemu dengan Zoro, Perona, dan Sanji. Akhirnya mereka pun pergi ke Impel Down bersama-sama.
xXx
Back to Impel Down…
Luffy mengerahkan kekuatannya yang tinggal sedikit itu, dengan sisa kekuatannya dia berhasil menjatuhkan Sentomaru. Luffy menjadi beringas, dia tidak lagi memikirkan prinsipnya untuk musuhnya yang satu ini. Sementara itu Hancock berusaha membawakan Luffy makan, dia tahu kalau Luffy tidak makan maka Luffy tidak akan kuat.
Setelah mendapatkan banyak makanan dan daging, dengan dibantu Ivankov. Hancock langsung ke tempat Luffy. Luffy sangat berterimakasih sama Hancock, sambil memakan daging Luffy berusaha menghindar dari serangan Kizaru, setelah menghabiskan semua makanannya. Luffy hendak menyerang Admiral Kizaru tapi tiba-tiba Rayleigh datang dan langsung melawan Kizaru.
"Kizaru, lawanmu adalah aku!!" tantang Rayleigh lalu menyuruh Luffy untuk menyelamatkan Ace.
"Luffy, cepat selamatkan Ace, waktu kita tak banyak!" perintah Rayleigh.
Luffy menganggukkan kepalanya, dia lalu berlari ke tempat Ace dimana Kuma sudah duluan kesana saat dia melawan Sentomaru.
"Ternyata kau masih hidup yah," ucap Kuma dengan nada meremehkan.
Luffy tidak menghiraukan perkataan Kuma barusan, dalam pikirannya, dia hanya ingin menyelamatkan Ace. Kuma yang tidak terima dengan sikap Luffy lalu melempar Luffy, Luffy pun bangkit dan berlari ke tempat Ace.
"Kau harus kalahkan aku dulu, karena kalau tidak kau tidak akan bisa menyelamatkan kakakmu itu!" seru Kuma memandang kosong Luffy.
"Kussooo!!" teriak Luffy memukulkan tangannya ke tanah.
"Baik kalau kau ingin begitu!!"
Entah kekuatan darimana, tiba-tiba tubuh Luffy berwarna merah dan berasap seperti saat dia menggunakan gear second dan gear third. Tubuh Luffy membesar menjadi seukuran Kuma, matanya penuh amarah, tubuhnya mengeras sehingga kekuatan buah setannya terkunci. Dia menatap Kuma dengan tatapan membunuh, Kuma pun memulai serangan pertama pada Luffy, dengan mudahnya Luffy bisa menghindari serangan tersebut. Luffy memegang tangan Kuma dan membantingnya berkali-kali, dia meninju Kuma dengan jurus barunya.
Kuma menyeka darah di hidungnya, dia tersenyum lalu mulai menyerang Luffy lagi. Kali ini dia benar-benar mengerahkan seluruh kekuatannya dan menggunakan jurus yang dia berikan pada Zoro. Luffy terkena jurus itu pun terlempar, tubuhnya terluka, dia mencoba bangkit dan mulai menyerang Kuma lagi.
"Fourth gear, gigant no anger gatling," ucap Luffy.
Lalu Luffy meninju Kuma berkali-kali sehingga Kuma terlempar ke kapal tempatnya tadi.
"Ini buat Zoro!!" teriak Luffy lalu menyerang kloning Kuma 1.
"Ini buat Nami!!" teriak Luffy masih terus menyerang kloning Kuma 2.
"Ini buat Usopp!!"
"Ini buat Sanji!!"
"Ini buat Chopper!!"
"Ini buat Robin!!"
"Ini buat Franky!!"
"Ini buat Brook!!"
"Ini buat Ace!!"
"Dan ini buat semua nakamaku dan Ace!!" teriak Luffy menyerang Kuma asli.
Kuma beserta kloningannya pun berhasil ditumbangkan, Luffy pun mencoba berlari ke temapat Ace namun kesadarannya mulai hilang hingga dia mendengar suara yang familiar ditelinganya.
"Luffy!" panggil suara itu, lalu memapah tubuh Luffy ke tempat yang aman.
"Nami, kau disini?" ucap Luffy membuka matanya, lalu memberikan sebuah kunci pada Nami.
Hancock langsung menghampiri Luffy, dia mendekati tubuh Luffy dan mendorong Nami. Nami sangat kesal dengan sikap Hancock hanya menahannya saja.
"Aku titip Luffy ya, Luffy aku pasti akan menyelamatkan Ace untukmu!" seru Nami lalu mengambil kunci dan berlari menuju tempat eksekusi Ace.
Luffy hanya tersenyum lemah, tanpa disadari ternyata Kuma masih bisa bangkit. Kuma lalu memanfaatkan keadaan ini dan mengejar Nami dengan kekuatannya. Luffy yang sudah kehabisan tenaga, mencoba bangkit untuk melawan Kuma tapi dicegah oleh Hancock.
"Hancock, lepaskan tanganmu, aku harus menolong Nami!" perintah Luffy tapi Hancock tidak juga melepaskan tangannya. Luffy pun menghempaskan tangan Hancock hingga Hancock jatuh tersungkur.
Luffy berjalan dengan tergopoh-gopoh, Hancock pun mengejar Luffy dan menamparnya. Luffy menatap mata Hancock seakan mengatakan aku tidak ingin kehilangan nakamaku lagi, biarkan aku menolongnya. Hancock yang memang jatuh cinta pada Luffy pun membiarkan Luffy pergi menolong Nami. Dengan sisa kekuatan yang dia punya, Luffy berlari mengejar Kuma. Sementara itu, Nami sudah sampai di tempat Ace di eksekusi. Nami yang ngga tahu Kuma sudah bangkit lagi, diserang oleh Kuma. Untungnya Luffy tiba tepat waktu sehingga Nami tidak diserang oleh Kuma.
"Luffy!!" teriak Nami saat melihat Luffy terkena serangan Kuma.
"Nami, pergi dari sini, tolong selamatkan kakakku!" pinta Luffy mencoba bangkit lagi.
"Tapi Luffy, kau.." sebelum Nami melanjutkan ucapannya, Luffy pun berkata,"Aku tidak akan mati hanya karena serangan seperti ini."
Nami tahu kalau Luffy berkata seperti itu, dia pasti baik-baik saja. Dia juga pernah melawan Luccy tapi dia baik-baik saja, dia percaya pada Luffy. Nami pun melanjutkan perjalanannya menuju tempat Ace di eksekusi, tapi Kizaru telah lebih dulu sampai di tempat itu. Kizaru dengan kekuatannya, mengarahkan tendangan cahayanya pada Nami. Luffy mencoba menolong Nami dari serangan Kizaru tapi dihadang oleh Kuma. Konsentrasi bertarung Luffy menurun sehingga dia terkena serangan Kuma.
"Nami, awas!!" teriak Ace dari tempatnya dieksekusi.
Nami melihat ke belakang dan beruntung bisa menghindari serangan Kizaru tersebut, tiba-tiba Shank dan Dragon datang. Rayleigh juga berhasil mengejar Kizaru, Rayleigh pun menyerang Kizaru. Nami kembali melanjutkan perjalanannya ke tempat Ace, waktu terus berputar tanpa terasa lima menit lagi Ace akan di eksekusi.
Persiapan eksekusi Ace sudah dipersiapkan, Admiral Sengoku yang baru datang langsung menyuruh anak buahnya untuk mempercepat waktu eksekusi Ace. Salah seorang prajurit marinir tersebut menjorokkan Ace hingga Ace tersungkur, Nami berlari secepat yang dia bisa.
THUNDER BOLT TEMPO
Para anggota marinir yang menghadang di depannya langsung hangus terkena jurusnya, sepanjang perjalanan Nami mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa membantu Luffy menyelamatkan Ace. Sang penjagal sudah mengacungkan pedangnya dan mengarahkannya ke kepala Ace. Nami berlari secepat mungkin, Laksamana Madya Monkey D. Garp yang tidak lain adalah kakeknya Luffy tidak bisa berbuat apa-apa, ini begitu berat buatnya. Di satu sisi, dia harus menjaga keloyalitasannya pada pemerintah dunia, tapi disisi lainnya dia ingin menolong Ace cucu angkatnya. Biar bagaimanapun juga, dia sudah menganggap Ace seperti cucu kandungnya sendiri.
Eksekusi pun dimulai, sang Penjagal pun mengangkat pedangnya dan dengan kecepatan 5 m/detik mengayunkan pedangnya ke kepala Ace. Tinggal lima belas sentimeter lagi pedang itu menyentuh kepala Ace dan tamatlah riwayat Ace.
"Ace!!" teriak Luffy.
"Tidakk!!" teriak Nami.
Nami pun jatuh terduduk, dia hanya bisa menangisi kelemahannya yang tidak bisa menepati janjinya pada Luffy.
STRIINGGG
Dragon menahan pedang sang penjagal dengan pedangnya, lalu mengahncurkan pedang itu dengan kekuatannya. dia melihat Ace sambil tersenyum menyeringai. Dia memandang Garp dengan tatapan mengancam.
"Hei, kau tua bangka!" seru Dragon menatap Garp.
Garp tidak bergeming sedikitpun, dia balik menatap anaknya itu dengan dengan tegas. Dia tersenyum lalu membalikkan badannya. Admiral Sengoku memanfaatkan keadaan ini untuk menyuruh Garp membunuh Dragon, musuh terbesar pemerintah dunia.
"Garp, Kau akan memilih anakmu atau pemerintah jika kau dihadapkan pada satu pilihan?" tanya Sengoku menyiratkan makna dibalik pertanyaannya itu.
"Apa yang akan kau lakukan bila aku memilih Anakku?" tanya Garp tanpa melihat Sengoku.
"Kau sudah tahu kan jawabannya," jawab Sengoku sambil tersenyum penuh arti.
"Kalau begitu aku akan memilih pemerintah tapi jangan pernah menyentuh cucuku lagi!" tegas Garp lalu meninggalkan Sengoku.
zZz
"Kau, kenapa kau menolongku?" tanya Ace,"Aku ini kan bukan siapa-siapamu."
"Dasar anak bodoh, mungkin bagimu dan bagi si bodoh disana itu bukan siapa-siapa, tapi buatku Kau adalah anak laki-laki pertamaku!!" jawab Dragon melihat ke arah Luffy lalu menatap Ace lagi.
"Aku ini kan bukan anak kandungmu, tapi kenapa kau menolongku?" tanya Ace lagi.
"Karena bagi Luffy, kau adalah kakaknya. Karena itu juga, kau adalah anakku!!" jawab Dragon.
Nami langsung berlari ke tempat Ace, setelah sampai di tempat Ace. Nami langsung membuka borgol dengan kunci yang ia dapatkan dari Luffy. Ace pun berterimakasih dengan Nami.
"Ace, cepat kau tolong gadis ini dan Luffy!" perintah Dragon.
"Tanpa kau suruh pun, aku pasti melakukannya," jawab Ace lalu pergi bersama Nami menolong Luffy.
Kini Garp dan Dragon saling berhadapan tapi bukan sebagai Ayah dan anak, melainkan sebagai lawan.
"Pak tua, lama juga tak jumpa," sapa Dragon pada pria paruh baya di depannya, "Apa kau akan membunuhku seperti perintah atasanmu itu!"
"Menurutmu," Garp langsung menyerang anak kandungnya itu.
Pertarungan sengit antara ayah dan anak itu terus berlanjut.
……………………………………………………………………………………………………
Luffy dengan sisa tenaga dan kekuatan yang ada terus melawan Kuma, Kuma yang sudah lepas kendali terus-terusan menembak Luffy dengan lasernya. Karena kondisi tubuhnya yang lemah akhirnya Luffy pun tumbang. Ace membopong tubuh Luffy dan menyerahkannya pada Nami. Sebelum Ace melawan Kuma, Ace meminta Nami untuk merusak sistem tubuh Kuma. Nami pun menyanggupi permintaan Ace,
"THUNDERBOLT TEMPO!" seru Nami lalu melemparkan serangannya itu pada Kuma, Kuma yang emang sudah 'rusak' itu sempat oleng karena terkena serangan Nami. Ace memanfaatkannya dengan menyerang Kuma, dengan kekuatannya sendiri. Ace berhasil menumbangkan Kuma. Ace mengajak Nami dan Luffy melarikan diri dari tempat itu.
Di perjalanan Ace bertemu dengan kapten Smoker dan Tashigi, Ace menyuruh Nami untuk sembunyi di tempat yang aman. Nami pun memapah Luffy sambil mencari tempat yang aman. Tashigi menghadang Nami, Nami yang terpojok lalu meletakkan Luffy di pojok. Nami pun melawan Tashigi dengan semua kekuatan yang dia punya.
"Seis Flur, Clutch!" ucap seseorang dari atas udara.
Dialah Robin, Robin dan Chopper baru sampai. Robin menggantikan Nami untuk melawan Tashigi, Nami dan Chopper pun membawa Luffy pergi ke tempat yang aman dengan menaiki gagak raksasa. Robin lalu menarik Ace dan menuju gagak raksasa. Gagak raksasa yang sudah overloaded itu hanya meringis, tapi mengingat ada dua gadis cantik menaikinya. Secepat kilat, gagak itu pergi menuju Shabondy Archipelago. Hancock melambai-lambai ke arah gagak tersebut, memang bener kata angkatan laut, senjata Hancock yang paling ampuh adalah kecantikannya. Dengan kecantikannya, gagak raksasa itupun terpesona lalu menjemput Hancock.
Bersambung hingga bulan depan……………………….
Apakah Luffy akan bertemu dengan semua nakamanya? Apakah dengan semudah itu Ace lolos?
Nantikan chap selanjutnya yah….
Nekad banget nih, publish fic pas UTS. Karena aku mau UTS, jadi updatenya setelah UTS ya,, hehehe.. tidak bosan saya minta para reader untuk mereview fic saya yang jelek ini.
Kritik saran, hinaan, cacian, atau apapun itu, sangat diterima asalkan membangun.
Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih bagi para RnRers.
Terimakasih,
