Chanhun Fiction
Author : exobabyyhun
Cast : Park Chanyeol , Oh sehun , Exo member is cameo
Genre : romance , family
Declaimer : This mine
Warning : GS/TYPO/NC
.
Summary:
Kemana pun aku melangangkah pergi kamu adalah tujuan ku kembali.
.
.
oOo
Happy Reading
oOo
.
.
'CLEK'
"Sehun , jagiyaaa . Aku pulang"
"eo oppa, aku di siniii~" suara seorang gadis manis menyahuti seorang pria yang tadi memanggilnya. Sehun gadis itu dengan cepat menghampiri pria yang memanggilnya sambil tersenyum manis, memperlihatkan mata sabitnya yang indah kala tersenyum.
"oppa apa ada masalah , tidak biasanya oppa pulang cepat seperti ini?" ucap Sehun sambil menyabut Chanyeol, pria yang tadi memanggilnya.
"apa oppa salah karna berusaha secepat mungkin menyelesaikan jadwal oppa hari ini agar bisa bertemu dengan orang yang oppa cintai? Hem?" jawab Chanyeol sambil menaik turunkan alisnya. Jawaban Chanyeol tentu saja membuat Sehun sulit berbicara , bukanya menjawab sehun malah secepat mungkin berbalik dan kembali ke dapur sambil melewati Chanyeol begitu saja dengan kepala tertunduk malu.
Chanyeol pasti mengerti jika Sehunnya yang manis sekarang wajahnya sedang memerah, Chanyeol terkekeh melihat kelakuan sehun yang malah kikuk sesampainya kembali ke dapur. Chanyeol mendekati Sehun , memeluknya dari belakang. Menghirup aroma tubuh sehun merupakan sebuah candu bagi Chanyeol. Meski mereka telah lama bersama namun Sehun masih saja merasa tegang saat Chanyeol menciumi tengkuk lehernya.
"sehun"
"em-y-ya"
"berapa umurmu tahun ini?"
Sehun dengan cepat menoleh, pasangannya ini apa apaan?. Sudah sangat jelas jika mereka sudah bersama sejak sehun baru lahir –chanyeol lebih tua 2 tahun jadi sudah pasti mereka bersama sejak sehun di lahirkan- tapi kenapa Chanyeol malah bertanya seperti itu.
"bau mu seperti bau bayi, aku tidak yakin kau 20 tahun" baru saja akan menjawab Chanyeol sudah terlebih dahulu menyatakn alasannya menanyakan umur Sehun.
"aku tidak tau itu, jika oppa tidak suka aku bisa mengganti parfum ku" Sehun menjawab dengan wajah sepolos mungkin hingga Chanyeol sendiri merasa akan menggigit pipi tembam sehun itu karena gemasnya.
"tidak jangan diganti, aku menyukainya. Aku sangat menyukai apa yang ada pada dirimu sayang"
Sehun hanya mengangguk dan meneruskan acara memasaknya dengan Chanyeol masih memeluknya, bukannya merasa terganggu Sehun justru senang bahwa Chanyeol menemaninya seperti sekarang.
.
.
"Sehun"
"hm"
Sehun hanya bergumam membalas Chanyeol. Chanyeol dengan cepat mengambil ponsel di tangan sehun, karena posel itu Chanyeol merasa di acuhkan.
"oppa~ aku sedang memberi kabar eomma~"
Setelah membersihkan diri dan makan malam mereka sedang bersantai di ranjang sekarang. Inginnya Chanyeol malam ini adalah Sehun yang memeluknya dengan manja , bukan Sehun yang berbaring di sebelahnya dengan berfokus pada ponsel.
"jangan acuhkan aku"
Kening Sehun bekerut, sadar akan perbuatannya bukannya meminta maaf sehun malah tertawa. Dia begitu bodoh karna telah mengacuhkan pria yang telah menjadi tunangannya ini. Tunangannya ini akan terlihat sangat dewasa saat bersama orang lain, tapi begitu manja saat bersama dengannya.
"aku mengerti, oppa~ mianhae" ucap Sehun dengan wajah dibuat buat sedih.
"berhenti memasang wajah seperti itu ,anak nakal" Chanyeol segera memeluk Sehun membawa Sehun menjadi diatas tubuhnya. Seakan terhanyut suasana entah siapa yang memulai tapi yang mereka ketahui adalah bibir mereka yang telah menyatu. Menyalurkan rasa kasih yang mereka rasakan dengan ungkapan kelembutan dalam setiap ciuman.
.
.
"hati hati dijalan oppa" Sehun mengecup pipi Chanyeol kemudian keluar dari mobil setelah mendapat balasan dari Chanyeol.
"oyy Sehunnie~"
"Ah- eonnie mengangetkan ku saja. Eonnie baru datang juga?" tanya sehun.
"ya seperti yang kau lihat, aku melihatmu diantar pria itu lagi. Kau masih berhubungan dengannya?" tanya kyungsoo , yeoja yang tadi memanggil sehun.
"Kyungsoo eonnie kenapa berkata seperti itu? Chanyeol oppa tunangan ku , sudah pasti aku berhubungan dengannya" jawab sehun dengan tegas.
"apa ada tunangan yang menyembunyikan tunangannya tapi justru kencan di depan publik dengan orang lain"
"aku sudah berkali kali mengatakan bahwa itu adalah tuntutan dari manajemennya eonnie, aku bisa mengerti itu"
"ya ya aku tau jika dia artis dan aku lebih tau jika kau selalu menangis dimalam hari jika dia sudah terlelap aku benarkan"
"aku sedang tidak ingin berdebat, bisakah mencari topik pembicaraan yang lain?" Sehun berjalan menjauh dari Kyungsoo. Kyungsoo menatap sehun dari belakang dengan tatapan prihatin. Sahabat yang sudah dia anggap adik itu terlalu baik untuk sedar menjadi mainan tunangan bodohnya itu.
.
.
Ditempat lain. Lebih tepatnya kantor manajemen yang menaungi idol besar –Park ChanYeol-.
Ya Chanyeol merupakan idol muda berbakat dengan segudang penghargaan yang ia raih, orang yang melihatnya walau sekilas pun mengetahui bagaimana kharisma yang menguar dari tubuhnya. Wajah tampan , tubuh atletis benar benar karya tuhan yang pantas di kagumi. Namun di balik itu semua tersimpan penyesalan penyesalan didalam dirinya. Membawanya pada jurang kesakitan.
"kau ini bagaimana?! Aku menyuruhmu untuk datang kencan bersama Baekhyun bukanya menghilang seperti kemarin. Kencan kalian itu akan membuat karir kalian melesat. Arghhh! Kacau! Semua kacau gara gara kau" ucap sang manajer.
"sudah ku katakan untuk berhenti membuat skandal murahan ini, katakan pada sajangnim jika begini terus aku lebih baik berhenti" ucap Chanyeol dengan santai.
"mwo?! Kau jangan seenaknya berucap. Kau mau jatuh miskin? Yang benar saja , jangan terlalu percaya diri kau akan hidup baik tanpa semua ini"
"jangan mengatur hidupku hyung. Tanpa aku kau tidak akan bisa makan hari ini" Chanyeol berjalan meninggalkan manajernya yang terus memanggil namanya namun ia hiraukan. Ia sedang dalam suasana hati yang buruk.
Chanyeol duduk di salah satu sudut yang ada di cafe depan perusahaan manajemennya sambil menunggu coffe pesannanya datang.
"sendirian saja tampan"
Chanyeol mendongakkan kepalanya menatap orang yang menyapanya seperti itu. "untuk apa kau disini? Mengikutiku? Hah yang benar saja, bahkan disaat aku ingin sendiri kau justru datang"
"aku hanya berkunjung ke cafe ini dan saat aku mencari tempat duduk ternya ada kau , bukankan ini kebetulan? Ahh ahh aku tau, pasti karna kita berjodoh haha" Baekhyun orang yang menyapa Chanyeol tadi langsung mendudukan diri dengan santainya.
"siapa yang menizinkan mu duduk dihadapan ku? Pergi" Chanyeol berkata dengan nada dingin.
"ayo kencan oppa"
"oppa kata mu? Perlukah aku mengingatkan umurmu nona? Dan kencan, jangan harap itu pernah terjadi" Chanyeol pergi keluar cafe meninggalkan Baekhyun yang menggeram emosi.
"sial! Dia bodoh atau apa sih sampai menolak ku"ucap Baekhyun dengan penuh emosi. Siapapun tolong ingatkan artis ini untuk menjaga perkataannya karena ini dalam area publik.
.
.
Sehun memilih membolos hari ini. Sejak perdebatannya dengan Kyungsoo tadi pagi moodnya menjadi berantakan. Dia lebih memilih duduk dibawah pohon rimbun di pinggir danau dekat kampusnya berada. Hanya duduk sambil menyender pada pohon dengan alunan lagu yang terus mengalir di earphonenya. Matanya terpejam mencoba menenangkan hatinya yang sedang kacau. Bayangan Chanyeol yang tertawa riang sambil menjarnya terus mambayanginya. Jujur saja ia merindukan kekasihnya yang selalu menghabiskan waktu bersama dengannya. Ia rindu , amat rindu.
Chanyeol yang sekarang adalah Chanyeol yang baru. Yang hanya akan menemaninya saat malam tiba. Kesibukan Chanyeol yang membawa dirinya dalam malam yang dingin walau ia berada di dekapan sang kekasih. Walau ia tau Chanyeol hanya mencintainya namun entah mengapa semenjak Chanyeol meraih gemerlapnya bintang ia merasa seperti ada yang hilang dari kehidupannya.
FLASHBACK
Tut ... tut...klik
"yeoboseyo opaa~"
"Sehunnie aku sedang sibuk sekarang akan ku hubungi nanti"
Klik
Sehun menatap layar ponselnya setelah sambungan telfonnya di putuskan sepihak oleh Chanyeol.
"aku hanya ingin menanyakan kabarmu oppa, aku ingin mengucapkan selamat hari jadi kita yang ke 3 tahun...hiks ken-kenapa sesak hiks"
Dan hari itu Sehun habiskan dengan menangis seharian sampai ia tertidur di dinginnya lantai.
FLASHBACK OFF
Sehun membuka matanya saat musik yang ia dengarkan memainkan rekaman yang sengaja Chanyeol buat untuk Sehun saat sehun ulang tahun yang ke 19. Rasa sesak menghampiri sehun kembali, sudah sekuat mungkin ia menahan derai air matanya namun gagal. Air matanya terus turun membasahi wajah manisnya padahal musiknya sudah ia hentikan. Ia menyerah , membiarkan emosinya menguasai dirinya membiarkan tangis pilu nya.
.
.
"sehun! kau dari mana saja , aku menghawatirkanmu. Saat aku kembali ke apartemen kau tidak ada. Aku juga menanyakan mu pada kyungsoo tapi dia bilang kau tidak masuk hari ini" Chanyeol mendekap Sehun erat saat menemukan Sehun berada di halte bis beberapa blok dari apartemennya.
"oppa ..."
BRUK
Hanya satu kata itu yang Sehun ucapkan sebelum kesadarannya menghilang dalam dekapan Chanyeol. Chanyeol yang panik langsung membawa Sehun masuk kedalam mobil dan langsung membawanya menuju rumah sakit.
"bagaimana keadaannya dok" ucap Chanyeol penuh kekhawatiran.
"kondisinya kurang baik. Dia kelelahan dan sepertinya mengalami stres ringan itu akan berakibat fatal bagi janinnya. Lebih baik jika dia di rawat beberapa hari sampai kondisinya stabil" jawab dokter.
"baiklah, terimaksih dokter" Chanyeol membukuk berterima sebenarnya terkejut dengan pernyataan dokter tadi, janin?. Sejak kapan? Pertanyaan banyak bermunculan di fikirannya. Hanya satu yang ia yakini, itu anaknya buah cintanya.
Suasana kamar sangat sepi hanya terdengar dentingan jam di ruangan rawat Sehun. Chanyeol yang duduk di sebelahnya hanya dapat memandang sehun dengan tatapan yang sulit diartikan. Wajah pucat sehun sekarang bertambah pucat. Chanyeol mengusap pipi Sehun yang entah kenapa justru semakin tirus.
"apa kau lelah bersama ku sehun? Maafkan aku. Ini bukan kehendakku untuk melukaimu. Maaf kan aku" pertahannya runtuh juga , air mata yang sedari ia tahan akhirnya jatuh juga bersamaan dengan rasa sesal yang mendalam.
"aegy bartahanlah didalam sana, appa akan segara membawa eomma mu dalam kebahagian seperti dulu. Bertahanlah demi kami" Chanyeol mencium kening dan perut sehun yang masih datar kemudian pergi dari ruang kamar sehun.
Setelah terdengan pintu tertutup sehun membuka matanya, manangis dalam diam sembari mengelu perutnya. Dia memang sudah beberapa minggu ini merasakan mual, namun ia tepis. Ia tidak menyesal atas kehadiran anak ini. Anaknya merupakan satu satunya kebahagiaan yang tuhan datang kan di tengan masalah yang kian merumit.
.
.
"adakan konferensi pers siang nanti" ucap Chanyeol tegas.
"untuk apa, siang nanti kau ada pemotretan. Tidak bisa" kata manajer sambil melihat jadwal.
" ku bilang adakan konferensi pers siang nanti!"
"ba-baiklah akan ku usahakan"
"pukul 2 semuanya harus siap" Chanyeol meninggalakan sang manajer begitu saja setelah menyelesaikan jadwalnya siang ini.
Ditempat yang berbeda sehun di temani Kyungsoo dan xiumin , eonnie yang sudah dianggapnya sebagai kakak selama ini karena ia memang tinggal terpisah dengan orang tuanya yang berada di china.
"sejak kapan?" tanya kyunsoo tanpa basa basi.
"aku tidak tau, kami memang sering melakukannya namun dengan pengaman. Sepertinya yang ini saat kami lupa bejaga jaga" ucap sehun malu.
"tidak apa , aku yakin chanyeol pria yang bertanggung jawab" balas xiumin dengan senyum manisnya. Sehun ingin membalas senyum manis xiumin namun kyungsoo kembali berkata
"bertanggung jawab apanya? Bahkan sejak kita datang dia tidak nenampakan wajahnya. Apa itu bertanggung jawab? Ku rasa dia sedang kencan dengan artis pedek itu" jawab kyungsoo sinis.
"kyunsoo kau tidak sadar semana tinggi mu" jawab Xiumin santai. Kyungsoo yang mendengarnya hanya bisa menggaruk belakang kepalanya.
"aku yakin dia pria baik, dengarkan aku" mendengar kata kata Xiumin Sehun menjadi tenang, dia terseyum kepada Xiumin berterima kasih.
Kyungsoo memutar matanya sambil mendudukan diri di sofa dan menyetel tv. Saat Xiumin mengupaskan buah dan menyuapkanya pada Sehun , Kyungsoo kembali berceloteh "lihat tunangan tidak bertanggung jawab mu mengadakan konferensi pers. Hah paling ingin meresmikan hubungannya dengan si baekbek itu"
Mata sehun memanas mendengarnya. Kyunsoo memang agak galak namun dia lah orang yang paling menyayangi Sehun.
"besarkan volumenya soo" kata Xiumin.
.
.
Suara jepretan dan kilatan yang berasal dari kamera memenuhi ruangan. Semua bertanya tanya kenapa artis besar kita ini mengadakan konferensi pers dengan mendadak bahkan tanpa persetujuan manajemennya. Suasana semakin riuh saat artis yang ditunggu tunggu akhirnya muncul, dengan isyarat diam yang di lontarkan oleh sang manajer para reporter disana akhirnya menjadi lebih tenang.
" selamat siang, saya Park Chanyeol akan menyampaikan sesuatu yang penting. Sebenarnya salah lama ini ingin saya utarakan namun banyak hal yang menghalangi saya. Hal pertama yang akan saya sampaikan adalah mengenai hunbungan saya dengan Baekhyun-ssi, saya dan Baekhyun-ssi tidak pernah menjalin hubungan apapun. Semua hanya semata-mata tuntutan pekerjaan yang saya lakukan atas permintaan perusahaan. Saya meminta maaf pada semua orang yang saya rugikan, terutama pada fans yang sudah saya anggap keluarga saya" Chanyeol membungkuk meminta maaf. Kemudian dia melanjutkan kembali pengumuman utama yang ingin disampaikan.
"selanjutnya saya ingin menyampaikan sesuatu yang menurut saya amat penting. Saya sudah bertunangan –sambil menunjukan jarinya yang terpasang cincin- saya sudah menjalin hubungan ini sekitar 3 tahun lebih. Kami menghabiskan waktu sedari kami masih belum fasih berbicara hingga detik ini. Banyak hal belakangan ini yang saya lakukan hingga membuatnya tersakiti, termasuk skandal yang saya perbuat. Dia mengerti , dia bertahan , dia adalah gadis terkuat yang pernah saya temui. Saat ini dia sedang terbaring dirumah sakit akibat terlalu banyak beban yang ia fikirkan.."
Riuh itu kesan pertama setelah Chanyeol menyampaikan sepenggal ceritanya.
"dia selalu diam tidak pernah mengeluh dihadapan ku. Sekarang dia sedang mengandung anak kami. Bodoh memang namun itu sebuah anugrah bagi ku. Orang tua ku sudah lama meminta kami menikah, namun Sehun tunangan ku selalu berkata kepada orang tua ku untuk membiarkan aku merasakan kesuksesan. Dia selalu bersabar, namun sepertinya ini sudah mencapai titik lelahnya"
"ku mohon jangan hujat dia, dia sudah cukup menderita karena ku. Maafkan kebodohan yang ku lakukan. jika perlu mengundurkan diri dari dunia hiburan ini agar tidak ada yang mengusiknya semua akan saya lakukan. sekali lagi mohon maaf" Chanyeol membungkuk agak lama sebelum ia bangkit kemudian berbalik meninggalkan tempat konferensi berlangsung.
Sang manajer hanya bisa menggelengkan kepala , sulit memang menerima keputusan Chanyeol namun semua sudah terjadi. Sang CEO yang turut hadir juga hanya dapat menghela nafas saat Chanyeol membungkuk di depannya.
Chanyeol segera bergegas kembali, ia ingin menemui sehun sekarang. Memeluknya erat.
.
.
CLEK
"hiks huhuhu hiks" suara tangis Sehun lah yang pertama Chanyeol dengar saat memasuki ruangan.
"tenang hun tenang~ sshh" xiumin menenangkan Sehun yang berada dalam pelukannya.
"eonni' panggil kyungsoo yang menyadarkan xiumin akan kedatangan Chanyeol. Xiumin perlahan melepas dekapannya lalu menarik kyungsoo keluar , membiarkan sehun dan Chanyeol berdua.
"oppa~ huweee hiks"
Chanyeol terkekeh melihat Sehun menangis. Ia segera membawa sehun dalam pelukannya. Mengelus rambut hitam legam milik calon ibu dari anaknya ini. "ssshh oppa disini, maaf oppa tidak menemanimu. Oppa harus mengurus beberapa hal"
"oppa bohong hiks aku melihat oppa di berita tadi hiks kenapa melakukan itu hiks itu akan membuat oppa dikritik. Aku selalu membuat oppa sulit hiks" ucap sehun masih menangis.
"kau ini bicara apa? Ini semua keputusan oppa. Maaf telah membuatmu kesulitan selama ini. Oppa tahu kau sering menangisi oppa. Maaf kan oppa sehunnie" ucap chanyeol sambil mencium puncak kepala sehun.
"sekarang jangan takut untuk bercerita tentang apa pun kepada oppa. Jangan membuat mu tersiksa sendiri. Dan ingat, kemana pun oppa melangangkah pergi kamu adalah tujuan oppa kembali. Jangan dengarkan orang lain cukup kita yang saling percaya. Kau adalah sumber bagi kehidupan ku sehun"
Sehun mengangguk.
"menikahlah dengan ku" Chanyeol melepaskan pelukannya dan mengeluarkan sebuak kotak berisikan cincin.
Sehun kembali mengis tapi kali ini adalah tangis bahagia.
"kau mau kan menjadi ibu dari anak kita ini" ucap chanyeol sambil mengelus perut sehun. Sehun tersenyum untuk menjawab semua. Kemudian memeluk Chanyeol erat.
Orang tua Chanyeol serta kyungsoo dan xiumin yang sedari tadi mengintip di balik pintu tak henti hentinya mengurai air mata haru. Bahkan kyungsoo dan xiumin sudah saling berpelukan dan orang tua Chanyeol hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan keduanya.
END or SEKUEL/? Wkwk
Duhhhh gimana gimana? Bagus engga?alurnya kecepetan ya? Kalo misalnya bagus aku bikin sekuel wkwk
Maaf belum bisa update oh!my presdir belum ada ide nih -_- ini ff juga bikin 4 jam. Sistem kebut kebutan.
Mohon kritik dan sarannya yaaaaa. Terima kasih
INGET! NO PLAGIATTTTTTT! Kemarin nemu soalnya ff yang teksnya ngambil di ff aku. Boleh kok asal ijin. JANGAN MENCURI CURI , hargai karya seseorang ya teman~
Mohon reviewnyaaa
Review
Review
Review kalian penyemangat ku!
