::
:: Dragon Slayer ::
:: Chapter 1: Menace::
Tik, tik, tik... dengan cepat seorang pemuda berambut kuning mengetik 'Best MMORPG' pada bar search di Google. Tangannya meraih mouse yang berada di samping monitornya, lalu mengarahkan sebuah kursor bergambar lope ke sebuah kotak bertuliskan 'Search', kemudian mengkliknya. Beberapa tulisan berwarna biru menghiasi halaman yang ia buka. Tanpa ragu ia mengklik tulisan teratas dari halaman tersebut.
"Eh? 'Top 10 MMORPG'? Menarik...," ujar pemuda berambut kuning itu dengan seringai. Berulang-ulang ia scroll up, down, up, down, juga mengklik beberapa screenshot yang ia lihat, namun tak ada satupun game yang sepertinya ia suka.
"World of Warcraft, Dark Age of Camelot: Trial of Atlantis, Guild Wars 2, EverQuest: The Ruins of Kunark, Asheron's Call, bla, bla, bla... Tidak ada satupun genre yang aku suka. Grafiknya juga kurang terlihat asli... Heh, aku bosan," ujarnya lalu menguap. "T-Tunggu..."
"'All of that games are boring! Is there are more challenging game?'? Heh, ternyata pendapat kita sama... apa ini? Seseorang membalas komentarnya dengan ini... ' www.*d*i*s*e*n*s*o*r*.com'. Aha, sepertinya ini akan lebih menarik..."
Dengan mengklik alamat web yang ia temukan, beberapa tulisan muncul dengan judul 'Nerve Gear' di atasnya dan gambar sebuah helm di sampingnya.
"Oh, shit!" keluhnya kesal. Ia memblok semua penjelasan yang ada pada halaman tersebut, lalu dengan cepat menekan Ctrl dan C, kemudian membuka tab baru dan membuka Google Translate secepat yang ia bisa. Setelah itu ia menekan Ctrl dan V pada bar yang tertera di sebelah kiri halaman.
Dengan cepat terjemah dari kumpulan kalimat yang ia salin pun keluar. Sesaat setelah membaca sampai ke paragraf akhir, "kau dapat membelinya dengan harga..."
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Terinspirasi dari Sword Art Online dan Monster Hunter
"Ah, untung banget punya tabungan..."
"Tet.. tet..." suara dari speaker bervolume keras terdengar. Bersamaan dengan munculnya tulisan 'Instalation Completed' pada layar monitor. Dengan segera Naruto, si pemuda berambut kuning itu membuka ikon aplikasi game VRMMORPG yang bernama "Monster Hunter Reborn".
"Ah, jadi pendaftarannya bukan disini. Baiklah, LINK START!"
[Sunday, 06/06/32, 09.00 AM - Lobby]
Penglihatan Naruto mulai jelas, ia tahu ia tengah ada di dalam ruangan besar. Sebuah ruangan utama. Setelah mendaftar untuk mendapat akun, ia pergi membuka pintu. Penglihatannya menjadi samar-samar, kemudian hitam kembali.
Choose your gender. Perlahan suara aneh terdengar, lalu muncul sebuah hologram di depan Naruto bergambar dua kotak bertuliskan 'Male' dan 'Female'. Naruto menekan kotak bertuliskan 'Male'.
Customize your character. Naruto menyesuaikan karakternya sesuai dengan dirinya. Hanya saja ia menambahkan kumis kucing di pipinya.
Are you sure?. Tentu, ia menekan tombol 'Yes' yang keluar dari hologram itu.
[Sunday, 06/06/32, 09.05 AM - Sky, Hidden Leaf Village]
"Woiiih... gila! Kenapa harus dimulai dengan adegan terjun tanpa parasut, sih?!" teriak Naruto dengan sangat keras, sebagai wujud perasaan dari hatinya yang mulai tegang. "Ini asli? Atau mimpi? Ataukah memang benar ini adalah game?!"
Rasa takut Naruto perlahan hilang saat menyadari ini memang hanyalah sebuah game. "Grafiknya bagus... seperti yang aslinya."
"Hei! Rambut kuning! Bisakah kita terbang?!" suara teriakan terdengan dari arah kanan Naruto.
"Tidak! Maksudku tidak peduli! Hahaha...," ujar Naruto mengabaikan. Ia sadar, inilah tempat munculnya pemain baru alias newbie. Newbie dituntut untuk merasakan perasaan dalam game terlebih dahulu. Tidak langsung bermain begitu saja. Tak terasa, jarak dengan bumi sudah dekat. Penglihatan para player di sini menjadi hitam, dan mata seolah membuka saat kita sadar.
"Woah... keren. Langsung ada di tempat tidur seperti ini... empuk lagi," Naruto terkesima melihat dirinya tiba-tiba ada di sebuah ruangan.
"Salam Naruto, selamat datang di dunia virtual! Bagaimana perasaanmu setalah terjun bebas seperti tadi?" tanya seseorang mengagetkan Naruto. Naruto langsung menatap ke sumber suara. Rupanya seseorang dengan perlengkapan perang berwarna putih termasuk juga senjata great sword-nya.
"Oh, salam. Kau mengagetkanku, Neji. Mungkin aku harus memanggilmu Neji-senpai," ujar Naruto langsung mengerti. "Ngomong-ngomong, dimana ini?"
"Ah, rupanya kau cepat mengerti. Pengamatan yang bagus. Ini room milikmu, kau bebas melakukan apapun yang kau mau disini, termasuk mengusirku."
"Woih, room ku sendiri. Seperti bukan permainan. Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa kemari?" tanya Naruto heran. Neji yang berada di sampingnya tersenyum.
"Itu mudah. Kau tinggal berkata 'Menu' lalu sensor suara yang ada pada Nerve Gear-mu akan merespon kemudian keluar hologram seperti ini," ujar Neji mencontohkan. Di depannya muncul sebuah segilima ber-wallpaper bintang-bintang. Yap, itulah hologram yang ia setting. "Lihat? Ada banyak pilihan disini. Jika kau ingin pergi ke ruangan orang, pilihlah 'Player List' lalu 'Visit'. Ini mudah, kau mengerti?"
Masih dengan hologram, Neji meminta request pertemanan pada Naruto. Tentu saja, apa yang dapat Naruto tolak?
"Baik. Jadi, apa tujuanmu kemari?" tanya Naruto tidak puas.
Neji tersenyum, lalu mengulurkan tangannya. "Awalnya aku hanya iseng mampir. Tapi, maukah kau bergabung dengan guild ku?"
"Ohho. Bukankah tidak baik jika langsung mengajak seorang newbie begitu saja?"
"Tidak. Aku tahu kau punya potensi...," ucap Neji mantap. Membuat Naruto lebih bersemangat.
"Baiklah kalau begitu... ayo kita beraksi, Neji-senpai!" teriak Naruto bersemangat. Ia menjabat tangan Neji.
[Sunday, 06/06/32, 09.15 AM - Hidden Leaf Village Center]
Pusat desa. Tempat yang paling ramai, karena merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh para player. Apalagi terletak di bagian gunung. Membuat player yang hanya bertujuan untuk bersosialisasi merasa terhibur dengan pemandangannya. Di utara terdapat area Snowy Mountains, arah barat terlihat juga area Jungle dan Swamp, di timur area Forest dan Hills, tak lupa di selatan dengan panasnya area Volcano.
"Dengar. Di sebelah barat pusat desa terdapat tempat pelatihan. Jika kau ingin berlatih, kau dapat pergi kesana," jelas Neji pada Naruto.
Naruto hanya mengangguk tanda mengerti.
"Ini game open-world, 'kan?" tanya Naruto. Neji mengangguk. "Berarti kita dapat melakukan apapun sesuka hati kita, benar?"
"Tepat."
"Jika begitu, bisakah kita berburu?"
"Tentu, jika kau berani," ujar Neji dengan seringai. "Mau berburu?"
"Tak akan kutolak," ujar Naruto dengan senyuman. Ia menunjukkan cengiran khas-nya. "Ayo!"
"Menu" ujar Neji membuka menu. Dengan cepat ia menyentuh kata 'Equipment - Twin Dagger - Send to - Naruto'. Ia memberikan Dual sword yang ia bawa kepada Naruto. "Kau akan butuh itu. Maaf, itudual blade murahan. Aku tidak biasa memakai dual blade."
Naruto menerima dual blade yang Neji berikan. "Hmmm... jadi ini twin dagger, sebuah dual blade. Baik, dimana kita akan berburu?"
"Forest dan Hills, tempat yang mudah untuk berburu."
"Baik"
[Sunday, 06/06/32, 09.30 AM - Forest and Hills]
Sebuah pemandangan yang hijau. Hamparan rumput menghiasi bukit-bukit yang menjulang tinggi. Tak lupa air terjun dari salah satu bukit yang ikut menyejukkan. Aptonoth, sekumpulan dinosaurus besar berkulit keras berwarna abu-abu itu tiada hentinya memakan rumput dari bukit itu.
"Menurutku itu monster yang penakut. Jika ada salah satu temannya kita serang, biasanya kawannya tidak membantu, namun melarikan diri layaknya pengecut. Jika diserang pun, mereka jarang melawan. Mereka pasrah," jelas Neji. Naruto hanya ber'oh' ria. "Monster itu adalah sasaran yang bagus jika kita lapar. Tinggal mengambil dagingnya lalu memanggangnya."
"Apakah makan di game seperti ini sampai kenyang, akan mengenyangkan kita yang ada di dunia nyata?"
"Tentu tidak. Makanan apapun yang kita makan dalam game, akan masuk ke dalam perut karakter di game. Makan di dalam game, tak akan bisa dicerna di dunia nyata," jelas Neji panjang lebar, sambil menutup matanya ala profesor. Namun tidak ada seorang pun yang mendengarkannya. Setelah ia membuka matanya, sekumpulan aptonoth berjatuhan akibat tebasan masal si bocah Naruto. "Apa yang kau lakukan?"
"Hei, Neji-senpai! Kenapa ikon dual sword di samping hit point-ku menjadi berwarna merah?"
"Itu berarti dual swordmu sudah tumpul. Kau harus—"
"Kalau begitu aku buang saja~. Akan kujual daging yang kuperoleh lalu membeli yang baru," ujar Naruto disertai senyuman. "Bagaimana menurutmu, Neji-senpai?"
"Jangan dibuang! Menu," teriak Neji sambil membuka menu menyentuh 'Item - Whetstone - Send to - Naruto'. "Gunakan itu untuk menajamkannya kembali."
"Woih... ternyata bisa juga seperti itu. Aku berhutang banyak padamu di hari pertama sanpai! Apa itu tidak apa-apa?"
Bust, Bust, Bust... suara kepakan sayap yang mendekat memotong pembicaraan mereka. Naruto tererbinar-binar melihat apa yang ia dapati. Sedangkan Neji bergetar, keringat dingin keluar dari tubuh palsunya. "I-Itu... Yian Kut-Ku! Lari, Naruto! Menjauhlah darinya!"
Brukh! Makhluk tipe Bird Wyvern ber-elemen api itu telah mendarat. Bersiap mengeluarkan bola api dari mulutnya. Sementara Neji dalam keadaan bertahan.
"Ini gawat. Neji-senpai, jangan menjauh! Dekatilah dia atau karaktermu akan mati!"
"Aku tahu itu! Naruto, selagi ada kesempatan, larilah. Biar aku yang hadapi ini," teriak Neji memberanikan diri.
"Jangan bodoh, Neji-senpai. Kita akan hadapi ini bersama-sama"
Bola api yang ia kumpulkan dalam mulutnya bertambah besar. Tak lama, ia semburkan ke arah Neji. Neji berusaha menghindar, namun apa daya, perlengkapan berat yang ia gunakan tidak memungkinkan untuk dibawa berlari. Serangan yang begitu dalam, sampai menguras tiga per empat hit point Neji. Neji mendekat lalu menghunuskan great sword miliknya. Tak memakan waktu lama karena attack yang besar, Yian Kut-Ku pun terjatuh. Namun masih ada tenaga untuk berdiri.
Seketika itu, bola api yang begitu besar datang dari langit ke arah Neji. "Apa ini? Blue Yian Kut-Ku?"
Neji menghunuskan pedangnya sebagai serangan terakhir untuk Yian-Kut-Ku. Yian Kut-Ku mati. Lalu dengan cepat Neji memberikan great sword-nya kepada Naruto. Serangan Blue Yian Kut-Ku tepat mengenainya. Membuat karakternya mati, dan perlu sekitar tiga puluh menit untuk dapat log in dan merespawn kembali.
"Neji-senpai! Sial... kali ini aku harus menghadapinya sendiri."
To Be Continue...
Yian Kut-Ku
Seekor bird wyvern yang mempunyai paruh dan telinga yang besar dapat terbuka lebar saat ia marah.
Dengan pendengaran yang sensitif, ia tidak suka suara yang keras.
Lebih kecil, tetapi lebih cepat daripada bird wyvern yang lain.
Aptonoth
Diburu sebagai sumber makanan, makhluk ini diburu oleh pemburu dan sesama monster.
Biasanya pemalu, secara berkelompok mereka akan membela diri dengan kekuatan yang mengejutkan.
A/N: Hai! Ini fanfic pertama saya. Jika ada kesalahan dalam penulisan, jangan ragu untuk mengkritik.
Mind to RnR?
Okay, see you soon \(^3^)/
