My Superstar
-::-
Jaejoong, Yunho
Yoochun, Junsu, Changmin
Boy x boy
-::-
Rate : T+
Romance & litle angst
-::-
.
.
.
.
.
"Kyaaaaa..."
Brak
Bruk
Klontang
"Kyaaaaaa...
Berikan. Ini milik ku."
"Enak aja. majalah ini milikku."
"Milikku"
"Aku."
"Aku."
"Aku."
Sebuat perebutan terjadi disalah satu kios penjualan majalah. Seorang namja yang apa ya... ya pokoknya gitu dech, sedang berebut majalah edisi spesial Tvxq yang hanya tinggal satu, dengan seorang yeoja berseragam sekolah. Setelah perebutan yang menguras tenaga, akhirnya majalah itu berhasil menjadi milik sang namja. Sang namja bahkan tidak menghiraukan lawannya tadi yang kini sedang menangis meraung raung. Dengan santainya, dia melenggang meninggalkan yeoja itu setelah membayar majalah yg sudah diperjuangkannya hingga tetes darah terakhir.
Senyum lebarnya terus menghiasi bibirnya.
::
Jaejoong pov
"Changminnieeeee!"
Aigoo, beruntung sekali aku berhasil mendapatkan majalah limited ini.
Kyaaaa...
Dia sangat cute.
Bagaimana bisa ada makhluk secute dia?" jeritku sambil berguling-guling dikasur sembari memeluk majalah yang isinya membahas semua tentang Tvxq
"Tvxq memang hebat, baru satu tahun debut, tapi mereka sudah seterkenal ini. bahkan sampai seluruh Asia. Omo...
U know Yunho makin manly..., Micky Yoochun juga makin tampan. Kyaaa... Max Changminnie, kenapa kau makin cute..."
Mengagumi pesona idola-idolaku adalah hal yang selalu kulakukan. Tak terhitung jumlah uang yang ku keluarkan demi membeli aksesoris, poster, majalah, album dan segala jenis barang yang mengandung unsur Tvxq. Selain itu juga selalu menonton perform mereka dan hadir diacara jumpa fans. Tak lupa membuat me2day, twitter, line, kakao talk, we chat dan semua sosial media yang ada hanya untuk melihat update-an kegiatan mereka sehari hari.
Oya, namaku Kim Jaejoong. Sering dipanggil Joongie oleh keluarga dan teman dekatku. Aku adalah Changminizer, sejak melihatnya pertama kali di MV Tvxq yang berjudul 'Hug' setahun yang lalu, hatiku langsung tercuri olehnya. Padahal rentang usia kami terpaut 5 tahun. Pedophil kah aku? Apapun itu aku tak perduli, yang jelas Changminnie aku padamu...
Heechul Hyung selalu memarahiku karena tingkah ku yang sangat mengidolakan Tvxq yang bahkan member tertuanya saja usianya dua tahun dibawahku. Usiaku tahun ini 20 tahun, tapi bukankah belum terlalu tua untuk menjadi seorang fanboy?. Bahkan banyak yang bilang kalau aku lebih cocok jadi anak senior high school dari pada mahasiswa tingkat akhir?
Tapi sayangnya Heechul Hyung tidak berpikir seperti itu. Baginya, umur 20 tahun itu waktunya untuk mencari jodoh. Sama seperti dirinya dulu yang menikah diumurnya yang ke 20. Hah, benar benar sangat kolot. Aku bahkan belum wisuda, belum mencari pekerjaan.
Aku pasti akan menikah, tapi tidak sekarang. Aku masih ingin menikmati menjadi seorang stalker.
Ahh... aku jadi rindu saat saat menjadi stalker… memotret dan merekam aktifitas member Tvxq bersama teman2 sesama cassie. Tertawa cekikikan dan sembunyi sembunyi saat Tvxq muncul… mengikuti mereka kemanapun. Sudah lama sekali aku tak melakukan itu. Tiga bulan ini aku break menjadi stalker. Skripsi benar benar menyita waktuku.
Drrrrr drrrrr
Ponselku bergetar. Ada pesan masuk.
.
From : Karam
Hyung.. besok kami mau melihat member Tvxq di Lotte dept store. Ada shooting variaty show, Hyung ikut ya…? Kita sudah lama tak ngumpul bareng. Ayolahhh!
.
Ah, Karam... dia teman sesama cassie. Dia dan Junsu adalah teman terdekatku. dengan mereka aku selalu menghabiskan waktu membahas Tvxq. Kami benar benar kombinasi paling pas. Aku adalah Changmin addicted, Junsu itu Yoochun Addicted, sedangkan Karam dia Yunho Addicted.
Oke..., Sudah diputuskan.
Tvxq, Changminnie aku datang...
::
::
::
Jaejoong menggosok giginya dengan cepat. Ini masih jam 5 pagi, tapi dia sudah selesai mandi. Dia harus berlomba dengan waktu. Jangan sampai, Heechul bangun sebelum dia bisa kabur. Cepat-cepat Jaejoong mengenakan pakaian. sengaja dia memilih yang tidak terlalu mencolok. Dia akan membutuhkannya untuk bergerak ke sana kemari hari ini. Tak lupa dia juga memasukkan handycam dan perlengkapannya.
Tidak butuh waktu lama Jaejoong sudah siap. Ah ada yang kurang. Pelan-pelan sambil mengendap endap menuruni tangga, Jaejoong menuju ke dapur. Di sana, dengan lampu tidak dinyalakan, dia memasukkan nasi ke dalam kotak bekal dan mengambil sekotak kimchi dan juga sisa lauk buatannya sendiri kemarin.
Sebelum kembali kekamarnya, Jaejoong membuka almari tempat menyimpan makanan ringan dan mengambilnya beberapa. Saat sedang menutup almari itu kembali, lampu ruang keluarga tiba tiba menyala. Cepat cepat dia bersembunyi dibawah meja. Dia melihat Heechul berjalan dengan langkah gontai menuju kamar mandi di sebelah dapur.
Setelah mendengar pintu kamar mandi ditutup, Jaejoong berjalan secepat yang dia bisa kembali ke kamarnya. dan segera mematikan lampu kamarnya. Jangan sampai hyungnya itu curiga karena melihat lampu kamarnya yang menyala.
Setelah memasukkan bekal yang diambilnya tadi, Jaejoong segera bersiap.
Sekitar sepuluh menit kemudian, dia mendengar langkah kaki yang diakhiri suara pintu ditutup. Artinya dia sekarang aman. Sang Hyung sudah kembali kedalam kamar. Tanpa membuang waktu, Jaejoong mengenakan topinya lalu mengendap endap turun ke pintu depan. Sebelum keluar, dia merogoh-rogoh celah diatas pintu tempat dimana hyungnya biasa menyimpan kunci cadangan rumah. Dia akan membutuhkannya jika dia pulang larut nanti malam.
Setelah berhasil keluar, Jaejoong melompat girang dan berseru pelan.
"Yesss!"
Dia bangga pada usahanya menghindari perang dunia ketiga dengan sang Hyung berhasil.
Langkah kakinya bergerak menjauhi rumah dengan senyum yang mengiasi bibir merah cerrynya.
.
Setelah Tiga puluh menit perjalanan menggunakan taksi, kini Jaejoong sudah duduk di dalam sebuah café yang nyaman. Tempat ini terletak di sebuah pusat pertokoan yang tidak terlalu jauh dari Lotte dept store, menikmati segelas vanilla latte sambil berkelana didunia maya, mencari berita terbaru dari seorang Changminnie. (jangan tanya kenapa pagi2 buta sudah ada cafe buka. Anggap aja udah ada.)
Setelah menunggu sangat lama, akhirnya satu persatu temannya muncul.
"Hyung." Sapa seorang namja imut yang bernama Junsu
Dia lalu memeluk Jaejoong, diikuti ke temannya yang juga ikut bergantian memeluk Jaejoong.
"Bogoshipeo Hyung."
"Nado."
"Hyung sudah datang? Jam berapa Hyung tiba tadi?" tanya Karam.
"Sejak jam Enam pagi." jawab Jaejoong santai
"Omoooo, jangan bilang Hyung kabur lagi dari rumah." kata Karam lagi
"Ya begitulah. Demi Changminnie aku rela pulang nanti diomeli sama Hyungku."
"Kya... daebak. Hyung cinta mati ya Changminnie." teriak Junsu yang membuat pelanggan lain kafe itu melihat ke arahnya.
"He he he Mianhae." katanya setelah mendapatkan pelototan dari Karam dan Jaejoong.
"Tentu saja." Jawab Jaejoong bangga
"Kalau begitu ayo langsung kita ke Tkp, Hyung. Takutnya nanti malah tidak dapat tempat yang trategis." ajak Karam
"Kka."
::
Yunho Pov
Alarm yang aku pasang di ponselku berbunyi kencang hingga membuatku telingaku serasa ingin pecah. Dengan kedua mata yang masih sangat berat, aku melihat keadaan di sekelilingku.
"Ah… kenapa pagi datang begitu cepat?" gumamku tidak jelas sambil menggaruk tengkukku.
Dan lagi-lagi aku dikejutkan oleh suara ponselku yang bernyanyi riang.
"Yeoboseyo?" ucapku malas menjawab panggilan entah dari siapa.
"Ne… Araseo… Jam sembilan kan? Memang sekarang jam berapa?"
Aku pun mencoba melihat jam dimeja disamping ranjangku.
"MWO?!" teriakku spontan.
Tanpa pikir panjang lagi aku langsung membanting ponselku dan berlari ke kamar mandi. Habislah hidupmu, Jung Yunho… !
.
Jalanan kota Seoul sangat ramai seperti biasanya ketika aku melajukan mobilku melewati jalan itu. Dasar bodoh, kenapa aku harus bangun kesiangan ini? Tiba-tiba ponselku berdering lagi. Aku pun membaca nama Manager Jang di layarnya.
Aissh… kenapa aku harus bekerja dengannya sih? Kenapa managementku harus memilih manager seperti dia? Memang tidak ada manager yang lain?
"Ne," ucapku setelah memasang earphone di telinga kiriku.
"Aku sedang di jalan. Sebentar lagi sampai…. Baiklah, arasseo."
Aku memutar bola mataku kesal setelah menutup telponnya. Kalau saja ia bukan manager Tvxq, aku benar-benar akan mencekiknya sampai ia tidak bisa berbicara apa-apa lagi. …
.
"Kenapa kau bisa terlambat?" tanya Manager Jang begitu aku sampai di lokasi syuting di Lotte dept store. Bukan bertanya, lebih tepatnya setengah mengomel.
"Maaf, saat ini asisten ku sedang cuti jadi jadwalku sedikit berantakan," jawabku berusaha menahan amarah yang semakin memuncak.
Sebenarnya dia tahu posisiku tidak sih? Aku kan artisnya, kenapa ia bentak-bentak seperti itu?
"Ya sudah, sekarang cepat kau ganti kostum. Kita akan segera memulai syuting ini," suruhnya dan aku hanya mengangguk malas dan berjalan ke arah ruang tunggu.
"Akhirnya kau datang juga, kau tahu manager Jang marah-marah terus sebelum kau datang," tanya Yoochun begitu melihatku.
"Aku kesiangan Chunnie..." Jawabku singkat sambil besriap untuk dirias.
"Jangan bilang semalam Hyung be..."
Kriet
"Sepuluh menit lagi acara dimulai, bersiaplah." Kepala manager Jang menyembul dari celah pintu.
"Kka Min, kita duluan." Kata Yoochun sambil bangkit dari duduknya.
"Hyung kami duluan, jgn lama2."
"Ne."
.
::
.
"Annyeonghaseyo Yeorobun... Kali ini 'Superstar Show' kedatangan tamu yang luar biasa. Sebuah boyband yang sangat fenomenal. New boyband dengan jumlah fans yang luar biasa. Siapa lagi kalau bukan TVXQ."
"Kyaaaa..."
"Tvxq..."
"U Know."
"Micky."
"Max."
Kata kata pembukaan Mc langsung disambut dengan teriakan histeris oleh para cassie, fans Tvxq.
"Kyaaaa..."
"Oppa..."
Teriakan itu makin menggema saat U Know, Micky dan Max muncul.
"Annyeonghaseyo."
"Kyaaaa..."
"Oppaaaaa..."
"Changminnie..."
Diantara teriakan teriakan itu, Jaejoong tampak paling semangat. Suara teriakan merdunya terdengar nyaring memanggil idolanya.
"Kyaaa... Changmin cute banget..."
"Kyaaa...
Junchan, Karam ah, lihatlah Changminku cute banget... Omoooo" Jaejoong makin histeris
"Iya Hyung, U Know juga. dia makin hari tambah manly.
"U Knowww..." jawab Karam diakhir dengan teriakan.
"Ne, Yoochinnie juga makin tampan.
Yoochunnieeee... Saranghae..." Junsu pun ikut menimpali ucapan Jaejoong dan juga di akhiri dengan teriakan yang lebih melengking dari pada Jaejoong dan Karam.
"Wow... luar biasa. Lihatlah tempat ini dipenuhi oleh para cassie." Suara Mc sedikit mulai membuat cassie mulai menahan histerianya.
Mc memandang takjub para cassie yang memenuhi tempat itu.
"Bagaimana tanggapan kalian tentang fans setia kalian ini." tanya Mc lagi pada member Tvxq
Dan bla bla bla
Acara variaty show itu berjalan dengan sangat lancar.
::
::
::
Jaejoong mendesah lega begitu melihat rumahnya sudah gelap. Dia memang menunggu hingga larut sekali untuk pulang, sebab dia tidak punya tenaga lagi untuk mendengar omelan sang kakak. Hari ini usahanya kabur tak sia sia. Dia benar benar puas menonton idolanya dan juga kumpul dengan teman temannya sesama cassie.
Pelan-pelan dibukanya pintu depan dan dia mengendap endap masuk, berusaha tidak menimbulkan suara apapun. Ketika memasuki ruang depan, jantungnya seolah berhenti berdetak. Di sana, di kursi ruang tamu, tampak sesosok makluk yg duduk tegak dalam gelap. Selama beberapa detik hatinya diliputi ketakutan mencekam karena mengira melihat penampakan makhluk halus. Tapi kemudian dia mengenali postur tubuh itu. Kim Heechul.
"Nyalakan lampunya," kata sang Hyung. Nadanya berbahaya.
Jaejoong menurut. Dia menyalakan lampu dan mengerjapkan matanya karena penerangan yang tiba-tiba. Ketika membalik tubuhnya, Jaejoong agak terkejut melihat penampilan hyungnya. Di sekelilingnya tampak aura kemarahan yang tampak berkobar, namja cantik itu tampak kusut.
"Hyung, wae geurae?" tanyanya khawatir.
Mengabaikan pertanyaan Jaejoong, Heechul malah balik bertanya,
"Dari mana kau?"
"Da... da... dari..." Jaejoong terbata menjawab pertanyaan Heechul.
Dia sangat kaget karena Heechul sengaja menunggunya. Otaknya blank, alasan yang tadi sudah disiapkan jika hyungnya bertanya hilang seketika.
"Apa? menjadi stalker? nonton konser, ikut fansigh."
"Hyung..." Jejoong langsung menundukan kepalanya mendekar nada bicara Heechul yg sangat menyeramkan.
Kali ini Heechul sangat menakutkan.
Hah,
Heechul menghembuskan nafasnya kasar.
"Berapa umurmu sekarang Kim Jaejoong? Tidak bisakah kau lupakan idolamu itu?" Heechul menurunkan nada bicaranya.
Marah rerlalu lama bisa menimbulkan keriput berlebihan.
"Sebenarnya apa yang kau lihat dari mereka? Kenapa kau begitu tergila gila pada mereka?"
"..."
"Hah, sepertinya tidak ada pilihan lagi. hyung akan menjodohkanmu dengan salah satu teman bisnis Hyung."
"Mwo? Tap... tapi Hyung... aku..."
"Tidak ada bantahan, kau harus mau. Kalau tidak, hyung akan membakar habis semua keloksi idolamu itu."
"Hyung..."
"Istirahatlah. Besok kita lanjutkan lagi."
"Tapi hyung..."
"Kim Jaejoong..."
"Arra."
::
::
::
tbc
Selamat datang
Selamat menikmati
Semoga bisa menjadi hiburan
