The Broken Pearl
Summary: Lee Sungmin, bangsawan muda belia berumur sembilan tahun yang dengan senang hati menikahi lelaki yang jauh lebih tua. Bahagiakah ia?/KyuMin/SiMin/KaiMin/GS/
Cast: Sungmin, Kyuhyun, Siwon, Kai, dll
Desclaimer: They belong to their self
Author : XianMin
Rated: T+
Chapter 1
Dua sosok lelaki dan wanita itu duduk berdampingan di sofa mewah berwarna krem itu. Sang wanita menyesap teh hitamnya dengan anggun sebelum memulai pembicaraan dengan lelaki tampan yang terlihat cukup berumur itu.
"Jadi Sungmin ku akan kau ambil Choi Siwon?" Tanya wanita itu penuh dengan ke anggunan, matanya tak berhenti menatap gadis belia yang sedang bermain boneka di sofa sebrang. Lelaki bernama Choi Siwon itu tertawa kecil, menampilkan lesung pipi yang menambah kadar ketampanannya.
"Kau tau aku sudah jatuh hati pada malaikatku itu bahkan sebelum ia lahir. Aku akan memberikan semua yang dia inginkan. Kehidupanmu juga akan terjamin. Kujamin perusahaan peninggalan Youngwoon ahjussi tak akan bangkrut, malah akan semakin besar ditanganku. Kau tau itu kan Lee Jungsoo" Wanita yang dipanggil Lee Jungsoo itu tersenyum tipis.
"Aku tau itu. Hanya saja tak rela rasanya melepas putri kecilku" Ucap Jungsoo itu.
"Tapi kau tak bisa berbuat apapun. Dua hari lagi aku akan kembali untuk melamar Lee Sungmin secara resmi" Ucap Siwon penuh penekanan. Segera ia menghampiri single sofa tempat duduk gadis yang bermain boneka tadi. Siwon menundukkan kepalanya, mengecup kening gadis itu beberapa saat. Gadis itu hanya menatap polos pada Siwon.
"Ahjussi kenapa mencium keningku?" Siwon tersenyum mendengar pertanyaan gadis itu. Di belainya lembut pipi selembut sutra milik gadis itu.
"Dua hari lagi aku datang melamarmu Lee Sungmin. Bersiap-siaplah" Ucap Siwon sebelum pergi meninggalkan kediaman mewah milik keluarga Lee. Sungmin heran dengan semua perkataan Siwon yang telah dianggapnya sebagai pamannya itu.
"Eomma, melamar apa sih?" Tanya Sungmin pada ibunya yang berada di sebrang sana. Wanita yang dipanggil eomma itu tersenyum manis, lalu beranjak mendekati anaknya.
"Itu artinya kau akan menjalani sebuah ikatan dengan seorang lelaki. Lalu setelah lamaran akan diadakan pernikahan. Kau akan menjadi seorang istri juga seorang eomma" Mata Sungmin berbinar mendengar penuturan sang ibu. Segera ditariknya sang ibu untuk duduk di sofa yang sama dengannya. Jungsoo meraih tubuh mungil anaknya yang baru berusia sembilan tahun itu.
"Apa aku akan menjadi seperti eomma? Seperti wanita anggun dan cantik seperti eomma?" Jungsoo tersenyum manis.
"Tentu. Kau akan menjadi istri yang baik untuk Choi Siwon. Belajarlah dengan baik"
"Aku akan menjadi istri Siwon ahjussi?" Tanya Sungmin heran. Jungsoo mengangguk singkat. Dibelainya rambut hitam bergelombang milik putri kecilnya itu.
"Dan berhentilah memanggil Siwon dengan sebutan ahjussi. Tak lama lagi dia akan menjadi suamimu. Panggil dia yeobo bukan ahjussi"
"Ne eomma, aku mengerti"
CUP
Jungsoo mengecup kening putrinya lembut sedangkan sang anak hanya tersenyum manis menikmati perlakuan ibunya yang sangat perhatian hari ini.
"Aku pulang" Pasangan ibu dan anak itu menoleh ke arah pintu ketiga mendengar suara yang sangat mereka kenal. Sungmin tersenyum sumringah ketika melihat seorang lelaki sudah memasuki rumah.
"OPPA" Segera Sungmin turun dari pangkuan ibunya dan menerjang lelaki yang baru memasuki rumah itu.
"Hmm, manja sekali sih. Ini oppa bawakan boneka kelinci. Tadi saat pulang sekolah oppa mampir sebentar di toko" Ucap lelaki itu memberikan sebuah boneka kelinci berukuran sedang pada Sungmin.
"Jangan manjakan adikmu Kris" Kris Lee, anak tertua keluarga Lee itu tersenyum menanggapi perkataan sang ibu.
"Lebih baik kalau dia menjadi manja eomma" Ucap Kris, kini dia sudah berada pada sofa panjang yang beberapa saat lalu diduduki ibunya dan lelaki bernama Choi Siwon.
"Kau selalu saja begitu Kris. Kapan Kibum pulang? Eomma ingin memberitahukan sesuatu yang penting pada kalian"
"Mungkin dua jam lagi eomma. Sesuatu yang penting? Tentang apa eomma?" Tanya Kris penasaran, tangannya sibukmembelai rambut halus Sungmin yang duduk di sebelahnya.
"Perihal pernikahan Sungmin. Choi Siwon akan melamarnya dua hari lagi" Ucap Jungsoo datar. Kris terkejut mendengar penuturan ibunya. Rahangnya mengeras menahan amarah yang tiba-tiba datang.
"Tuan Choi? Bahkan dia lebih tua dari eomma dan lelaki tua itu akan menikahi Sungmin? Ya Tuhan, bagaimana eomma bisa menikahkan Sungmin dengan lelaki tua itu? Aku yakin umurnya bahkan hampir setengah abad" Ucap Kris kesal. Jungsoo mendesah pelan mendengar reaksi anak sulungnya itu, dia memang sudah memperkirakan ini sebelumnya.
"Choi Siwon tidak setua itu Kris. Umurnya baru tiga puluh sembilan"
"Baru tiga puluh sembilan? Eomma tega menikahkan Sungmin yang baru sembilan tahun ini dengan lelaki yang dua puluh tahun lebih tua darinya? Kenapa bukan eomma saja yang menikahinya? Eomma bahkan lebih muda dari Cho Siwon itu"
"Jaga bicaramu Kris. Mendiang appamu bisa murka mendengar ucapanmu itu. Keputusan eomma sudah bulat. Eomma melakukan ini untuk kalian semua, ini yang terbaik untuk keluarga kita"
"Yang terbaik? Dengan mengorbankan anak bungsu eomma sendiri? Terserah eomma saja" Ucap Kris dingin lalu segera pergi dari ruang tamu keluarga Lee itu.
Jungsoo mendesah pelan melihat reaksi Kris yang sangat berlebihan-menurutnya- itu. Jungsoo sadar kalau Kris lah yang paling menyayangi Sungmin, Kibum bahkan sering menolok Kris dengan sebutan sister complex. Kris yang merupakan anak sulung keluarga Lee itu memang sangat menyayangi adik bungsunya walau usia mereka terpaut sembilan tahun. Kris walaupun masih delapan belas tahun tapi sudah bersikap dewasa dan mengerti keadaan sang ibu yang kini sudah menjanda karena Lee Youngwoon-ayahnya sudah meninggal satu tahun lalu. Namun sikap overprotektif Kris terhadap Sungmin tak akan pernah hilang walau ia menghadapi sang ibu yang hendak menikahkan anaknya itu sekalipun.
Jungsoo bersender pada sofa sekedar menghilangkan denyutan di kepalanya. Matanya lekat menatap Sungmin yang sangat riang memainkan boneka kelinci pemberian Kris hingga ia tak sadar kalau sudah ada seorang lelaki yang mengisi ruang kosong di samping sofa yang di duduki Sungmin, ia adalah Lee Kibum anak kedua keluarga Lee.
"Hei, kau sedang apa?" Tanya Kibum mengacak pelan rambut Sungmin, membuat gadis cantik itu merengut lucu.
"Oppa lihat. Kris oppa memberikan boneka lagi untukku. Oppa saja yang tak pernah memberikanku boneka, huh" Ucap Sungmin pada Kibum. Lelaki kedua keluarga Lee itu tersenyum tipis.
"Bukankah kau sudah besar? Katanya mau menjadi secantik dan sebaik eomma, lalu kenapa masih main boneka?" Sungmin mengerjap imut mendengar perkataan Kibum.
"Eh? Benarkah? Kalau begitu Sungmin tak mau lagi main boneka ah" Ucap Sungmin semangat. Jungsoo tersenyum penuh arti melihat kedekatan kedua anaknya itu. Kim Kibum berusia enam belas tahun namun tak dapat diragukan lagi kedekatannya dengan Sungmin walau perbedaan umur mereka yang sangat jauh.
"Ya, kalau mau jadi eomma jangan main boneka lagi"
"Siap kapten" Ucap Sungmin lantang. Kibum haanya tersenyum kecil dan kembali mengacak rambut Sungmin.
"Kibum" Panggil Jungsoo.
"Ne eomma?"
"Lee Sungmin akan dilamar dua hari lagi oleh Choi Siwon. Choi Siwon ingin memperistri Sungmin" Ucap Jungsoo tanpa basa-basi. Jungsoo sangat tau kalau Kibum membenci berbasa-basi.
"Benarkah? Lelaki tua yang sering berkunjung itu?" Jungsoo mengangguk lemah.
"Kau setuju kan?" Tanya Jungsoo memastikan, pasalnya Kibum dan Kris itu sama saja kalau urusannya adalah Lee Sungmin.
"Eomma melakukan ini untuk kami? Untuk perusahaan appa?" Tanya Kibum datar. Jungsoo hanya mengangguk mengiyakan.
"Aku tak bisa memutuskan eomma. Kalau Sungmin menerima berarti aku juga menerima. Aku tau eomma lelah seperti ini, tapi kumohon jangan memaksa Sungmin untuk menggantikan beban eomm" Ucap Kibum dingin. Jungsoo tersenyum getir mendengar ucapan Kibum yang memang tanpa basa-basi itu.
"Sungmin sudah menerima. Ini semua demi kalian, percayalah"
"Aku percaya, eomma" Ucap Kibum datar.
-/-/-/-
Kini hari yang dinantikan itu tiba. Hari ini adalah hari pernikahan Lee Sungmin dangan Choi Siwon. Setelah acara lamaran berlangsung, seminggu kemudia acara pernikahan digelar. Acara pernikahan berlangsung sederhana karena hanya dihadiri keluarga dekat. Acara pernikahan sudah berlangsung beberapa jam yang lalu dan sekarang sedang di gelar pesta resepsi.
Choi Siwon memesan ballroom hotel terbesar di Seoul hanya untuk istrinya tercinta. Tamu yang diundang hampir seluruhnya adalah orang penting, ada yang dari kalangan pejabat, bangsawan maupun rekan bisnis Choi Siwon. Semua tamu yang diundang memandang takjub pada pernikahan luar biasa seorang Choi Siwon.
Bayangkan saja Choi Siwon, pria paruh baya berusia tiga puluh sembilan tahun itu menikahi seorang bocah ingusan yang baru berusia sembilan tahun. Namun semua pemikiran para tamu tentang bocah ingusan itu sirna seketika ketika melihat sosok asli Lee Sungmin. Dengan wajah ayu dan cantik keturunan Lee Jungsoo serta kulit seputih kapas dan tinggi badan yang tidak bisa dikatakan seperti bocah sembilan tahun mampu membungkam mulut penggossip dari para wanita bangsawan yang terlihat begitu sinis. Choi Siwon yang tampan itu bahkan terlihat sangat serasi dengan Lee Sungmin.
"Kau menyukainya?" Tanya Siwon lembut pada Sungmin yang duduk di sofa khusus untuk pengantin. Sungmin mengangguk senang.
"Iya, aku sangat senang ahjussi"
"Mulai sekarang panggil aku yeobo bukan ahjussi" Ucap Siwon. Sungmin tersenyum manis.
"Baiklah yeobo" Sungmin tersenyum manis pada suaminya itu. Sungmin merasa sangat bahagia hari ini karena bisa menikah dengan Siwon, ahjussi kesayangannya. Sungmin bahkan diberikan banyak sekali hadiah berupa gaun dan perhiasan oleh Siwon, seperti milik ibunya.
'Ternyata menikah itu menyenangkan' batin Sungmin sambil memandangi sepatu berhak tinggi yang dipakainya kini, sudah lama ia ingin memakai sepatu yang sangat tinggi seperti ini. Sungmin tersenyum senang melihat gaun indah yang dipakainya saat ini, benar-benar mewah seperti wanita bangsawan. Menjadi wanita bangsawan yang terhormat seperti sang ibu memang impian Lee Sungmin sejak dulu dan kini terwujud sudah impiannya. Memakai gaun mewah dan sepatu berhak tinggi serta bersikap dewasa adalah seorang wanita bangsawan terhormat, begitulah pikir seorang Lee Sungmin.
"Apa kau lelah yeobo" Tanya Siwon lembut pada Sungmin. Tangan lelaki tampan itu mengelus halus rambut sutra bergelombang yang tergerai itu.
"Iya aku sedikit lelah. Tapi aku harus tetap bersemangat menyambut tamu. Aku harus menjadi istri yang terbaik untuk yeobo" Ucap Sungmin. Siwon tertawa kecil.
"Apa Jungsoo eomma mengatakan seperti itu?" Sungmin mengangguk kecil.
"Kau tidak perlu berusaha sekeras ini. Kalau ada apa-apa katakan padaku. Kalau lelah kita bisa kembali ke kamar. Aku sudah menyiapkan kamar kita"
"Benarkah? Uh, Sungmin memang sudah lelah yeobo"
"Kalau begitu ayo kita ke kamar, kau pasti sangat lelah" Siwon mengajak Sungmin kembali ke kamar hotel yang telah dia pesan khusus tentunya.
-/-/-/-
Kini Sungmin dan Siwon berada di dalam kamar hotel yang sangat mewah dan berkelas yang dipesan khusus. Siwon mendudukkan Sungmin di sofa coklat dekat ranjang, si gadis hanya menurut saja.
"Yeobo apa kau haus? Maukah menemaniku minum" Tanya Siwon lembut. Perlakuan Siwon pada Sungmin saat ini persis seperti seorang ayah pada anaknya. Sangat penuh perhatian.
"Eh? Minum? Kenapa harus Sungmin temani?" Tanya Sungmin polos. Siwon tersenyum penuh arti.
"Karena tidak enak kalau aku minum wine nya sendiri yeobo"
"Apa Sungmin boleh minum wine seperti orang dewasa yang lain?" Tanya Sungmin berbinar. Siwon mengangguk mengiyakan.
"Tentu saja. Karena hari ini sangat spesial maka kau bisa minum wine jika kau mau sayang" Ucap Siwon, tangannya terjulur mengambil botol wine yang sudah tersedia di atas meja. Sungmin terlihat sangat bersemangat saat Siwon menuangkan cairan merah pekat itu ke dalam gelas.
"Nah, ini untukmu" Ucap Siwon. Sungmin segera meminum wine yang diberikan Siwon. Gadis kecil itu tersentak ketika cairan itu mengaliri tenggorokannya, terasa panas.
"Rasanya aneh, aku lebih suka jus" Gumam Sungmin memperhatikan gelas wine nya. Namun Sungmin tetap menenggak wine pemberian Siwon sampai habis tak bersisa. Di anggapnya kalau menghabiskan wine itu maka Sungmin juga dikatakan orang dewasa.
"Aku mandi dulu ya yeobo, kalau kau mengantuk tidurlah dulu" Ucap Siwon lembut. Segera Siwon melesat menuju kamar mandi meninggalkan Sungmin yang kini sibuk dengan wine dan bayangannya tentang menjadi dewasa.
Lima menit kemudian entah mengapa Sungmin merasa tak nyaman dengan duduknya. Sungmin menggeliat pelan, berusaha tetap fokus pada kegiatannya.
"Ugh panas" Keluh Sungmin. Tangannya meraih remote pendingin ruangan dan menyalakannya pada suhu paling minimum. Tangannya berusaha mengipas tubuhnya yang tiba-tiba terasa sangat panas.
"Ngg... panas..." Sungmin tak tahan lagi dengan panas yang menderanya, rasanya begitu menyiksa. Kedua lututnya ia gesekkan pelan berusaha menahan sesuatu yang makin terasa tak nyaman untuknya. Susah payah Sungmin menuju tempat tidur, mungkin tidur akan mengurangi rasa panasnya pikir Sungmin.
Setengah jam berlalu, Choi Siwon keluar dari kamar mandi lengkap dengan piyama dan wajah segarnya. Siwon berjalan menuju ranjang besar yang terlihat sudah diisi oleh Sungmin. Siwon mengernyit heran melihat Sungmin yang berkeringat dan tubuhnya bergerak-gerak gelisah. Siwon menyentuh dahi Sungmin, takut gadis itu demam.
Tidak Panas
Siwon yang curiga segera meraih gelas wine nya yang masih penuh, dihirupnya aroma wine yang sedikit berbeda itu. Sadar kalau sesuatu telah tercampur dengan minuman mewah itu, obat perangsang. Siwon kembali mengamati Sungmin yang terlihat sangat lemah namun tubuhnya tak bisa diam dan terus saja bergumam 'panas'. Siwon menggeram pelan menyadari keadaan istri kecilnya itu. Satu yang bisa ia tangkap dari keadaan mengenaskan sang istri.
Sungmin tengah horny berat
Siwon mengelus pipi istrinya lembut. Tangannya bergerak mengusap keringat Sungmin yang bercucuran di dahinya.
"Eungh..." Keluh Sungmin ketika jemari lembut Siwon. Wajahnya memerah menahan sesuatu, matanya nampak sayu dan bibirnya memerah karena Sungmin terus mengigitnya.
"Tenanglah Min-ah, ada aku di sini" Ucap Siwon lembut.
"Panashh... ini...panasss" Gumam Sungmin. Gaun yang dipakainya ditarik-tariknya kasar, mencoba melepas benda merepotkan itu karena rasa panas yang terus menjalar. Siwon memandang sayang gadis di depannya itu.
"Mianhae" Gumam Siwon sebelum lelaki tampan bertubuh atletis itu beranjak ke atas tubuh Sungmin. Siwon mengelus pelan wajah Sungmin, membuat gadis belia itu melenguh pelan. Nampak ragu, namun Siwon memberanikan diri mengecup dahi Sungmin lembut. Berlanjut mengecup kedua pipi Sungmin dan berakhir pada bibir plum gadis itu.
"Mmmhhh" Desah Sungmin saat bibir tebal Siwon menyapu bibir tipis Sungmin. Mulut Siwon terbuka, memagut bibir bagian atas Sungmin hingga membuat gadis itu makin melenguh nikmat. Siwon hanyut dalam pekerjaannya memagut lembut bibir semanis cherry itu, sedang gadis di bawahnya hanya terdiam pasrah tak tau cara membalasnya.
"Kuyakin ini ciuman pertamamu" Gumam Siwon saat melepas ciumannya. Kembali Siwon menyatukan bibirnya dengan bibir plum milik Sungmin, kali ini lebih berani dan lebih menuntut. Siwon memagut bibir Sungmin atas-bawah bergantian, memerikan sensasi tersendiri untuk Sungmin.
"Mmmhh...eummmhhh..." Desahan Sungmin mengalir begitu saja tanpa ada niat untuk menahannya. Sungmin begitu menikmati setiap perlakuan Siwon pada bibirnya, membuat rasa panas yang dirasakannya sedikit menghilang.
"Aku akan membantumu menyelesaikannya kalau kau mau yeobo. Tapi aku tak akan bisa berhenti nantinya" Gumam Siwon sebelum kembali mencium bibir ganas yang ada di bawahnya.
"Euunggghhhh..."
T.B.C or END (?)
Ini cerit terinspirasi dari sebuah novel terjemahan dengan judul yang sama. Alur dan cerita saya buat berbeda dengan versi saya sendiri tapi inti cerita yang memang tetap pada cerita aslinya. Kalau minat silahkan di baca.
Review Juseyo~ :3
