Oii, kembali lagi bersama saya sang Author Amatiran..hahaha

Sebenernya udah dapet ide untuk cerita baru si, tapi aku masih belum menemukan judul yang pas buat ceritaku ini.. jadi untuk sementara mau publish ulang cerita yang lama, soalnya waktu itu bener-bener berantakan banget format ketikannya dan ada beberapa teks yang harus diedit lagi..hehehe xp

Oke langsung aja ya, enjoy for reading...


Disclaimer : paman Hiro Mashima

a/n : NaLu n beberapa tokoh fairy tail lainnya

Warning : Siapkanlah tisue sebelum membaca fic ini..hehehe

Little Promise


Episode 1

" Luce, lebih baik kita sampai disini saja ya."

Lucy diam tak berkutik di tengah derasnya hujan, ia sedikitpun tak menyangka kalau lelaki yang sangat ia cintai begitu mudahnya mengeluarkan kata-kata yang tak pernah ingin ia dengar.

" T-tapi kenapa?" Lucy masih tak percaya dengan apa yang ia dengar.

" Tidak ada gunanya kalau hubungan kita terus berlanjut, ini demi kebaikan kita Luce."

" L-lalu apa artinya semua janji yang pernah kau minta padaku? Aku tidak mau." Lucy masih bersikeras mempertahankan hubungannya.

" Gomenne Luce, aku tidak bisa terus bersamamu." Ucapan dari lelaki itu seakan menjadi pedang di hati Lucy, Lucy hanya menunduk pasrah.

Plek

" Eh?" Lucy hanya tercengang, ketika tangan besar menepuk kepalanya pelan.

" Percayalah Luce, aku pasti akan menepati janji itu. Kau pun harus begitu."

" Natsu." Gumam Lucy, namun Natsu hanya membalasnya dengan senyum yang ia paksakan kemudian menatap Lucy sedih sebelum ia bergumam pelan " Gomene Lucy." Natsu pergi meninggalkan Lucy, bersama hujan yang menjadi saksi bisu dari akhir hubungan mereka.

" Natsu." gumam Lucy dengan mulai menitikan air mata.

Lucy mulai menangis, sayangnya tak ada yang tau akan hal ini kecuali hujan. Hari ini hujan begitu bersahabat untuk Lucy, ia menjadi teman yang mau menghapus air mata Lucy tanpa pamrih. Beberapa menit kemudian Lucy mulai melangkah pergi dari tempat yang akan menjadi kenangan terburuknya, dengan beban di pikirannya.

Juvia POV

Huaaahh..hujan, aku senang sekali akhirnya hujan turun juga setelah beberapa pekan ini cuaca begitu terik. Aku berjalan-jalan menelusuri kota Magnolia menikmati sejuknya air hujan, bersama payung imut nan lucu yang selalu ku bawa. Saat akan melewati taman, aku melihat perempuan berambut blonde dengan lambang fairy tail berwarna pink di punggung telapak tangan kanannya, berjalan dengan tatapan mata yang kosong.

" Lucy-san." Aku menghampiri Lucy untuk memastikannya.

" Juvia?" Lucy menatapku ketika aku menghampirinya.

" Lucy-san? Ada apa? Kenapa kau main hujan-hujanan?" Ucapku dengan mengarahkan payungku kepadanya.

" Tidak usah Juvia, nanti malah kau yang kehujanan." Lucy memberontak ketika aku hendak memayunginya.

" Lucy-san lupa? Juvia ini adalah air, jadi Lucy-san tidak perlu khawatir pada Juvia." Balasku yang akhirnya membuat Lucy menerima payung milikku.

" Terima kasih Juvia." Ucap Lucy dengan wajah sedih.

" Juvia senang bisa membantu Lucy-san." Balasku dengan senyuman.

" Sebenarnya ada apa dengan Lucy-san?" Aku hanya menatap Lucy di sepanjang perjalanan.

Normal POV

" Wah akhirnya tuan putri sudah tiba, pangeran sudah menunggumu lho.. dari tadi." Ledek Evergreen, saat Juvia membuka pintu guild bersama Lucy di belakangnya.

" Lucy?Kenapa kau basah begini?" Ucap Erza khawatir.

" Lucy-san baik-baik saja?" Wendi ikut khawatir, sedangkan Natsu yang tiba duluan di guild hanya diam memperhatikan Lucy.

" Gomene minna, aku sudah membuat kalian khawatir." Balas Lucy dengan wajah yang sedih.

" Bertengkar lagi? Huh?" Tanya Cana yang membuat Lucy semakin terpuruk.

" Juvia sebenarnya ada apa dengan Lucy?" Tanya Gray.

" Juvia juga tidak mengerti Gray-sama..Lucy sudah seperti itu, saat Juvia bertemu dengannya di taman." Balas Juvia.

" Lucy, sebaiknya kau ganti pakaianmu dulu ya..jangan sampai sakit." Ucap Mira menasehati.

Tanpa menjawab Lucy pun pergi untuk mengganti pakaiannya, Gray yang masih penasaran akan sikap Lucy langsung menghampiri Natsu.

" Oii, Flame Head..kenapa dengan Tuan putrimu?" Gray menatap Natsu dengan tatapan ingin tau.

" Jangan sebut DIA tuan putriku.." Natsu membuang wajahnya ke arah lain, Gray pun semakin bingung melihat sikapnya.

" Huh? Kalian bertengkar lagi ya?"

" Bukan urusanmu Ice Brain." Natsu bangkit dari duduknya dan pergi keluar guild.

" Huh? Kenapa dia?" Macao menghampiri Gray, yang masih terpaku melihat reaksi dari Natsu.

" Natsu-nii, di luar masih hujan. Sebaiknya kau menunggu sampai hujan reda." Teriak Romeo. Natsu hanya menoleh ke arah Romeo, sebelum akhirnya ia melihat Lucy keluar dari ruang ganti.

DEG!

Natsu menatap tajam ke arah Lucy, tapi Lucy tak dapat membalas tatapan itu ia hanya diam tak bergeming. Semua mage fairy tail tampak heran melihat sikap mereka berdua yang begitu dingin, sebelumnya walaupun bertengkar mereka tidak pernah bersikap dingin seperti ini. Melihat Lucy, Natsu pun pergi keluar guild.

Lissana POV

Sebenarnya ada apa ya dengan Natsu dan Lucy? Apa jangan-jangan hubungan mereka telah... Ah tidak mungkin..aku ini berfikir apa sih...

Aku melihat Natsu dari belakang meja bar, memandangi Lucy dengan tatapan yang begitu menyeramkan bagiku. Bahkan sampai sang Titania Erza pun, tak berkutik melihat tatapan Natsu yang seperti itu. Natsu pergi meninggalkan Guild setelah melihat Lucy yang tidak bergeming sama sekali.

" Haah" Lucy menghela Nafas sebentar " Aku sudah putus dengan Natsu." Lanjutnya, sebelum mage dalam guild bertanya. Semua begitu terkejut tak percaya, tak ada satu katapun yang keluar dari bibir kami. Semua mage terdiam, masih mencerna perkataan Lucy.

" HEEEEEEEEEEEEHHHHH...APAAAAAAAAA?" Teriak semua mage bersamaan.

" Aku tidak tau kenapa.. karena ia tidak memberikan alasan yang jelas." Lucy berusaha tersenyum, namun terlihat jelas kalau ia begitu amat sangat sedih akan hal ini.

" Lu-chan..sabar ya." Hibur Levy.

" Hmm.." Balas Lucy tak bersemangat.

" Lucy..hei." Erza menepuk pundak Lucy pelan, saat melihat Lucy mulai menangis, Lucy hanya menyambutnya dengan memeluk Erza.

" Huaa...Juvia terharu." Juvia ikut menangis, bahkan Elf-niichan juga ikut terharu melihat kesedihan yang terjadi di dalam Guild.

" A-aku.. tidak mau seperti ini...Hiks." Gumam Lucy, masih memeluk Erza.

" Lucy." Gumam Gray dengan menepuk kepala Lucy pelan, Lucy semakin pecah dalam tangisannya. Wendy, Levy, Juvia dan Erza pun berusaha untuk membuat Lucy tenang.

Menangislah Lucy, menangislah sepuasnya..kami siap untuk menjadi tempat keluh kesahmu, kapanpun dan dimanapun saat kau membutuhkan kami. Jangan khawatir, masih ada hari esok untukmu.

*** Bersambung ***


Sampai disini dulu ya..

maaf kalo disini Natsu terlihat jahat.. # Natsu Pundung # ( Author : Hieee, Gomen-nasaii Natsu # Ngebujuk Natsu pake permen#)

Natsu : Wokeh # acung jempol sambil makan permen # ( Author : cih, aturan tadi aku kasih cabe rawit aja..kan gak harus beli # sweatdrop #) -_-"

Oke untuk next episode...

" Hei Natsu, apa yang kau pikirkan hah? Kenapa kau memutuskan Lucy begitu saja?"

" Bukan urusanmu."