What Is The Meaning Of Love?
Disclaimer Tadatoshi Fujimaki
K-T
Genre: Akashi! Oreshi, Romance, Friendship, Hurt/Comfort (little), Drama.
Warning: TYPO, GAJE, Maybe OOC.
January
"AKU MENYUKAIMU, [Name]-chan! Jadilah pacarku!"
Ucap lantang seorang pemuda kepada gadis yang sedang berjalan sendiri di koridor deretan kelas 1 Teiko kouko dengan santai. Sontak saja ia langsung terkejut dengan pernyataan tiba-tiba dari pemuda sebayanya yang berbeda kelas.
"E-eh? Kau kenapa?" Gadis itu masih tampak bingung.
"Mencoba dulu juga tidak apa!"
"A-ah, ma-maaf. Ta-tapi aku sudah punya pacar…" Ucapnya berbohong.
Suasana menjadi semakin panas karena mereka berdua sudah dikelilingi oleh para murid.
"Hah? Kalau begitu siapa pacarmu?" Ucapnya ngotot.
"Etto…"
Tentu saja ia tak tahu harus berkata apa.
"Eh… itu pacarku!"
Dengan asal tunjuk, ia menunjuk asal ke pintu yang terbuka. Dan tanpa gadis itu sadari… seorang Akashi Seijuurou sedang berjalan keluar.
"HEEEEEEEE?!"
Semua murid yang ada di situ benar-benar terkejut. Dan orang yang bersangkutan juga memasang mimik heran.
Mereka pasti tidak percaya jika cewek biasa di sekolah berpacaran dengan orang yang sangat luar biasa di sekolah. Memang benar kalau gadis itu dan Akashi tidak berpacaran. Berbicara satu kata pun juga tidak pernah.
"Hah? Kalau begitu kita lihat dua bulan kemudian! Kalau kau putus dengan Akashi, jadilah pacarku!" Tantangnya dan berlalu.
Sementara orang-orang pada berbisik. Kau hanya bisa speechless. Sampai orang yang asal kau tunjuk tadi menarik pergelangan tanganmu dan membawamu ke tempat yang jarang dikunjungi murid. Ia membawamu ke sisi sekolah yang sepi.
"Hei, apa maksudmu?" Ucapnya datar.
"A-akashi-san! Gomennasai!" Ucapmu kaku bercampur lantang sambil membungkuk ke Akashi.
"Tidak perlu begitu. Jadi, kau tidak sengaja menunjukku kan?" Kau menghela napas lega karena Akashi tidak sekejam dulu.
"Ya begitulah." Jawabmu lemah sambil menundukkan pandangan.
"Aku benar-benar minta maaf… Akashi-san."
"Sudah kubilang tidak perlu seperti itu!" Akashi menepuk puncak kepalamu pelan.
Kau membulatkan matamu.
"Ta-tapi… aku harus meminta tolong padamu…"
"Untuk menjadi pacar bohonganmu selama dua bulan?" Akashi memotong ucapanmu.
"Kumohon, Akashi-san!" Kau tidak berani menatap pemuda di hadapanmu.
Akashi terdiam cukup lama. Sampai akhirnya…
"Baik. Tapi…"
"Tapi…?"
"Kau harus tahan dengan risiko yang akan kau dapat dari penggemarku. Lalu, ikuti saja apa yang kukatakan!" Ia kembali menepuk puncak kepalamu.
"Arigatou, Akashi-san!"
Lalu Akashi meninggalkanmu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hah?" Ucap Ogiwara dengan volume besar.
"Iya, seperti itu! Dan aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan!" Kau menyembunyikan wajahmu diantara kedua lutut dan lenganmu.
"Kau yakin tidak apa-apa?" Tanya Ogiwara khawatir dengan penggemar Akashi.
"Tidak tahu! Yang jelas aku tidak mau pacaran dengan orang yang menebakku tadi!" Kau menghentakkan kakimu ke tanah yang berhadapan langsung dengan sungai.
Tak lama lagi Ogiwara melempar batu kecil ke air sungai yang memantulkan langit senja. Sesekali ia melirikmu yang masih menyembunyikan kepala.
"Hei, jangan seperti itu terus."
"Habisnya, aku tidak tahu harus bagaimana…" Ogiwara bangkit dari duduknya.
"Daripada kau seperti, bagaimana kalau aku traktir takoyaki?" Tawar Ogiwara dengan nada yang menggoda.
Kau mengangkat kepalamu–menghadap Ogiwara yang sedang berdiri–menghadapmu juga.
"Isi?" Tanyamu dengan mengkode.
Ogiwara menghela napas.
"Keju dan udang."
Dan seketika senyummu merekah lebar.
"Arigatou Shige!" Kau langsung bangkit dan menarik telapak tangan Ogiwara cepat-cepat.
"Pelan-pelan. Oi!" Tapi kau tidak memedulikannya. Yang penting sekarang bagimu adalah memakan takoyaki traktiran sahabatmu.
Shige memang selalu tahu bagaimana cara menghiburku!
Thank you for reading!
