Nature Love
Title : Nature Love
Author : AnaKa
Cast : - Do Kyungsoo - Kim Jongin
- Park Chanyeol - Byun Baekhyun
- Xi Luhan - Zhang Yixing
- Oh Sehun - Huang Zitao
- Kim Joomyeon - Kim Jongdae
- Wu Yifan - Kim Minseok
Main Cast : Kaisoo
Pairing : Kaisoo, Chanbaek, Hunhan, Chenmin, Sulay
* untuk seme selain Kim Jongin sementara crack pair sama Do Kyungsoo
Genre : Romance, Adventure, Comedy, Drama
Rate : T
Disclaimer : All the Casts are belong to God, Parents and SM. This story is truly mine, may be some scene looks like a bit same with other fiction, but it's just looks like in general, the conflicts come from my self-experience, so not plagiarism
Sumarry : Di masa High School yang 'katanya' penuh dengan hal romantis, Kyungsoojustru bingung dengan jalan apa yang akan ia pilih, fokus ke masa depan, aktif berorganisasi, atau justru melabuhkan hati kepada sang penantang adrenalin. Sumarry abal-abal :D
GENDERSWITCH
Chapter 1
Kyungsoo POV
Udara pagi yang menusuk tulang mulai membelai wajahku "uuggghhhhhhh..." ku regangkan otot dan tulang ku.
Mata dan tubuh masih terasa enggan untuk memulai hari, remuk karena harus disibukkan dengan berbagai tugas dari para senior selama seminggu kemarin, dalam kegiatan pengarahan siswa dan siswi tahun ajaran baru.
Nama ku Do Kyungsoo, salah satu siswi yang berhasil masuk di Seoul Internasional High School, sekolah unggulan di Seoul. Ya aku baru saja memasuki masa baru menuju kedewasaan yaitu masa High school.
Aku membuka mata, melihat keluar jendela yang menampakkan suasana gelap, ku alihkan pandangan ke dinding di depan tempat tidur, "aah.. masih jam 4 ternyata".
Hari ini merupakan jadwal untuk promosi ekstrakurikuler yang dilakukan oleh para sunbae, mereka akan menunjukkan kemampuan dan talentanya, agar membuat kami para hoobae tertarik untuk ikut bergabung.
Aku turun dari tempat tidur, bergegas melesat masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu segera memakai seragam dan merapikan diri. Setelah siap semua, aku keluar kamar dan menuju dapur, membuat sarapan untuk ku dan appapastinya.
Saat selesai memasak, aku menyusun sarapan di meja. Appakeluar dari kamar masih dengan baju tidurnya pasti ia belum mandi. Tapi wajahnya sudah terlihat sedikit segar, karena appa sudah membasuhnya.
"Selamat pagi appa" sapa ku kepada beliau sambil tersenyum manis. "Selamat pagi" jawabnya pendek. Senyuman ku refleks hilang karena respons appa, yah aku sudah terbiasa dengan sikapnya.
Appa ku bekerja menjual berbagai pakaian secara keliling di mana saja, tempat paling jauh yang appa datangi untuk berjualan berjarak kira-kira 3 jam dari rumah. Appa berangkat bekerja saat hari sudah terang sekitar pukul 9 pagi dan baru pulang saat malam sekitar pukul 9, itulah mengapa sekarang appa masih terlihat berantakan, karena pastinya beliau masih lelah karena pulang malam, dan akan bekerja lagi nanti.
Walaupun dalam keadaan berantakan, beliau masih terlihat tampan dan berwibawa. Perawakan yang tinggi besar dan tegap, hidungnya mancung, alis tebal, kekurangannya adalah giginya agak maju(*peace). Ya beliau adalah Wu Yifan, di umur yang menjelang hari tua yaitu 40 tahun, appa masih terlihat kuat.
"Appa, ini aku buatkan sup, agar appa merasa segar" aku menuangkan sup ke mangkuk kecil lalu aku letakkan di depanappa, setelahnya aku menyiapkan nasi di piring appa.
"Terima kasih nak" ujar appa.
"Sama-sama appa, appaharus sehat selalu, aku tidak mau appa jatuh sakit karena kelelahan bekerja" ujar ku dengan tersenyum manis kepadanya.
"Iya, appa tidak akan sakit" ujarnya sambil tersenyum kecil kepada ku, yang ku balas dengan senyuman lebar.
"Appa, hari ini di sekolah akan diadakan promosi ekstrakurikuler" ujar ku memecah keheningan yang sempat terasa di ruang makan ini.
"Lalu?" tanya appa terlihat bingung dan mengkerutkan dahinya.
"Ya hari ini penentuan aku mau ikut ekstrakurikuler yang mana, dan aku bertanya kepada appa, apakah appamemperbolehkan aku untuk memilih ekstrakurikuler yang aku inginkan atau tidak?" jelas ku kepada beliau.
"Appa tidak melarang mu mengikuti ekstrakurikuler, yang penting kau nyaman dengan apa yang kau pilih" ucapnya singkat.
"Baiklah, terima kasih appa, sudah mengizinkan ku memilih apa yang aku inginkan" ku ulas senyuman manis kepada beliau.
"Sama-sama Kyungsoo-ya" balas beliau.
"Aku berangkat dulu ya appa" pamit ku kepada appa.
"Iya hati-hati di jalan" pesannya.
Kyungsoo POV end
Author POV
Sesampainya di sekolah, Kyungsoo langsung menuju kelasnya yaitu X-2 di lantai dasar. Saat ia melangkahkan kaki memasuki kelas, seseorang segera menghampirinya dengan berteriak heboh membicarakan tentang jadwal promosi ekstrakurikuler yang katanya pasti akan menampilkan namja tampan, keren, dan yang lainnya.
"Kyungsoo-ya, hari ini promosi ekstrakurikuler, wah ini yang aku tunggu sejak seminggu kemarin yang melelahkan, akhirnya aku bisa memandang namja tampan, keren, huwaaa aku sudah tak sabar Kyungsoo-ya" ucapnya panjang lebar. Ya dia adalah Byun Baekhyun, seorang yeoja yang Kyungsoo kenal saat pembekalan siswa baru seminggu lalu, yeojayang takut penampilannya akan rusak ketika mengikuti pengarahan oleh para sunbae di lapangan sekolah. Kyungsoo tak mau ambil pusing dengan apa yang dibicarakannya, ia sudah mulai terbiasa dengan tingkah lakunya, walaupun baru seminggu mereka berkenalan, Kyungsoo tetap menghargainya dan meladeni dia mengobrol jika saat ada waktu luang.
"Iya Baekhyun-ah, aku sudah tau hari ini adalah promosi ekstrakurikuler, tidak usah heboh seperti itu, kan hanya melihat mereka memperkenalkan komunitasnya" jelas ku.
"Yak Kyungsoo! Kau ini bagaimana, ini moment yang tepat untuk mencari namja yang kau sukai, jangan kau sia-siakan, nanti kau akan menyesal jika kau tidak mendapatkannya" ujarnya dengan berapi-api.
"Iya Baekhyun-ah, aku tau apa yang kau maksud, tapi aku tidak terlalu tertarik dengan yang kau maksud yaitu 'mencari namjatampan, keren, dan lain-lain' aku hanya ingin fokus menyelesaikan sekolah dengan baik. Aku juga akan memilih ekstrakurikuler yang menurut ku menarik minat ku ke dalamnya, dapat membantu untuk mengembangkan pribadi, sikap, dan pengetahuan, apalagi jika itu merupakan hal yang baru. Masalah tentang mendapatkan namjaatau tidak, biarlah nanti saja. " Kyungsoo berusaha memberi pengertian kepadanya.
"Kau serius Kyungsoo-ya? Padahal namja di sekolah ini tampan dan keren, tapi ya sudahlah lupakan saja, yang penting kita memilih ekstrakurikuler yang ingin kita ikuti, karena itu akan mempengaruhi nilai kegiatan kita di sekolah, benar kan Kyungsoo-ya?" ujar Baekhyun.
"Ya benar sekali, lebih baik kita memikirkan apa yang lebih penting untuk masa depan kita, walaupun sebenarnyanamja memang penting, tapi masalah itu pasti akan bisa teratasi jika kita telah sukses dalam kehidupan kita"Kyungsoo menjelaskan pendapatnya.
"Aku setuju sekali dengan mu Kyungsoo-ya, walaupun nanti aku bisa saja tertarik dengan para sunbaeyang akan tampil nanti" kata Baekhyun sambil nyengir.
"Dasar kau Byun Baekhyun, masih sama saja" kata Kyungsoo sambil menggelengkan kepala.
"Hehe, tak ada yang salah kan Kyungsoo-ya?" ujar Baekhyun sambil cengengesan.
"Iya tak ada yang salah Baekhyun-ah, terserah apa katamu, jika dapat ya berarti kau beruntung, jika tidak berarti belum waktunya" Kyungsoo mengambil kesimpulan.
"Huft.." Baekhyun memajukan bibirnya, Kyungsoo sampai menahan tawanya karena melihat bibirnya yang maju, tidak lihat umur padahal dia telah memasuki jenjang High school, ya walaupun memang masih terlihat imut di umurnya sekarang.
"Oke sekarang kita segera menuju ke aula saja, sepertinya acara akan segera dimulai, ayo Baekhyun-ah" ajakKyungsoo. Baekhyun masih saja memajukan bibirnya, Kyungsoo jadi malas sendiri, sebenarnya ia agak tidak suka menghadapi orang yang seperti ini, tapi Kyungsoo tetap mencoba merayunya agar tidak merajuk lagi.
"Ayolah Baekhyun-ah, jangan cemberut terus, cepat kita ke aula, jika telat kita akan mendapatkan masalah, kau mau diceramahi lagi oleh sunbaeyang minggu kemarin menegur mu karenau kau tidak bisa diam saat pengarahan di lapangan sekolah?" ujar Kyungsoo mengingatkannya.
"Iya baiklah, ayo kita ke aula sekarang" katanya masih dengan wajah yang sedih.
"Ya Baekhyun-ah, ayolah tersenyum lagi, kau itu lebih manis dan cantik jika tersenyum, tak usah memajukan bibir seperti itu, jelek tau" kata Kyungsoo merayunya lagi.
"Ya ya baiklah, ini ini, puas?" katanya mencoba tersenyum walaupun terlihat dipaksakan yang penting dia sudah tidak memasang wajah cemberutnya lagi, Kyungsoo hanya menyengir kuda kepadanya. Kyungsoo segera menarik tangannya untuk menuju ke aula sekolah, yang mungkin sekarang sudah penuh sesak oleh siswa lain.
Author POV end
Kyungsoo POV
Saat menuju ke aula sekolah, kami melewati beberapa ruangan berderet yang merupakan ruangan ekstrakurikuler di sekolah ini, aku baru pernah melihat parasunbaeyang saat ini sedang sibuk melakukan persiapan untuk acara nanti, berkumpul di sana. Ada satu ruangan yang menarik perhatian ku, memang ada banyak sunbae yang sedang berada di situ, tapi ada satu orang namjayang sedang sibuk memasang peralatan ke tubuhnya. Dari tali yang diikatkan dengan beberapa simpul ke bagian perut hingga bagian atas lututnya(jangan mikir macem-macem *emang mikir apaan? aneh -.- #hehe), di tangannya terpasang sarung tangan , di siku dan lututnya terpasang alat pelindung, dan dia memakai celana lapangan hitam berbahan khusus serta pakaian resmi ekstrakurikulernya.
Setelah dia selesai memakai semua peralatannya ia menoleh ke arah ku, memandang ke arah ku sebentar lalu tersenyum singkat seperti dipaksakan memang. Namun setelahnya ia langsung memasang wajah biasa cenderung datar dan kembali sibuk memeriksa keamanan peralatan yang dipakainya. Aku mengangkat sebelah alis ku, bingung melihat sikapnya, lalu aku mengedikkan bahu tak mengambil pusing kejadian itu.
Saat aku tadi tak sengaja bertemu pandang dengan sunbae itu, ternyata pandangan Baekhyun tertuju ke arah lapangan basket yang sedang menampilkan persiapan tim basket sekolah untuk acara nanti. Baekhyun melihat mereka dengan tatapan terpesona, aku mengkerutkan dahi dan menyatukan kedua alis ku, "Dia melihat siapa sampai wajahnya terlihat absurd seperti itu", pikirku.
"Baekhyun-ah ada apa?" aku mencoba memanggilnya, tak ada sahutan. "Baekhyun-ahkau kenapa?" aku mencoba menyadarkan dengan menyentuh bahunya, masih tetap tak ada jawaban. Karena tak ada respon, maka aku mengambil langkah dengan "YAK! Baekhyun-ah! Kau kenapa?" ucap ku dengan sedikit keras di telinganya, ia langsung berjengit dan membulatkan matanya kepada ku. Aku hanya memandangnya dengan mengangkat alis ku seakan bertanya "Apa ada yang salah? Jangan salahkan aku, karena daritadi kau memandang mereka tanpa berkedip" sambil pandangan ku mengarah pada tim basket di lapangan, lalu kembali memandang Baekhyun, wajahnya menandakan bahwa dia sedang dilanda kemurkaan yang sebentar lagi siap untuk dikeluarkan.
Melihat itu aku langsung menelan ludah, aku segera melangkah cepat menuju ke arah aula, tak mau melihat kemurkaan Baekhyun yang pastinya akan seperti ahjumma di pasar yang barang dagangannya ditawar dengan harga rendah. Namun belum lima langkah, ternyata ada suara menggelegar yang pastinya membuat ku malu setengah mati.
"YAK! DO KYUNGSOO! MAU KEMANA KAU?! BERHENTI!" teriaknya sambil memanggilku, semua mata tertuju kepada ku, sebab saat ini Baekhyun memandang ku dengan penuh amarah. Karena tak ingin menambah rasa malu lagi, aku semakin mempercepat langkah menuju aula. Baekhyun langsung berlari mengejar ku sambil mengomel tak jelas, saat telah sampai di aula, Baekhyun juga sudah berada di samping ku dengan nafas yang agak tersengal, karena tadi dia mengejar ku, ya bisa dibilang dengan setengah berlari sambil mengomel tak jelas. Aku hanya menghebuskan nafas, acara belum dimulai, namun semua murid baru kelas X sudah berkumpul di dalam aula, dan sialnya saat akan memasuki aula, di pintu sudah bertengger(?) sunbae yang menegurBaekhyun pada saat pengarahan siswa baru minggu kemarin. Benar kan apa yang aku katakan tadi di kelas, ini sungguh terjadi, kalau saja tadi Baekhyun mendengarkan apa yang aku katakan dan tidak terpana dengan tim basket di lapangan, ini semua pasti tidak akan terjadi. Baekhyun yang melihat sunbae itu juga terkejut, tapi langsung berubah cemberut mungkin masih marah tentang hal tadi. Saat berada di depan sunbae itu ..
Kyungsoo POV end
Author POV
"Kenapa kalian terlambat?" tanya nya, yang di tanda pengenalnya tertulis nama Kim Minseok.
"Maaf sunbae, tadi kami ada sedikit masalah" jawab Kyungsoo, sadar kalau Baekhyun masih cemberut dan tidak akan menjawab pertanyaan sunbaeitu.
"Baiklah, kalian cepat masuk, acara akan segera dimulai" perintahnya dengan senyuman, Kyungsoo sampai kaget, baru kali ini ia melihatnya tersenyum. Ya karena seminggu kemarin dia punya kewajiban menjadi penanggung jawab ketertiban dalam kegiatan pengarahan siswa baru.
"Baik sunbae, terimakasih, dan maaf kami terlambat" ucap Kyungsoo sambil tersenyum tulus.
"Iya tak apa, ayo cepat masuk" perintahnya dengan senyuman manis, namun Baekhyun hanya membalasnya dengan senyuman yang agak dipaksakan. Minseok sunbae mengkerutkan dahinya melihat Baekhyun yang senyum terpaksa lalu cemberut. Kyungsoo segera menyikut lengan Baekhyun, dan memberikan kode kepadanya untuk meminta maaf kepada Minseok sunbae saat ia memberikan lirikan kepada Kyungsoo.
"Maaf sunbae, kami terlambat" ucapnya sambil membungkuk ke arah Minseok sunbae lalu tersenyum manis.Minseok sunbae menganggukkan kepalanya, lalu mengarahkan kami untuk masuk ke dalam.
Karena terlambat, mereka harus duduk(bersila) di bagian depan barisan kelas mereka. Beberapa menit lagi acara akan dimulai, keadaan aula sekarang masih sama berisiknya, padahal sudah berulang kali ditegur oleh ketertiban untuk tenang.
Saat tak sengaja Kyungsoo melihat ke arah Minseok sunbae, ia memberikan senyum kepadanya, dan dia membalas senyuman Kyungsoo. Tak disangka, ketertiban yang seminggu kemarin selalu berteriak dan mendisiplinkan mereka, sekarang bisa bersikap lebih baik. Hingga Kyungsoo berharap "Semoga nantinya aku dapat menjalin hubungan dengan Minseok sunbae, sebagai sunbae-hoobae yang baik tentunya" ujarnya di dalam hati.
Kyungsoo melihat ke samping kanannya, Baekhyun sibuk mengobrol dengan teman disampingnya. Kyungsoo iseng mendongakkan kepalanya ke atas, dan melihat ada beberapa tali yang terikat di besi-besi penyangga atap gedung aula, ia menduga "apakah besi penyangga itu sudah rapuh sehingga diikat dengan tali seperti itu?" pikirnya parno. Kalaupun memang rapuh pastinya atap itu akan roboh dan menimpa semua orang yang ada di sini. "apa itu salah satu bagian dari acara ini? Sunbae tadi memakai banyak peralatan yang pernah aku lihat, dan biasanya menggunakan tali seperti itu juga" pikirnya –lagi.
Acara pun dimulai, sudah banyak ekstrakurikuler yang menunjukkan talentanya, termasuk dance dan basket yang menunjukkan kemampuan dan kehebatan mereka, sehingga memancing teriakan histeris dan keributan di tengah acara.
Giliran eskul basket menampilkan diri, mulut Baekhyun sedikit menganga, dan tak berhenti memuji mereka, pandangannya tak pernah beralih dari namja tinggi, berkulit putih, rambut berjambul warna hitam, telinga lebar, dengan keringat yang membanjiri tubuh dan wajahnya. Namja dengan nomor punggung 61 bernama Park Chanyeol, itu yang tertulis di seragam basketnya.
Ya memang harus Kyungsoo akui, bahwa namja itu terlihat keren dan hebat dengan teknik bermainnya. Penampilannya saat ini juga menambah kesan sexy pada dirinya yang menjadi daya tarik, membuat yeoja berteriak hsteris, sedangkan para namjamenatapnya dengan tatapan kagum.
Park Chanyeol terus mendribble bola dengan melewati beberapa rintangan buatan, lalu mencoba mengubahnya dengan bermain bersama teman-temannya dalam merebut bola.
Author POV end
Kyungsoo POV
Baekhyun tetap tak berhenti dari tingkahnya tadi, aku sampai harus menyikut lengannya agar ia tidak membuka mulutnya menganga terlalu lama dan terlalu lebar, takut air yang ada di dalamnya akan menetes keluar(? iihhh).
Dia hanya menoleh ke samping ke arah ku, masih dengan mulut menganganya dan tampang polos yang sedang terpana itu. Aku menunjuk ke bibirnya, dan melakukan gerakan menutup pada bibir ku. Ia lalu melihat ke bawah tepatnya bibirnya, ia tidak sadar daritadi menganga sampai selebar itu, langsung saja ia menutup bibirnya, menyengir cengengesan kepada ku, dan memfokuskan pandangannya lagi ke arah namjatadi. Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya. Mungkin setelah ini ia akan heboh mencari Chanyeol sunbae ke seluruh penjuru sekolah, untuk mendaftarkan dirinya sebagai fans seorang Park Chanyeol(ya mungkin saja).
Saat aku menghadap depan kembali, sebuah bola basket terbang ke arah ku, refleks aku langsung menangkapnya karena tak mau bola itu menghantam wajah ku. Bola itu sudah bertengger manis di tangan ku, sedangkan Chanyeol sunbae terlihat menghembuskan nafas lega, saat sebelumnya ia memasang ekspresi khawatir kepada ku, karena dialah yang tak sengaja melempar bola itu dan mengarah kepada ku. Anggota tim basket yang lain itu menghampiri ku, menanyakan keadaan ku yang tadi hampir terkena hantaman bola basket, aku meyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa. Kemudian ia meminta bola basket tadi, dan berbalik kembali ke arah timnya yang tetap asyik dengan permainan mereka, tapi berbeda dengan Chanyeol sunbae.
Dia terus memandang ke arah ku dengan tatapan yang sulit diartikan, aku bingung melihatnya, apa ia masih mengkhawatirkan ku? Jelas aku tidak apa-apa karena tak sempat terhantam bola basket itu. Apakah raut wajah itu menyiratkan rasa bersalah dan penyesalan, atau justru hal lain yang aku hindari.. aku menolehkan kepala ku menghadap Baekhyun, ah tidak, hal yang berusaha ku hindari malah terjadi sekarang.
Kyungsoo POV end
Baekhyun POV
Akhirnya tim basket yang aku tunggu tampil juga. "Wah namja yang tampan" aku bersorak dalam hati. Yang aku lihat di punggungnya tertulis Park Chanyeol dengan nomor punggung 61. Tak henti-hentinya aku mengutarakan kekaguman ku kepada mereka. Sampai akhirnya aku merasa ada yang menyikut lengan ku dari samping, dan aku rasa itu Kyungsoo. Karena kesal ada yang mengganggu kesenangan ku, aku menolehkan kepala ku.
Dia tiba-tiba menunjuk ke bibirku, dan melakukan gerakan menutup pada bibirnya. Aku lalu melihat ke bawah tepatnya bibir ku, aku tidak sadar daritadi menganga sampai selebar ini, langsung saja aku menutup bibirku, dan menyengir cengengesan kepada Kyungsoo, dan memfokuskan pandangan ku lagi ke arah Chanyeol sunbae. Entah apa yang terjadi, jika aku menganga terus sampai Chanyeol sunbae selesai dengan aksinya, dan menyadari keanehan dalam diri ku, matilah aku.
Saat aku menghadap depan kembali, Chanyeol sunbae masih asyik dengan permainannya 'mari merebut bola', tetapi saat ia sudah dapat merebut bola dari temannya yang saat ini menjadi lawannya. Tubuhnya justru tak sengaja terhantam oleh temannya yang lain, bola basket itu pun terbang ke arah samping ku tepatnyaKyungsoo, refleks Kyungsoo langsung menangkapnya mencegahnya agar tak menghantam wajahnya.
Bola itu sudah bertengger manis di tangan Kyungsoo, sedangkan Chanyeol sunbae terlihat menghembuskan nafas lega, saat sebelumnya ia memasang ekspresi khawatir kepada Kyungsoo, karena sadar dialah penyebab insiden bola terbang itu.
Anggota tim basket yang lain itu menghampiri Kyungsoo, menanyakan keadaannya yang tadi hampir terkena hantaman bola basket, Kyungsoo meyakinkannya bahwa ia tidak apa-apa. Kemudian ia meminta bola basket tadi, dan berbalik kembali ke arah timnya yang tetap asyik dengan permainan mereka, tapi berbeda dengan Chanyeol sunbae. Dia terus memandang ke arah Kyungsoo dengan tatapan yang aneh, dan sepertinya aku paham dengan arti tatapan itu. Aku pun menolehkan kepala ku ke arah Kyungsoo, dengan tatapan yang mungkin sulit diartikan.
Beberapa detik kemudian Kyungsoo juga menghadap ku, ia mungkin juga menyadari apa arti tatapan Chanyeol sunbae. Ia seperti mencoba menjelaskan keadaan bahwa ia tidak ada perasaan apapun kepada Chanyeol sunbae, melalui tatapan matanya kepada ku. Dan aku menyadari itu, daritadi juga aku tidak merasakan tanda-tanda bahwa ia seperti tertarik kepada Chanyeol sunbae.
Aku hanya tersenyum tipis untuk menenangkannya, bahwa aku tidak masalah dengan itu. Tapi mungkin ia masih merasa tidak enak atas insiden tadi. Aku mengelus pundaknya dan tersenyum manis, ia mencoba membalas senyum ku walaupun masih ragu-ragu.
Saat aku melihat ke arah Chanyeol sunbae, ia masih asyik memandang Kyungsoo sambil tersenyum manis sampai timnya menyelesaikan permainan mereka, lalu mengucapkan terima kasih kepada hoobae yang telah antusias memperhatikan mereka(*iyalah, siapa juga yang bakal nolak kharisma mereka hehe.. #peace), dan tak lupa mmengajak hoobaeuntuk masuk ke tim mereka.
Kyungsoo menyadari tatapan dan senyuman Chanyeol sunbae, ia juga sepertinya menyadari raut wajah ku yang berubah menjadi agak sendu. Ia akhirnya hanya memasang senyuman yang agak dipaksakan kepadaChanyeol sunbae, mungkin untuk menghormatinya, lalu ia hanya menghadap ke bawah sambil mempermainkan jarinya, sampai Chanyeol sunbae bersama timnya keluar dari aula.
Berbeda dengan Chanyeol sunbae, ia terus memasang senyum manisnya, sepertinya ia berharap Kyungsooakan membalasnya. Kyungsoo membalas senyumannya, Chanyeol sunbae pun tersenyum semakin lebar.
Saat Kyungsoo menundukkan kepalanya, Chanyeol sunbae justru tersenyum sampai memperlihatkan giginya yang putih bersih dan rapi, mungkin ia berpikir bahwa Kyungsoo malu jika terus melihatnya sedang memandangnya dengan tersenyum manis. Dia sepertinya mengambil kesimpulan sendiri, bahwa Kyungsoomemiliki perasaan yang sama dengannya yaitu tertarik satu sama lain.
Itu membuat ku sedikit merasa nyeri di dada, karena aku belum pernah mengalami perasaan ini sebelumnya. Tetapi aku yakin bahwa Kyungsoo pasti akan berusaha menjaga perasaan ku, dan menjaga persahabatan kami.
Baekhyun POV end
Author POV
Sekarang giliran komunitas pegiat alam dari sekolah ini menampilkan diri, mereka menyebar dengan tugas masing-masing . Sunbae yang tadi dilihat Kyungsoo memakai beberapa peralatan di tubuhnya, berjalan ke arah belakang hoobae, dan melepas ikatan tali yang melilit pada pagar kayu.
Ia membawa juntaian tali yang sudah tersimpul dengan aman di besi penyangga atap itu ke tengah aula, lalu memulai aksinya menaiki tali itu dengan sebuah tali kecil lain yang diikatkan ke tali utamanya. Ia memasukkan ibu jari kakinya ke dalam tali kecil tersebut sambil menarik dirinya ke atas dengan berpegangan pada tali. Ia sempat melirik kepada ku sebelum naik ke atas.
Sungguh usaha yang keras, dia membawa dirinya sampai ke atas besi penyangga atap dengan cepat. Di sana ia menyiapkan peralatan kembali yang mungkin digunakannya untuk turun ke bawah.
Di depan Kyungsoo, sunbae dari komunitas ini memperlihatkan beberapa kegiatan yang biasa mereka lakukan dengan beberapa peralatan yang lengkap. Ada yang memperlihatkan cara yang benar dalam membangun dan merobohkan tenda(dome).
Ada yang mencoba mempraktekkan cara memakai peralatan yang baik dan benar dalam kegiatan arung jeram(rafting), dan cara mendayung serta duduk yang benar di perahu karet, agar tidak jatuh ke dalam air.
Ada juga yang mempraktekkan cara memasak yang cepat dan menghasilkan rasa yang enak tentunya di tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya, dengan menggunakan kompor kecil, dan gas yang sebesar kaleng cat semprot, serta panci kecil berbentuk kotak yang biasa disebut dengan nesting.
Saat Kyungsoo sedang memperhatikan mereka, tiba-tiba ada dua orang menghampirinya yang masing-masing membawa satu ekor ular, satu berwarna hitam dengan corak kuning, dan satunya lagi berwarna hijau daun(? Nama band? Au ah) dengan lidah berwarna biru yang kuat dan hitam. Sunbae menawarinya agar memegang ular itu, Kyungsoo mengiyakan dan melakukan instruksi yang mereka ajarkan. Bahkan Kyungsoo sampai mengalungkan tubuh si ular ke lehernya. Saat mereka datang saja, teman-teman Kyungsoo berteriak histeris. Apalagi saat ia memegang ular sekarang, mereka sampai berdesakkan mencoba menyingkir agar tak terkena ular itu.
(*Jangan asal mencobanya tanpa pengawasan, karena ini tetap bahaya jika belum memahami caranya dengan benar. Apalagi ular kobra yang jika sudah melakukan caranya dengan benar pun tetap bisa beresiko sampai menyebabkan kematian. #maaf terlalu panjang, oke back to story)
Author POV end
Kyungsoo POV
Saat sedang asyik dengan ular, tiba-tiba ada sunbae yang memberitahukan bahwa orang di atas akan turun. Mereka meminta kepada murid kelas X agar sedikit mundur untuk memberikan cukup tempat bagi orang di atas untuk turun. Sunbae yang tadi membawa ular pun menyingkir dengan membawa kembali ularnya. Aku pun mendongakkan kepala ke atas sebelum ia turun, ia sempat melihat ke arah ku dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun aku segera mengalihkan pandangan ke arah lain untuk mencari sunbae yang tadi membawa ular, karena aku sekarang merasa tertarik dengan ular itu(*naksir soo? #abaikan).
Teriakan dan sorakan pun menggema di dalam aula saat sunbae tadi meluncur dari atas dengan cepat seperti pada saat ia naik ke atas tadi. Karena penasaran aku tanpa sadar menghadapkan kepala ke arah depan bukan ke atas dimana sunbae tadi berada.
Namun begitu terkejutnya aku saat menghadapkan kepala ku ke depan, karena tidak tahu dengan gaya apa sunbae itu turun, aku menemukan wajah seorang namja yang bergelantungan dengan tubuh terbalik, kaki di atas- kepala di bawah. Wajahnya tepat di depan ku tanpa ada jarak.
"Anyeong.." ucapnya padaku.
To be continue..
Thanks for reading,
It's my first time writing a fanfiction, so I hope you can enjoy with my story, and I really need your review
