Pairing: Zhoumi/Kyuhyun (main); Siwon/Kibum (side); Hangeng/Heechul (side); Kangin/Leeteuk (side); Yesung/Ryeowook (side)
Characters: All 15 Super Junior members. Yes. I'm an only 15. Got a problem with that?
Genre: Romance/ Comedy
Warning: BL
Disclaimer: I owned the story. The characters are not mine (I wish thou, haha)
Summary: Leeteuk memiliki toko kue. Kangin memiliki toko bunga. Ryeowook dan Shindong adalah koki kue. Siwon, Zhoumi, dan Donghae adalah 3 sahabat. Dan Kyuhyun adalah si Culun Matematika yang sedang jatuh cinta. This is how the Summer's Tale begins.
.
.
.
A Summer's Tale
(Chapter 1/?)
.
.
.
" Kyuhyun-ah! Ayo cepat kita ke kantin!" teriak seorang remaja lelaki bergigi kelinci tepat di sebelah telinga Kyuhyun. Kyuhyun, remaja lelaki berusia 17 tahun yang memiliki potongan rambut berwarna brunnete tersebut refleks menutup telinganya.
" Yah Sungmin! Kau berisik sekali sih! Aku sedang mengerjakan soal Matematika nih!" protes Kyuhyun sambil melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda barusan. Sungmin menaikkan alisnya. Diintipnya dari balik bahu Kyuhyun untuk mengetahui soal macam apa yang sedang dikerjakan oleh sahabatnya yang satu itu. Kyuhyun sedang mencoret-coret di selembar kertas tentang angka dan rumus.
Sungmin mengernyitkan dahinya.
" Umm, Kyuhyun-ah, materi bab apa ini? Kok sepertinya aku belum pernah melihatnya?" tanya Sungmin.
" Oh ini? Ini namanya Analisis Markov. Kelak kita akan mempelajarinya saat kita kuliah nanti. Mudah kok. Yang perlu kau kuasai hanyalah matematika matriks, sedikit tabel perkiraan, rumus, dan analisis." Terang Kyuhyun sambil tersenyum cerah. Ia paling senang sekali jika disuruh menjelaskan tentang Hukum Matematika dan Analisisnya.
Sungmin menatap Kyuhyun seolah-olah Kyuhyun sedang berbicara padanya dalam bahasa UFO.
" Nerd….." komentar Sungmin pendek. Kyuhyun menjulurkan tangannya hendak menjitak kepala Sungmin, namun Sungmin dengan cepat menghindar.
" Aku bukan nerd! Aku hanya suka matematika melebihi kesukaanku pada pelajaran yang lain." Kata Kyuhyun mencoba beralasan. Sungmin memutar bola matanya.
" Yea, right. Si culun matematika yang kerja sambilan di Toko Kue. So cliché. Kenapa tak sekalian kau memakai kacamata tebal dan berbehel, Kyu?" Goda Sungmin lagi sambil menyikut pelan tubuh Kyuhyun.
" Memangnya kenapa dengan kacamata tebal dan behel, Min?" tanya seseorang tiba-tiba. Sungmin dan Kyuhyun menoleh ke arah suara. Disana telah berdiri seorang anak lelaki berusia sebaya mereka yang sedang membawa buku tebal dan tampak sedang memakai kacamata tebal dan … umm… behel.
" Hai Kibum!" sapa Sungmin ceria dengan nada tanpa dosa. Kibum, lelaki berkulit seputih salju itupun menghampiri mereka berdua.
" Dan tidak ada yang lebih cliché dibandingkan dengan seorang kutubuku nerd yang memakai behel dan berkacamata yang dikejar mati-matian oleh sang Ketua OSIS", sindir Kyuhyun sambil melirik Kibum, tangannya tetap mencoret-coret kertas, mencoba fokus pada Analisis, uh apa tadi? Markov?
Kibum memukulkan buku tebalnya ke kepala Kyuhyun.
" Awww! What was that for?" jerit Kyuhyun sambil memegangi kepalanya.
Kibum, dengan pandangannya yang tetap datar, berkata "Sudah kubilang berulangkali jangan pernah mengungkit-ungkit tentang Siwon."
" Kenapa sih memangnya, Kibum-ah? Siwon is SO hot kau tahu itu!" tanya Sungmin penasaran, jiwa gosipnya mulai keluar. Kali ini Kyuhyun dan Kibum yang memutar bola mata mereka.
" Aku hanya tak ingin melewatkan waktuku hanya untuk sesuatu yang kurang penting, semisal pacaran. Itu saja." Jawab Kibum singkat sambil meraih pensil yang tengah digunakan oleh Kyuhyun.
" Kajja, kita ke kantin. Perutku sudah lapar. Setelah ini aku ada pelajaran Kimia, favoritku." Ajak Kibum. Kyuhyun mengangkat bahunya, menurut. Ia sendiri sebenarnya juga sudah lapar.
" Tetapi setelah ini ajari aku tentang Titrasi ya, Bum! Aku masih merasa sedikit kesulitan dengan materi yang satu ini." Kata Kyuhyun sambil memasukkan perlengkapan tulisnya ke ransel. Kibum mengangguk setuju lalu menoleh ke arah Sungmin.
" Kau juga mau kuajari juga, Min?" tawar Kibum dengan muka datar.
Sungmin memutar bola matanya. " God! Kenapa aku harus ditakdirkan bersahabat dengan dua orang makhluk super nerds seperti kalian." Keluh Sungmin pasrah.
Kibum dan Kyuhyun hanya tertawa.
.
.
.
.
" Kalau kau makan sebanyak itu, pahamu akan sebesar daratan Cina, Zhoumi. Sebenarnya bukan masalah. Tetapi daratan Cina itu luar biasa besarnya. Jadi, yeah, pahamu akan sebesar daratan Cina." Kata lelaki berambut sebahu berwarna cokelat muda, kepada lelaki kurus tinggi berambut merah yang tengah memakan Double Hamburger di depannya.
Saat ini, tiga orang remaja pria tengah duduk di bangku kantin sekolah. Siwon, lelaki tinggi dan tampan berambut hitam legam, yang duduk antara mereka berdua, menendang kaki lelaki yang berkata-kata barusan.
" Donghae! Berhenti menggoda Zhoumi. Kau tak lihat apa badannya kurus kering seperti tiang basket begitu? Biarkanlah ia makan sebanyak mungkin." Tegur Siwon. Donghae, lelaki yang dimaksud, hanya tersenyum jahil.
" Aku butuh tenaga lebih untuk latihan siang ini," kata Zhoumi sambil meminum air sodanya. " Putaran Final Liga basket antar SMA se-Seoul hanya tinggal dua minggu lagi. Dan hari ini Coach Kim tidak bisa hadir untuk melatih. Jadi mau tidak mau aku harus berperan ganda dalam tim. Sebagai kapten, sekaligus sebagai pelatih pengganti."
Siwon mengangkat alisnya tinggi-tinggi, "Well, Good Luck with that." Katanya sambil menepuk bahu Zhoumi. Sedangkan Zhoumi hanya mengangkat bahunya tidak peduli sambil terus memakan jatah makan siangnya.
" Bagaimana dengan Toko Kue kakakmu? Apakah berjalan lancar? Kudengar tokonya sangat ramai dikunjungi orang," tanya Siwon pada Donghae. Donghae tersenyum mendengar Siwon menanyakan kabar kakaknya. Ia mengangguk dengan semangat.
" Iya! Toko Kue Leeteuk-hyung sangat ramai dikunjungi orang! Bahkan sebulan yang lalu, hyung harus menambah 2 pegawai baru untuk tokonya! Aku… aku sangat bangga dengan hyung ku yang mau hidup mandiri untuk tidak mengandalkan uang pemberian dari Appa saja. Padahal kalau mau, hyung bisa saja langsung membuka bakery yang besar dengan bantuan modal dari Appa! Tapi hyung tak mau. Ia ingin merintis usahanya sendiri dari nol. Itu membuktikan bahwa walaupun Appa kami kaya raya, kami anak-anaknya, tak ingin bermanja-manjaan dengan harta yang tidak kami peroleh dengan keringat kami sendiri!" jawab Donghae dengan senyum yang sangat lebar. Badannya hampir memantul dari tempat duduknya saat bercerita. Seperti anak kecil yang tengah menceritakan tentang permainan terbarunya.
Siwon dan Zhoumi diam-diam tersenyum melihat kepolosan dan keceriaan Donghae. Inilah mengapa mereka berdua sangat menyayangi lelaki berambut sebahu tersebut.
" Kapan-kapan kalau kalian berdua sedang tidak ada kegiatan OSIS atau basket, akan kutraktir kalian di toko kue kakakku!" lanjut Donghae masih tetap bersemangat.
" Umm, Donghae, kau lupa ya kalau aku dan Zhoumi tidak suka makan makanan manis?" tanya Siwon, yang dengan sekejab menghentikan keceriaan Donghae.
Dan Siwon merutuk dalam hati. Ia merasa seperti seorang brengsek yang merebut permen dari tangan anak kecil.
" Ah… oh… oiya aku lupa." Kata Donghae pelan. Bibirnya mengerucut menandakan kekecewaan.
Zhoumi memberikan death glare-nya yang melegenda pada Siwon. Ia meremas sisa bungkus hamburgernya sebelum berkata pada Donghae.
" Well, tidak suka bukan berarti tidak bisa khan? Bawa kami ke tempat Leeteuk-hyung kapan-kapan! Dan jangan kau lupakan janji traktiranmu itu!" kata Zhoumi, bangkit dari duduknya untuk membuang bungkus sampah miliknya, sambil melirik Donghae. Zhoumi tersenyum lega ketika raut wajah Donghae dengan seketika terlihat ceria kembali.
" Pasti! Pasti! Akan kutraktir kalian sepuas yang kalian mau!" kata Donghae antusias.
BUAGHHH!
Seketika itu juga, kantin yang sebelumnya hingar bingar, mendadak sunyi. Semua mata tertuju kepada enam pemuda yang membuat perhatian mereka tersita.
Zhoumi menunduk melihat kemeja seragam putihnya yang kini basah oleh kuah ramen. Tatapannya terpaku pada kemeja putih mahal miliknya yang saat ini tengah ternoda.
" Maaf, Zhoumi Sunbae. Saya tidak sengaja." Kata lelaki di hadapan Zhoumi, yang tengah memegang nampan yang berisikan semangkok ramen yang kuahnya telah tumpah sebagian.
Zhoumi tidak berkata sepatah katapun. Tatapannya tak beralih dari noda di kemeja putihnya. Ia hanya menengadahkan tangannya ke arah Donghae. Donghae yang sigap, segera memberikan sapu tangan miliknya kepada Zhoumi.
Zhoumi mengusap kemejanya dengan sapu tangan milik Donghae dua kali, sebelum akhirnya mengangkat wajahnya dan memberikan tatapan mematikannya kepada terdakwa utama pelaku yang telah mengotori kemeja putihnya.
" Bagaimana ini Kim Kibum? Nodanya tidak bisa hilang. Padahal ini kemeja putih favoritku. Koleksi Gucci-ku yang terbaru dan baru kupakai dua kali." Kata Zhoumi dengan nada sinis dan menusuk sambil tetap menatap tajam lelaki yang lebih muda setahun darinya itu.
Lelaki bernama Kibum itupun tidak kalah digertak. Tatapannya tetap dingin terhunus kepada kakak kelasnya.
" Saya khan sudah minta maaf, Zhoumi Sunbae." Jawabnya enteng. Kedua sahabat Kibum yang berada di belakangnya menarik lengan Kibum pelan. Mengingatkan secara tidak langsung agar tidak macam-macam dengan kakak kelasnya. Apalagi ini Zhoumi. Satu dari tiga senior di sekolah mereka yang paling disegani sekaligus paling banyak penggemarnya.
Oh dan satu lagi. Zhoumi itu terkenal sadis.
" Kau hoobae tapi berani macam-macam padaku, ya!" bentak Zhoumi sambil mengepalkan tangannya. Zhoumi sudah siap untuk memukul Kibum. Tetapi baru maju selangkah, Zhoumi sudah ditahan oleh Siwon.
Zhoumi menoleh ke arah sahabatnya yang juga seorang ketua OSIS tersebut. Dilihatnya sahabatnya tersebut menggelengkan kepalanya pelan. Mengingatkan Zhoumi secara tak langsung untuk tidak menyentuh Kibum.
Selama beberapa detik, Zhoumi bergeming. Ia bertukar pandangan dengan Siwon.
" Kau beruntung Siwon menyukaimu. Kalau tidak, tamat sudah riwayatmu saat ini." Ancam Zhoumi pelan, ketika akhirnya Zhoumi berbalik menatap Kibum yang ada di hadapannya.
Siwon menarik lengan Zhoumi, mengajaknya untuk menghentikan agresinya dan meninggalkan kantin sekarang juga. Zhoumi menurut. Ia mengikuti langkah Siwon dan Donghae dari belakang sembari melepas satu-persatu kancing kemejanya.
Heck, tentu saja Zhoumi tak sudi memakai kemeja yang kotor selama seharian, bukan? Karena itulah ia membuka kemeja putihnya dan membiarkannya menggantung di bahunya.
Beberapa siswi menjerit senang melihat pemandangan 'buka baju' Zhoumi yang tiba-tiba. Well, Zhoumi sebenarnya masih memakai dalaman T-shirt. Tetapi siapa yang peduli ketika lengan Zhoumi, yang walaupun tubuhnya kurus tapi ternyata lumayan kekar, dapat terlihat secara transparan?
" That is SO hot!" Komentar Sungmin yang daritadi diam saja, pandangannya lurus tanpa berkedip sedikitpun saat melihat Zhoumi membuka kemejanya sambil berjalan meninggalkan kantin sekolah.
Kibum dan Kyuhyun secara bersamaan menoleh ke arah lelaki imut tersebut dengan tatapan tidak percaya. Sungmin balas menatap Kibum dan Kyuhyun sambil mengangkat alisnya.
" What? It is! Zhoumi is SO hot!" kata Sungmin lagi, meyakinkan kedua sahabatnya.
Kali ini Kibum dan Kyuhyun hanya bisa memutar bola mata mereka.
.
.
.
TBC
.
.
.
Hai semua, Larrabee kembali lagi. Kali ini Larrabee menghadirkan genre drama romance setelah kemarin banyak yang protes dengan Angst!Qmi. haha... maaf karena telah menghadirkan cerita angst. Tetapi kalau boleh jujur, Larrabee lebih enjoy saat menulis angst daripada fluff, karena Larrabee tahu kalau Larrabee bakalan sucks jika harus menulis gombalan, hahaha.
Chapter pertama memang sedikit pendek. Tetapi Larrabee akan berusaha untuk update ceritanya secara reguler.
Reviews, masukan, dan Komentar is more than welcome :)
