Guardians of Hetalian's Journal
AU dan OC inside, mungkin ada unsur per-OOC-an, genre campur (humor-adventure-friendship-fantasy), human name inside, ada beberapa unsur yang mirip dengan anime/games/yang lainnya, penuh dengan fantasi tingkat akut, bahasa absurd sangat, de el el...
Axis Powers Hetalia © Hidekazu Himaruya
Ragnarok Online © Lyto
Tales of Series © Bandai-Namco
Final Fantasy (especially FFIV and FFV) © Square Enix
Huruf miring artinya job/artes/monster/weapon/dll
Author tak pernah mengharapkan hal-hal finansial dalam membuat fic ini dan hanya menyalurkan kesenangan belaka
Diimbau kepada para pembaca untuk membaca Tales of Hetalia : The Adventure's Begin terlebih dahulu untuk mengerti alur cerita karena cerita ini merupakan side story dari fic tersebut dan diharapkan untuk memeriksakan kejiwaan serta kotak tertawa anda setiap dan/atau setelah membaca fic ini, terima kasih
DLDR
.
.
.
.
.
.
.
.
Are you a lovers?
Frostine Inn...
Sejak pertemuan mengharu biru itu, mereka mulai berinteraksi satu sama lain. Meskipun ada beberapa yang canggung ketika berinteraksi, untunglah ada beberapa pula yang mudah mencairkan suasana yang sedikit err... kaku tersebut.
"Hahaha—Bahkan sampai sekarang aku sering tertawa saat mengingat kejadian itu, aru!" kata Yao setengah tertawa sembari memegangi perutnya.
Oalah, pasti ia baru saja menceritakan peristiwa di mana Gilbert tersangkut di ranting pohon saat melarikan diri dari sebuah-kastil-hitam-yang-tak-diketahui-siapa-pemil iknya itu.
"Hahaha! Sepertinya kau terkena karma, Gilbert!" komentar Antonio yang tertawa lebar—sekaligus memegangi perutnya—seraya menepuk kencang pundak sang pria albino yang kini beremo corner dengan elitnya di sudut ruangan terdekat—
—oh ya, jangan lupakan aura suram ungu nan kelam yang menyelimuti sekelilingnya.
Let's give free puk-puk for Gilbert Beilschmidt...
"Kumohon~ Jangan ceritakan kejadian tak awesome itu lagi, Yao~" ujar Gilbert lemas sambil terus beremo corner. Dirinya masih frustasi saat terpaksa mengingat kejadian memalukan itu, bahkan pria albino itu bersumpah bahwa ia melihat Ludwig yang notabene adiknya sendiri menutupi wajahnya yang menahan tawa di sampingnya.
Tuhan, mengapa ini harus terjadi padaku~?!
"Cukup, cukup... Aku tak kuat tertawa lagi, perutku sakit..." ujar Lovino seraya memegangi perutnya yang sakit akibat overdosis tertawa.
"Hei, bagaimana kalau sekarang giliranku bercerita?" usul Francis seraya mengedipkan sebelah matanya berbonus aura serba kerlap-kerlip di sekelilingnya, ewww...
"Si-silakan..." timpal Matthew sambil berusaha menghentikan tawanya yang entah mengapa tak bisa berhenti.
"Baiklah," kata Francis singkat sambil mendehem, "begini ceritanya..."
FLASHBACK ON
Rune Village Inn...
"OI! Kalian sudah selesai?! Cepat ke bawah, kita harus melanjutkan perjalanan!" seru Antonio dari lantai bawah, setelah dirinya, Francis, dan Ludwig memberitahu para penduduk bahwa desa tersebut telah aman dari ancaman Cerberus, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan berkedok pencarian saudara mereka yang diculik-entah-apa-alasannya itu.
"IYA! TUNGGU SEBENTAR!" sahut Lovino dari lantai atas.
Nah, berarti dirinya telah selesai mengobati Alfred dan Arthur yang sempat terluka saat menghadapi monster hewan bernama ilmiah Canis familaris raksasa berkepala tiga tersebut. Beberapa lama kemudian dapat terlihat Lovino yang berlari kecil menuruni tangga sambil membetulkan sarung tangannya.
"Maaf lama menunggu, tadi ada perdebatan kecil-kecilan..." ujar Lovino dengan ekspresi ketus—mungkin hasil perdebatan di mana ia secara tak langsung ikut terlibat.
"Lalu, di mana dua orang itu?" tanya Francis sambil melongok ke ujung tangga.
"Mungkin seben—Nah, itu mereka!" jawab Ludwig sambil ikut melongok dan terdengarlah suara Arthur yang sedang mengumpat.
"Git, jangan cepat-cepat!"
"Ahahaha, lebih cepat itu lebih baik, Artie~"
—dan spontan mereka pun bersweatdrop berjamaah.
"Ta-tapi memang betul sih..." gumam Ludwig.
"...I-iya sih..." timpal Francis yang memasang ekspresi awkward saat dua orang yang mereka tunggu—red. Alfred dan Arthur—menuruni tangga seraya bergandengan tangan dan jika diperhatikan lebih rinci, sepertinya sang mage mulai berpikiran yang aneh-aneh mengenai hubungan kedua rekannya itu.
Hem Francis Bonnefoy... Alur pikiranmu sepertinya mulai membentuk sebuah rumor bahwa mereka saling UHUKmencintaiUHUK.
"Maaf, kalian menunggu kami ya?" tanya Alfred dengan nada superiornya sambil menggandeng tangan Arthur yang berada di belakangnya.
"Begitulah..." jawab Lovino dengan nada bosan seraya memutar kedua manik hijaunya. Silakan salahkan sang pengaju pertanyaan—red. Alfred—yang membuat mereka, terutama sang cleric yang hampir mencak-mencak karena terlalu lama menunggu.
"Hei Al, bisakah kau berlari lebih pe—"
Ucapan Arthur terputus ketika kaki kanannya terpeleset di sebuah anak tangga yang ia turuni sehingga sukses membuatnya terjatuh, sedangkan Alfred yang menengok ke balik punggungnya memasang ekspresi terkejut begitu melihat sang archer mage bersurai pirang itu terjatuh ke arahnya dan—
GEDEBUG!
Hening...
DEG!
DEG!
DEG!
Oh, suara detak jantung siapakah itu?
DEG!
DEG!
DEG!
For God's sake, kenapa jantungku berdetak cepat sekali...?
Ohohoho~ Tampaknya tanda-tanda cinta bersemi mulai bermunculan di—
"...Artie...?"
Pemuda bersurai pirang itu perlahan membuka kelopak mata yang melindungi kedua emeraldnya dan mendapati dirinya tengah bertumpukan di atas sang gunslinger berkacamata yang kini memandang wajahnya yang merah merona dan—
—dalam keadaan hampir berciuman dan kedua tangannya berada tepat di atas dada bidangnya.
Pantas saja wajah seorang Alfred F. Jones—sayangnya huruf F itu disensor untuk alasan keamanan—tampak merah merona pula...
"...Nggg... Artie..." kata Alfred gugup, ia tak sanggup melihat betapa HEMcutenyaHEM Arthur yang sampai sekarang belum beranjak dari atas tubuhnya.
Aha, Arthur Kirkland... I see what you did here...
"...Fusososo~ Sepertinya di sini ada yang sedang kasmaran~"
Seketika Alfred dan Arthur memasang ekspresi horor begitu mendengar celetukan dari seorang Antonio Fernandez Carriedo yang kini hanya menunjukkan cengirannya.
Nah lho...
"Ohonhonhon~ Kalian terlihat serasi sekali~ Seandainya aku membawa kamera, mungkin aku—"
"...BLOODY FROOOOOG~!"
"GYAAAAAA~!"
FLASHBACK OFF
"...Begitulah ceritanya. Ah, l' amour itu memang indah~"
Hanya kedipan belasan pasang mata yang didapat oleh Francis yang menyelesaikan ceritanya—
—jangan lupakan sebuah senyuman penuh arti tertampang di wajah Kiku dan Ivan yang antusias mendengarkan sejak pertama kali Francis menceritakan hal itu.
"Pppppfffttt—"
Oh, rupanya Antonio, Lovino, dan Ludwig tengah berjongkok di sudut ruangan seraya menahan tawa mereka. Membuat sang gunslinger dan archer mage yang menjadi objek cerita CORETindahCORET Francis memasang ekspresi Tuhan-apa-salah-dan-dosaku.
"Ufufu~ Setelah mendengar cerita Francis, aku jadi ingin bertanya, da~" komentar Ivan polos.
"Aku demikian, Ivan-san..." timpal Kiku dengan ekspresi yang sama dari sebelumnya, "Ngg... Alfred-san, Arthur-san..."
"...Apa kalian berdua adalah sepasang kekasih..?"
JGEEEEER!
Bagaikan disambar petir di siang bolong, Alfred dan Arthur pun terkejut begitu mendengar pertanyaan dari Ivan dan Kiku barusan.
Mati kalian berdua...!
"E-e-enak saja! Kami bukan sepasang kekasih!" jawab mereka berbarengan, terlihat jelas semburat merah muda di wajah mereka.
Sayangnya, semburat merah di wajah mereka membuat sang pengaju pertanyaan—baca : Ivan dan Kiku—berkesimpulan bahwa ada saatnya cinta mereka akan bersatu, aaaawww~
"Yaa.. Sayang sekali, padahal kalian serasi sekali, da~" kata Ivan dengan nada kecewa.
"Betul... Kalau begitu, kapan kalian akan memulai hubungan sebagai sepasang kekasih?" tanya Kiku dengan ekspresi polosnya.
Terkutuklah engkau, wahai Honda Kiku dan ekspresi polosmu itu...
.
.
.
.
.
.
.
.
Hei Ludwig, di mana Gilbert?
Grande Church...
"Mungkin ada baiknya kalian berjalan-jalan ke perpustakaan untuk menenangkan kalian, nanti akan ada cleric lain yang mengantarkan kalian ke sana."
Beberapa menghelakan napas lega ketika Dr. Roderich mengatakan hal itu seraya menutup bukunya. Ya, mereka baru saja dilantik menjadi Guardians of Hetalian—meskipun awalnya mereka tak percaya dengan hal tersebut—dan juga sempat berdebat dengan seorang gadis heterochromic yang mengaku salah satu dari Guardians of Hetalian—yang berakhir dengan kalahnya gadis itu karena keburu diseret para penjaga Grande Church.
Sementara Feliciano dan Lovino menuju ruangan —karena kebetulan mereka diundang ke Grande Church—lainnya menuju perpustakaan dengan diantar oleh seorang cleric.
"Dasar sombong, berani-beraninya mengaku dirinya salah satu Guardians of Hetalian...!" gerutu Alfred setengah menggumam seraya mengerucutkan bibirnya.
"Uhm! Sampai kapanpun aku tak akan mau menikahi gadis tak awesome seperti dia!" timpal Gilbert bernada kesal—
—silakan tambahkan aura merah menyala layaknya lidah api di sekeliling mereka.
"...Apa ini hanya perasaanku saja ya kalau hawanya tiba-tiba menjadi panas begini, aru...?" tanya Yao pelan seraya mengusap peluh yang ada di keningnya.
"...Aku juga..." timpal Matthew pelan.
"Ngomong-ngomong, apa perpustakaannya masih jauh dari sini?" tanya Kiku sambil menengok ke sana kemari.
"Tidak juga, sebentar lagi kita akan sampai." jawab sang cleric yang mengantar mereka, "Nah, ini pintu perpustakaannya.." lanjutnya saat mereka berhenti di sebuah pintu berbingkai ukiran marmer putih nan indah.
"I-I-Indahnya..." puji mereka berbarengan saat memandang pintu perpustakaan yang indahnya bukan main itu, sedangkan sang cleric sudah meninggalkan mereka setelah menjalankan tugasnya.
"Bruder, kita sudah sam—"
Sesaat Ludwig memutuskan ucapannya dan memasang ekspresi horor begitu mengetahui bahwa Gilbert yang seharusnya berada di belakangnya hilang bagaikan ditelan bumi.
"Ke-ke mana Bruder...?" tanyanya setengah ketakutan sambil menunjuk belakangnya—
—serta mengibarkan aura ungu nan suram yang entah bagaimana caranya sukses menyebar.
"Pe-perasaan tadi dia ada di sampingku..." jawab Alfred lirih sambil menunjuk sampingnya.
"Ja-ja-jangan katakan kalau Gilbert-san hilang..." ujar Kiku terbata-bata sembari memasang wajah ketakutan.
"Di-di-di sini tidak ada monster kan...?" tanya Arthur pelan.
"...Jadi kau meragukan pengamanan di Grande Church, da...?" tanya Ivan pelan sambil menyentuh pundak Arthur—
—diimbau untuk pergi jauh-jauh dari Ivan dikarenakan sang frost mage yang mulai mengeluarkan aura keunguan seraya mengumandangkan gumaman berkedok kutukan itu.
"Bu-bukan itu maksudku..." jawab Arthur pelan seraya menyebarkan aura keunguan dari dalam tubuhnya.
"Lalu, di mana ia seka—AAAAAAAAAAH!"
Ucapan Alfred tergantikan dengan sebuah teriakan begitu merasakan tepukan keras di pundak kirinya, membuat lainnya menengok ke arah sang gunslinger bermanik sapphire dan menemukan Gilbert yang berdiri di belakang Alfred yang mulai gemetar ketakutan.
"Syukurlah kalian masih ada di sini! Aku hampir tersesat gara-gara lorong kurang awesome ini tahu!" gerutu Gilbert sambil mengusap dadanya, "Ngomong-ngomong, ada yang tahu letak toilet—"
Ucapan Gilbert terputus ketika mendapati teman-temannya memandang horor—berbonus gumaman "Kolkolkolkolkol~" dari Ivan—seraya mengeluarkan aura ungu bernuansa neraka ke arahnya.
"...Hei, kenapa kalian mengeluarkan senjata kalian...? Bu-bukannya di Grande Church dilarang membawa senjata ya...?" tanya Gilbert terbata-bata seraya menunjuk teman-temannya yang mulai mengeluarkan senjata mereka.
Ehm, pemberitahuan kepada Gilbert Beilschmidt agar segera angkat kaki meninggalkan teman-temannya karena...
"...GILBEEEEEEEEEEEEEEERRTTTT~!"
"GYAAAAAAAAAAAA~!"
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued
~Author Note~
Nyahahahahaha~ Persetan dengan jurusan IPA, ane mulai lelah sama kimia sama matematika jurusan! /ditabok
Yosh seperti yang ane bilang di warning, fic ini sebenernya lebih pantes disebut side-story fic dikarenakan ceritanya isinya adegan-adegan yang "hilang" dari fic Tales of Hetalia : The Adventure's Begin. Ane tau fic aslinya alurnya ngebut—ini salah ane yang sering bikin alur kecepetan~ *nangis*—dan jadilah ane bikin fic ini~!
Dan chapter perdana fic ini berisi adegan-adegan yang "hilang" di chapter 3, kenapa ane mulai dari chapter 3? Karena di dua chapter pertama—chapter 1 sama 2—itu belom "bener-bener" ngumpul semua anggota Guardians of Hetaliannya. Jadi jangan ada yang nanya lagi ya~ /AuthornyaMulaiLelah
Yak, akhir kata silakan lemparkan kritik/saran/komentar ke kotak review fic ini~
