"Beautiful lie"
by: lavenderviolletta
Naruto by : Masashi Kishimoto
[Hinata H. x Sasuke U. ]
Romance
History
Hinata Pov :
Hyuuga Hinata .. yah itu adalah namaku , aku terlahir sebagai putri sulung keluarga bangsawan Hyuuga. Ibuku meninggal ketika melahirkan adik ku Hanabi, dan ayah ku menjadi seorang yang keras terhadapku dan Hanabi semenjak ibuku meninggal. Aku adalah seorang anak yang penurut , apapun yang tousan katakana pada ku selalu aku patuhi, hanya saja satu kesalahan ku yang membuat tousan marah besar pada ku , yaitu ketika aku menolak untuk di jodohkan dengan anak dari seorang pengusaha kaya yang menjadi salah satu rekan kerja sama bisnis perusahaan Hyuuga. Aku tak tahu nama perusahaannya karena aku memang tak pernah peduli akan hal itu . kemarahan tousan membuat ku di tending dari istana Hyuuga, dia tidak menganggap ku sebagai putrinya lagi.
Sejak saat itu aku memulai hidupku sendirian tanpa ada klan Hyuuga lagi di belakang nama ku. Tapi mata lavender ku tak bisa menyembunyikan asal muasal ku, semua bangsawan pasti mengetahui mata ini adlah mata dari keturunan Hyuuga.. yah tapi aku tak mempedulikannya , bagiku sekarang namaku hanyalah "Hinata".
Lepas dari fasilitas dan kemewahan istana Hyuuga selama belasan tahun ini tidak menjadikan hidup ku berantakan, aku masih melanjutkan kuliah ku di Konoha University, tousan mencabut biaya kuliah ku , tapi itu tak menjadikan ku alas an untuk berhenti kuliah. Aku bekerja di sebuah klub malam sebagai waitters , yah aku memilih bekerja di sana karena bayarannya yang lumayan besar, sehingga aku bisa membayar uang kuliah ku sendiri , membayar rumah kontrakan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu kerja nya juga pada malam hari sehingga aku masih bisa tetap hadir kuliah di siang harinya.
Bekerja di sebuah klub malam bukan berarti aku menjual tubuhku, entah berapa banyak pria hidung belang yang masuk rumah sakit karena mereka berani menyentuh ku. Yah kemampuan teknik judoku ketika aku masih di istana cukup membantuku sekarang. Tak akan pernah aku biarkan pria-pria hidung belang itu menyentuh ku walau hanya sehelai rambut ku.
Yahh.. tragis memang.. hidup ku sekarang jauh bertolak belakang dengan kehidupan ku dulu. Setahun sudah aku menjalani hidup seperti ini, tanpa adanya mobil mewah, baju mewah, perhiasan, kartu kredit dan pelayan , aku hanya menggunakan sepeda sebagai alat transportasiku sekarang, seperti biasa aku pergi bekerja pada pukul 21.00 hingga 04.00 dini hari. Perjalanan dari kontrakan u menuju klub tidak terlalu jauh , aku menggunakan celana jis hitam panjang, t-shirt berwarna putih dan mantel hitam untuk menghindari dinginnya malam, earphone yang setia menemani perjalanan ku seolah menjadi teman ku , menemani ku melajukan sepedah ku di tengah gelap nya malam.
.
.
.
.
.
