Cast: EXO's Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Do Kyungsoo, Kim Jongin, Oh Sehun, Kim Junmyeon, BTS' Kim Taehyung

Disclaimer: Everyone in this fic belongs to their parents/God and this fiction belongs to me.

Warning: Yaoi / BL / BoyxBoy (If you don't like then don't read).


Author POV

"Nghhhh...fastershhh..."

"You're so tight, hyung..uhhh..."

"Yahhh..disituuu..aku...mau..keluarnghhh"

"Kita keluarkan bersama-sama hyung...akhhh..nghh"

Crot

Beep beep

Brak

Seorang namja berperawakan mungil nan manis terjatuh dari tempat tidurnya dengan posisi tak elit karena suara alarm yang berada tepat disampingnya itu telah menghancurkan mimpi aneh yang baru saja ia alami. Wajah cantik bak malaikat beserta tubuh mungilnya sukses mendarat tepat dikerasnya lantai, ia meringis kesakitan sembari mengusap-ngusap bagian-bagian yang dirasa sakit.

"Ugh, seharusnya kutempatkan matras dilantai agar aku tak berakhiran seperti ini" gerutunya asal-asalan dipagi hari, tangan kanannya yang ia gunakan untuk mengusap-ngusap lutut beralih menuju wajah cantiknya lalu melakukan hal yang sama. Sementara tangan kiri yang sedari tadi menganggur perlahan-lahan menyentuh bagian bawah perutnya. Ia merasakan ada hal yang aneh—basah.

"WHAT THE HELL?!" teriaknya heran dengan nada melengkingnya sambil terus memandang celananya yang terpenuhi cairan pekat berwarna putih.

Siapapun yang mendengar teriakan melengking namja cantik itu pasti pendengaran mereka akan terganggu—dokter spesialis telinga pun juga akan siaga menunggu. Dan benda-benda yang terbuat dari kaca akan pecah.

"Yak, Baekhyunnie! Pagi-pagi sudah ribut saja, cepat mandi lalu sarapan!" titah seorang yeoja paruh baya seraya melipat kedua tangannya melihat putra sulungnya masih terduduk atas dilantai.

"Ne, eomma. Aku akan segera mandi" balasnya sambil mengerucutkan bibir merah miliknya. Lalu ia pun beranjak dan menyambar handuk.

Blam

Namja mungil nan cantik bernama Baekhyun itu menutup pintu kamar mandi secara perlahan dan mulai menyenderkan punggungnya. Ia berpikir sejenak, "Tadi itu... mimpi apa?". Setelah sekian menit lamanya ia berpikir, akhirnya ia membuka pijama berwarna biru muda bergambar pisang dan menghempaskannya pada keranjang cucian.

Baekhyun berjalan kearah wastafel dengan gugup dan mulai bercermin, pandangannya tak sengaja menangkap 'adik kecil' miliknya yang menggantung. Tiba-tiba pipinya merona merah dan mulai menjalar kearah telinga—ia membuang muka seraya memejamkan mata.

"Oh Tuhan, apa yang terjadi denganku?" batinnya kemudian mengalihkan kegiatan melihat pantulan dirinya dicermin menjadi membasuh wajah-baru-bangun-tidurnya.

Baekhyun meraih kran bath tub, sesaat sudah terisi penuh ia pun merendamkan tubuh mungilnya. Tatapan namja itu terkesan kosong dan hampa—seolah tak ada kehidupan lagi didalamnya dan kini pikirannya sudah menerawang jauh entah kemana.

Karena Baekhyun sedang tenggelam dalam pikirannya, mari kita bicarakan asal usul namja cantik itu sejenak.
Baekhyun, bernama asli Byun Baekhyun dilahirkan dikeluarga yang terbilang sangat cocok untuk dikatakan kaya raya. Karena appa-nya adalah salah satu dari CEO sukses di Seoul—memiliki perusahaan besar-besaran demi menyaingi perusahaan lain. Sedangkan eomma-nya tak kalah hebat dari appa, beliau juga mempunyai butik besar terkenal disekitaran jalan Myeongdong. Tak heran jika terkadang—ralat—sering artis-artis Korea Selatan datang berkunjung ke butik miliknya. Mengenai fisik namja bermarga Byun itu, he looks—ralat—he is very sweet dan kecantikan selalu terpancarkan diwajah bak malaikatnya meskipun dia adalah seorang namja.

Ya, Byun Baekhyun adalah seorang namja.

Tak ada yang bisa menyalahkan keluarga Byun—lebih tepatnya Mrs. Byun karena telah melahirkan seorang anak laki-laki menjadi pujaan atau bahkan incaran semua orang baik itu namja ataupun yeoja.

Dirinya sudah sangat lelah mendapat perlakuan kotor namja dan yeoja fanatik disekolahnya yang menggemari dirinya. Sering sekali mereka dengan iseng menyentuh bagian sensitif miliknya. Saat itu pernah terjadi ketika Baekhyun berjalan dikerumunan orang, ada yang sengaja menyentuh pantatnya, leher, dan tengkuknya. Awalnya ia merasa sangat risih namun waktu demi waktu ia sudah terbiasa. Telinganya semakin jengah dan terasa akan pecah setiap kali ada bisikan-bisikan setan yang menyapanya seperti,

"Hai cantik"

"Baekhyunnie kau tampak sexy"

"Baekhyun oppa please marry me and then fuck me"

"Baekhyun..."

"Baekhyun..."

Well, stop.

_My Lovely Hoobae_

"Tak biasanya kau mandi selama ini" kata eomma Baekhyun membuka percakapan diantara keluarga harmonis ini.

"Aku...sakit perut" balas Baekhyun berbohong sambil melakukan kegiatan sarapan. Pasalnya, jika ia berkata jujur pasti yeoja paruh baya itu akan membawa si manis Baekhyun ke seorang psikiater.

Membayangkannya saja Baekhyun sudah bergidik ngeri, terlebih lagi tentang mimpi aneh yang tadi ia alami.

"Eomma dan appa, aku berangkat sekolah dulu" Baekhyun telah menyelesaikan sarapan dan hendak bangkit dari duduknya, "Oh iya, bilang pada sopir bahwa aku naik bus kota saja"

"Tak perlu naik bus kota nanti kau bisa telat. Chanyeol akan menjemputmu jadi kalian bisa kesekolah bersama-sama" cegah appa sambil membantu sang istri memakaikan dasi kantor.

"Chanyeol lagi, Chanyeol lagi..." gumam Baekhyun pelan, takut jika kedua orang tuanya mendengar. Pasti mereka akan mengajukan beribu pertanyaan dan itu akan membuatnya pusing tujuh keliling akibat memikirkan alasan yang cocok agar mereka tak curiga.

Chanyeol, bernama asli Park Chanyeol. Dia adalah putra dari CEO Park Entertainment yang saat ini sedang bekerja sama perusahaan Byun Company—yang diurus appa Baekhyun. Jadi dapat disimpulkan bahwa appa Chanyeol dan Baekhyun adalah CEO dan mereka berhubungan baik dalam menjalin kerja sama perusahaan. Tentu hal itu adalah kesempatan emas bagi kedua belah pihak untuk menjodohkan putra-putra mereka. Chanyeol sangat gembira mendengar bahwa dirinya akan dijodohkan dengan putra dari CEO Byun Company yang terkenal akan kecantikan dan kemanisannya—namja ataupun yeoja dari berbagai kalangan pasti akan jatuh hati padanya. Usaha Chanyeol untuk mendekati Baekhyun jadi sangat mudah karena, Pertama; mereka satu sekolah bahkan satu kelas. Kedua; mereka tergabung dalam kelompok atau bisa dibilang geng terkenal di Victory High School. Geng ini hanya berisikan murid-murid pintar dari kalangan atas yang terbagi atas 6 anggota. Mereka adalah seperti yang sudah disebutkan tadi, Baekhyun dan Chanyeol. Adapula Kyungsoo, Jongin, Sehun, Junmyeon. Salah satu dari mereka tentunya memiliki seorang leader. Leader-nya adalah Junmyeon karena dia lahir duluan dari member lain, terlebih lagi dia lebih dewasa dan berwibawa untuk menjadi seorang leader.

Setelah menunggu sekitar 5 menit, akhirnya Chanyeol datang menjemput sambil mengendarai mobil hitam mewahnya. Awalnya Baekhyun tak ingin berangkat sekolah bersama dengan Chanyeol tapi berhubung waktu yang sempit akhirnya ia terima saja.

Chanyeol dengan gentle membukakan pintu mobil untuk Baekhyun dan mempersilahkannya masuk.

"Lihat itu, appa. Chanyeol benar-benar anak yang sangat baik dan berwibawa! Kita tak salah memilih dirinya untuk dijadikan menantu" seru eomma Baekhyun yang sedari tadi memperhatikan Chanyeol pada sang suami dari balik jendela.

Appa Baekhyun pun tersenyum bangga pada Chanyeol.

Diperjalanan menuju sekolah...

"Chanyeol-ah, aku baru saja mimpi aneh" tutur Baekhyun memandang namja berperawakan tinggi dan tampan disampingnya yang sedang terfokus pada jalanan.

"Mimpi aneh? Memangnya kamu mimpi apa?" tanya Chanyeol heran, kalau saja saat ini ia tak menyetir pasti ia akan memandangi wajah cantik nan manis Baekhyun.

"Entahlah tapi didalam mimpiku, aku melakukan hubungan intim dengan seseorang" balas Baekhyun gugup sembari menundukkan kepala.

"Hubungan...intim...? Maksudmu seks?" tanya Chanyeol—lagi. Hal itu semakin membuat Baekhyun malu bukan main, tiba-tiba semburat merah datang menghiasi wajah indahnya.

"Ne... orang itu adalah,"

"Aku, Baekhyun. Tolong sebutkan bahwa orang yang ada dimimpimu itu adalah diriku" batin namja tampan yang masih sibuk menyetir. Jika tadi Baekhyun gugup, kali ini giliran dirinya lah yang gugup. Ia terus-menerus berharap bahwa Baekhyun akan menyebutkan namanya tetapi kenyataan berkata lain.

"Aku tak ingat betul siapa dia, tapi sepertinya aku pernah melihatnya kemarin dikantin" lanjut Baekhyun.

"What?" batin Chanyeol bingung dengan apa yang dikatakan oleh namja cantik disampingnya. Ia kesulitan untuk mencernanya.

"Ah! Kalau tidak salah dia itu murid kelas 2-A" tebak Baekhyun berusaha mengingat wajah seseorang yang ada didalam mimpi anehnya tadi.

Senyuman yang tadi Chanyeol kulum pun memudar bagaikan bunga mekar tiba-tiba menjadi layu karena kepedihan yang dirasakan. Hatinya bergerumuh dalam badai dan ia juga dapat merasakan ribuan bahkan jutaan pedang menggores kasar hati rapuhnya itu. Padahal ia sangat berharap bahwa orang yang ada didalam mimpi Baekhyun adalah dirinya tetapi malah orang lain. Chanyeol mengganti senyumannya menjadi senyuman pahit lalu membatin, "Tenang saja Chanyeol, Itu kan hanya sebuah mimpi".

Jujur, Baekhyun sama sekali tak menyukai atau sekedar memiliki perasaan pada Chanyeol. Karena itulah alasan Baekhyun agak ragu untuk pergi sekolah bersama namja tinggi nan tampan itu. Tidak hanya hal yang tadi disebutkan saja, Baekhyun merasa Chanyeol itu sangat annoying apalagi jika dia sudah mengikutinya kemana-mana atau bahkan menggoda. Sudah berulang kali Baekhhyun mengatakan bahwa dia tak menyukai Chanyeol tetapi Chanyeol tetap bersikeras untuk menggoda dan mendapatkan perhatian Baekhyun sampai namja cantik itu menerima cintanya. Kemanapun (dilingkungan sekolah) Baekhyun pergi pasti Chanyeol akan bersedia untuk mengikutinya sampai-sampai melingkarkan lengan pada pinggang ramping Baekhyun atau mencium tangan atau bahkan mencium pipi didepan umum adalah hal rutinitas bagi seorang Park Chanyeol. Banyak murid-murid di Victory High School yang menaksir si tampan Park Chanyeol dan sebagiannya lagi banyak pula yang memperebutkan si cantik Baekhyun. Mereka iri melihat kedekatan 'idola' mereka masing-masing. Pernah juga terjadi suatu hal dimana seorang yeoja centil memberanikan diri untuk berbicara dengan nada iri pada Baekhyun, "Aku adalah Chanyeolie oppa biased. Yak! Bisa-bisanya kau menyia-nyiakan cinta Chanyeolie oppa! Jika aku jadi dirimu pasti aku sudah menerimanya dari awal". Baekhyun pada saat itu lebih memilih pergi berlalu tanpa menanggapinya dan alhasil yeoja centil itu mendecak kesal.

Akhirnya mereka pun sampai pada tujuan, yaitu Victory High School. Setelah memarkirkan mobil, Chanyeol membukakan pintu mobil miliknya dan berlari kecil membukakan satu untuk Baekhyun agar namja cantik itu bisa keluar. Seperti biasa, Chanyeol melingkarkan lengannya pada pinggang ramping Baekhyun sepanjang perjalanan mereka menuju kelas 3-B—kelas mereka. Namja yang diperlakukan seperti itu didepan umum hanya bisa menghela napas pasrah. Toh, semua orang yang berada disekolah ini sudah mengetahui kedekatan dirinya dengan Chanyeol.

Pasangan ChanBaek itu bersama-sama melangkahkan kaki mereka untuk bergabung dengan anggota lain yang tengah berkumpul sambil bercakap-cakap.

"Pagi uri ChanBaek~" sambut Junmyeon, Kyungsoo, Jongin dan Sehun bersamaan setelah menyadari kedatangan Baekhyun dan Chanyeol.

"Yak! Berhenti mengatakan kata-kata itu! Aku kan sudah bilang bahwa aku tak menyukai si tiang Park Chanyeol" keluh Baekhyun seraya mengerucutkan bibir merah kissable yang siapapun melihatnya tak bisa menahan niat untuk melahapnya apalagi bagi seorang Park Chanyeol.

"Tapi aku menyukai—maksudku mencintaimu, chagiya" ucap Chanyeol menarik Baekhyun agar mendekat.

"No way!" Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan sinis lalu menjauhkan diri untuk mendekati Kyungsoo—teman yang paling dekat digeng ini. Meskipun jika dilihat secara fisik bahwa ia dekatnya dengan Chanyeol tetapi Baekhyun enggan untuk menerimanya. Ia lebih memilih dekat dengan Kyungsoo karena namja bermata seperti burung hantu itu satu-satunya anggota yang less pervert. Dan mereka berdua adalah uke-nya grup ini.

Anggota yang lain hanya bisa tertawa sambil memaklumi tingkah rutin pasangan ChanBaek yang mereka pikir konyol itu.

"Guys, aku tadi mimpi aneh. Dan mengingatnya saja membuatku malu sendiri" tutur Baekhyun membuka percakapan baru.

"Mimpi seperti apa?" tanya maknae dari geng ini—Oh Sehun.

"Iya, mimpi apa itu?" tanya Jongin menyusul pertanyaan yang diajukan Sehun.

"Aku bermimpi sedang melakukan hubungan intim dengan err...murid 2-A" balas Baekhyun dengan nada pelan karena ia khawatir jika orang-orang yang ada dikelas mendengarnya.

"Maksudmu seks?" tanya Junmyeon yang membuat Chanyeol langsung tertawa terbahak-bahak karena sepemikiran.

Plak

"Aish, appo!" ringis Chanyeol mengusap-usap kepalanya yang terkena jitakan jitu dari Baekhyun karena telah membuat namja cantik itu malu setengah mati.

"Kau pantas mendapatkannya" ucap Baekhyun menatap namja tinggi itu tajam.

Kyungsoo terlalu innocent untuk mendengar kata seks sehingga ia hanya bisa terkekeh melihat aksi love-hate ChanBaek. Sementara Jongin dan Sehun yang mendengar kata itu hanya diam namun pikiran mereka berjalan entah kemana—bisa jadi mereka saat ini sedang membayangkan melakukan seks masing-masing.

"Yak! Tak usah se-frontal itu, Junmyeon-ah" keluh Baekhyun menatap sang leader dengan tatapan kecewa.

Junmyeon meraih tengkuknya yang tak terasa gatal itu dan memberi tatapan maafkan-aku-ya-aku-tak-bermaksud-seperti-itu.

"Jadi, kau melakukan hubungan intim dengan siapa?" tanya Jongin penasaran yang diikuti oleh anggukan Sehun.

"Anak kecil tak perlu tau" celoteh Junmyeon yang langsung dibalas oleh tatapan super tajam Jongin dan Sehun.

"Kami berdua sudah dewasa!" protes Sehun membela dirinya dengan Jongin.

"Aku tak mengetahui namanya" jujur Baekhyun. Ia memang tak pernah mengenal orang yang ada didalam mimpi anehnya sebelumnya tetapi ia pernah melihatnya dikelas 2-A. Jadi dapat disimpulkan bahwa orang itu adalah murid 2-A.

"Kalau begitu nanti kita temui saja kelasnya, siapa tau kau menemukannya" usul Kyungsoo yang langsung disetujui semua anggota.

"Hmm... baiklah" setuju namja cantik itu sedikit ragu.

Kring

Bel tanda pelajaran dimulai pun berbunyi memecahkan keheningan singkat diantara mereka karena memang tak ada topik lagi yang perlu dibicarakan untuk saat ini. Murid-murid sibuk berlari untuk duduk dibangku masing-masing.

Chanyeol tak henti-hentinya memperhatikan Baekhyun sambil tersenyum tak jelas selama pelajaran berlangsung. Namja cantik yang merasa dirinya diperhatikan itu melemparkan pandangan apa-sih-lihat-lihat? dan kemudian membuang muka. Ia mengalihkan pandangan menuju keluar jendela kelas yang tepat berada disamping barisannya sembari memperhatikan awan-awan yang berarak seiring angin menerpa apapun yang dilintasinya dan bagaimana kedamaian terciptakan diatas sana. Baekhyun sama sekali tak peduli jika saat ini Chanyeol masih memperhatikannya. Ia pun berpikir jika disuruh memilih satu tempat, ia akan memilih awan karena tempatnya terlihat damai dan rasanya pasti menyenangkan.

TO BE CONTINUED


My 8th fic has finally been released! Oh iya, author minta maaf karena ff I Own You belum ada lanjutan sejak pertama kali rilis. Author rada bingung sama jalan cerita buat next chapter, jadinya harus dipikirin mateng-mateng lagi hiks. Sambil nunggu proses perilisan(?) chapter 2 dari I Own You, mending pantengin dulu ff ini (Sekalian permintamaafan author wkwk). Buat yang rada bingung sama chapter 1 dari ff ini, author kasih kesimpulan deh. Jadi ceritanya ayahnya eneng Baekhyun(?) sama ayahnya akang Chanyeol(?) itu kerja sama dalam dunia perusahaan gitu. Nah mereka ambil kesempatan ini buat dijodohin anak-anak mereka. Walaupun udah dikasih perhatian lebih sama Chanyeol, Baekhyun sama sekali ga ada rasa. Suatu hari Baekhyun mimpi aneh, dia mimpi nc'an sama adik kelas. Abis itu... abis itu apa ya? Kepo deh hahaha just kidding okay LOL buat lanjutannya, keep looking forward aja yaaa. Duh author jadi banyak bacot gini, yasudah inti nya mah don't forget to give reviews sebanyak-banyaknya biar author tambah semangat ngelanjutin ffnya ^^