Young Forever
Story (c) mintswaega
Pair: NamGi/SugaMon
Rate: K+
While listening to Young Forever (Unplugged version)
Alur mundur
Dalam suatu ketidakpastian yang dinamakan kehidupan, usaha mereka tidak sia-sia. Karena janji yang terbuat bukanlah tanpa tujuan. Karena sampai saat ajal mengetuk pintu depan, pelukan-pelukan hangat serta ciuman sayang tak akan berhenti—sekalipun semuanya telah berbeda.
Di tempat yang sunyi itu, berada jauh dari kebisingan sibuk dan suara mesin, udara sejuk yang mendarah daging itu masih ditolerir. Atensi yang ada hanyalah kepada anak-anak yang bermain di sepanjang jalanan kecil tanpa bahaya.
Sepasang senyum keriput merekah, nyatanya bangku kecil di teras, dua cangkir teh panas dan suara gemericik air sungai yang menemani sudah cukup membisikan kata cinta satu sama lain.
-Young Forever-
Seketika rasa takut dan khawatir menenggelamkan potongan kecil senang, euforia dari peristiwa itu sungguh dahsyat. Seorang pria yang tidak menyangkal apa yang ia rasakan itu tak hentinya membisukan doa pada Tuhan yang bahkan tidak ia percayai keberadaannya.
Lalu, individu asing itu muncul dalam hidupnya.
Kecil, tak berdaya, ia dapat melihat wajah suaminya dalam individu itu, sebuah duplikasi yang muncul sebagai berkah.
Keramaian baru dan rentetan ilmu yang didapat sepadan dengan rasa sakit sebagai pengorbanannya. Tawa kecil yang terdengar dan kebanggaan yang terbangun, terujung haru dan tangis, disertai pelukan yang mengencang menghantar akhir dari sebuah pengabdian mereka. Si anak elang sudah mampu mencari mangsanya sendiri.
Waktu memang kejam, terasa lama dalam penantian-penantian itu, terasa singkat dalam gelegar tawa dan tulusnya senyum.
Waktu yang mengubah ketidakberdayaan kecil menjadi bentuk dari kesuksesan.
-Young Forever-
Oh bahagia, tiap kata selamat yang terucap, dua sudut bibir yang terangkat dan salam demi salam dari wajah-wajah yang dikenalnya berhasil mendorong permata berjatuhan dari sepasang manik gelapnya.
Ayahnya bilang, dalam mimpi, ketika ikatan sakral lain sudah terbentuk dan ia harus lepas dari para sedarah, itu adalah pertanda akan kesiapannya bertemu Yang esa. Namun itu bukan mimpi, rasa antusias dan kecocokan jari manisnya dalam rengkuhan cincin platinum membuatnya tersadar. Ya, tujuan hidupnya telah terpenuhi, tapi harapan baru telah hadir mengisi kekosongan.
-Young Forever-
Berawal dari raut tidak bersalah dan rasa ingin tahu. Dipertemukan di sebuah tempat yang dekat, pasang itu memiliki janji diam menelusuri hal-hal sederhana yang belum diketahui, dalam genggaman hangat yang polos. Membuang hampir semua waktu tak berguna hanya agar mereka bisa bersama.
Maka ketika badai memporakporandakan bangunan yang terbangun, memisahkan satu sama lain dengan samudra, menghempas angin dahsyat, dan menjatuhkan mereka dalam jurang tak berujung, kalimat menenangkan untuk satu sama lain bahkan menyelesaikan masalah yang mustahil.
-Young Forever-
Tergelung selimut putih, dengan pakaian tak berguna di lantai, perlahan manik itu terbuka, memperlihatkan pertunjukan lentik bulu matanya. Sepasang lengan melingkari pinggulnya, ia dihadapkan dengan dada telanjang yang hangat, mendorongnya untuk makin menenggelamkan wajahnya ke dalam bau sang kekasih.
Merasakan senyuman si helai abu-abu di dadanya, ia ikut tersenyum, membaui surai milik yang lain penuh admirasi.
"Yoongi hyung, I love you."
"Love you too, Namjoon-ah."
"Bahkan ketika aku sudah berusia setengah abad lebih, dan memiliki keriput di mana-mana?"
"Segalanya akan tetap sama."
Because forever, we are young.
A/N: Inget aku? Buka profil dong :)
