A/N : Hey semuanya... maaf ya, karena ini fanfic pertama saya jadi mungkin bakal jelek, karena itu kalo ada kesalahan mohon dimaklumi...oh ya cerita kali ini akan berpusat pada hubungan James & Lily dengan Harry & Hermione, dan tentu saja, karena saya ini penggemar berat hermione jadi harap maklum kalau hermione akan mengambil peran sangat besar dan memiliki kekuatan yg jauh diatas harry. Dan mungkin sifat hermione akan sedikit berbeda dengan baik dibuku maupun difilmnya. Selain itu nama2 sihir disini adalah buatan saya, dengan kata lain, nama ngasal, jadi harap dimaklumi.
Disclaimer : if i'm J. K. Rowling i'm sure hp movies will be full of harry/hermione romance, too bad i'm not her
What The Hell?
James & Lily : What The Hell?
"LILY!" terdengar teriakan James mengelegar diseluruh lorong, ya.. lorong. James melihat sekelilingnya dengan kebingungan, setaunya ia masih berada di Godric Hollow dengan... Voldemort? 'tunggu, voldemort?' James akhirnya ingat akan semua kejadian sebelumnya, bagaimana Peter menghianati mereka , memikirkan nama tikus itu saja sudah membuatnya jijik. bagaimana Voldemort masuk dan berusaha membunuh bagaimana ia melindungi Lily dan Harry. berarti.. ia sudah meninggal kan? lalu ini dimana? surga? dimana lily? apa dia masih hidup? bagaimana dengan Harry? Pikir James ketakutan namun mendadak ia merasa tubuhnya seperti tertarik oleh sesuatu, dan terjatuh ke dalam lubang yang sangat dalam.
Lily Potter sendiri baru saja terbangun karena mendengar teriakan James, tunggu, James? ia masih hidup? bukankah Voldemort sudah membunuhnya? apa yang terjadi? bagaimana dengan Harry? belum sempat berpikir lebih panjang mendadak ia merasakan tubuhnya ditarik dan jatuh kedalam lubang.
Pikiran Lily dan James hanya ada satu. "APA YANG SEBENARNYA TERJADI?"
Hermione , James & Lily : ruang tamu kepala siswa
"HUAAAAAA" Hermione yang sedang membaca buku dengan santai di sofa kaget mendengar teriakan dari sisi lain ruangannya. Dengan cepat ia segera menggambil tongkat sihirnya dan mengacungkannya kearah teriakan tersebut. 'Siapa orang gila yang berani masuk sembarangan kesini?' pikir Hermione. Mendadak jatuh 2 tubuh yang tidak jelas berasal dari mana. Hermione segera mengahampiri ke-2 tubuh itu dengan tongkat sihirnya yang siap mengutuk siapa saya yang datang. ia mendengar suara meringis dari keduanya , kedua tubuh itu saling menimpa satu sama lain.
Keduanya terlihat sangat kebingungan dengan keadaan sekitar mereka, tubuh mereka berusaha berdiri tapi kemudian terjatuh lagi. Selama beberapa saat mereka melihat kearah satu sama lain dengan bingung dan kemudian berteriak bersamaan "JAMES!" "LILY!" dengan muka yang shock dan kaget.
Hermione, yang dari tadi masih kebingungan mulai sedikit demi sedikit menyadari siapa ke-2 orang ini. Ia mengamati ke-2nya dengan cermat. Yang laki-laki berambut hitam dan bermata coklat dengan kacamata, ia mirip sekali dengan Harry. yang perempuan berambut merah dengan mata... hijau? mata harry! "HOLY SHIT!" teriak Hermione setelah menyadari semuanya.
James dan Lily langsung melihat kearah teriakan tersebut. Mereka melihat seorang wanita muda dengan tinggi kira-kira 172 , dan tubuh sempurna, berambut coklat panjang berombak dan mata coklat. wanita tersebut melihat mereka dengan mata lebar. "sepertinya ia shock" tutur james dengan santai. Wanita ini masih juga megacungkan tongkat sihirnya kearah mereka. Lily memukul kepala James dengan kepalan tangannya. "hey! untuk apa kau memukulku" teriak james sambil mengelus kepalanya.
"apa kau ini sudah gila? apa yang terjadi? dimana kita? siapa dia?" tanya Lily sambil menunjuk kearah Hermione yang jelas-jelas masih shock. "Ugh! aku tidak tau! setauku harusnya aku sudah mati!" "Aku juga" jawab Lily. james dan Lily saling bertatapan sesaat sebelum mengembalikan tatapan mereka kepada Hermione.
"Uhm.. maaf, apa kau tau apa yang terjadi? dimana ini? sepertinya ini bukan di Godric Hollow" tanya Lily dengan sopan namun dengan tongkat sihir yang ia gengam dengan keras di kantongnya. "Ya, sepertinya ruagan ini mirip dengan ruangan kepala siswa" Celetuk James.
"Umm.. i.. ini... uh... apa kalian... James dan Lily Potter?" tanya wanita itu ragu-ragu. james dan Lily kembali bertatapan dan kemudian menjawab dengan kompak. "Ya, kami James dan Lily Potter, dimana ini?" Hermione benar-benar shock. Ok... tenang pikirnya. Ini tidak mungkin, ini pasti cuma mimpi. james dan Lily Potter telah meninggal disaat Harry berumur 1 tahun! INI MUSTAHIL! siapa mereka? death eater? tidak. Death eater tidak akan berani datang cuma ber-2 kehadapanku pikir Hermione kalut.
James dan Lily hanya melihat wanita didepan mereka dengan bingung. "ada apa denganya?" tanya James "Mana kutau! sepertinya ia bukan orang jahat" jawab Lily "tapi berbahaya" Lily mengangguk setuju. Wanita didepan mereka ini memang tidak seperti orang jahat, auranya memancarkan sinar, seperti Dumbledore namun mereka dapat merasakan kekentalan kekuatan sihir didalam ruangan ini. Berat. Asalnya sudah jelas dari wanita didepan mereka. Aura ini seperti... Voldemort dan Dumbledore yang digabungkan namun jauh lebih kuat dari ke-2nya. Tidak salah lagi, wanita ini pasti sangatlah kuat. Melebihi Dumbledore. Melebihi Voldemort. Jauh. Jauh sekali melampaui keduanya. Siapa dia? setau mereka wanita ini paling tidak baru berumur 17 atau 18 tahun tetapi kekuatan sihir dan auranya sangatlah berat. Belum pernah mereka merasakan yang seperti ini. Cukup berada di 1 ruangan saja bulu kuduk mereka sudah berdiri dan mereka tidak bisa menahan untuk menggengam erat-erat tongkat sihir mereka, sampai rasanya tangan mereka keram saking kuatnya.
Hermione melihat kearah ke-2 orang yang kemungkinan besar adalah James dan Lily Potter. Ya, ini memang seharusnya mustahil, tapi apa yang tidak mungkin di dunia sihir? selama 7 tahun terakhir ia sudah mengalami hal yang sangat tidak masuk akal, jadi kalau ke-2 orang yang seharusnya sudah meninggal 17 tahun lalu kembali hidup, itu bukanlah hal yang aneh bukan? "Sepertinya aku mulai gila, orang mati yang bangkit kembali itu tidak aneh?" tanya Hermione pada dirinya sendiri. Setelah bertarung ketat dengan pikirannya akhirnya ia menarik nafas dan memutuskan.
"Buktikan kalau kalian ber-2 adalah James dan Lily Potter!" tantang Hermione.
James dan Lily kembali kebungungan. "Ha? apa maksudmu? kenapa kami harus membuktikan kami adalah diri kami sendiri? lagipula, sekalipun kami mengatakan rahasia kami, kau juga tidak akan tau apakah itu benar atau tidak." jawab James dan Lily menganguk setuju.
Hermione menarik nafas dan mengabaikan pertanyaan Lily. " , apa nama maraudersmu dan teman2mu? wujud Animagus-mu? juga sebutkan wujud animagus Sirius, Remus dan... Peter, selain itu, Lily, apa yang kau lakukan pada kedua orangtuamu?" Tanya Hermione.
James dan Lily benar-benar kaget. "bagaimana kau bisa tau tentang wujud animagus kami? siapa kau?" Tanya James dengan... ketakutan. Kalau wanita ini adalah musuh mereka berdua tidak akan bisa melawanya. Mereka akan mati sia-sia. Wanita ini terlalu kuat. Tapi darimana ia tau mengenai wujud kami? dan lagi kenapa ia menyubutkan nama Peter seolah olah itu adalah hal paling menjijikan? pikir James dalam hati.
"Percayalah, aku tau segalanya, sekarang jawab pertanyaanku." Jawab Hermione dengan sangat tenang. Sekalipun mereka adalah musuh itu bukanlah masalah. Mereka tidak akan berdaya melawanya. Hell, Voldemort pun hanyalah bayi dihadapannya (itu juga kalau dia masih hidup) pikir Hermione.
Lily berbisik pada James agar ia menjawab saja, dijawab atau tidak kalau ia adalah musuh mereka berdua pasti akan mati. James mengangguk dan menjawab dengan suara gemetar.
"Aku, James Potter dengan nama Prongs berwujud animagus rusa jantan. Sirius Black dengan nama Padfoot berwujud animagus anjing hitam. Remus Lupin dengan nama Moony adalah seekor werewolf dan Peter pettigrew (ia menyebutnya dengan jijik pastinya) dengan nama Wormtail berwujud animagus tikus got" Jawab james.
Dan Lily menyambung "dan aku Lily Nicole Potter (nee Evans) menghapus ingatan ke-2 orang tuaku sebelum Voldemort mencari kami"
Sekarang giliran Hermione yang shock. "Bloody hell! Kalian ber-2 benar-benar James dan Lily Potter!" James dan Lily mengangguk. Tentu saja, kenapa harus ada orang yang mau menyamar jadi mereka.
"Bagaimana bisa? Kalian seharusnya sudah meninggal 17 tahun yang lalu!" Teriak Hermione.
James dan Lily kaget "17 tahun yang lalu? rasanya baru saja tadi Voldemort membunuh kami, tapi bukannya ke surga atau neraka kami malah ke tempat ini" Jawab Lily.
Hermione memegang kepalanya yang pusing. "Kalau benar kalian berdua Mr. dan Mrs. Potter maka kalian saat ini berada pada tahun 1998. Kalian, James dan Lily Potter seharusnya telah meninggal 17 tahun lalu pada tanggal 31 oktober 1981. Setelah kalian ber-2 meninggal, putra kalian, Harry tinggal bersama keluarga Dursley dan masuk ke hogwarts pada tahun 1991 sampai dengan 1996. Pada tahun 1997 kami, Harry, aku, Hermione Bla.. uh... maksudku Granger dan Ron Weasley pergi meninggalkan Hogwarts untuk berburu Hocrux. Pada tahun 1997 juga, perang melawan Voldemort berakhir. Voldemort mati dibunuh olehku dan Harry."
James dan Lily menganga lebar. "apa? kami sudah meninggal 17 tahun yang lalu?" "Harry tinggal dengan dengan keluarga Dursley?" "Voldemort telah mati?" Hermione mengangkat tanganya, tanda diam. Dan mengatakan kepada mereka. "well, kupikir proffesor McGonnagal bisa mengatakan semuanya pada kalian, sekarang, mungkin akan lebih baik kalau kita ke ruang kepala sekolah." James dan Lily hanya mengangguk dan mengikuti Hermione.
"Umm.. maaf, apa tadi yang kaukatakan itu benar? apa Harry masih hidup? apa kau mengenalnya?" tanya Lily ketika mereka ber-3 bejalan kearah ruang kepala sekolah.
Hermione mengganguk. "Ya, itu semua benar. Harry masih hidup dan saat ini sedang menjalani latihan auror, dan ya. Aku mengenal Harry dengan baik, kami menjadi teman baik sejak tingkat 1 sampai dengan sekarang, dan umm.. maaf tadi untuk perkenalannya. Namaku Hermione Granger siswi tingkat 7 dan juga kepala siswi." Jawab Hermione sambil menyodorkan tangannya.
Lily tersenyum, wanita ini jelas-jelas adalah wanita yang baik dan sopan. Aura sihirnya tadi yang berat sudah benar-benar hilang dan diganti dengan aura yang hangat dan menyenangkan. Kalau benar Harry berteman baik denganya, itu sangatlah bagus, semoga saja mereka bisa tau lebih banyak tentang Harry darinya. Lily kemudian menjabat tangan Hermione dengan senyuman hangat.
"Salam kenal dear, namaku Lily Potter dan orang bodoh disebelahku ini adalah suamiku, James Potter." James menyeringai lebar. Ia menjabat tangan Hermione setelah lily melepaskannya dan menciumnya.
"Well, Salam kenal Hermione. namaku adalah James Potter, dan aku yakin kau, pasti adalah pacar putraku, Harry." Jawab James masih dengan seringaian khasnya. Lily sekarang ikut-ikutan menyeringai dan terseyum penuh arti. Ia memang belum mengenal wanita ini, tapi ia yakin ia pasti akan sangat menyukainya setelah mereka akrab. Ia benar-benar berharap Hermione adalah kekasih Harry, jadi dengan begitu tentu saja mereka bisa lebih saling mengenal.
Wajah Hermionepun langsung memerah. Ia dan Harry memang selalu dikira pasangan, tapi ini berbeda, mereka ber-2 adalah orang tua Harry. Memang tidak mengherankan untuknya jika James mengatakan itu, tapi sampai Lily juga ikut-ikutan menyeringai. Tapi, tentu saja, Hermione yang sekarang berbeda dengan Hermione yang dulu yang pemalu dan taat pada peraturan. Ia bukan lagi Hermione Granger si darah lumpur yang sok tau. Ia sekarang sudah jauh lebih percaya diri, dan bahkan jadi troublemaker yang tidak kalah dari Harry dan Ron, ia suka sekali mejahili pada Slytherin dan sekarang ia mempunyai banyak teman, baik dari Gryffindor, Ravenclaw, Huplepuff bahkan Slytherin.
Hermione sekarang ikut-ikutan menyeringai "Well, sayang sekali , aku belum memutuskan untuk berpacaran dulu. Aku tidak mau mengecewakan fansku kan?" jawab Hermione dambil mengedipkan sebelah matanya dengan nada bercanda. James sekarang tertawa keras, wanita ini ternyata jauh lebih menyenangkan dibandingkan apa yang ada dipikiranya, ia pikir Hermione itu tipe anak kutu bukiu yang diam dan serius ternyata ia anak yang bisa bercanda juga. "Ternyata kau penuh percaya diri juga ya "
Hermione tertawa, ", berhubung sekarang aku berjalan disamping orang paling penuh percaya diri di dunia tidak mungkin kan aku harus berakting menjadi gadis pemalu, mungkin virus narsis itu sudah menyebar kepadaku" Jawab Hermione yang sekarang menyeringai lebar. James Tertawa keras sekali. "Itu baru seorang Gryffindor sejati! Luar biasa Hermione!" James dan hermione saling menepuk tangan (kalo dibahasa kita 'tos') dan keduanya tertawa bersama. Lily hanya bisa tersenyum melihat tingkah kekanakan keduanya. ia menggelengkan kepalanya, Hermione ini ternyata memiliki sifat kekanakan juga, ia pikir Hermione adalah anak yang sangat serius , tapi justru ini lebih baik. 'aku jadi semakin ingin menjodohkanya dengan Harry' pikir Lily dalam hati.
Sementara itu Hermione dan James sekarang sudah mengobrol seperti teman lama, mereka sekarang bahkan sedang membicarakan usul2 untuk menjahili para slytherin yang menyebalkan. Setelah mendengar Snape menjadi professor James tertawa keras sambil memegang perutnya. Lily tersenyum lebar apalagi setelah mendengar kalau snape ternyata adalah salah 1 professor favorit Hermione , namun senyumnya pupus ketika Hermione melanjutkan "Tapi ia juga guru yang paling sering kujahili" Setelah melihat wajah Lily, Hermione tertawa "Kenapa? memang mukanya menyebalkan, jangan salahkan aku kalau ingin menjahilinya, ia terlalu kaku, sesekali butuh hiburan. Dan karena tidak ada yang berani, jadi aku bersedia menjadi sang penghibur dengan menjahilinya. Lagipula itu juga dapat menghibur para Gryffindor kok" Lily tidak bisa menahan lagi dan akhirnya ikut tertawa.
James benar-benar menyukai Hermione! 'anak ini menyenangkan sekali!' pikirnya. Dengan seringaian khasnya ia mengulurkan tanganya pada Hermione. "Hermione, apa kau bersedia menjadi teman baikku? kau ini asik sekali! kita harus menjadi teman! Kumohon Hermione, kalau kulihat trik2 menjahilimu bagus, bahkan aku mungkin akan memasukkanmu ke dalam marauders!" Hermione terkejut mendengarnya, tentu saja ia tau James menyukai orang yang iseng sepertinya tapi masuk ke marauders? 'well harry, kupikir sekarang aku sudah jadi teman baik dengah ayahmu, sepertinya kau kalah dariku dalam soal menjahili orang sekarang' pikir Hermione ia pun tersenyum lebar dan menjabat tangan James
"Tentu saja , itu adalah suatu kehormatan bagiku untuk berteman dengan sang master iseng!" James tertawa "Hermione! karena sekarang kita teman jadi panggil aku James atau Prongs, lagipula kau kan calon menantuku di masa depan, jadi jangan terlalu formal"
Sekarang giliran Hermione yang tertawa keras "baiklah James, aku tidak tau soal menantu itu, tapi berhubung kita teman baik, aku akan memanggilmu james"
Tapi tawa mereka berhenti ketika mereka melihat ke arah Lily yang cemberut. "ada apa Lilyflower? apa kau tidak suka kalau aku berteman dengan calon menantu kita?" Lily menggeleng "bukan, aku tidak suka karena kau mendahuluiku untuk berteman dengan Hermione!" James tertawa
Lily sekarang beralih ke arah Hermione dan tersenyum "Hermione dear, walaupun kau sudah berteman dengan suami bodohku dan kau adalah seoarang pencari masalah dan penjahil, aku tetap ingin berteman denganmu, sepertinya kau ini sangat cerdas sekali dan sangat , jangan lupa panggil aku Lily, terdengar sangat tua" Kata Lily dengan seringain khas Potter.
Hermione ikut-ikutan menyeringai "Tentu saja Lily, lagipula jangan salah walaupun aku ini pencari masalah no.1 di Hogwarts saat ini, aku tetaplah penyihir terpintar abad ini dan juga seorang pecinta buku!" Lily tersenyum "Baguslah! akhirnya aku mendapat teman yang sama2 mencintai buku!"
Ketiga orang ini pun terus berjalan ke ruang kepala sekolah sambil mengobrol dan bercanda. James mengalungkan 1 lengannya ke bahu hermione dan yang satunya menggengam tangan Lily.
"Well, Hermione sepertinya kita bertiga benar-benar akan jadi teman baik, yah, kuharap harry juga dapat menerimanya dan menjadi akrab dengan kita semua" pikir James, bahagia.
-To be continue-
A/N : yap! itulah chap pertama! saya udh mau bikin cerita begini dari dulu, cuma belom sempet aja, mohon maaf kalo ada kesalahan typo. atau ada yang kurang berkenan di dalam cerita tadi. Oh ya ini ada beberapa penjelasan.
- Harry dan Hermione itu seumur mereka sama-sama lahir tahun 1980 dan sekarang berumur 18 tahun
- Harry memilih untuk lat auror tapi Hermione memilih untuk melanjutkan pendidikan di Hogwarts (tipikal Hermione)
- Untuk Head Boy-nya saat ini masih belom diberitahu, mungkin baru akan nongol di ep2 mendatang (Head girlnya Hermione)
- episode2 awal kita bakal konsentrasi ke hubungan Hermione dengan orang tua Harry
- Ya, hermionenya emang beda banget karakternya, disini, dia lebih asik, tapi tetep kutu buku
- hermione disini emang kuat banget, dan ya, yang bunuh Voldy itu Hermione sama Harry bukan Harry doang (penjelasan atau flash backnya nanti di chapter2 yg akan datang)
- Disini saya mau bikin cerita dimana nanti James dan Hermione itu bakal jadi sangat akrab kayak ayah/anak sungguhan begitu juga dengan Lily/Hermione yang bakal kyk Ibu/anak karena kebayakan orang bilang Lily itu lebih suka sama Hermione dan James lebih suka sama Ginny jadi disini saya bikin dimana James itu suka banget (sebagai anak pastinya) dan bangga banget ma Hermione, Lily sih udh pasti lah karena karakter Lily dan Hermione itu pada dasarnya sama.
- Soal identitas Hermione juga baru bakal ketahuan di chapter2 mendatang
- disini Snape masih hidup, tapi Dumbledore tetap udh meninggal
sekian untuk penjelasannya, bagi yang belom mengerti bisa nanya di review dan bakal saya bahas di chap depan.
Terimakasih semuanya! Tolong reviewnya ya!
