Title: Random Propose
Cast: Park Chanyeol, Kim Kai, Kris Wu, Park Sehun
Pairing: Chankai
Warning: GS for uke, typo, bahasa tidak baku
Disclaimer: semua cast bukan milik saya, ide cerita diambil dari salah satu mahwa korea tapi saya lupa judulnya.
.
.
.
.
.
PART 1
Semua sedah berakhir. Ya, Kai merasa hidupnya sudah berakhir sejak dua bulan yang lalu. Hari dimana Kris kekasihnya benar-benar menghianatinya. 5 tahu mereka menjalin hubungan, Kai begitu mencintai namja itu. Bahkan yeoja berkulit tan itu berani menentang kedua orang tuanya hanya untuk mempertahankan hubungannya dengan Kris.
Sejak awal hubungan mereka, kedua orang tua Kai memang tidak begitu menyukai Kris. Jika yeoja itu bertanya kenapa, orang tuanya hanya menjawab jika feeling orang tua itu kuat. Membuat Kai tidak mengerti dan lebih memilih melanjutkan hubungannya dengan Kris secara diam-diam.
Namun satu bulan yang lalu, kekhawatiran orang tua Kai terbukti sudah. Kris mendadak menikah dengan yeoja lain karena yeoja itu terlanjur mengandung anak Kris. Kai hancur, padahal kurang dari tiga bualn lagi rencananya ia akan menikah dengan kris. Tapi semua menjadi berantakan.
Mulai saat itu Kai merasa kehilangan semangat hidup. Hatinya benar-benar hampa. Dia sudah tidak perduli dengan hidupnya lagi. Bahkan, dia akan suka rela menuruti semua permintaan orang tuanya. Toh, dia sama sekali tak punya ambisi sejak saat itu. Seperti halnya sekarang, Kai langsung mengatakan tak keberatan saat appanya bilang ada sahabatnya yang ingin melamar Kai untuk dijadikan menantu.
Menikah dengan orang asing, Kai tahu itu tidak mudah. Tapi, untuk sekali saja Kai tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Sudah banyak perilaku Kai yang begitu menyakiti kedua orang tuanya. Kai baru sadar, dulu kedua orang tuanya menentang hubungannya dengan Kris bukan karena benci, justru sebaliknya. Semua itu mereka lakukan karena begitu menyayangi Kai. Maka dari itu ingin sekali saja Kai membahagiakan kedua orang tuanya.
Malam itu Kai sedang sibuk mematut dirinya di depan cermin saat sang umma muncul di balik pintu kamarnya.
"Sayang kau sudah siap? Keluarga Park sudah datang,"tanya sang umma
Kai memantapkan tekadnya sebelum berbalik menatap ibunya. "Ne, umma. Aku sudah siap,"
Kai sudah bertekad, hidupnya yang baru akan dimulai dari sini. Yeoja berusia 23 tahun itu tidak tahu apa yang akan menantinya di masa depan. Tapi, setidaknya ia mengharapkan yang terbaik.
.
.
.
Semua mata tertuju pada Kai, saat yeoja itu menuruni tangga bersama ibunya. Selain ayanhnya ada sepasang suami istri dan seorang namja yang duduk di ruang tengah itu. Kai yakin namja itulah calon suaminya. Namja berkulit seputih susu, beralis tegas dan bersurai dark brown. Tampan, itulah yang Kai pikirkan saat pertama kali melihat namja itu. Namun sayang, namja itu kurang beruntung. Karena walaupun mereka menikah nantinya, Kai tidak akan pernah mencintwi namja itu. Karena Kai begitu mencintai Kris, bahakan rasa itu pun sekarang masih ada. Sama sekali tidak ada celah dihatinya untuk namja lain.
"Yang ditunggu akhirnya muncul juga, kenalkan dia Kai, putriku satu-satunya. Dia cantik kan Park?" tanya Tn. Kim pada sahabatnya itu.
Yang ditanya hanya terkekeh sekaligus membenarkan,"Kau benar Kim, putrimu sangat cantik,"
Mendengar pujian itu Kai tersenyum malu,"Selamat malam semuanya,"sapa Kai sopan, dia sedikit gugup karena anak keluarga Park itu tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Kai.
"Selamat malam juga nak, ayo duduk,"jawab mr. Park
"Aigooo benar-benar cantik. Sepertinya aku tahu kecantikan Kai menurun dari siapa oenni,"sanjung mrs. Park sambil melirik ibu Kai yang berdiri disamping puteinya itu.
"Ahhh kau bisa saja Moonbyul-ah, tentu saja Kai jauh lebih cantik daripada aku, bukan begitu Sehun?"Goda mrs. Kim sambil memandang putra sahabatnya itu.
Yang ditanya justru jadi gugup sendiri,"Ahh...Emm...iya ahjumma, Kai-ssi memang sangat cantik,"jawab Sehun jujur yang disambut gelak tawa para orang tua.
'Oh, jadi namanya Sehun. Sepertinya dia orang baik'gumam Kai dalam hati.
"Ehem Kim, karena kita semua sudah berkumpul. Bisakah kita langsung ke acara inti?"tanya mr. Park memcoba mengalihkan pembicaraan ke arah yang lebih serius.
"Ya, kurasa lebih cepat lebih baik,"jawab mr. Kim
Kai mendesah pelan. Akhirnya semua berakhir sudah. Impiannya untuk hidup bersama dengan orang yang dicintai musnah setelah ia menerima lamaran keluarga Park nantinya.
"Begini, tujuan keluarga kami datang kemari adalah untuk melamar putri hyung-nim Kim Kai agar bisa menikah dengan putra bungsu kami Park Sehun. Kami sekeluarga berharap lamaran kami diterima,"ujar mr. Park dengan sopan
Dapat Kai lihat, ibunya tersenyum lembut ke arah Sehun. Sepertinya si nuonya rumah sudah begitu menyukai calon menantunya.
"Maafkan aku Park, tapi aku tidak bisa,"jawab mr. Kim di luar dugaan. Semua orang terkejut mendengar ucapan ayah Kai tersebut.
"Y-yeobo, apa yang kau lakukan,"bisik mrs. Kim cemas,Kai pun tidak mengerti denagn pemikiran ayahnya. Suasana menjadi sedikit tidak enak karena hal itu. Kai melirik gelagat Sehun yang tidak suka saat mendengar perkataan ayahnya.
"M-mwo, kenqpa hyung berbicara seperti itu. Bukankah hyung sudah setuju jika kami akan melamar Kai?"mr. Park benar-benar tidak mengerti jalan pikiran sahabatnya itu.
"Ya kau benar, aku memang setuju jika keluarga kalian melamar anakku,"jelas mr. Kim,"Tapi aku tidak akan menyerahkan putriku kepada keluarga Park, kecuali Chanyeol, putra sulung kalian yang akan menikahi Kai,"
Lagi-lagi semua orang diruangan itu dibuat terkejut oleh mr. Kim. Tidak ada yang menyangka si tuan rumah akan berkata demikian.
"C-chanyeol?"ulang mr. Park tak percaya.
"Ne, aku hanya akan menerima lamaran kalian jika Chanyeollah yang akan menikah dengan Kai,"putus mr. Kim denagn jelas, yang membuat semua orang disana bungkam.
Ada kekecewaan diwajah ketiga tamu mereka terutama Sehun, dan sekali lagi Kai menangkat perasaan tak suka itu. Tapi bagi Kai, dia sudah tidak perduli siapa yang akan menikah dengannya nantinya. Jika orang yang duduk di depannya ini bukan calon suaminya, dia pun akan menerimanya tanpa beban.
"Park, aku tahu betapa pentingnya penyatuan keluarga kita bagi perusahaanmu. Dan aku sangat menginginkan Chanyeol menjadi menantuku. Kau tidak merasa keberatan akan hal itu kan?"tawar mr. Kim
mr. Park terdiam, ya saat ini perusahaannya memang sangat memerlukan sokongan dana. Maka penyatuan keluarga ini sangat berarti baginya. Tapi jika mengingat Chanyeol putra sulungnya itu, pria paruh baya itu ragu apakah semua akan berjalan sesuai harapannya.
"Baiklah, aku setuju. Chanyeol yang akan menikah dengan Kai!"ujar mr. Park mantap
dan mr. Kim menjadi satu-satunya orang yang tersenyum puas di ruangan itu.
.
.
.
Malam itu sudah larut, saat Kai ingin turun ke dapur untuk mencari minum dan tanpa sengaja mendengar perdebatan kedua orang tuanya di ruang tengah. Sejak kepulangan keluarga Park beberapa jam yang lalu kedua orang tuanya itu memang terlihat sedikit berselisih. Kai mengurungkan niatnya ke dapur dan lebih memilih mencuri dengar apa yang sedang diperdebatkan kedua orang tuanya.
"Aku masih tidak habis pikir dengan keputusanmu yeobo. Kau menyerahkan putri kita satu-satunya kepada Park Chanyeol. Aigooo kepalaku sakit sekali jika memikirkannya, bahkan aku yang hanya ibu rumah tangga ini tahu bagaimana reputasi Park Chanyeol di luar sana!"keluh mrs. Kim kesal
Kai mengernyit, mulai bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah Park Chanyeol itu seseorang yang suka berkelakuan buruk?
"Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui yeobo. Kau hanya harus percaya padaku, hanya Park Chanyeollah yang bisa menjaga Kai,"jawab mr. Kim kalem.
"A-aigoooo bagaimana aku bisa percaya padamu. Apa kau lupa jika dia seorang duda? Bahkan dia lebih tua 12 tahun daripada Kai, belum lagi tentang reputasinya yang sering bermain wanita. Bagaimana bisa kau mengharapkanku untuk secara suka rela menyerahkan putriku pada namja seperti itu?!"mrs. Kim terdengar emosi.
Kai tersenta kaget saat ibunya mengatakan jika Park Chanyeol adalah seorang duda, apalagi usianya lebih tua darinya 12 tahun. Kai mulai sedikit cemas sekarang.
"Sudah kubilang percaya saja padaku yeobo, Park Chanyeol tidak seburuk yang kau pikirkan. Aku tahu apa yang aku lakukan," mr. Kim mencoba tetap tenang menaggapi istrinya.
"Aku tetap tidak mengerti. Bahkan aku berfikir Sehun lebih cocokuntuk mendampingi Kai. Apa kau lihat tadi dia begitu tampan dan sopan. Sepertinya dia juga cerdas, usianya pun hanya 4 tahun lebih tua daripada Kai. Aku tidak menyangka kau menolak lamaran dari pria sebaik itu," suara mrs. Kim terdengar sedih.
"Yeobo percayalah padaku, Park Chanyeol itu lebih baik daripada Sehun. Suatu hari nanti kau pasti akan mengerti keputusanku," mr. Kim pun tidak lelah untuk meyakinkan istrinya.
Tubuh Kai melemas mendengar itu. Apakah ayahnya ingin menghukumnya dengan menikahkannya dengan namja seperti Park Chanyeol. Kai pasrah pada akhirnya, mungkin dia memang pantas mendapatkan semua ini, mengingat dulu dia sering menyusahkan orang tuanya.
Kai tidak jadi mengambil minum, mendadak rasa hausnya mEnghilang. Dengan lesu Kai mulai menaiki tangga menuju kamarnya kembali. Sesampainya didalam kai langsung meraih tablet miliknya yang tergeletak di atas tempat tidur. Jari-jarinya mengetikan nama Park Chanyeol di kolom Naver news business section. Setelah itu muncullah beberapa artikel mengenai namja itu.
Kai mengamati setiap gambar yang menyertai artikel-artikel itu. Untuk pertama kali Kai melihat bagaimana rupa calon suaminya itu. Kalau boleh jujur, namja itu jauh berbeda dari harapan Kai. Jika dibandingkan Kris yang seperti seorang pangeran, ataupun Sehun yang memiliki wajah bagaikan seorang uzzlang. Park Chanyeol ini sungguh terlihat seperti namja pada umumnya. Pria itu sepertinya tinggi, tubuhnya pun bagus. Namun dia membiarkan rambut hitamnya memangjang hingga sebatas bahu dan sedikit bergelombang. Jangan lupakan rambut halus yang tumbuh di sekitas wajahnya dibiarkan begitu saja, membuatnya semakin terlihat seram. Jika saja Kai tidak tahu siapa Chanyeol, mungkin yeoja itu tidak akan menyangka jika namja itu kakak kandung Sehun.
"Ahhh sepertinya appa benar-benar ingin menghukumku,"gumam Kai sambil menscroll down layar tabletnya.
Berbagai artikel tentang kisah cinta Park Chanyrol pun banyak bermunculan setelahnya. Ternyata ibunya tidak bohong jika namja itu sering bermain wanita. Dan dating scandalnya yang paling menghebohkan adalah saat tahun lalu hubungannya dengan aktris paling sensasional Korea Selatan Lee Sungmin(Clara) terungkap.
"Hmm, jadi Chaebol yang di gosipkan dengan Clara-nim tahun lalu itu Park Chanyeol?"gumam Kai"Wahhh seleranya boleh juga, Clara-nim juga terkenal akan kesexy'annya. Ternyata dia memang pria seperti itu, aku semakin tidak mengerti dengan pemikiran ayah,"
Karena merasa letih,Kai menjatuhkan tubuhnya diranjang. Ditatapnya langit-langit kamarnya seolah-olah menerawang.
"Park Chanyeol, orang seperti apa kau sebenarnya..."
.
.
.
2 bulan kemudian, Tokyo-Japan
Seorang laki-laki paruh baya menghela nafas berat mendapati tuanya masih bergelung selimut di hari yang sudah siang ini. Bagaimanapun dia harus membangunkan tuannya itu. Maka mau tak mau namja keturunan korea yang menjabat sebagai asisten pribadi Park Chanyeol itu memberanikan diri menggoyang-goyangkan tubuh tuannya.
"Tuan, ayo bangun ini sudah siang. Kita harus kembali ke Seoul hari ini juga,"ujar Youngmin dengan sabar.
"Nghh..."sedangkan yang dibangunkan hanya bergumam tak perduli.
"Tuan, kalau begini terus kita akan terlambat naik pesawat,"Youngmin, yang sudah hampir 7 th mendampingi Chanyeol kemanapun itu masih berusaha membujuk.
"Kau berisik Youngmin, Diamlah aku masih mengantuk!"geram Chanyeol kesal, dia memang paling tidak suka jika tidurnya terganggu.
"Tapi tuan kita harus benar-benar kembali ke Seoul karena besok hari pernikahan anda!"Youngmin mulai terdengar tak sabaran.
Chanyeol terdiam, dia baru ingat tentang pernikahan itu. Mendadak ayahnya menghubunginya jika dia harus menikah dengan anak sahabatnya. Awalnya Chanyeol terkejut, karena setahu dirinya Sehun lah yang harusnya menikah. Tapi Chanyeol sedikit mengerti saat ayanhnya bilang jika wanita yang akan ia nikahi adalah putri Kim Jonghyun.
Chanyeol mendadak bangkit dari tidurnya yang membuat Youngmin sedikit terkejut,"Baiklah, kita berangkat. Siapkan semua perlengkapanku,"perintah Chanyeol sambil menyisir kebelakang rambut ikal panjangnya.
"B-baik Tuan, akan saya persiapkan,"jawab Youngmin antusias, dia lega kali ini Tuannya tidak terlalu membuat ulah.
.
.
.
Akhirnya hari pernikahan itu datang juga. Dua bulan sejak acara lamaran itu, namun tidak sekalipun Kai bertemu dengan calon suaminya. Cukup menyedihkan memang jika mengingat tepat di hari pernikahannya lah Kai pertama kali bertemu dengan calon suaminya.
"Seulgi, berhentilah menangis,"jengah Soojung melihat sahabatnya itu.
"Tapi Soojung-ah aku masih tidak percaya Kai akan menikah dengan pak tua itu,"jawab Seulgi sambil terisak.
Kai hanya tertawa mendengar itu, sahabat-sahabatnya itu memang yqng terbaik.
"Kalian jangan berlebihan, hati Kai sudah mati sejak putus dari Kris, jadi dia tidak mempermasalahkan akan menikah dengan siapa. Benar kan Kai sayang?"ucap Jinri menengahi.
"Yap, aku sudah tidak perduli siapa yang akan menjadi suamiku. Yang penting bagiku sekarang aku bisa membahagiakan appa dan umma,"terang Kai
"Sayang, kau benar tidak apa-apa? Aku hanya khawatir kau tidak bahagia. Semua ini gara-gara Kris, kau jadi menderita begini,"tutur Seulgi sedih
Kai menggenggam tangan sahabatnya itu,"Tenang saja Seugi-ah. Aku yakin semua pasti baik-baik saja, Park Chanyeol-ssi itu orang dewasa. Pasti dia bisa menjagaku,"
Seulgi, Soojung dan Jinri hanya memandang Kai sendu. Mereka tahu masalah ini pasti berat bagi sahabatnya itu, namun apa daya mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu Kai. Apalagi sepertinya Kai tidak keberatan akan pernikahan ini, walaupun mereka tahu Park Chanyeol sangat jauh dari kriteria idaman Kai. Mereka hanya takut, Kai akan menyesal nantinya.
.
.
.
Mr. Kim menuntun Kai memasuki gereja temapt dilangsungkannya sumpah setia. Namja paruh baya itu menuntun anaknya itu dengan perasaan penuh haru. Akhirnya datang juga hari dimana dia harus mempercayakan putrinya pada orang lain. Kebahagiaan mr. Kim semakin bertambah karena orang yang akan menjadi menantunya adalah Park Chanyeol.
Perasaan Mr. Kim membuncah saat Park Chanyeol meraih sebelah tangan Kai dan membawanya menghadap pastor.
"Semoga kau diberkati nak,"bisik Mr. Kim pelan.
Kai menarik nafas dalam saat tangannya didalam genggaman Chanyeol. Tangan namja itu besar dan terasa kuat. Dari sentuhan tangannya saja Kai sudah tahu, namja disampingnya ini begitu dominan. Jika dipandang sedekat ini Chanyeol benar-benar menggambarkan lelaki yang sudah matang.
Tubuh Chanyeol tinggi, bahkan Kai hanya setinggi bahu namja itu. Rambut hitam sepanjang bahunya, serta bulu halus diwajahnya yang dibiarkan tumbuh dengan lebat menambahkan kesan kedewasaan pada namja itu. Kai merasa ciut sekarang, dia merasa bagaikan anak kecil
Janji sucipun kini diucapkan. Kai sedikit terhenyak saat dengan mudahnya Chanyeol mengatakan bersedia. Entahlah, Kai menjadi merasa kosong. Pernikahan yang seharusnay sakral itu kini terasa kehilangan makna. Ada jeda cukup lama sebelum Kai menyanggupi sumpah setianya. Membuat sang mempelai pria sedikit menoleh ke arahnya. Membuat jantung Kai berdegup kencang dan merasa sedikit takut.
Mau tak mau Kai harus menatap wajah Chanyeol saat namja itu ingin menciumnya. Tapi diluar dugaan, Kai menyukai mata namja itu. Jangan ditanya kenapa, karena Kai pasti tidak tahu alasannya. Tapi yang pasti Kai benar-benar tertarik dengan mata itu. Umtuk menghormati suaminya, Kai menutup mata saat Chanyeol menciumnya. Dan tepuk tangan itupun menggema di gereja itu.
.
.
.
Setelah acara resepsi selesai dengan tidak sopannya Chanyeol minta izin kembali ke Jepang, tentu saja hal itu mengejutkan semua orang, termasuk sanak saudaranya. Namun, namanya juga Chanyeol namja itu akan tetap berbuat seenaknya. Dia beranggapan seharusnya semua orang berterima kasih padanya karena Chanyeol masih mau melaksakan pernikahan yang menurutnya bodoh itu.
Sebelum benar-benar meninggalkan rumah itu Chanyeol masih sempat melirik yeoja yang kini menjadi istrinya. Kim Kai menunduk dalam tanpa tahu harus berbuat apa. Sebenarnya Chanyeol merasa sedikit bersalah. Tapi, dia hanya tidak ingin memberi harapan palsu pada yeoja itu. Dari awal Kim Kai harus tahu, inilah salah satu resiko saat yeoja itu bersedia menikah dengannya.
Saat ini Chanyeol duduk di kursi penumpang mobil keluarganya bersama asistennya Youngmin.
"Tuan, bagaimana menurut tuan putri Tuan Kim tadi?" tanya Youngmin ingin tahu bagaimana pendapat tuannya itu mengenai istri barunya.
"Cantik,"jawab Chanyeol singkat, namun dia tidak bohong. Kim Kai tadi benar-benar cantik, tanpa sadar Chanyeol menyentuh bibirnya. Bibir bergetar yeoja itu saat dia menciumnya tadi sedkit mengusik hatinya.
Youngmin tidak bisa menyembunyikan senyumnya, dia bahagia Tuannya kini mulai membuka diri.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu?"tanya Chanyeol heran.
"A-ahh tidak Tuan, tidak ada apa-apa,"
Chanyeol menghela nafas lalu membuang wajahnya kesamping memandang ke luar jendela. Kini ingatannya terbang ke masa lalu, ingatan dimana dia bertemu pertama kali dengan Kim Jonghyun, ayah Kim Kai.
Chanyeol bertemu pertama kali dengan Kim Jonghyun saat namja itu masih menjadi Professor di Universitas Seoul dan kebetulan Chanyeol adalah mahasihwa terbaik diangkatannya. Kim Jonghyun sepertinya memberikan perhatian lebih pada Chanyeol karena melihat begitu banyak potensi pada namja bertelinga besar itu.
Setelah Chanyeol lulus kuliah pun dan mulai terjun di dunia kerja mengikuti ayahnya. Kim Jonghyun masih sering menghubungi Chanyeol, dan melihat perkembangan pemuda itu yang tumbuh menjadi pengusaha yang sukses.
Namun dari sekian banyak kenangannya bersama Kim Jonghyun, saat ini Chanyeol paling ingat saat pemilik Kim. Corp itu menghadiri pesta pernikahan Chanyeol bersama mendiang istrinya, Byun Baekhyun 10 tahun yang lalu.
#flashback.
"Tuan Kim, terima kasih sudah datang di tengah kesibukan anda, saya sungguh berterima kasih,"sapa Chanyeol saat dia menghampiri mantan proffesornya di universitas dulu. Saat ini mereka masih di tengah-tengah resepsi pernikahan Chanyeol dan Baekhyun. Pemuda itu terlihat begitu tampan denagn balutan tuxedo putihnya, rambut pendek berwarna ash grey yang ditarik kebelakang membuatnya semakin terlihat mempesona.
"Tentu saja aku datang Chanyeol, kau tahu sendiri aku selalu menganggapmu sebagai anakku sendiri,"jawab mr. Kim dengan senyum teduh miliknya.
"Wahh saya tersanjung Tuan Kim, pasti saya akan merasa bangga jika memiliki ayah seperti anda,"balas Chanyeol sopan.
"Kau benar-benar pemuda yang luar biasa Chanyeol, aku begitu menyukaimu. Andai putriku sudah dewasa aku ingin sekali menikahkannya denganmu,"Tuan Kim menikah terlambat, itulah kenapa di usianya sekarang anaknya masih remaja
Dan Chanyeol hanya tertawa lepas mendengar itu,"Ahaha Tuan Kim bisa saja. Oh ya, sekarang putri anda berusia berapa, sudah lama aku tidak melihatnya?"
"Kemarin dia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-13. Dia tumbuhmenjadi gadis yang cantik. Aku yakin kau akan menyesal karena tidak menikahinya,"
Lagi-lagi Chanyeol tertawa,"Jangan begitu Tuan Kim, putri anda masih begitu muda. Saya yakin suatu hari nanti dia akan bertemu namja yang lebih baik daripada saya,"
Kim Jonghyun terlihat tidak puas,"Tidak Chanyeol, bagiku tidak ada pemuda yang lebih baik darimu,"
#flashback end
Chanyeol masih setia memandang keluar jendela,"Ternyata Tuan Kim benar-benar menikahkan putrinya denganku. Ck, dasar orang tua keras kepala,"gumam Chanyeol pada dirinya sendiri tanpa bisa didengar Youngmin.
.
.
.
Kai melangkahkan kakinya ke dalam kamr pengantin yang seharusnya ditempatinya bersama Chanyeol. Dengan perlahan Kai duduk diatas ranjang yang sudah didekor dengan begitu cantiknya. Tiba-tiba saja hatinya terasa sakit. Kenapa takdir begitu kejam padanya. Setelah dihianati Kris dia harus menikah dengan orang asing, dan sekarnag suaminya itu meninggalkannya sendiri di malam pertama mereka. Seumur hidupnya Kai tidak pernah merasa terhina seperti ini. Bukan berarti Kai berharap lebih pada Park Chanyeol, yeoja itu hanya ingin dihargai sedikit saja. Dia tahu putra sulung keluarga Park itu terpaksa melakukan pernikahan ini. Karena seandainya saja ayah Kai setuju, Sehun lah yang harusnya menikah dengan Kai.
Tanpa sadar air mata jatuh dari pelupuk mata Kai, dia merasa lelah sekali. Dia benar-benar butuh sandaran disaat seperti ini. Apalagi ditempat yang masih asing baginya. Tinggal di kediaman keluarga Park ini begitu menyiksanya. Sesaat, dia teringat mata Chanyeol yang tadi ia pandangi, mata yang begitu tajam dan Kai menyukainya.
.
.
.
Di waktu bersamaan namun di luar rumah, Sehun sedang mengelilingi taman seorang diri. Saat itu tanpa sengaja dia melihat lampu dari kamar Chanyeol yang sekarang ditempati Kai masih menyala. Itu tandanya yeoja itu belum tidur.
Sehun menunduk sedih, andai saja dia yang menikah dengan Kai. Dia tidak akan memperlakukan Kai sekejam ini seperti apa yang kakaknya lakukan. Namun apa daya disaat seperti ini Sehun tidak berhak melakukan apapun. Jujur saja, Sehun sangat mencintai Kai, bahkan sejak yeoja itu masih berstatus sebagai kekasih Kris Wu. Sehun selalu mengamati yeoja itu dari jauh. Menunggu kesempatan itu datang, namun saat kesempatan itu benar-benar datang. Sehun tetap tidak bisa memiliki Kai.
TBC
harusnya minggu ini aku update 'Turun Ranjang' atau '2nd Generation', tapi sayangnya gue itu Tao bias and you what I mean..aku ga ada mood buat nulis ff Tao pairing. Kebetulan juga akhir-akhir ini aku lagi suka banget ma ChanKai so ya udah deh aku nulis ff ini
ff ini cuma jadi ff penghiburan aku, mungkin konfliknya ga terlalu berat, and mungkin ga terlalu panjang juga
