All Author PoV

Gugup adalah satu penggambaran yang tepat pada dua anak manis ini. Yang satu bermata panda berbibir 'kitten'dan yang satunya lagi bermata sayu berbibir tebal. Yang menjadi kesamaannya adalah mereka merupakan pindahan dari Amerika Serikat.

Yeap siapa sangka dua namja manis yang tampak 'menggiurkan' tersebut adalah lulusan dari Army Police of England di Inggris?. Hell kalau kalian mau tahu mereka masih berumur 16 Tahun.

Baiklah kita perkenalkan dulu.

Tokoh pertama kita bernama Trace Huang atau bernama asli Huang Zi Tao laki – laki berdarah China yang tampak sibuk dengan passportnya tersebut, bersurai hitam kelam dengan keping mutiara yang sama dengan rambutnya tersebut berkulit sawo matang adalah lulusan terbaik Army Police.

Tokoh kedua kita bernama Jayden Kim atau yang bernama asli Kim Jong In adalah laki laki berdarah Korea yang berkulit tan dengan surai eboninya tersebut mencoba membela teman seperjuangannya yang berurusan dengan passport mereka. Ini juga lulusan Army Police.

Mereka awalnya bekerja di CIA, Amerika Serikat namun terkutuklah Presiden Ahn yang meminta -lebih tepatnya memerintah- untuk membawa dua pemuda ini kembali ke Korea. Karna fyi saja mereka adalah anak- anak penting di Korea ini dan juga berbakat.

Namja yang 'memikat' ini menjadi pusat perhatian para manusia yang berada di Gate F bagian Arrive di Incheon Airport.

"Sorry sir, but you must tell me ar u an terrorist?"

"Oh God please Sir we really not an terrorist! We hide our Identity because of rules!"ujar si pemuda panda frustasi.

"Sorry sir, but if you not terrorist you should tell us why you have the platinum passport?" – ujar sang petugas.

'Itu karna aku seorang intel…' batin kedua anak itu merana.

Yah mereka tertahan disini karna mereka mempunyai Platinum Passport. Atau biar saya perjelas Platinum Passport digunakan oleh orang orang penting dan biasanya di plagiatkan oleh para mafia.

"Eum…we really sorry for that sir, we must keep our rules. And rules said if we can't tell our identity" Jongin mencoba membujuk.

Well siapa yang tidak tahan dengan tingkah gemas mereka? Sebenarnya petugas itu juga merasa sedikit 'hard' namun apa mau dikata, tugas tetaplah tugas.

"Biarkan dua anak cecunguk ini lepas mereka Intel" ujar seseorang dengan deep voicenya yang khas.

"Eh? Mr. Park? Ah mianhamnida saya lupa jika di pesawat regular ada dua orang intel saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini" ujar petugas itu sambil mengembalikan passport Jongin dan Tao lalu buru - buru pergi.

Tao dan Jongin pun berbalik dihadang oleh enam orang pemuda yang kalau boleh Tao dan Jongin bilang 'perfect'.

"Eung…khamsahamnida" Tao berujar pelan karna sejujurnya ditatap dengan tatapan 'ditelenjangi' membuatnya , siapa sangka? Ia dan Jongin meski hidup di Negara 'free sex' tapi mereka sendiri belum pernah 'disentuh'. Yah, terkecuali insiden yang hampir merengut kevirginian mereka.

'Fresh From The Oven' adalah julukan mereka.

"Chounen Jay-" ucapan Jongin terputus akibat dipotong oleh pemuda tinggi yang membantu mereka tadi.

"Kim Jong In atau Jayden Kim lahir di Suncheon 14 Januari kelahiran tahun 1999. Golongan darah A tinggi 180 cm. Lulusan terbaik di Police Army of England sebagai the best of Archery?" ujar pemuda itu sambil membuka map berwarna hitam bertuliskan CIA of South Korean dengan logo ditengahnya serta dibawahnya tertulis Transcript Profile.

"Ah, nde…" ujar Jongin gugup.

"Dan kau? Trace Huang atau Huang Zi Tao lahir di Qingdao 2 Mei 1999. Golongan darah AB tinggi 179 cm, lulus sebagai Prince of Archery?" ujar pemuda satu lagi sambil menarik map tersebut dari pemuda tinggi tersebut. Dan seluruh keenam pemuda itu menatap dua pemuda yang akan menjadi maknae mereka tersebut. Tao sendiri hanya meneguk ludahnya pelan. Suara Husky yang berat itu saat membaca CV nya benar - benar penuh dengan aura intimidasi dengan flat facenya.

"Well, kalian tampak lebih cantik dari pada foto kalian di CV itu. Aku Zhang Yi Xing,panggil aku Lay" ujar pemuda dengan dimple yang manis tersebut, menarik Jongin dan Tao untuk tersenyum kikuk. Hey siapa sih laki – laki yang mau dibilang cantik?

"Jangan percaya pada senyum manisnya. Dia pembuat senjata gila yang harus melakukan sex dengan orang lain agar mampu menciptakan ide baru untuk senjata barunya. Aku Kim Jong Dae panggil aku Chen" ujar si laki laki dengan mulut bebek bermuka kotak itu blak – blakan.

"Ah Chenderella ku sayang jangan cemburu" ujar Lay gombal. Tao hanya bisa terkikik kecil dan Jongin tersenyum tipis.

"Aku Byun Baekhyun dan ini My Master Do Kyungsoo kami berdua adalah Stuntman dan Chenderella adalah ahli forensik" ujar seorang pemuda berujar ceria dengan eyeliner dimatanya sedang menggandeng seorang laki laki yang tersenyum tipis.

"Mereka adalah Slave dan Master. Yang Submissive si Baekie dan Dominant merupakan Kyungsoo, jadi jangan heran kalau menemukan Baekhyun 'disiksa' nanti" ujar Chen frontal.

"Well aku Park Chan Yeol dan dia Oh Se Hun kami biasa dipanggil dengan nama Chanyeol dan Sehun" ujar pemuda yang tinggi sambil menunjuk si pemuda flat face disampingnya.

"Ah kami harap kami bisa bekerja dengan baik" – Jongin sambil tersenyum tipis.

"Nah darling saatnya kita perkenalkan rumah barumu" ujar Baekhyun.

Saat ini mereka dalam perjalanan menuju rumah dinas mereka. Terkutuklah para intel tersebut yang merupakan penyuka mobil Lamborghini yang membuat Tao terpaksa naik mobil Sehun dan Jongin yang menaiki mobil Chanyeol. Yah kalian tau kan mobil semahal itu hanya punya dua kursi?

At Sehun's Car

Suasana disini cukup awkward. Masalahnya Tao adalah anak yang pemalu dan tidak pandai seperti Jongin yang ramah dan Sehun yang pelit bicara.

"First Impression for South Korea?"Tanya Sehun basi basi

"Jangan berbicara menggunakan bahasa Inggris Sehun-shi. Seperti biasa tidak ada yang berubah" Tao menjawab dengan senyuman tipis padahal jantungnya berdebar karna Sehun menyeringai tipis mendengar jawabannya. Astaga! Tao butuh oksigen!

"Tampaknya kau tidak nyaman jika kita berbicara bahasa Inggris. Kalau begitu kenapa tidak sekalian kau panggil aku hyung?"

"Ah nde…Sehun hyung?"

"Nah itu lebih baik. Kudengar kalian adalah intel kesayangan Negeri Paman Sam tersebut. Kau yang memecahkan kasus Human Trafficking yang ternyata berpusat di Jeju bukan?"

"Ah, tidak juga. Kami hanya membantu dengan kemampuan seadanya, kami tak ahli dalam menyusup seperti kalian yang sudah professional bagaimanapun kami masih banyak belajar"

"Yah tapi tanpa kalian kami tak akan menemukan bukti kuat yang kalian dapat untuk memenjarakan si busuk Yeo kau ahli dalam menyamar" Sehun mencoba merendah diri. Dia bingung sendiri ini seperti bukan dirinya. Hey kemana Sehun si angkuh tersebut?

"Ah gomapseumnida"

Dan situasi tersebut kembali hening. Sehun menghela nafas.

"Kau seorang pemegang busur dan temanmu juga. Luar biasa kalian mengambil jurusan 'senjata lama' rupanya" Tao tersenyum senang. Kalau Sehun tidak jaga image sudah dia foto senyum tersebut.

"Tapi kami lemah jika berkuda dan 'senjata modern' yang mungkin akan kami pakai disini" ujar Tao terkekeh geli. Oh God! Sehun bersumpah kekehannya saja memambukkan.

"Dari kecil aku memang suka memanah. Eomma ku bilang ketika seorang pemuda sedang memanah, mereka terlihat keren jadi waktu kecil aku berfikir suatu hari nanti aku bisa menjadi seorang pemanah hebat. Eomma juga bilang aku punya mata yang fokus sekali" dan Tao kembali terkikik. Apakah ini Kikikkan para malaikat? Kalau begitu Sehun beruntung sekali.

"Tapi…saat aku bisa memanah aku tak bisa menunjukkannya pada eomma…" dan kikikan itu diganti dengan senyuman sendu.

Sehun paham betul. Kasus Human Trafficking paling terkenal adalah pada saat tahun 1999 anak dari partai yang diduga akan menjadi penerus kepempinan Korea Selatan, Kim Byul Gi dan istrinya Kim (Min) Hee Chan. Yang merupakan sama sama namja melahirkan putra kedua mereka Kim Jong In yang diculik dirumah sakit disusul oleh diculiknya putra bungsu keluarga Huang Jin Ki dan Huang (Kim) Ki Bum yaitu Huang Zi Tao.

Kedua anak tersebut adalah korban penculikan dari partai oposisi yang hendak menggulingkan mereka. Kedua bayi itu lahir tanpa tahu nasib mereka sampai pada tahun 2004, mereka ditemukan oleh Ahn Kang In dalam keadaan mengenaskan mereka berdua dijadikan pemuas nafsu diumur mereka yang belum genap 5 tahun dan yang paling parah adalah Tao. Bocah itu kehilangan separuh darahnya akibat pendarahan hebat bekas pukulan pada kepala dan menyebabkan sang Ibu, Huang Ki Bum meninggal saat penyelamatan sang anak.

Tao dan Jongin dibawa ke Inggris untuk pengobatan trauma dan dirawat oleh Sir Davidian Northerderm. Northerdem merupakan bangsawan Inggris yang dihormati dan disegani disanan meski tak punya silsilah dengan keluarga Kerajaan Inggris. Kedua anak itu disekolahkan disana hingga akhirnya kembali lagi kemari. Dengan Ahn Kang In yang menjadi presiden dan Kim Byul Gi menjadi sekretaris Negara juga Huang Jin Ki menjadi seorang perdana Menteri.

"Sehun hyung…aku merindukan appa…naega jeongmal…bogoshippeo…" Sehun melihat ke arah Tao sambil menggertakan giginya geram. Ekspresi itu dengan jelas menunjukkan bahwa luka itu tak dapat disembuhkan secara keseluruhan. Gila! Keji sekali mereka membuat traumatik berkepanjangan pada anak dibawah umur! Bahkan hingga usianya mencapai 16 tahun!

"Tao, itu rumah kecil yang kau dan Jongin minta, meskipun minimalis tapi pengamanannya ekstra ketat" ujar Sehun. Sambil melihat Jongin dan Chanyeol tertawa bersama sepertinya mereka sudah dekat sekarang di depan pagar rumah bercat hijau muda dan putih lembut bertingkat dua tersebut.

"Khamsahamnida!" ujar mereka sambil membungkukkan badan lalu berjalan masuk meninggalkan dua pemuda yang mengantar mereka.

"Tak ada yang menyangka mereka berdua adalah korban kegilaan zaman dulu bukan?" -Chanyeol

"Mereka tak sepenuhnya sembuh total…"

"Aku tau itu, maksudku hanya Tao"

"Maksudmu?" Tanya Sehun.

"Jongin bercerita, dia masih ingat Tao diperlakukan seperti binatang disuruh menghisap 'itunya' pejabat kotor tersebut. Bahkan sengaja dibuat terluka karna golongan darahnya yang langka. Singkatnya membunuhnya perlahan. Dan didepan matanya sendiri pula ibunya dijadikan pelampiasan nafsu dan meninggal ditempat, saat menyelamatkan dua bocah itu. Kau tahu sampai sekarang pelakunya belum ketahuan. Karna sampai saat ini Tao belum mau bicara siapa orang itu. Dan sampai sekarang Tao masih terbayang dengan peristiwa itu." Jelas Chanyeol.

"Tapi bukankah Jongin bisa menggambar sketsa wajah orang – orang yang ia temui? Anak itu punya ingatan yang luar biasa bukan?" – Tanya Sehun penasaran

"Ya memang. Tapi Jongin tak pernah bisa melihat wajahnya karna matanya selalu ditutup. Aku berani bersumpah akan memotong testis pejabat – pejabat hina tersebut!"

"Kau tertarik padanya ya?"

"Jika maksudmu Jongin adalah iya. Hey langka tau mencari pemuda 'fresh from the oven' yang bahkan jadi korban pelecehan seksual!.Aku bersyukur mereka hanya disuruh melakukan blowjob" Chanyeol frontal.

"Ck! Kupikir kau sudah taubat karna berbicara panjang lebar seperti tadi. Tapi ternyata sama saja!"

"Hey jangan munafik! Aku yakin kau juga suka pada pemuda panda itu"

"Yayaya baiklah aku mau pulang saja" Sehun mendengus sambil jalan kearah mobilnya.

"Hey jangan mengalihkan pembicaraan bodoh!" ujar Chanyeol mengejar Sehun yang sudah melaju kencang.

"Yak! Tunggu aku! Ck! Keparat kau!" ujar Chanyeol mencak – mencak sambil menaiki mobilnya pulang.

Dan dua orang pemuda itu langit yang mulai senja.

~.~

"Uncle Jason, Taonie ingin bertemu mama" bocah dengan surai hitam kelam itu meminta pada sang paman yang saat ini sedang menemaninya tidur.

"Ya peach, kau akan bertemu dengan mamamu tapi sebelum itu kau harus jadi anak baik okay" ujar seseorang pemuda tadi.

"Paman, Jonginie kenapa tidak boleh bertemu dengan paman?"

"Karna dia harus 'bermain' dengan paman – paman yang lain. Nah, peach kau harus tidur"

. . .

Bocah itu meringkuk ketakutan, dia disuruh menghisap penis pamannya dan dicambuk. Jika ia melawan Jonginienya akan disiksa sama sepertinya, seperti sekarang.

"Hiks paman, jangan sakiti Jonginie hiks paman kasihan ia tidak bisa melihat jika matanya ditutup begitu" anak itu mencoba meminta belas kasihan yang dihadiahkan kepalanya yang dibenturkan di dinding.

Ia pingsan.

. . .

Jason tak peduli. Yang ia ingin hanya melampiaskan nafsunya pada namja bermuka 'kitten' tersebut. Tak peduli jika golongan darahnya yang paling langka, tak peduli jika dia telah menyiksa anak namja tersebut, tak perduli jika ia membunuh namja tersebut. Sungguh ia tak perduli, yang dia pedulikan adalah ia akhirnya mampu membalaskan dendamnya yang dipendamnya sepuluh tahun.

Namja itu menusuk juniornya brutal, tanpa pemanasan, foreplay atau apapun ia langsung memasukkan juniornya kedalam hole itu tak peduli jika namja itu meringis kesakitan dan mengalami pendarahan.

"Fuck it! You are the best slut as ever" namja itu Berdirty talk sampai akhirnya ia harus menunstakan 'orgasmenya cepat' karna sepertinya polisi itu telah menemukan ruang bawah tanah ini. Ia memakai pakaiannya kembali. Darah terus mengalir dari hole tempat ia memuaskan nafsunya tak jauh dari situ juga seorang anak kecil bersurai coklat yang matanya ia tutup pingsan dan disebelahnya seorang anak yang mirip dengan namja tadi sedang sekarat karna pendarahan hebat dikepalanya. Ia puas melihat pemandangan ini.

Sangat puas.

"Hiks… kau bajingan Jason! Bajingan!"

"Kau yang membuatku begini. Jangan salahkan aku salahkan dirimu yang lebih memilih namja keparat itu dibanding aku! Jelas sudah bahwa aku mencintaimu!"

"Kau tidak mencintaiku Jason! Kau hanya terobsesi padaku! Mencintai seseorang adalah membuat mereka bahagia! Bukan membuat mereka terluka! Aku benci padamu Jason! Kau monster! KAU MONSTER KIM-"

"Keynie!" namja berumur empat puluh tahun dengan tubuh telanjang tersebut terbangun dengan nafas terengah – engah dan keringat dingin mengalir diwajahnya membuat seorang yeoja yang juga telanjang ikut terbangun lalu memakai bajunya yang ia pungut dibawah kasur.

"Ck! Jadi slut itu masih menggangu tidurmu Mr. Kim?"

"Diam kau Mrs. Jung, aku sedang tak ingin berdebat" ujar namja tersebut mengundang dengusan dari yeoja tersebut.

"Ingat Jason. Sudah dua puluh empat tahun kita menunggu anak itu tumbuh dan kita didik menjadi manusia sempurna yang akan memikat siapapun untuk kita gunakan sebagai alat menggulingkan Korea Selatan. Jadi kuharap kau tak akan mengacau urusanku" ujar yeoja itu berbalik pergi.

Namja itu membuka laci samping tempat tidurnya dan disana terletak sebuah figura kecil berukuran 4R. Disana tampak seorang namja berumur 24 tahun menggendong seorang bocah bersurai hitam yang menampakan deretan giginya senang ketika menggapai balon - balon sabun yang tercipta dari pistol air mainan yang dimainkan oleh namja yang lebih tua, sang namja pun tertawa lepas difoto tersebut. Figura tersebut membuat senyum manis di namja yang sudah berumur empat puluh tahun tersebut tercetak dengan indahnya.

"Peach, how ar u today hm? Its been a long time and maybe you grow up to be like ur mam now..actually same… I'm really sure of it." Ujarnya bermonolog ria. Ia pun menelpon seseorang.

"Jino. Siapkan keberangkatanku secepat mungkin ke Korea Selatan." Ujar namja itu Singkat lalu kembali memandangi foto itu senang.

To Be Countinued


Bagaimana lanjut atau tidak? monggo di review,fav and follow! :|

Big Thanks to : S.I.T.E (Group of Roleplayers), Ai (My Friends) and Panda Gendut (owner of S.I.T.E)