~Belong~
NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
DREAM GIRL © WISMA RYUZAKI
"Hot Secret job"
Page 1
.
.
.
Jika ada kesamaan dalam judul atau jalan ceritanya, itu hanya kebetulan! Karena fic ini Wisma dapatkan hasil tidak tidur sampai jam 2 malam -,- dan bagi yang berniat mengikuti cerita fic ini dilarang asal menebak kelanjutannya ^-^
.
.
.
Pair : Sasuke Uchiha & Sakura Haruno
Genre : Drama
Rated : Semi "M"
.
.
.
Caution! Masih banyak typo, kalimat gaje, kata-kata kurang efisien, dan EYD dalam tahap pembelajaran. Kurang teliti mengetik dan tidak suka meralat kembali cerita yang sudah dibuat! Belajar membuat fic tidak AU
Warning! Don't Like? Don't Read!
Flame? Up to you reader-san
.
.
.
Ittadakimashu Minna-san, Douzo nee
.
.
.
Sasuke Point Of View
"Sasuke-kun! ... Sasuke-kun! ... Kyyyaaa Sasuke-kun datang!" pekik beberapa siswi sekolahanku. Heran, itulah yang aku alami saat ini! Kenapa? Sudah jelas ketua OSIS di Konoha Senior High School ini adalah Naruto, sahabat bodohku namun aku tak dapat menyangkal jika ia adalah sahabat setia yang memang apa adanya.
Berbeda denganku. Aku? Aku hanya sebatas ketua ekskul basket yang sering mewakili sekolah, dan tidak lebih dari itu aku hanya sebatas ditunjuk sebagai seksi keamanan sekolah karena berbagai alasan mengatakan jika aku yang paling bisa bersikap tegas, jadi hal apa yang membuat mereka berteriak-teriak ketika melihatku datang.
Berhubung aku selalu memilih untuk diam agar membungkam mulut para OSIS cerewet yang se enaknya memilihku akhirnya aku turuti saja kemauan mereka sebagai OSIS enam inti agar aku menjadi seksi keamanan sekolah.
"Teme!" panggil Naruto Uzumaki, ketua OSIS yang sangat disegani walau mempunyai kelakuan konyol yang nista dan tiada duanya. Sekedar melirikan kepalaku aku sangat enggan jika memang menurutku tidak penting. Hingga akhirnya aku tetap berjalan dengan ia yang ada disamping kananku.
Aku perhatikan Naruto yang terus tersenyum yang aku tak tau apa itu penyebab yang membuat ia seperti terlihat bahagia pagi ini. "Hn, jangan tersenyum kau dikira gila jika seperti ini!" nasehatku tidak lupa aku berikan dengusan andalanku jika aku berbicara dengan nya tentang hal konyol.
Naruto tidak membalas perkataanku dengan amarah kecilnya seperti biasa, ia hanya kembali tersenyum cerah dengan 3 jarinya membuatku kembali menarik nafas sebal. Sungguh, aku akan benar-benar menjauhinya setelah ini jika memang ia masih terus tersenyum tidak jelas.
"Teme kau ingin tau apa kabar menariku pagi ini?" tanyanya menawarkan diri, ia bodoh ya? Sudah jelas banyak orang yang mengatakan aku tidak pernah peka! Tapi tetap saja Naruto selalu mencari celah agar aku meruntuhkan para pendapat siswa yang mengatakan hal demikian.
"Aku tidak tertarik," jawabku jujur dan seadanya, dan aku mendengar dengusan kecewa di nafasnya. Aku juga sedikit geli ketika ia terlihat kesal dengan perkataanku.
"Baiklah, mungkin suasana hatimu sedang tidak baik! Directly in the core! Kau akan mengemban tugas sulit sebagai seksi keamanan sekolah!" jelas Naruto serius kearahku, sontak saja aku tolehkan kepalaku mau tidak mau karena mendengar pernyataannya.
"Jangan bercanda, tugasmu itu lebih sulit Dobe!" sungutku tertawa tipis, karena ia selalu saja beranggapan akulah yang terburuk dan akulah yang tersial. Padahal sudah jelas-jelas dari jabatan saja ia lebih sulit dari pada aku!
"Aku serius Teme, sekolah kita akan kedatangan murid baru yang salah satu anggota genk gadis disekolah kita! Dan ia anak yang berpengaruh bagi kota Konoha jadi mau tidak mau pihak sekolah menerima kedatangannya. Dia pindahan dari Suna, dia pindah karena banyak konflik yang dilalui saat ia masih disana. Dan saat ia pindah kesini, Tsunade-sensei mengatakan jika kau harus mengurusi gadis itu sampai kelakuan bengalnya dapat ditoleransi," jelas Naruto dan jujur saja otak ini tidak bisa mencerna secara tiba-tiba dan entah kapan otak ini menjadi sedikit memproses setiap perkataan Naruto.
"Siapa namanya?" tanyaku langsung tanpa bertele-tele, aku tatap mata biru seperti saphire disamping kananku ini. Naruto mendengus kemudian ia sedikit dekatkan kepalanya kearah telingaku begitu juga denganku yang penasaran dan mendekatkan telinga ini agar mempermudah apa yang akan ia lakukan.
"Sakura Haruno, gadis pemilik perusahaan Haruno di Konoha ini," jawab Naruto kemudian setelah berbisik ia jauhkan lagi kepala kuningnya dan meninggalkan aku yang diam mematung sejenak. Aku lihat si bodoh Naruto itu pergi menggaet lengan seorang gadis yang aku ketahui ia bermarga Hyuga dan bernama Hinata.
BRUK
"Ittai..." ringis seorang gadis yang menabraku, dia yang menabraku dan dia sendiri yang terpental karena kekonyolannya.
Aku enggan sekedar menarik tangannya untuk berdiri dan akhirnya aku hanya memandang dia yang balas memandangku seakan geram karena tidak menolongnya. Jika saja dia terjatuh karenaku pasti sudah aku ulurkan tangan ini tapi karena ia sendiri yang menabraku membuat aku enggan sekedar mengulurkan tangan membantunya berdiri kembali.
Ia mengusap pantatnya dengan menatapku tajam, kemudian ia pergi dari hadapanku dengan mengutuku beberapa saat sebelum ia benar-benar hilang dari hadapanku. Aku peduli? Kurasa jauh dari kata 'ya'! aku hanya geli melihat tingkahnya barusan.
Aku menghela nafas kemudian segera pergi dari koridor sekolah untuk segera kelantai atas tepat dimana kelasku berada bersama dengan Naruto tanpa menebak atau berpikir tentang gadis tadi.
.
.
.
"Lama sekali kau sampai disini?" tanya Naruto heran dan aku sebatas menganggukan kepalaku tanpa banyak berkata atau sekedar merespon pertanyaannya. Ia terlihat sedang berdua saja dengan gadis bermarga Hyuga itu, namun apa peduliku? Biarkan saja itu urusannya.
Aku duduk dibangku paling belakang karena memang aku sangat menyukai pemandangan taman sekolah jika aku sedang merasa bosan, oleh karena itu aku memilih menjauh dari kata keramaian.
"Senangnya! Dia akan berkumpul bersama kita lagi!" jelas Ino Yamanaka, gadis pemilik toko bunga terbesar di Konoha itu tiba-tiba menyeruakan suaranya dengan lantang. Dia memang dikenal sebagai gadis tercentil dikelasku dan aku tidak peduli dengannya sama sekali.
Aku ada dikelas 11 Ipa-1 dan wali kelasku Kakashi Hatake, seorang guru yang masih bujang dan berusia 30 tahun. Ia sangat digilai siswi sekolahku, walau kegilaan pada guruku itu masih kalah telak dengan pesonaku.
Guru Kakashi memasuki kelas 11 Ipa-1, dan Shikamaru sebagai ketua Murid kelas 11 Ipa-1 segera memberi perintah berdiri dengan beberapa kali menguap. Aku tebak ia baru saja dibangunkan dari alam mimpinya, jika ada waktu luang selalu saja tidak tertinggal perihal tidur nyenyaknya.
"Ohayou," sapa Kakashi-sensei pada seluruh kelas 11 Ipa-1. Seluruh siswanya menjawab terkecuali aku saja yang selalu enggan menjawab sapaan seperti pada anak sekolah dasar itu.
"Membosankan!" decaku kemudian kembali menatap taman yang sebelumnya selalu menjadi pusat perhatianku.
"Kelas kita kedatangan murid baru, ayo masuk dan perkenalkan namamu!" jelas Kakashi-sensei entah pada siapa. Aku memang tidak lupa dengan perkataan Naruto tadi pagi, namun aku tidak menyangka jika murid baru dengan rambut merah muda tersebut adalah gadis yang Naruto maksud dan akan menjadi tanggung jawabku sebagai seksi keamanan sekolah, dan para siswanya.
Aku menghentikan aktifitasku untuk menunggunya memasuki kelas.
"Ohayou, Watashi Sakura Haruno, pindahakan dari Suna Senior High School, Yoroshiku Minna-san," jelasnya kemudian sedikit membungkuk memberi hormat pada teman barunya juga guru yang ada disampingnya. Naruto meliriku seakan menjelaskan jika kebenaran tentang gadis bengal yang akan aku urus itu memang benar adanya.
Sekilas apa yang Naruto katakan tadi pagi memang meragukanku, namun sejurus kemudian keraguanku terungkap ketika saat ia membungkukan badannya bagian bra nya terlihat jelas berwarna merah muda sewarna dengan rambutnya dimata ini dan sukses membuat aku menghela nafas beberapa kali begitu juga dengan para siswa kelasku.
Beberapa siswa berteriak kegirangan saat melihat sesuatu yang menggairahkan hasrat bagi para kaum lelaki sepertiku, aku manusia biasa dan jika disuguhkan pemandangan gratis seperti ini tanpa diminta libido sialan ini akan naik dan menegang.
Dia tersenyum polos seakan tidak ada apa-apa yang terjadi, dan itu sukses meninggalkan kesan erotis bagi para siswa-siswi kelas 11 Ipa-1. Begitu juga dengan Naruto sang ketua OSIS yang terus menerus menatap lapar gadis bernama Sakura sampai Hinata sedikit menggeser kurisnya.
'Tantanganku kali ini akan sedikit sulit.' Ujarku dalam hati. Dan aku hanya bisa berdo'a pada Kami-sama agar ia tidak terlalu merepotkanku nantinya.
"Kau bisa duduk disamping Yamanaka, kebetulan hanya bangku itu yang tersisa," jelas Kakashi-sensei, dan gadis bernama Sakura itu langsung mengangguk paham dan berjalan segera kearah bangku Ino yang tepat berada dihadapanku.
"Kita bertemu dikelas yang sama," ujarnya tanpa aku sangka. Ia berkata itu kepadaku dengan tersenyum jahil dan tatapan genit karena mata yang sebelah kiri ia kedipkan secara seksual padaku.
Membuat dada ini bedesir seketika. "Sialan!" gumamku tanpa sadar dengan suara serak.
TBC
A/N
Aduuhh kenapa malah publish new fic? -,- tenang saja fic lainnya akan dilanjut termasuk fic ini tapi dalam jangka waktu :)
Sasuke Point Of View hanya sebatas chapter ini saja, dan chapter depan semua karakter tidak ada yang di istimewakan atau lebih tepatnya tidak ada yang sudut pandangnya hanya satu dan secara dipaparkan.
Terimakasih bagi reader yang bersedia memberikan RnR nya, dan semoga saja fic yang ini tidak aku pending karena pending itu tergantung niat mencari ide atau mengetik nya ;)
Jangan lupa reader aku membuat akun baru bersama Caesarpupita (senpai) dan NikeLagi yang nama akun itu Nike Wicaes, Wisma harap reader bersedia memberikan reviewannya seperti biasa di akun yang akan resmi dibuat :)
Salam Hangat,
Widya Sari Maudy Azhar ... undur diri
15-05-2015
