Hope you like this fiction :)
"Apa ini?" Jongin bertanya.
"Semacam surat kontrak." Sehun menjawab ringan.
"Apa harus sampai sebegini formalnya? Aku kan hanya akan menjadi kekasihmu di instagram dan vlog youtube mu saja."
"Itu yang harus digaris bawahi, akun instagramku itu kalau dijual harganya akan mahal sekali. Followersku sekarang 3 juta orang, can you believe it? Sepertiga jumlah penduduk Seoul memfollow akunku. Belum lagi subscriber Youtubeku." Sehun menghela nafasnya.
"Oke…" Jongin masih bingung sebenarnya, "Tapi yang kau tulis disini itu konyol." Sehun sudah siap mengomel tapi Jongin segera memotongnya, "Dilarang mencium di bagian manapun off camera, tiket perjalanan untuk keperluan photo shoot atau vlog dipotong dari uang bagi hasil, bagi hasil akan naik 0.2%, sekali lagi ku ulangi 0.2% setelah ada 50 endorse untuk kita sebagai couple, tidak boleh membuka endorse sendiri." Jongin melihat Sehun yang tersenyum puas. "Are we being serious right now? 50 endorse dan hanya 0.2%, memangnya dalam satu bulan kau bisa mendapatkan berapa banyak endorsement huh?"
"Sehun terlihat berpikir, aku bisa punya lebih dari 20 endorse instagram story, lebih dari 5 endorse di feed instagram per harinya dan jangan lupakan juga, aku punya lebih dari 3 video endorse yang ku upload di youtube setiap minggunya. 50 endorse bukan angka yang besar."
"Dan aku hanya dapat kenaikan bagi hasil sebanyak 0.2%? Bahkan ini tidak bisa dibilang bagi hasil karena aku hanya mendapat 30%, dipotong biaya perjalanan pula. Kenapa sih kau tidak mencari orang lain saja supaya tidak perlu LDR seperti ini?" Jongin berbicara panjang lebar sehingga membuat Sehun menghela nafasnya.
"Kau benar-benar banyak bicara untuk ukuran orang yang tadinya tidak mau menjadi instagram boyfriendku. Kau beruntung karena aku sabar, jadi aku akan jelaskan padamu." Jongin mendengus, "Untuk instagram story tarifku adalah 800 won, untuk feed instagram 2500 won, dan untuk vlog di youtube 5000 won, bisa lebih besar kalau mereka ingin ku promosikan khusus. Nah kalau kau pintar bermatematika, dari ketiganya saja kau bisa mendapat 2500 won dariku. Hanya perlu berfoto denganku, pura-pura jadi kekasihku. Tidak mengeluarkan keringat sama sekali. Lagi pula orang-orang lebih menyukai cerita cinta jarak jauh sekarang ini."
Jongin terlihat berpikir, sebenarnya mau dilihat dari sisi manapun keuntungan ini banyak berada di pihaknya. It's easy money. "Oke. Dimana aku harus tanda tangan?"
Sebenarnya Jongin sedang berada di Seoul karena kuliahnya sedang libur. Awal musim panas Jongin kira akan lebih menyenangkan kalau dihabiskan bersama keluarganya kan? Maka dari itu minggu pertamanya di Seoul Jongin habiskan dengan kedua orang tuanya dan kakaknya juga keponakannya yang sepertinya tidak mau jauh-jauh dari Jongin. Sampai Baekhyun, sepupu Jongin datang bersama Sehun, yang Baekhyun akui sebagai 'artisnya'. Sehun sendiri yang bilang kalau Baekhyun adalah managernya.
Jongin sendiri tidak tahu siapa Sehun sebelum dikenalkan oleh Baekhyun. Jongin itu orangnya malas sekali mainan media sosial seperti itu, dia punya instagram pun dibuatkan oleh kakaknya, itu pun isinya lebih banyak foto keponakannya dibandingkan dirinya sendiri.
"Jongin?"
Seolah tersadar dari lamunannya, Jongin melihat Sehun sedang berbicara dengan kamera mengarah pada mereka berdua. "Hmm?" Jongin bergumam.
"Well, kita sedang dimana sayang?" Sehun mengarahkan kameranya pada Jongin saat ini.
"Di café?" Jongin menjawab, tidak yakin jawabannya benar
Dan Sehun tertawa sambil mencubit pipi Jongin, gemas. "See? He's so cute, right?" Sehun dengan cepat melepaskan tangannya dari Jongin dan melihat hasil video yang diambilnya.
"Kau tidak mau memakan makananmu?" Jongin bertanya.
"Aku sudah mengambil fotonya tadi, paling nanti aku akan mengambil video saat aku menyuapimu. Sisanya boleh kau habiskan." Sehun berkata, tatapannya masih fokus pada ponselnya.
"Kau diet?" Jongin bertanya lagi.
"Tidak mungkin kan aku endorse pangan tambahan diet tapi aku punya gelambir di tanganku?"
"Baiklah." Dengan senang hati Jongin mengambil makanan yang Sehun pesan.
Jongin makan dengan lahap, membuat Sehun punya ide lain untuk instagram storynya. "Jongin, aku akan mengambil videomu saat sedang makan ya? Bersikap normal saja." Sehun mengarahkan kamera ponselnya pada Jongin.
Terdengar tawa Sehun sebelum berkata, "Jongin kelaparan sekali sampai makananku di makan juga."
Jongin berpikir untuk melakukan improvisasi, jadi dia mengarahkan sumpit yang berisi tempura dan mengarahkannya pada Sehun. "Ini enak sekali, kau harus coba sayang. Aaaa…" Dan Sehun menerima suapan dari Jongin.
Setelah selesai dengan editan di videonya, Sehun berkata. "Kalau kau bersikap seperti tadi terus, aku yakin tidak akan lama lagi pasti akan ada endorse couple untuk kita." Sehun berkata senang.
Jongin mengangguk mendengarnya. Sebenarnya dia dan Sehun masih awkward, mereka baru kenal dan harus bertingkah seperti sepasang kekasih. Siapa yang tidak awkward kan? "Aku kan hanya disini dua bulan, kalau sampai dua bulan tidak ada yang meminta endorse couple bagaimana?"
Sehun mengibaskan tangannya, "Tidak mungkin. Baekhyun sudah ku pinta untuk mempromosikan tarif couple, jadi pasti akan ada yang meminta. Oh iya, minggu depan aku akan ke Jeju, jadi kau harus ikut."
"Kenapa harus?"
Sehun menghela nafas, "Karena aku yakin vlog ku akan lebih menarik kalau ada kau di dalamnya. Lagi pula aku yakin minggu depan pasti sudah ada yang meminta kita untuk endorse produk mereka. Jadi kau harus ikut."
"Tiketnya bagaimana?"
"Untuk yang ini kau akan menggantikan Baekhyun. Jadi hanya kita berdua yang berangkat." Sehun menjelaskan sambil memasukkan barangnya ke dalam ransel kecil yang dibawanya.
"Dan sekarang kau mau kemana?" Jongin bertanya lagi.
Sehun menghela nafas, "Kau benar-benar banyak tanya ya, Baekhyun sudah menungguku untuk photo shoot."
"Jadi hari ini sudah selesai? Hanya begini saja?" Jongin berpikir menyenangkan sekali pekerjaannya.
Sehun terlihat berpikir. "Mungkin nanti aku akan memintamu mengirimkan chat sweet nothing untukku atau melakukan face time denganku. Selesai aku melakukan photo shoot sepertinya aku ada jadwal untuk mengupload story."
"Bagaimana kalau chatku tidak begitu manis?"
"That's why we called it sweet nothing honey." Sehun tertawa, "Ada lagi yang ingin kau tanyakan sebelum aku pergi?"
"Kau tidak mau kuantar saja? Bukankah nanti followersmu akan bertanya aku dimana kalau kau tiba-tiba kesana sendirian?"
"Tidak perlu. Aku tidak mau dilihat terlalu clingy." Sehun kembali melihat jam di ponselnya, "Baiklah aku terlambat untuk photo shoot Jongin. See you next time." Sehun berkata sambil pergi keluar dari café.
"Ini tidak buruk sama sekali." Pikir Jongin.
This is so basic
This story came from my dearest friend and I thought this worth the shot
So, tell me, is this really worth the shot?
