Decalcomanie

Kibum x Kyuhyun [Kihyun]

Warning: Boys Love; Bahasa kurang baku; typo itu manusiawi; cerita yang mungkin tidak akan ditemukan di dunia nyata.

Summary: This is a bit dangerous. I think I might cross the line.

.Happy readinG.

Moonstar Hall, 1st Floor. Dec 13th, 23.50 PM.

Musik yang lembut mengalir dengan pelan, deretan minuman beralkohol yang tinggal setengahnya saja, kumpulan pria berdasi serta wanita dengan gaun anggunnya tersebar dalam ruangan tersebut. Rata-rata memiliki kepentingan utama yang sama, mencari relasi atau melobi terhadap pihak-pihak yang memiliki jabatan penting. Tidak, tempat ini bukan tempat dimana dilakukan pertemuan bisnis karena mustahil dilakukan di dalam Aula sebuah gedung. Ruangan dengan dua lantai dan diisi kegiatan yang terlihat membosankan ini seharusnya sebagai tempat diadakannya pesta perayaan suksesnya kerjasama dalam bidang perdagangan antara Republik Korea Selatan dengan pihak China selama setahun ini. Tidak ada musik yang menghentak ataupun manusia-manusia yang berjoget heboh, disini dilaksanakan pesta yang diperuntukkan kalangan atas sehingga lebih didominasi dengan percakapan bisnis.

Pesta yang dilaksanakan dengan mewah mengesankan betapa sang penyelenggara begitu menghargai tamu yang datang, juga sebagai simbol betapa suksesnya kerjasama yang dilakukan kedua pihak. Setidaknya itulah yang manusia-manusia di luar sana pikirkan, pada kenyataannya pesta ini diselenggarakan sebagai salah satu ajang pamer betapa mampunya sang penyelenggara, Pemerintah Kota Seoul, hingga mampu menggelar acara semewah ini. Salah satu peserta sekaligus penanggung jawab pesta, dengan setelan jas mahal serta sentuhan elegan di wajah, rambut, dan aksesoris yang digunakan, cukup menjadi pusat perhatian sejak awal dimulainya pesta, betapa tidak seorang Walikota Seoul yang baru, masih begitu muda, usianya menginjak 29 tahun depan. Dialah Cho Kyuhyun, pria yang penuh ambisi dan idealis. Kejeniusan yang tidak diragukan, kepribadian yang begitu tenang bagai air tanpa riak, keberaniannya dalam memberikan inovasi baru dalam pemerintahannya, gebrakan-gebrakan kebijakan yang menguntungkan baik Pemerintah maupun rakyat membuatnya begitu dicintai oleh masyarakat secara luas. Jarang sekali ada seorang yang mampu menolak pesona darinya. Ditambah seorang pendamping yang begitu cantik dan anggun membuatnya terlihat tanpa cela. Terlalu sempurna hingga banyak orang yang menginginkannya. Terlalu sempurna hingga banyak pula orang yang membencinya. Terlalu sempurna hingga tidak sedikit orang ingin menjatuhkannya.

Cho Kyuhyun sedang sibuk berbincang dengan tamu lainnya ketika ia merasakan sepasang mata sedang mengawasinya, nalurinya yang tajam tentu saja menjadi salah satu faktor yang mampu menggiringnya untuk melangkah sejauh ini. Dia dapat merasakan dari arah mana datangnya tatapan yang tertuju padanya, namun ia tak buru-buru memastikan. Ketika Kyuhyun memilih untuk mengakhiri perbincangan, barulah ia menoleh pada lantai atas dan langsung dengan tepat menemukannya, seorang pria dengan sampanye di tangan sedang memandangnya penuh minat. Bukan Kyuhyun terlalu percaya diri, tetapi ia mampu membedakan setiap tatapan lawannya, dan pria di atas sana menginginkannya. Kyuhyun menyeringai mengetahui fakta ini. Semakin yakin begitu pria yang masih asing bagi Kyuhyun membalas seringaiannya. Tak dapat ia pungkiri bahwa si Pria asing memiliki aura yang begitu menantangnya. Lebih dari 5 tahun Kyuhyun tidak pernah lagi menemukan pria yang mampu mengetuk hatinya, maka dari itu semua hasrat yang ia punya berhasil dikuburnya dalam-dalam.

Sebuah sentuhan lembut di lengannya menyadarkan Kyuhyun kembali bahwa ia tidak sendirian sekarang, seorang wanita yang begitu cantik dalam keanggunannya meminta perhatian dari dirinya. Kyuhyun melepas kontak mata antara ia dan sang Pria asing untuk memenuhi keinginan sang istri, saling berbisik dengan cara mendekatkan kepala masing-masing sebentar sebelum ia mengangguk. Ketika Kyuhyun menoleh lagi ke lantai atas, sang Pria asing masih menatapnya.

.DecalcomaniE.

Moonstar Hall, 2nd Floor. Dec 13th, 23.50 PM.

Candaan kosong yang sama sekali tidak lucu demi memberikan kesan yang baik terhadap lawan bicaranya supaya mempermudah mendapatkan relasi bisnis terdengar sejak tadi, disana dan disini. Hanya ada kumpulan para penjilat yang haus akan uang. Daripada mendengarkan ocehan tak bermutu yang semakin menjadi-jadi, seorang pria yang hanya menjadi pengamat memilih untuk menyingkir dari perkumpulan. Sedari tadi ia hanya memperhatikan, tanpa mengeluarkan sepatah katapun, karena pada dasarnya ia tidak pernah suka dengan basa-basi. Pria itu, Kim Kibum berjalan mendekat pada pagar yang membatasi lantai dua dengan ruangan kosong dihadapannya.

Kibum memutar-mutar sampanye di gelas yang tengah ia pegang ketika melihat kembali dari jauh perkumpulan manusia-manusia berkulit tebal. Dia bosan, teramat bosan di tengah pesta yang setiap orang di dalamnya hanya pamer kekayaan dan berpura-pura menjadi ramah. Kibum memutar tubuhnya menghadap pagar lantai dua, matanya mengitari seluruh ruangan di lantai satu. Sedari masuk tadi ia langsung ke lantai dua, mengabaikan upacara pembukaan pesta hanya untuk menikmati udara bebas melalui balkon gedung. Satu objek yang cukup menarik minatnya tertangkap kedua retina matanya, seorang pria dengan setelan jas yang sangat cocok di tubuhnya terlihat lebih bersinar daripada yang lainnya. Begitu mempesona, tidak pernah ia begitu tertarik dengan seseorang meskipun orang itu memiliki orientasi yang sama dengan dirinya.

"Apa yang membuatmu berdiam lama memandang ke bawah, Kim?" seorang teman lama Kibum, Changmin, menghampiri kemudian memutuskan untuk bertanya, tidak biasanya ia melihat seseorang yang ia sebut sebagai sahabat melihat satu objek begitu intens.

"Calon milikku" menjawab dengan mata yang masih belum lepas dari objek yang menarik hatinya.

Changmin mengernyit, baru kali ini ia melihat Kibum terlihat begitu posesif, bahkan mengakui sesuatu yang belum pasti sebagai miliknya. Changmin mengarahkan pandangannya pada objek yang dilihat sahabatnya, kedua alisnya naik, "Jangan bilang kau tertarik pada Mr. Cho?" tentu saja Changmin langsung tepat menebak karena ia tau seperti apa selera sahabatnya, Kibum takkan tertarik pada pria-pria tua disana, apalagi wanita.

Kibum tidak merespon, ia masih betah memandangi si Lelaki mempesona di bawah sana.

"Kau jangan macam-macam Kim, lihat wanita disampingnya? Itu istrinya, dia straight, berbeda denganmu" membeberkan sebuah fakta, Changmin menggunakan nada memelas dengan wajah yang dibuat prihatin, pada kenyataannya dia cukup merasa senang ketika sahabatnya yang tidak pernah salah dalam menilai seseorang kini penilaiannya meleset.

"Tidak, dia sama sepertiku" menjawab tanpa mengindahkan nada sok dan wajah yang dibuat-buat Changmin, melirikpun tidak, Kibum kemudian menenggak setengah dari sampanye yang sedari tadi dipegangnya.

"Oh sayang sekali, fakta bahwa ia telah memiliki seorang putra yang tampan apa tidak cukup bagimu? Bahkan seleranya bagus dalam memilih istri" kembali Changmin berkata dengan tujuan mengejek, Changmin sungguh penasaran bagaimana wajah patah hati dari makhluk fakir ekspresi seperti Kibum.

"Lihat saja nanti," menjawab dengan tenang, ia sama sekali tak terkejut ketika seseorang yang sedari tadi ia perhatikan balas menatapnya. Kibum cukup merasa takjub bagaimana mata berpupil lebar itu mampu membuatnya tak kuasa berpaling, bahkan dengan mudah Kibum bisa menemukan sesuatu yang telah ditutup rapat-rapat oleh si Lelaki mempesona. Ketika Lelaki disana menyeringai, Kibum tau bahwa keinginan dalam dirinya diketahui oleh sang Lelaki mempesona sehingga ia membalas untuk menyeringai.

.DecalcomaniE.

Moonstar Building, Rest Area. Dec 14, 02.03 AM.

Pesta telah berakhir, para penyelenggara telah sepakat bahwa event yang mereka selenggarakan kali ini telah berakhir dengan sukses. Beberapa staf dari EO yang Pemerintah Kota Seoul sewa masih terlihat hilir mudik membereskan lokasi pesta.

Di ujung gedung sebelah kanan yang terlihat sepi, Kyuhyun berjalan menuju toilet ketika seseorang yang ia kira hanya bersimpangan jalan dengannya justru berdiri menghalagi jalannya. Seseorang dengan seringaian yang sama dengan pria asing yang ia lihat tadi ketika di pesta. Dilihat dalam jarak yang dekat, si Pria asing terlihat begitu tampan dengan garis wajah yang tegas. Kedua mata mereka kembali bertemu, seperti tadi, Kyuhyun tidak menemukan apapun di mata kelam nan tajam itu selain keinginan terhadap dirinya. Pria yang tidak terbaca, bukankah begitu menantang? Kyuhyun goyah, ia mengakui hal ini. Si Pria asing bukan hanya mampu mengetuk hatinya tetapi hampir menemukan kunci pintu hatinya yang tertutup rapat jika Kyuhyun tidak memutus kontak mata keduanya.

Pria asing itu maju satu langkah, mendekatkan wajahnya pada telinga kiri Kyuhyun, "I fall for you from the first time" berbisik dengan suara yang berat dan dalam, kemudian pergi begitu saja.

Kyuhyun bersumpah serapah dalam hatinya, menggigit bagian dalam pipinya, mengakui fakta bahwa hasratnya terhadap lelaki yang telah ia kubur dalam-dalam, kini mulai memberontak ingin kembali keluar.

"You got me this time" Kyuhyun berbisik pelan, suara langkah tegas yang semakin menjauh membuatnya memejamkan mata, mengembalikan kontrol diri, Kyuhyun menghirup udara dalam-dalam kemudian mengeluarkannya secara perlahan. Matanya kembali terbuka, sosok Walikota yang sempurna telah kembali. Dalam hati berkata "Tetapi tidak akan terjadi lain kali" kembali berjalan dengan langkah tanpa ragu.

.DecalcomaniE.

Moonstar Building, Rest Area. Dec 14, 02.03 AM.

Pesta telah usai beberapa menit yang lalu, tetapi Kibum masih berada di gedung terselenggaranya pesta. Dia teringat bagaimana si brengsek Shim Changmin berkata bahwa ia mengenal si Lelaki mempesona yang ternyata adalah sang Walikota Seoul, sekaligus penanggungjawab pesta ini. Jika ia tahu lebih awal, maka ia takkan mengabaikan upacara pembukaan pesta agar bisa memandang lelaki itu lebih lama.

Berjalan di bangunan sebelah kanan, Dewi Fortuna memang sedang berpihak padanya ketika ia berbelok dan menemukan si Lelaki mempesona tengah berjalan ke arahnya. Kibum berhenti tepat di depan Lelaki itu, menatapnya dengan seringai yang muncul dengan sendirinya ketika berhadapan dengannya. Mata sekelam malamnya menatap tepat pada manik karamel kembar di hadapannya, Kibum masih mencari dan terus mencari sesuatu tersembunyi dari karamel yang semakin menjerumuskan saat kau menatapnya terlalu lama.

Belum sempat ia menemukannya, si Lelaki mempesona telah memutuskan kontak mata mereka. Maka dari itu, sebelum Lelaki dihadapannya pergi Kibum menyempatkan untuk menyampaikan hal yang menggganggunya sejak tadi.

"I fall for you from the first time" kemudian melangkah menjauh dari Sang Lelaki. Tentu saja bukan untuk kabur karena pernyataan yang memalukan, dia jujur akan ucapannya tadi, lagipula tidak akan menarik jika Kibum mendapatkan si Lelaki mempesona sekarang. Ya, Kibum baru saja menarik kail, lalu mengulurkannya kembali.

.DecalcomaniE.

Mayor Office, Seoul. Dec 24th, 11.50 AM.

Hari telah menunjukkan jam istirahat siang ketika Kyuhyun masih sibuk dengan proposal-proposal perijinan pembangunan usaha di Seoul. Besok hari natal, meskipun belum mengatakan apapun pada pihak keluarga, namun ia ingin natal kali ini dirayakan bersama keluarga kecilnya, meninggalkan urusan pemerintah hanya untuk sehari saja. Dering telepon berbunyi mengalihkan perhatian Kyuhyun dari proposal yang ia baca, saluran dua dari sekretarisnya.

"Maaf Tuan Walikota, Mr. Kim datang untuk menemui anda" suara familiar dari sekretarisnya terdengar.

Kyuhyun melirik proposal yang dipegangnya, Mr. Kim pemilik brand KKnK, bukankah mereka sudah mengatur janji untuk bertemu sore ini? "Katakan jika aku akan menemuinya setelah makan siang" Kyuhyun berpikir jika bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat maka lebih cepat pula ia berkumpul dengan keluarga kecilnya.

"Mr. Kim berkata jika beliau tidak keberatan untuk makan siang bersama" sang Sekretaris menjawab setelah sempat menyampaikan perkataannya pada Mr. Kim yang Kyuhyun yakin sedang berada di ruangan Sekretarisnya.

Kyuhyun menghela nafas, terlalu terbiasa dengan orang-orang yang tidak sabaran, sebaiknya ia temui dahulu dan selesaikan secepatnya baru ia akan istirahat "Persilakan ia masuk."

"Baik Tuan Walikota"

Kyuhyun memutuskan saluran telepon kemudian kembali melihat proposal yang dibuat dengan rapi dan menarik. Kyuhyun mengakui bagaimana pandainya perusahaan-perusahaan dari China dalam melakukan strategi pemasaran. Apalagi pemilik perusahaan satu ini adalah seorang Korea yang telah lama tinggal di China meskipun tidak pindah kewarganegaraan, semakin menarik. Kyuhyun dapat mendengar langkah kaki yang jelas tanpa ragu mendekat ke arahnya, sedikit merasa familiar. Setelah berhenti di depan mejanya barulah Kyuhyun mengalihkan fokusnya dari proposal perijinan atas nama Kim Kibum pada pemilik nama tersebut. Sesosok tampan yang pernah ia temui di pesta lebih dari seminggu lalu, tampak begitu tampan tanpa seringaian yang bertengger di wajahnya. Kyuhyun mengalihkan matanya dari kedua manik hitam kembar milik seseorang yang sebelumnya ia sebut sebagai 'Pria asing', menghindari tatapan tajam itu jika ia tak ingin tergoyahkan kembali.

"Silakan duduk" Kyuhyun memulai untuk bersuara.

Tetapi Pria asing yang kini ia tahu namanya adalah Kim Kibum, bergeming sama sekali.

"Tuan?" Kyuhyun mendongak demi mempertemukan sepasang manik keduanya, lalu dengan sengaja mengalihkan pandangannya.

Kibum membungkukkan badannya dengan tujuan mendekatkan wajahnya pada Kyuhyun, dan berhasil, kini jarak wajah keduanya cukup dekat namun tubuh mereka masih terhalangi oleh meja kerja Kyuhyun. "Kau takut padaku?" bertanya masih dengan suara berat dan dalam seperti ketika berbisik pada Kyuhyun tempo hari.

"Tidak ada yang kutakutkan di dunia ini" Kyuhyun menatap tajam bola mata hitam yang hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya. Ia memang tidak takut apapun, hanya tidak ingin terlibat lebih jauh dengan pria di depannya, dan menghancurkan komitmen yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.

Kibum semakin memajukan wajahnya, "Benarkah?" dengan nada mengejek disusul dengan seringaian khasnya.

Sesuatu dalam diri Kyuhyun memberontak untuk keluar, sesuatu yang telah dikubur dalam-dalam, hasrat yang berhasil ia takhlukkan selama lebih dari 5 tahun, kini muncul kepermukaan dengan mudah bahkan dalam waktu yang relatif singkat, hanya karena sesosok Pria brengsek dengan nama pasaran yang ada dihadapannya. Tanpa aba-aba dan memikirkan konsekuensi yang akan ia dapat, Kyuhyun menarik tengkuk Kibum, memagut bibir sang pria dalam sebuah ciuman. Pada akhirnya Kyuhyun kalah akan pesona Pria ini.

"You got me again" Kyuhyun berkata pelan ketika pagutan bibir keduanya terlepas.

"I do" Kibum kembali menyatukan bibir mereka dalam ciuman yang lebih panas dan semakin menuntut.

Kyuhyun seketika melupakan rencana makan siang dan perayaan hari natalnya nanti.

.

END

.

FF ini seharusnya di post tanggal 13 tapi karena beberapa tragedi jadilah tertunda. Happy Desember ceria KiHyun! Mau copas undangan tapi takutnya justru lebih panjang daripada ffnya sendiri. Jadi, mari kita berpartisipasi aktif dalam event Desember Ceria KiHyun kali ini.

Terima kasih telah membaca dan silahkan tinggalkan review.