TEMAN, KELUARGA, CINTA

.

.

DISCLAIMER: BLEACH-Tite Kubo

Pair: Ichigo dan Rukia, dll

Genre: Friendship-sedikit roman?-

Rate: T

Warning: AU,OOC, Ide Pasaran

Sequel dari TEMAN?

.

.

.

Chapter 1: Teman

NORMAL POV

Jam istirahat dimana murid-murid bersiap ke kantin atau menyantap bekalnya bersama teman-temannya.

"Oy, Rukia! Ayo ke atap!" panggil pemuda berambut oranye mencolok.

"Iya! Sebentar Ichigo!" jawab gadis bernama 'Rukia' yang tadi dipanggil oleh pemuda oranye yang bernama 'Ichigo'. Rukiapun mengambil bekalnya dan menghampiri Ichigo yang sudah bersama beberapa anak.

"Yosh! Ayo ke atap!" ajak Rukia semangat. Dan merekapun pergi ke atap. Sementara sejak tadi ada 'beberapa' orang yang menatap dengan pandangan tidak suka pada mereka, terutama pada Rukia.

"Apa-apaan itu? Rukia menjauh dari kita, dan berteman dengan para 'rakyat jelata' itu? Aneh!" sinis seorang gadis cantik berambut hijau, Neliel.

"Iya, dan apa waktu itu kata-katanya? Ingin menghemat pengeluaran sampai-sampai kita ajak keluarpun dia menolak terus? Lucu sekali! Apa Kuchiki-sama yang terhormat itu bangkrut atau apa?" timpal seorang gadis berambut pink, Riruka. Sementara dua orang lagi yaitu Orihime dan Momo hanya diam saja. Orihime sibuk berkutat dengan handphonenya sehingga tidak menggubris perkataan Riruka dan Neliel, sementara Momo hanya menatap sedih pada tempat duduk Rukia.

"… Iya kan Momo? Hey! Momo!" panggil Riruka menyadarkan Momo dari lamunannya.

"E-eh?" kata Momo bingung.

"Rukia memang menyebalkan kan?!" ulang Riruka.

"I-iya…" jawab Momo spontan. Setelah itu dia menunduk.

"Uuuh! Orihime! Jangan sibuk SMS-an dengan Ulqui dong! Mentang-mentang sudah punya pacar! Kau dengar tidak apa yang aku katakan tadi?!" bentak Nell sebal pada Orihime sambil menarik handphone Orihime.

"Hey! Kembalikan! Aku tidak sedang SMS-an dengan Ulqui-kun ko'!" kata Orihime kesal.

"Hah? Apa ini? Komik online? Yang benar saja Orihime! Kau masih baca komik umur segini? Jangan-jangan kau itu otaku ya?! Ih! Menjijikan!" ejek Nell pada Orihime setelah melihat handphone milik Orihime.

"ITU BUKAN URUSANMU!" bentak Orihime marah. Iapun merebut kembali handphonenya secara kasar dari Nell. Nell yang tidak terima diperlakukan seperti itu akhirnya menggebrak meja Orihime.

"TIDAK PERLU SEKASAR ITU KAN?! DASAR OTAKU!" marah Nell sambil mencengkram kerah Orihime.

'Hhh… Nell marah nih… Ini akan menarik.' Batin Riruka.

Orihime yang tidak suka dipelakukan seperti itupun berusaha melepas tangan Nell.

"Lepas! Siapa suruh menggangguku! Kau tidak perlu mengurusi orang lain! Urus saja urusanmu sendiri! Sekarang aku mengerti kenapa Kuchiki-san menjauh!" balas Orihime.

"APA KATAMU?!" Nell semakin marah.

"KALIAN BERDUA CUKUP! APA KALIAN TIDAK MALU MENJADI TONTONAN?!" teriak Momo. Mereka berduapun menghentikan pertengkaran 'kecil' mereka dan melihat kesekitar, dan ternyata benar kata Momo, mereka menjadi tontonan kelas, bahkan beberapa anak kelas lain yang kebetulan lewat. Orihimepun menepis tangan Nell dan pergi dari situ.

"APA KALIAN LIHAT-LIHAT?! BUBAR SANA!" bentak Nell antara kesal dan malu.

'Hhh… Bagaimana ini? Rukia-chan…' batin Momo sedih. Diapun kembali ke kursinya dan memakan bekalnya. Sementara Nell sedang mendumel bersama Riruka. Terdengar beberapa umpatan yang ditunjukan untuk Orihime.

Kembali ke tempat Orihime. Orihime yang kesalpun memutuskan kea tap dan bertemu dengan Rukia dan yang lainnya.

"Loh? Orihime? Tumben kemari…" sapa Rukia pada Orihime. Rukia agak heran, karena biasanya Orihime malas ke atap. Dan tanpa ba-bi-bu Orihime langsung duduk disebelah Rukia dan menceritakan tentang permasalahannya dengan Nell tadi sambil menangis. Yak, sisi childish Orihime yang cengeng keluar sehingga membuat yang lain cengong. Orihime memang menganggap Rukia seperti kakaknya sendiri. Dan Rukia tahu, walaupun Orihime sering mencontek PRnya, tapi Orihime tidak pernah berniat sedikitpun memanfaatkannnya.

"Hhh… Sudah… Sudah… Nell memang begitu… Makanya aku menjauh darinya… Sekarang berhenti menangis dan usap ingusmu!" kata Rukia sambil mengelus-elus kepala Orihime seperti anak kucing (author dilempar batu) dan mengelap wajah Orihime.

"Hiks… Aku kesal! Kuchiki-san aku boleh kan ikut denganmu?" kata Orihime sambil menghentikan tangisnya.

"Ha ha… Tentu saja boleh! Pfft… Aku salut kau berani melawan Nell begitu!" kata Rukia sambil tertawa pelan.

"Tapi Nell memang agak sombong dan bossy ya… Aku tidak begitu suka dengannya." Kata cewek tomboy bernama Tatsuki yang kebetulan ada disitu.

"Yah, cocok dengan Riruka-san…" tambah Ishida si ketua kelas santai.

"Hhh… Sudah sudah… Inoue, kalau mau gabung, ya gabung saja kemari. Tidak usah sungkan…" kata Ichigo.

"Ha'I! Arigatou!" kata Orihime sambil tersenyum.

'Drrt… drrt…' Handphone Rukia bergetar. Rukiapun mengambil handphonenya dan membaca pesan yang masuk, setelah itu tersenyum senang.

"Kenapa senyum-senyum begitu? SMS dari pacarmu ya?" kata Ichigo penasaran.

"Bukan! Dari kaa-san ko'! Dia bilang, malam ini dia akan pulang, dan besok tou-san menyusul!" kata Rukia semangat.

"Heee… Asyik ya Kuchiki-san… Kau pasti dibawakan banyak oleh-oleh." Kata Orihime.

"Yah… Mungkin… Tapi aku tidak perlu oleh-oleh… Yang penting mereka pulang saja aku sudah senang…" jawab Rukia jujur. Ichigopun mengacak-acak rambut raven Rukia.

"Bagi oleh-olehmu ya!" canda Ichigo.

"Siaaap!" jawab Rukia sambil nyengir. Mereka semuapun tertawa.

-SKIP TIME: Malam hari-

"Tadaima…" suara seorang perempuan yang memasuki rumahnya. Terselip nada lelah di suaranya.

"Okaeri kaa-san!" sambut Rukia senang.

"Loh? Kau belum tidur Rukia-chan? Sudah jam 11 loh…" kata Hisana kaget mengetahui putri satu-satunya masih bangun.

"Belum… Aku kan menunggu kaa-san!" jawab Rukia sambil nyengir.

"Dasar kau ini… Besok sekolah loh!"

"Tenang kaa-san… Tidak akan telat ko'! Bagaimana fashion show dan perjalananmu?" tanya Rukia antusias sambil membantu membawakan barang Hisana.

"Sukses… Dan perjalanan yang benar-benar melelahkan… Rasanya ingin langsung tidur…" jawab Hisana.

"Kalau kaa-san lapar aku masih ada kari di dapur. Apa mau kusiapkan air panas?" tanya Rukia lagi.

"Wah… Terima kasih Rukia-chan… Tidak perlu, biar kaa-san sendiri saja. Lebih baik kau sekarang tidur…" kata Hisana.

"Iya… iya…" kata Rukia malas.

"Oh iya, ada oleh-oleh untukmu di bungkusan warna biru."

"Asiiik! Terima kasih kaa-san! Oyasumi!" sorak Rukia. Diapun mengambil bungkusan biru dan berlari ke kamarnya. Hisana yang melihat itu hanya tersenyum.

-ESOK HARINYA di SEKOLAH-

Rukia dan yang lainnya berkumpul di atap sambil memakan bekalnya.

"Jadi Rukia…" kata Tatsuki membuat semuanya melihat ke arahnya. "Kau dapat oleh-oleh apa saja?" lanjutnya penasaran.

"Hmm… Hanya beberapa accecories seperti jam tangan, kalung, dan anting,boneka, dan tas…" kata Rukia mengingat-ingat oleh-oleh dari ibunya. Sementara teman-temannya menatapnya kagum.

"Keren… tapi kenapa tidak kau pakai?" tanya Ichigo.

"Tidak mau! Terlalu mencolok… Aku tidak suka!" jawab Rukia.

"Ha ha… Dasar kau ini…" kata Ichigo. Inilah yang Ichigo suka dari Rukia, walaupun Rukia serba berkecukupan, dia tidak sombong, tidak seperti beberapa anak perempuan lain yang sangat suka dandanan mencolok.

"Tou-sanmu juga hari ini pulang kan Kuchiki-san?" tanya Orihime.

"Yap… Sekarang sedang diperjalanan… Mungkin baru sampai nanti malam…" kata Rukia menduga-duga.

"Oleh-oleh lagi~" kata Ichigo sambil nyengir.

"Kau ini! Apa yang ada di otakmu hanya oleh-oleh kah, jeruk busuk?" sindir Rukia.

"Hah?! Ulangi kata-katamu tadi midget!" kata Ichigo kesal.

"Siapa yang kau panggil midget, jeruk busuk?!" kata Rukia emosi. Muncul empat siku-siku didahinya.

"Memang disini ada yang lebih midget darimu eh?" ejek Ichigo santai.

"Grr… Kau… ICHIGO! TUNGGU JANGAN LARI KAU JERUK!" erang Rukia kesal. Dan mereka berduapun kejar-kejarran mengelilingi atap, yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka yang seperti anak kecil. Walaupun dari luar terlihat sebal, tapi dalam hati Rukia senang. Inilah yang disebut 'teman' baginya.

Sementara itu dikelas…

"Hey Momo! Kau nganggur kan?! Cepat belikan aku dan Riruka jus apel, donat dan roti coklat di kantin!" perintah Nell.

"E-eh? Tapi…" kata Momo enggan.

"Apa? Kau mau menolak? Kita teman kan?" kata Riruka dengan nada mengancam.

"Ba-baiklah…" jawab Momo takut.

"Kenapa masih disini?! Cepat sana!" perintah Nell lagi.

"Eng… Uangnya?" tanya Momo pelan.

"Pakai uangmu dulu lah!" jawab Riruka santai.

"Tapi aku…"

"Sudah cepat sana! Aku lapar tahu!" bentak Nell.

"Oh iya… Awas kau kalau sampai mengadu pada Rukia atau siapapun, termasuk Hitsugaya pacarmu!" Ancam Riruka.

"I-iya…" Momo pun berjalan dengan lemas. Uang jajannya habis untuk membelikan pesanan Nell dan Riruka. Setelah Momo pergi Nell dan Riruka tertawa puas.

"Kau lihat wajahnya tadi eh, Riruka?! Konyol! Ha ha ha!" tawa Nell.

"Iya… Hhh… Dia itu hanya ikut-ikutan kita!" kata Riruka.

"Aku sebal… Dia sering memperhatikan meja Rukia dengan tatapan mau menangis begitu! Iih! Menjijikan!" kata Nell sebal.

"Iya… Kita kerjai saja sampai dia kapok!" kata Riruka lagi.

Di tempat Momo, sekarang ia sedang kesulitan membawa pesanan Riruka dan Nell. Dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang ternyata Rukia dan yang lain yang baru turun dari atap.

"E-eh?! Maaf Rukia-chan!" kata Momo panik.

"Momo? Tidak apa-apa ko'… Ngomong-ngomong banyak sekali… Itu untukmu semua?" tanya Rukia yang melihat bawaan Momo.

"Bukan ini pesanan Nell dan Riruka…" jawab Momo canggung. Mendengar itu Rukia langsung menatap Momo tajam.

"Bayar?" kata Rukia.

"Eh?" kata Momo bingung.

"Mereka menitip sebanyak itu bayar?" jelas Rukia.

"Eng… Iya…" jawab Momo ragu. Rukia tersenyum kecil. Dia tahu Momo bohong.

"Begitukah…" respon Rukia singkat.

"Eng… Ya… Aku duluan ya Rukia-chan…" kata Momo buru-buru pergi.

"Hey Momo!" panggil Rukia. "Kalau ada apa-apa cerita atau datang saja ke tempatku ya!" lanjutnya. Mendengar itu entah kenapa Momo menjadi terharu.

"I-iya…" respon Momo singkat. 'Padahal aku diam saja saat Rukia dijelek-jelekkan… Tapi kenapa Rukia masih mau peduli padaku… Aku benar-benar teman yang buruk…' batin Momo sedih.

Sesampainya di kelas…

"LAMA SEKALI SIH! KAU KEMANA SAJA!" bentak Nell.

"…" Momo hanya diam dan menunduk.

"JAWAB!" kali ini Riruka yang bicara. Namun masih tidak ada respon dari Momo.

"Kau-" belum selesai Nell menyelesaikan ucapannya, Momo sudah melempar semua bawaanya pada Nell dan Riruka sehingga membuat seragam mereka kotor.

"KYAAA! APA-APAAN KAU?!" jerit Riruka.

"Itu pesanan kalian kan? Tugasku selesai. Tidak perlu dibayar." Kata Momo dingin.

"KAU! KAU MAU KULAPORKAN YA KE KEPALA SEKOLAH?!" ancam Nell.

"Laporkan saja…" kata sebuah suara. Merekapun menoleh ke suara itu, yang ternyata adalah Rukia yang bersama Orihime. "Laporkan saja… Maka aku juga akan melaporkan kalian ke kepala sekolah dan orang tua karena suka membully dan ke diskotik…" lanjut Rukia tenang. Mendengar itu Nell dan Riruka membatu.

"Ukh… Awas kalian!" kata Nell kesal karena tidak bisa membalas kata-kata Rukia. Dan dia bersama Riruka pergi dari kelas.

"Eng… Rukia-chan… Terima kasih ya…" kata Momo pelan.

"Tidak masalah. Kau hebat! Kau hebat berani melempar mereka… Ha ha ha!" kata Rukia sambil tersenyum. Dan tiba-tiba Momo membungkukan badan hingga 90° sampai Rukia kaget.

"E-eh?! Kau kenapa Momo?!" kata Rukia panik.

"Gommenasai…!" kata Momo.

"Kenapa minta maaf?" Rukia makin bingung.

"Selama ini aku sering mendengar mereka mengata-ngataimu, tapi aku diam saja… Ma-makanya… Maafkan aku Rukia-chan!" kata Momo, perlahan air matanya mulai menetes.

"Hey sudahlah! Angkat kepalamu! Tidak apa-apa ko'… Aku tahu, kau beda dengan mereka berdua… Kau berteman denganku sewajarnya seorang teman…" ucap Rukia sambil menghapus air mata Momo dan memeluknya.

"Arigatou Rukia-chan… Kita teman kan?" tanya Momo.

"Tentu saja!" jawab Rukia tenang disertai senyuman tulus.

'Arigatou… Hontouni arigatou Rukia-chan…' batin Momo.

End of chap 1

Author note:

*cengong* Hueee… Ko' malah jadi begini sequelnyaaa? T_T

*All: ko malah nanya? Kan elu yg bikin!*

Maaf ya semuanya kalo ini kurang memuaskan dan jadi kaya sinetron…

Dan maaf baru update sekarang… modem kosong terus… T^T *curhat!*

Di chap 2 nanti konfliknya tentang keluarga… Semoga chap 2 bisa lebih bagus… *pray*

Baiklah, sekarang saya akan balas review 'Teman?' dulu buat yang ga log in… (yg log in udah saya bales lewat PM xD)

QRen: Makasih banyak reviewnya… xD saya mau bikin tentang kelanjutan hubungan IR, tapi mungkin di chap 3… hehehe… sabar ya… xD

Voidy: Makasih banyak atas review kritik dan sarannya senpai… Bagaimana dengan chap ini? xD ditunggu masukannya ya senpai… :3

Baiklah semuanya… Mohon review, kritik, masukan atau sarannya…

Terima kasih… :3