EXO (c) SMent

.

warn: suspense

Happy reading!


Kaisoo . Kai & Kyungsoo


Akibat suatu kecelakaan, salah satu syaraf terpenting Jongin mengalami kerusakan, dan berdampak kelumpuhan pada kedua kaki. Ia juga tak dapat lagi melihat, karena kecelakaan itu merusak kornea matanya. Dunianya kini gelap—hanya hitam.

Namun hitam tidaklah selalu buruk jika yang ia ingat sosok pendamping hidupnya yang setia. Bahkan di saat kondisinya tak berdaya seperti saat ini, Do Kyungsoo tetap menjadi malaikatnya. Keluh tak pernah ia dengar keluar dari belah bibirnya. Bahkan ketika pria yang lebih tua setahun darinya itu bilang diberhentikan dari perkerjaannya karena suatu hal, Kyungsoo tetap tidak mengeluh walaupun dia tahu, itu artinya isi brankas untuk biaya hidup mereka akan samakin menipis.

.
Suatu hari, Jongin mencium aroma yang amat sedap. Ia sudah terbiasa dengan hidangan yang selalu Kyungsoo sajikan untuknya, tapi kali ini, nampaknya agak berbeda—karena tumpulnya salah satu indera, akan secara alami menajamkan indera yang lain, termasuk indera penciumnya. Ia telah hapal mati aroma-aroma makanan yang tiap kali Kyungsoo buat.

Ketika Pria mungil itu menghampiri, Jongin mencoba bertanya.

"Kau masak apa, Hyung?"

"Hm? Kau menyadarinya ya, aku memasak daging panggang."

"Tapi aromanya sedikit berbeda,"

"Benarkah? Bagaimana kalau kau coba dahulu masakanku?"

Jongin hanya mengangguk patuh dan Kyungsoo mulai menyuapinya.

"Bagaimana?"

"Enak."

"Syukurlah... Karena aku berencana menggunakannya untuk membuat sup juga untuk esok hari."

Kemudian esoknya, Kyungsoo kembali menyuapinya dengan sup daging yang kemarin ia katakan. Jongin begitu menyukai karena rasanya agak berbeda dari daging yang pernah ia rasakan sebelumnya. Ia pikir, mungkin Kyungsoo memasaknya dengan resep terbaru. Hanya saja, ada satu yang mengganjal pikirannya;

"Hyung, boleh aku bertanya?"

"Ya, Jongin?"

"Darimana kau dapatkan uang untuk membeli daging ini?"

Terdengar tawa kecil dari bibir Kyungsoo. "Tidak perlu khawatir, aku mendapatkannya cuma-cuma."

"Oh ya? Baik sekali dia. Katakan terimakasih dariku untuknya." Jongin pun bernapas lega.

.

—"Iya, karena kebetulan orang itu tidak membutuhkan kedua kakinya lagi."

.

.


END