I Heart Lollipops

Genre: Friendship, and (little) Romance

Rating: T

Main Characters: Sasuke and Naruto

Pairing: SasuNaru

Warning: ONESHOT, AU, sedikit OOC, typo, gajeness, and SHONEN-AI ALERT!

.

Disclamer:

NARUTO © Masashi Kishimoto

I Heart Lollipops © S4viRa deMSN

.

Summary: Sebuah kebiasaan buruk Sasuke, yaitu menjilat permen lolipop di depan Naruto, malah membuat hati Naruto merasa cenat-cenut.


"DREEEEEENG….!"

Bel istirahat di SMA Konoha telah berbunyi. Seluruh siswa siswi dari 27 kelas yang berbeda, keluar dari kelas mereka, dan sejenak menuju tempat yang mereka tuju untuk beristirahat sejenak dari pembelajaran yang merasa terbebani oleh mereka.

Tetapi, tidak sebagian siswa beristirahat di dalam kelas mereka, khususnya di kelas XI IPA 1, hanya ada dua siswa laki-laki yang beristirahat di kelas tersebut. Siswa berambut pirang jabrik, dan mempunyai bola mata berwarna biru safir, atau sebut saja Naruto Uzumaki, sedang mempersiapkan bekal makanan yang telah disiapkan oleh Ibunya. Ketika Naruto ingin memakan bekal tersebut, pandangannya langsung mengarah ke teman sebangkunya, siswa berambut hitam bermodel seperti pantat ayam, dan mempunyai bola mata berwarna onyx, atau sebut saja Sasuke Uchiha, yang secara sengaja mengambil sesuatu dari kantong seragamnya.

Naruto merasa heran ketika Sasuke mengambil sebuah permen lolipop yang bermerek "Chup chupz" , dan langsung membuka bungkusan permen tersebut. Setiap hari ketika jam Istirahat, Sasuke selalu mengemut permen lolipop yang selalu dia bawa setiap hari, sampai-sampai Naruto berpikir kalau itu termasuk salah satu "Kebiasaan Buruk Sasuke Uchiha". Ketika Sasuke ingin menjilat permen tersebut, pandangan onyxnya langsung mengarah ke Naruto yang masih terheran-heran kepadanya.

"Apa kau lihat-lihat, Dobe? Pandangan sinis gitu." tanya Sasuke sampai geram.

"Sas, dari dulu aku pengen nanya sesuatu ama kamu."

"Hn?" Sasuke pun heran.

"Emang, kamu masih childish ya? Masa kamu ngemut permen lolipop terus sih? Apalagi ketika jam Istirahat." heran Naruto.

"Emang kenapa gitu, gak boleh?" tanya Sasuke dengan pandangan sinisnya.

"Lho? Aku malah nanya kamu malah marah-marah gak jelas." balasnya dengan wajah cemberut.

"Ya sudah kalo gitu."

Sasuke pun memandangi permen lolipopnya yang masih belum dijilat, dan diemut olehnya. Tanpa aba-aba, Sasuke pun menjilat permen tersebut dengan lembutnya. Naruto yang masih cemberut gara-gara perkataan Sasuke, tiba-tiba hatinya merasa tidak enak ketika Sasuke menjilat permen tersebut. Mukanya pun langsung memerah seperti tomat, tenggorokannya pun menjadi kering. Bukan karena dia terkena dehidrasi, malahan dia terbayang-bayang oleh sesuatu ketika dia melihatnya mengemut permen tersebut dengan lemah lembut.

Wajah Naruto pun masih memerah, dan ekspresinya pun berubah drastis, seperti ada yang membuatnya merasa malu.

Entah mengapa, hati Naruto pun menjadi cenat-cenut ketika dia memasukkan permen lolipop tersebut lebih dalam lagi. Di pikirannya, dia membayangkan kalau Sasuke melakukan hal "itu" kepadanya. Tapi, Naruto tidak percaya kalau teman semasa kecilnya akan melakukan hal tersebut kepadanya. Sasuke seorang maho? Mana mungkin.

Wajah Naruto lebih memerah lagi, dan pikirannya pun terlepas kontrol.

"AAAAAAAAAAAAAARRRRRGGGGGGGHHH!"

Sasuke yang sedang mengemut permen lolipop tersebut, tiba-tiba terhenti gara-gara Naruto berteriak tidak jelas di dekatnya. Teriakannya membuat gendang telinganya menjadi tuli. Dia pun menggaruk-garuk gendang telinganya, dan bertanya dengan keras, "Apa-apaan kau, Dobe? Teriak-teriak gak jelas gitu? Gendang telingaku jadi tuli, bodoh!"

"Sa…Su..Keeeee~ Mulai besok, JANGAN PERNAH MENGEMUT PERMEN LOLIPOP TERSEBUT DI DEPAN MUKAKU!" teriak Naruto dengan tidak jelas, dan mukanya yang masih memerah.

"Hah?"

Sasuke masih terheran ketika Naruto teriak-teriak tidak jelas kepadanya. Namun perlahan-lahan, Sasuke mengerti apa yang dia maksud. Dia pun langsung mendekati muka Naruto yang masih memerah, dan menepuk dahinya. Memastikan bahwa dirinya masih waras, atau tidak.

"Emang, aku akan melakukan hal yang "itu" kepadamu, haaah?" geram Sasuke dengan senyuman liciknya. Naruto tidak bisa berkutik lagi ketika dirinya bertatap muka dengan Sasuke, tetapi lebih dekat. Entah angin dari mana, bibir Sasuke pun menekan bibirnya dengan lemah lembut. Naruto hanya terbelalak, dan ingin menghentikan ciuman tersebut. Namun, Sasuke malah menekannya lebih keras lagi. Dia berpikir, apa gara-gara mengemut permen lolipop di dekatnya, Sasuke ingin mencium kepada dirinya? Kepada temannya sendiri?

Tak lama kemudian, Sasuke pun melepaskan ciuman tersebut, dan mundur selangkah dari dirinya. Dan dia ingin mengatakan sesuatu kepada Naruto yang masih tidak bisa berkutik gara-gara kejadian tersebut. "Itu… Itu aku berikan kepadamu supaya pikiranmu jangan mengarah ke sana-sana." Dengan wajah yang mulai memerah, Sasuke ingin mengakui sesuatu, "Emang, aku suka sekali sama permen lolipop. Sampai-sampai aku ingin mengemutnya di depan kamu."

Naruto pun mengerti mengapa dia mengemut permen lolipop di depannya ketika waktu istirahat. Tetapi, dia masih tidak memaafkan karena ciumannya dari Sasuke. Dengan wajah yang tersipu malu, Naruto pun membalasnya dengan gagap dan malu-malu, "Ah, gak… gak apa-apa k..kok, Sas. B..boleh s..sih, k..kamu ngemut per..men lo..lolipop i..itu ke..kepadaku."

"Beneran nih?" tanya Sasuke yang masih tidak percaya dengan perkataan tersebut.

"Serius!" Teriak Naruto dengan pasang wajah "Peace"nya. Dengan janji (yang tidak jelas) tersebut, hati Naruto merasa lega dari sebelumnya.

.

"DREEEEEENG….!"

Tak terasa, bel masuk pun berbunyi. Seluruh siswa siswi yang sedang beristirahat, menghentikan aktivitas mereka, dan langsung menuju kelasnya masing-masing. Tentu saja, kedua sejoli tersebut langsung duduk kembali ke tempat duduk mereka. Dengan senyuman liciknya, Sasuke pun mengarah ke Naruto yang terpaksa tidak jadi memakan bekalnya gara-gara kejadian itu, berkata sesuatu yang membuat wajah Naruto mulai memerah lagi, "Tapi, aku ingin melakukan lebih dari ini di waktu yang akan datang."

"Haaaaah?" heran Naruto yang dengan tidak sengaja wajahnya memerah kembali. Naruto pun melirik ke arah Sasuke yang telah fokus ke arah papan tulis dengan wajah yang penasaran.

"Sebenarnya, apa maksud si Teme itu sih?"

Perlahan-lahan, Naruto pun mengerti dan kaget ketika dia menyadari apa yang dimaksud dengan perkataannya. "Apa jangan-jangan, maksud perkataan si Teme itu…?"

Sampai selamanya, dia tak akan melupakan perkataan tersebut yang hanya untuknya.

THE END


A/N: halo? kayaknya salah sambung nih.. :hammer: Savira kembali lagi nih dengan fic gajenya.

awalnya sih keinspirasi ama fanartnya Feiuccia dari deviantART: http:/feiuccia(dot)deviantart(dot)com/art/I-love-lollipops-185766214 (coba gantu dotnya dengan dot yang asli~ ;P) untuk bikin fic yang gajenya gini.. (alakmaaaah~)

sebenarnya, ane dah kembali sejak kemaren, sejak jadi nubitol di Fandom Detective Conan. lebih jelas, liat profilku... (khususnya yang menyukai pairing KIDxShinichi~) :D *author malah promosi gak jelas~ =_=;*

akhir kata, makasih yang dah lempar bata sebanyak2nya ke ane.. (?) akhir kata, review?

ja-neeeee~

Love and Peace, S4viRa deMSN...