ujung arang

haikyuu © furudate haruichi
saya tidak mengambil keuntungan materiil dari fanfiksi ini


bumi pijaknya terhuyung
dan lemaslah lutut itu
terjatuh, tempurung bertemu dengan tanah
debam menjadi pengingat pahit

titik keringat tak menghapus
kilas-kilas yang berjejalan
membuatnya pusing mual dan ingin berlari
sekarang, sekarang

["kelak, kau akan mengalahkanku. tapi bukan hari ini."]

raja besar tetap berdiri agung
dan sang putra mahkota terseok
di ekor yang mulia

dan amat ingin ia menggapai
jubah merah lambang kemenangan
bukan karena arogansi
tapi atas kepantasan

bangkitlah ia
dunia adalah realita
licin jabat tangannya
amat pecah benar kepalanya

dan pada malam ia menyapa lelap
bayangan sang raja ada di pelupuk
bertanyalah ia:

["jika esok nasib ada di tanganku, senyum apa yang 'kan melengkung di situ?"]