Daddy...You are so boring
Pairing : KRISHO sekeluarga sama KAIHUN
Genre : sedikit keluarga, sedikit romance
Rating : sewajarnya ajah
Kalau ada Typo, itu memang selalu menghantui setiap tulisanku
DEPO LDH (Trade mark)
"Hunie...tolong bangunkan Daddy...!"
"Mommy...Hunie hampir terlambat, tak ada waktu untuk membangunkan Daddy"
Suara-suara yang hangat di pagi hari selalu saja menjadi hiburan tersendiri bagi keluarga Wu. Selalu ada saja bahan perbincangan sebelum si putra kesayangan Wu Sehuun berangkat ke sekolah dan suami tercinta dari Wu Suho yaitu Kris Wu berangkat ke kantor. Entah itu suara teriakan Suho, atau suara protes Sehuun yang sering tak sepaham dengan Daddy-nya.
"Daddy sudah bangun. Dan kau Wu Sehuun, kita sarapan dulu baru Daddy akan mengantarmu ke sekolah"
"Ah...Daddy...Sehuun sudah terlambat, ayo lebih baik kita berangkat sekarang saja" dengan begitu Suho keluar dari dapur sambil membawa dua buah kotak bekal. Wajah Sehuun semakin terlihat cemberut begitu melihat apa yang di bawa Mommy-nya "Mommy...jangan membawakan Sehuun bekal, seperti perempuan saja"
"Jangan berkata seperti itu pada Mommy-mu, seharusnya kau berterimakasih padanya"
"Ya...termiakasih Mommy"
"Sama-sama sayang" Suho mengecup pipi Sehuun dan Sehuun juga balas mengecup pipi Mommy-nya "Cepat berangkat sayang, Sehuun bisa telat" Kris berjalan menghampiri Suho dan mencium bibir istrinya sekilas, Sehuun sengaja membuang muka dan memasang wajah ingin muntah.
"Daaadddddy" yah...suara manja Sehuun harus membuat moment bahagia Daddy dan Mommynya terpisah sesaat.
Kalau melihat kilasan dari keluarga Wu, oh...ingin rasanya memiliki keluarga sendiri, bukan begitu? Dengan seorang Daddy yang saaaangat tampan di usianya yang hampir menginjak kepala 4, tapi masih terlihat muda. Pekerjaanya seorang direktur perusahaan, padahal dulunya ia seorang artis ketika muda, tapi karena tanggung jawab yang lebih besar dengan menikahi Suho, maka ia harus meninggalkan dunia ke-artisannya dan memilih menjadi direktur.
Sifatnya terlihat dingin, bahkan jika orang belum mengenalnya maka mereka tak akan berani menatap tepat ke arah mata seorang Kris Wu. Wataknya memang agak keras dan hawa mengintimidasi selalu membuat nyali orang ciut bila berada di sekitarnya. Dan karena sifat ini juga, Sehuun selalu agak malas berdebat setiap pagi dengan Daddy-nya yang tampan, tapi kenyataanya setiap pagi ia tak bisa menghindarinya.
Wu Sehuun sendiri adalah namja yang Tinggi seperti Daddy-nya, tampan, dan memiliki wajah poker face yang sedikit menurun dari Kris. Jika di umpamakan, maka gen yang ada dalam diri Sehuun itu 85% dari Kris, dan 15% dari Suho. Suho hanya mewariskan wajah imut dan sifat manjanya pada Wu Sehuun, tapi hal kecil tersebut yang membuat Sehuun semakin dikagumi oleh teman-temannya.
Satu hal lagi! Sehuun tak bisa membantah apa perintah Suho, ia terlalu menyayangi Mommy-nya yang satu ini. Berbeda jika dengan Kris, Sehuun selalu ingin pergi jika Daddy-nya mulai berceramah panjang lebar. Terkadang teman Sehuun agak malas main kerumah keluarga Wu hanya karena takut pada Kris.
Dan yang terakhir adalah Wu Suho, merupakan anggota keluarga terpendek jika dibandingkan dengan suami dan putranya. Ia memiliki wajah yang menenangakan hingga Sehuun saja tak berani membantah apa yang diucapkan Mommy tercintanya dan harus segera dipatuhi. Bahkan Kris Wu yang seorang artis saja bisa bertekuk lutut jika Suho sudah tersenyum.
...
"Huun...ada yang kau lupakan" hampir saja Sehuun keluar dari mobil tanpa melakukan satu hal yang sudah dan wajib menjadi rutinitasnya ketika Kris mengantarkan putranya sampai di depan gerbang. Sehuun hanya mendengus kesal tapi berbalik, dan-
Cuuup
Ia harus mencium pipi Daddy-nya dulu, meskipun harus dilakukan di depan gerbang sekolah.
"Belajar yang benar, jika ada yang menggodamu bilang pada Daddy!" walaupun begitu ucapan Kris, Sehuun hanya bisa mengangguk pasarah dan berjalan lemas masuk ke dalam gerbang.
"Dasar anak Daddy...sudah sebesar ini masih diantar kesekolah, pakai cium pipi segala...hahaha dasar Wu Sehuun manja" oke...ini hal yang biasa, teriakan yang sama, dan dari orang yang sama pula.
"Biar saja...dasar. kau hanya iri kan Park Jongin?" sekarang Sehuun berhasil membuat lelaki tampan bernama Park Jongin itu melongo, tapi sejurus kemudian ia malah merangkul Sehuun dan membimbingnya menuju kelas.
"Mana ada aku iri padamu Oh Sehuun. dasar anak Daddy..."
"Lepaskan aku, dan jangan sok akrab. Kau itu musuh besarku..."
"Hahahahah...iya...aku memang musuh besarmu"
...
"Daddy lama sekali...Sehuun hampir saja diculik orang" begitu mendengar penuturan putranya yang terbilang cukup tak masuk akal, Kris malah keluar dari mobil, menarik Sehuun dan memutar kepalanya ke segala arah seperti mencari sesuatu "Daddy mencari apa?"
"Kau bilang kau mau diculik, siapa yang berani menculikmu?" Sehuun bukannya senang karena Daddy-nya begitu perhatian, ia malah cemberut.
"Daddy...aku hanya melebih-lebihkan...tak ada yang mau menculik-ku. Dan jangan pandangi teman-temanku seperti itu!, mereka ketakutan" Kris malah menangkup kedua pipi putranya dan menatap Sehuun tajam.
"Lain kali jangan berkata yang tidak-tidak, kalau kau diculik sungguhan, bisa kau bayangkan bagaimana reaksi Mommy-mu?" Sehuun menyesal begitu membayangkan perasaan Mommy-nya, dia mengangguk dan mememinta maaf.
"Maafkan Huunie Daddy" Kris tersenyum dan memeluk putranya agar ikut masuk ke dalam mobil.
...
"Aku pulaaaang" teriak Sehuun begitu membuka pintu. Suho terlihat berdiri dari sofa dan menghampiri putranya.
"Bagaimana sekolahmu sayang?" Sehuun memasang wajah cemberut, menarik Mommy-nya untuk kembali duduk di sofa.
"Sehuun saaangat kesal dengan Park Jongin...dia selalu mengejek Huunie karena tiap pagi diantar Daddy, apalagi harus cium pipi segala...ughhh"
"Mungkin Jongin menyukaimu" Sehuun menatap Suho kesal, merbahkan kepalanya pada paha Mommy kesayangannya
"Mommy...jangan membuat Huunie semakin kesal...ughhh Park Jongin itu menyebalkaaaaan"
"Siapa Park Jongin?" Kris baru masuk, mobilnya harus di parkir dulu-kan. Sehuun menatap Mommy-nya dengan tatapan panic, menaruh satu telunjuk di depan bibir agar Suho tak buka mulut
"Hanya salah satu penggemar Sehuun"
"Dia bukan penggemarku, dia penganggu"
"Apa dia sering menggodamu? Biar Daddy yang atasi"
"Dadddy...lupakan! jangan membuat teman-temanku takut, meskipun itu Jongin yang menyebalkan" Suho tersenyum, Kris tertegun. Bukannya tadi Sehuun bilang bahwa Jongin menyebalkan, tapi kenapa sekarang ia membela Jongin? Ada yang perlu di pertanyakan.
"Sepertinya anak Mommy sedang jatuh cinta"
"Mommy jangan berkata begitu. Menyebalkan"
"Ya...Wu Sehuun jangan berkata begitu pada Mommy-mu!"
"Daddy juga menyebalkan" Sehuun beranjak pergi ke kamarnya, ia sebenarnya tak marah betulan, hanya ngambek sebentar, nanti juga kembali seperti semual, memang sifatnya yang terlalu manja.
...
"Huunie...apa yang kau lakukan?" Suho masuk ke dalam kamar putranya yang tampan, ternyata Sehuun sedang bermain game dengan ponselnya. Memangnya digunakan untuk apa lagi ponsel keluaran terbaru miliknya kalau tidak untuk main game, mau sms juga dengan siapa? Pacar saja tak punya.
"Kau masih marah sayaaang" Sehuun mamatian game, memandang Suho dengan sebuah senyuman
"Memangnya kapan Huunie bisa marah pada Mommy?" dengan ini Suho memeluk Sehuun dan mengecup puncak kepalanya berkali-kali "Tapi lain kali jangan bahas Jongin di depan Daddy! Sehuun takut nanti Daddy marah pada Jongin"
"Baiklah sayaaang...Tapi Daddy begitu itu karena sayang padamu"
"Sayang apanya? Daddy membuat semua teman Hunie lari ketakutan" Suho tertawa...menarik kepala Sehuun agar bersandar pada pahanya
"Dari dulu Daddy memang Begitu sayaaang" anak macam apa yang mencibir kelakuan Daddy-nya di masa lalu "Dan Mommy rasa, Jongin seperti Kris Daddy waktu mengejar Mommy"
"Jangan disamakan dong...apa cara Daddy mendekati Mommy dulu sangat keren?" Suho tertawa makin keras, bahkan sambil menepuk-nepuk bantal milik Sehuun.
"Ohh...Daddy-mu dulu bukan lagi keren sayang, tapi berlagak sok keren. Tau sendiri dia dulu seorang artis"
CERITA KRIS SUHO DIMASA LALU AKAN SEGERA DIMULAI
"Pendeek...berikan PR-mu padaku!" Meskipun Suho ingin menolak ia tak bisa melakukan apa-apa. Kris...namja sok artis itu selalu menjahilinya, tiap hari selalu minta dibuatkan bekal, kalau tidak jatah makanan Suho akan dirampas. Minta diberi conetekan, kalau tidak ia akan menyembunyikan pekerjaan Suho
"Jangan memanggilku pendek!" dengan berat hari Suho menyerahkan PR-nya, meskipun dnegan wajah cemberut.
"Lalu aku harus memanggilmu apa? Mata empat?"
"Aku kan tak setiap saat memakai kacamata, hanya ketika membaca saja"
"Sudahlah...kau terlalu cerewet"
Selalu begitu hampir setiap harinya, Suho ingin selalu menghindar tapi entah bagaimana Kris selalu bisa menemukan si pendek itu, menyeretnya untuk melakukan hal-hal yang tak ingin dilakukannya.
Kali ini waktunya pulang, Suho masih dengan tenang menunggu di depan kelas sambil membaca buku. Tak memperhatikan seseorang yang dari tadi duduk disatu bangku dengannya.
"Kenapa masih disini? Kau itu kan artis yang sibuk" ternyata Suho menyadari ada orang disampingnya, padahal Suho sedikit sibuk dengan buku di hadapannya.
"Menemanimu" Suho menjauhkan buku dari pandangan, berbalik menatap Kris dan berdiri dengan berkacak pinggang.
"Menemani atau ingin menggodaku? Kau itu menyebalkan Kris Wu...selalu saja membuatku repot, aku sudah lelah" Suho memasukkan buku ke dalam tas dan beranjak pergi, tapi baru satu langkah namja tinggi itu menghadangnya
"Wu Suho..." Suho tertegun smabil berjalan mundur, Kris terus saja memojokkanya hingga tersudut dan kembali mendudukkan diri di bangku
"Na-namaku Kim Joonmyeon, bukan Wu Suho"
"Nanti juga jadi Wu Suho" dan-
CUUUP
Suho sudah memejamkan matanya begitu saja ketika Kris menunduk dan menempelkan bibir merah milknya. Ini terasa aneh...bukankah Kris membenci Suho? Tapi kenapa sekarang menciumnya. Suho tak ada kekuatan untuk sekedar mendorong Kris agar menjauh, tak ada kekuatan, atau memang tak mau?
Kris menjauhkan wajahnya, tersenyum dan menarik Suho untuk berdiri.
"Kuantar kau pulang!"
"Tak perlu...kau menyebalkan Kris Wuuuuuuuuu" Suho mendorong Kris dan berlari sekencang-kencangnya, padahal jemputannya belum datang. Yang ada di otak Suho hanya berlari menjauh sejauh-jauhnya dari orang yang sudah merebut ciuman pertamanya.
CERITA KRISHO DITUNDA DULU
"Ih...Daddy mah sama ajah kayak Jongin...sok keren" Saking sebalnya Sehuun duduk dan mengambil sebuah bantal dan di remas kencang, seperti menyalurkan semua kekesalnya pada bantal tersebut.
"Daddy kenapa?" Kris tiba-tiba masuk dan ikut mendudukkan dirinya di atas ranjang
"Daddy dulu saat merayu Mommy...benar-benar tak keren" Kris yang tak tahu apa-apa hanya mengerenyitkan dahi, memandang Suho yang hanya membalas dengan sebuah senyuman "Kan kasihan Mommy...diganggu terus" dengan posesif Sehuun memeluk leher Suho, ia ingin menjauhkan Mommy-nya dari Kris untuk sementara.
"Heiii...ini tentang apa? Jangan menuduh Daddy sembarangan!" Kris juga ingin menarik Suho ke dalam pelukannya, tapi apa daya Sehuun memluk Mommy-nya terlalu erat, yang di peluk malah senyam senyum.
"Daddy...Huunie ingin pergi jalan-jalan...boleh yah"
"Mengalihkan pembicaraan Wu Sehuun?" Kris memperhatikan putranya yang sudah menggelayut manja bukan di lengan Suho tapi di lengan milik Kris.
"Tapi Daddy...Hunie ingin sekali saja merasakan jalan-jalan ketika malam hari" Suho menatap Kris, memohon agar keinginan putranya di kabulkan
"Boleh saja...tapi Daddy dan Mommy ikut"
"Ahhhh...Daddy tak asyik sama sekali, Huunie kan ingin pergi sendiri"
"Terima atau tidak?" meskipun dengan berat hati, tapi akhirnya Sehuun memilih untuk keluar walau itu harus dengan Daddy dan Mommy-nya.
...
Mereka sedang makan malam di sebuah café, dengan suasana yang terasa anak muda sekali. Terlihat dari yang datang kebanyakan para pelajar, dan mungkin hanya Kris dan Suho yang datang sebagai orang tua. Tapi tunggu lihatlah dandanan mereka! Tidak seperti orang tua kebanyakan.
Kris memakai Polo shirt dan celana jeans pendek, sepatu kets yang menghiasi telapak kakinya, dan Oh...jangan lupakan si kaca mata hitam yang dipakai walau ini malam hari. siapa yang akan menyangka bahwa ia seorang Daddy dari anak yang sudah duduk di bangku SMA.
Lalu Mommy Suho juga tak kalah gaul, ia memakai kaos lengan panjang, celana jeans pendek dan sepatu kets serta sebuah topi bermanik-manik bola. Kalau dandanan orang tuanya seperti ini maka Sehuun tak akan terlihat malu. Itu seharusnya...tapi ternyata disana ada Jongin yang sudah sangat hafal dengan muka Kris, bagaimanapun ia pasti akan mengejek Sehuun habis-habisan.
"Jadi...si anak Daddy sekarang harus ke café membawa rombongan?" Sehuun langsung menatap pada kaca toilet, memandang Jongin dengan tidak suka.
"Memangnya apa urusanmu? Menyebalkan" Sehuun sudah selesai dengan kegiatan mencuci tangannya, tapi sewaktu ia pergi ia tiba-tiba disudutkan ke tembok. "Biarkan aku pergi Park Jongin bodoh" Tapi Jongin malah memerangkapnya dengan kedua tangan di sisi kepala Sehuun. Sehuun pikir ia seperti berada dimasa dimana Kris sedang merayu Suho ketika SMA.
"Aku tak akan membiarkanmu pergi Hunie" Wajah Jongin semakin dekat, dan-
"Apa yang kau lakukan pada putraku?" Kris bersidekap di pintu masuk toilet dan memandang tak suka pada lelaki yang sedang menggoda putranya. "Kau yang bernama Park Jongin?" Jongin menjauhkan tangannya dari Sehuun, memandang Kris sambil menelan ludahnya susah payah "Mulai sekarang jangan ganggu putraku lagi!" Jongin mengangguk pasrah "Tapi kalau kau menyukainya, kejar dia dengan jantan!" lalu Sehuun ditarik pergi begitu saja keluar dari toilet.
"SELAMAT DATANG PARA PENGUNJUNG, MALAM INI KITA TAK SENGAJA KEDATANGAN TAMU SPESIAL. TUAN KRIS WU, ARTIS YANG SUDAH LAMA MENGHILANG DEMI MENGURUS KELUARGA BARUNYA. TUAN KRIS...BISAKAH KAU MEMBERIKAN SESUATU YANG SPESIAL UNTUK MALAM INI?" Kris yang baru saja keluar dari toilet sambil menarik Sehuun hanya bisa berdiri di tengah semua perhatian yang sedang tertuju ke arahnya. Pembawa acara menatap Kris dengan penuh harap, dan akhirnya Kris melepaskan tangan Sehuun untuk menuju sebuah mini panggung yang disediakan bagi Band yang akan tampil.
"Aku harus melakukan apa?" Kris melepas kacamatanya, dan begitu banyak anak muda terkagum-kagum tak percaya bahwa Kris sudah memiliki sebuah keluarga.
"Entahlah, menyanyi mungkin"
Kris tersenyum sebelum berkata "Mungkin aku akan menyanyikan sebuah lagu, Two Moons?" dan semua pengunjung mulai bertepuk tangan ketika music mulai di mainkan.
Suho tersenyum kagum memandangi suaminya di atas panggung, dan lihat Sehuun! begitu tak percaya bahwa yang sedang melakukan Rapp di depan adalah Daddy-nya yang kaku, dingin dan protektif. Ia hanya bisa menganga menatap dimana seorang kepala keluarga Wu sedang menebar aura seksinya. Jongin saja yang baru keluar dari toilet, langsung saja dihadiahi rasa tak percaya begitu melihat siapa yang sedang menyanyi di depan. Oh...sepertinya ia harus mengubah image Daddy Sehuun di matanya.
"Daddy...sejak kapan Daddy bisa melakukan Rapp dengan begitu keren?" merkea dalam perjalanan pulang, Sehuun tak henti-hentinya menjulurkan kepala ke dekat bangku kemudi demi mendengar jawaban dari Daddy-nya.
"Jadi kau menganggap tadi itu keren?"
"Saaaangat. Kenapa Mommy tak pernah cerita?" Suho hanya tersenyum, mengacak rambut putranya senang. Satu hal yang membuat Suho gembira, mungkin dengan ini Sehuun bisa menatap Daddy-nya jauh lebih baik dari saat ini.
"Daddy-mu sering melakukannya saat masih menjadi artis dulu...dan itu dulu sangat menganggu menurut Mommy" Kris tak terima dan menatap Suho dengan tatapan mengintimidasi, tapi ternyata tak mempan "Karena ketika Daddy melakukannya, dia terlihat sok keren...membuat semua siswi berteriak heboh dan menganggu acara Mommy membaca buku"
"Mommy...ceritakan padaku bagaimana akhirnya Daddy bertekuk lutut padamu!" Kris sudah mengancam Suho dengan tatapannya agar tak menceritakan kisah mereka tapi Suho mana peduli.
KRISHO FLASHBACK AGAIN
"Jadi sekarang Suho dekat dengan senior Chanyeol?" Luhan, namja imut itu sedang menginterogasi Suho dibangkunya
"Biasa saja, kami tak sengaja bertemu di perpustakaan"
BRAAAAK
Kris berdiri dari bangku, menatap pada Suho yang masih asyik bercerita dengan Luhan. Lalu menarik tasnya dan berjalan keluar kelas, begitu sudah tak terlihat Suho menghela nafas pelan. Luhan tak sengaja menangkap maksud dari ekspresi Suho saat ini, dan ia menarik sebuah kesimpulan...ya satu kesimpulan...
Semenjak insiden Kris mencium Suho, Suho seakan menjaga jarak. Tak mau dekat-dekat dengan namja tinggi bermarga Wu itu. Sebisa mungkin ia mengelak jika diperintah, tak bicara jika diganggu, pokoknya benar-benar menghindar.
Sampai ketika Suho tak masuk ke sekolah selama 3 hari. waktu itu Kris Nampak biasa saja pada hari bertama Suho tak Nampak, tapi begitu memasuki hari ketiga semua kegiatannya langsung berantakan. Ketika Syuting harus berualang kali melakukan Retake, dikelas tak pernah memperhatikan pelajaran, pokoknya selalu ada yang tak lengkap.
Dengan tekad terakhir yang ia punya, akhrinya Kris mendatangi kediaman keluarga Kim. Nyonya Kim dengan senang hati menyambut kedatangan Kris yang seorang teman sekelas Suho dan yang penting dia juga seorang artis. Nyonya Kim langsung menyuruh Kris masuk ke dalam kamar Suho yang ada di lantai dua.
"Heeei...Wu Suho kapan kau bangun?" Kris berjongkok di samping ranjang, tangannya digunakan untuk memgang dahi Suho
"K-Kris" tenang! Suho belum bangun, ia hanya mengigau. Tapi Kris sudah kesenangan duluan hingga mengenggam jemari hangat si imut itu.
"Aku disini!...cepat bangun Wu Suho...karena ketika kau bangun, aku berjanji tak akan menjahilimu lagi" tiba-tiba Suho berusaha untuk duduk, Kris tak sempat membantu karena ini terlalu mengagetkan.
"A-Aku bukan Wu Suho...A-aku Kim Joonmyeon...bodoh" masih sempat Suho mengetok kepala Kris sebelum ia tertawa sambil memejamkan mata menahan sakit.
"Heei...Kim Joonmyeon!" setelah memanggil, Kris menghentikan ucapannya sejenak "Apa kau mau mengganti margamu menjadi Wu?" Karena terlalu membingungkan Suho jadi tak paham, apalagi keadaanya yang masih demam.
"Mak-maksudmu?"
"Setelah ini apa kau mau menjadi kekasih Kris wu? Karena aku...eummm...kurasa aku menyuakimu"
"Hhahahaaha..."Suho malah tertawa kencang, sampai tak terasa air matanya keluar. Air mata kesdihan bercampur bahagia sepertinya "Kau...hiks...hiks...Aku juga menyukaimu...hiks...bodoh" Kris menarik Suho agar masuk ke dalam dekapannya yang hangat, membierkan kekasih barunya menangis dengan puas.
KRISHO MOMENT SELESAI
"Ah...Daddy...kenapa harus jaga image segala, kalau suka sama Mommy bilang saja, tak usah menganggu...itu kan menyebalkan. Seperti Jongin"
"Anak Daddy sudah besar..."Kris mengusak kepala Sehuun yang berada dekat dengan kepalanya "Kurasa Jongin juga menyukaimu"
"Daddy dan Jongin sama...sama-sama menyebalkan"
Malam itu berakhir dengan sebuah tawa dari ketiga anggota keluarga Wu, tapi hanya dua kurasa, karena Sehuun sedang cemberut bukan tertawa.
...
"Hei Wu Sehuun!" Karena sudah hafal dengan siapa yang memanggilnya, Seuun hanya berlalu pergi "Sepertinya aku harus memandang Daddy-mu lebih baik...semalam dia terlihat keren" Sehuun berhenti, memandang Jongin masih dengan tatapn sinis, meskipun ada tampang bingung disana.
"Jadi setelah ini apa kau akan berhenti mengangguku?" Jongin tersenyum lalu menggeleng
"Tidak akan...hahaha"
"Kalau kau memang suka padaku katakan saja! Jangan melakukan hal yang yang membuatku marah" sukses. Jongin berhenti tertawa, memandang Sehuun dengan serius. Kemudian Smirk menyebalkan itu muncul.
"Siapa bilang aku menyukaimu? Kau terlalu percaya diri"
"Ya-yasudah kalau kau tak menyukaiku. Ganggu saja orang yang kau sukai! Dan menjauhlah dariku!" keksalanya begitu menumpuk, dan ia memilih untuk pergi menjauh, berjalan yang jelas bukan ke arah kelasnya. Jongin dari tengah lapangan hanya bisa merutuki kebodohannya.
Seharian ini Sehuun benar-benar tak menampakkan dirinya di kelas, berualang kali guru yang mengajar bertanya karena Sehuun bukanlah siswa yang suka membolos, terhitung rajin malah, jadi wajar kalau banyak guru yang menanyakan keberadaanya yang tak seorangpun tahu, bahkan Jongin sekalipun.
Begitu bel pulang sekolah sudah berbunyi, Jongin tak kunjung pulang, hanya menunggu di dekat pintu gerbang, siapa yang tahu apa yang ia lakukan disana. Dari posisinya sekarang, Jongin bisa melihat Kris keluar dari mobilnya karena menunggu Sehuun yang tak kunjung keluar, hampir setengah jam mungkin. Kris sudah beranjak dari tempatnya untuk masuk ke dalam wilayah sekolah, tapi belum satu langkah tubuhnya di tubruk oleh Sehuun.
"Daddy...hiks...hiks..." Kris yang tak mengerti hanya balas memluk putra kesayangannya, kesayangan karena hanya memang punya satu.
"Sudahlah sayang...ayo kita pulang! Apa kau tak malu dengan teman-temanmu?" Sehuunmengangguk dan melepaskan pelukan dari Daddy-nya.
Suho sudah menunggu di depan rumah dengan wajah cemas, ketika di perjalanan tadi Kris sudah menghubungi istrinya untuk siap-siap menyambut kedatangan Sehuun yang kurang baik.
"Mommmy...hiks...hiks" begitu mobil berhenti, Sehuun langsung turun dan memluk Suho. Menangis sejadi-jadinya, Suho turut sedih meskipun tak tahu permasalahan yang sebenarnya
"Sssst..tenanglah...ada Mommy disini" Kris merangkul bahu Sehuun dan mengajak anggota keluarganya untuk masuk ke dalam rumah.
"Apa kau tahu sesuatu tentang Sehuun?" Kris sedang duduk di depan TV bersama Suho, ia ingin mendiskusikan tentang permasalahan Puteranya.
"Aku yakin ini tentang Jongin" Suho balik menatap cemas pada Kris "Akhir-akhir ini Sehuun sering bercerita tentang kejahilan temannya itu, aku rasa Sehuun menyukainya, dan eummm aku yakin Jongin juga menyukai Hunie kita"
"Kenapa Sehuun tak pernah menceritakannya padaku?" Kris agak sedih juga karena Sehuun tak pernah menceritakan perihal Jongin private hanya berdua
"Dia mana mungkin mau cerita padamu sayang? Bisa-bisa kau akan mendatangi rumah Jongin dan memarahinya"
"Sebenarnya aku sudah pernah memarahi pemuda bernama Jongin itu" Kris melepaskan dekapan Kris yang dari tadi memeluknya. Sedikit menjauh dan menatap Kris tajam "Tapi itu tak terlalu parah, aku hanya membela puteraku yang waktu itu di ganggu"
"Ahh..Daddy payah" Kris tertegun karena Suho mengikuti gaya bicara Sehuun "Kenapa kau mengganggu urusan anak muda? Mungkin saja itu akan jadi moment langkah. Seperti tak pernah muda saja" Suho hendak pergi menuju kamar Sehuun, tapi tangannya di pegang oleh Kris hingga Suho kembali duduk, bahkan sekarang duduk di pangkuan Kris.
"Kau mau kemana? Hemm?"
"Melihat keadaan Sehuun, aku khawatir" Kris membalik wajah Suho agar berhadapan dengan wajahnya yang tampan
CUUUP
Kris mengecup bibir istrinya sekilas dan mengangkat pinggul Suho untuk berdiri "Aku ikut" Suho hanya bisa tersenyum
...
TOK...TOK
Kris bangun dari ranjang, menatap Suho dan Sehuun yang sudah tertidur. Kris bangkit karena mendengar ada yang mengetuk pintunya. Begitu di buka, Kris hanya mendesah melihat siapa yang datang.
"Apa yang kau lakukan disini anak muda" pertanyaan pertama sudah terlalu ,mengintimidasi. Membuat orang yang bertamu ini sedikit sungkan, takut atau entahlah apa saja bercampur jadi satu.
"Aku ingin bertemu dengan Wu Sehuun"
"Apa kau ingin minta maaf padanya?" Jongin mengangguk, hampir tak berani menatap mata Kris, tapi karena tahu ini kesalahannya maka ia memberanikan diri menatap Mata Kris yang mematikan.
"Aku tahu aku sudah sangat menyusahkan, tapi kumohon biarkan aku bertemu dengan Sehuun!"
"Memangnya siapa yang akan melarangmu? Tapi semuanya tergantung pada Huunie..." Kris memberikan tanda pada Jongin agar ikut masuk ke dalam rumahnya. "Kau tunggu disini!" Jongin hanya bisa menurut, membiarkan Kris berlalu menuju lantai atas.
"Huunie...bangun!" Sehuun masih tak beraksi, malah Suho yang terbangun "Huunie... Daddy punya kejutan untukmu" berhasil. Sehuun akhirnya mengerjapkan matanya yang sembam
"Daddy...kejutanya bisa di tunda dulu? Huunie masih mengantuk"
"Baiklah...lebih baik Daddy bawa kejutanya kemari" Kris menarik Suho untuk keluar dari kamar Sehuun, meninggalkan puteranya yang masih mengantuk
CEKLEEEK
"Daddy...kejutannya nanti saja!"
"Wu Sehuun!" Mata Sehuun melebar begitu mendengar suara yang bukan milik Daddy atau Mommy-nya "Wu Sehuun!"
"Kyaaa...apa yang kau lakukan disini? Cepat keluar...Daddy..." Sehuun bangkit dan melempari Jongin dengan bantal
"Wu Sehuun...berhenti!" Sehuun menghentikan gerakannya, Jongin mendekat dan melepaskan bantak terakhir yang ada di pegangan Sehuun "Maafkan aku!"
"Sampai kapanpun aku tak akan memaafkanmu" Jongin mendekat, menarik Sehuun agar berada dalam pelukannya "Hiks...hiks...kau bodoh"
"Jangan menangis lagi! Lihat matamu sudah seperti ikan" Sehuun menjauhkan diri, tapi Jongin kembali menariknya hingga wajah mereka terlalu dekat
Cuup
Jongin mengecup kedua mata Sehuun yang membengkak secara bergantian, Sehuun hanyan bisa memjamkan mata. Begitu selesai-
"Kenapa kau melakukannya?"
"Karena aku menyukaimu" Sehuun merasa aneh karena sekarang Jongin menatapnya sambil tersenyum
"Kau berbohong! Jelas-jelas kau tadi bilang tak menyukaiku"
"Masalah tadi pagi, aku berbohong" Jongin mengalihkan pandanganya karena Sehuun menatapnya dengan pandangan menyelidik "Benar apa yang kau bilang tadi pagi, aku selalu menganggumu karena begitu menyukaimu" giliran Sehuun memluk Jongin erat, menaruh kepalanya di dada lebar milik si pengganggu
"Aku juga menyukaimu...bahkan sejak pertama kau mulai menggangguku" Jongin mengeratkan pelukannya dan menarik wajah Sehuun agar tak bersandar
"Kalau begitu sekarang kau menjadi kekasihku"
"Enak saja, memangnya bisa segampang itu. Bilang dulu pada Daddy dan Mommy"
"Aku akan mengatakannya, tapi kau harus menciumku dulu"
"Ih...otak mesum, nanti kubilang pada Daddy. Cepat minggir!" Sehuun ingin mendorong Jongin, tapi malah Jongin mengratkan pelukannya, menangkup wajah Sehuun agar semakin dekat, dekat dan-
"Jangan melakukan hal yang tidak-tidak pada putraku Park Jongin" gagal. Kris berhasil mengagalkan rencana Jongin untuk mencium Sehuun. Sehuun menjauhkan diri hendak memeluk Daddy-nya, tapi lenganya di pegang oleh Jongin, ia berbalik membiarkan Daddy-nya yang menganggu untuk keluar dari kamar karena sudah diseret oleh Suho
CUUUP
Satu ciuman berhasil dicuri dari Sehuun ketika Kris tak melihat.
"Aku menyukaimu" bisik Jongin tepat di telinga Sehuun
"Aku juga"
SELESAAAAAAAI
Entah saya lagi kegirangan hingga bikin ff mulu dari kemaren, berhubung lagi heboh sendiri sama KRISHO jadi gueh selipin dulu tuh OTP gueh. Dan karena uda lama diriku g bikin ff kaihun, jadi saya ikutin deh.
Buat yang udah baca FF I'm not Myonie, but I'm Kim Jooonmyeon saya ucapkan terimakasih kepada.
ekasudaryadi, cacingkawat, coffee, Nurfadillah, Baby Magnae, BLUEFIRE0805, Y, askasufa, alcici349, KrisHo WonKyu, Daevict024, Kim Mika, Fifahdina01, lostchild, Love sehun, chochoberry, FanMyun, DiraLeeXiOh, Koukei Harumi, HyeJi-Sani, , fsuho, Jang Seong Na, yongchan, Cho Dae Sin, evilfish1503.
Dan ini bukan sequel ff I'm not myeonie, but I'm kim joonmyeon. Okeh...KEEEP SMILEEEEEE
