Fic ni sih dah lama mau ku publish, tapi baru bisa ku publish sekarang. Hehehe...
Aku minta maaf coz fic ni cuma nampilin cuplikan dari chapter per chapter doang. Tapi entar bakal aku publish yang lengkapnya kok...
Maaf kalo cuma bikin padat FFN doang. Terakhir aku cuma mau bilang...
"SELAMAT MEMBACA..."
To Love You More
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter 1
"Kenapa awan selalu bisa menyembunyikan matahari? Apakah dalam sekejap, mendung mampu menyingkirkan?" tanya Naruto yang tiba-tiba bersikap lebih dewasa dan lebih fokus. Sakura kaget mendengar pertanyaan Naruto yang super membingungkan.
"Kapan hujan akan reda dan mendung termakan oleh matahari?" Naruto kembali bertanya.
"Naruto, apa maksudmu?" Sakura menatap Naruto dengan penuh pertanyaan. Entah kenapa, tiba-tiba dadanya terasa sesak, seperti ada sesuatu yang menyumbat jalan pernapasannya dan rasanya benar-benar sakit.
"Sasuke...Aku tidak bisa membawanya kembali. Aku bukan Tuhan yang sanggup mengubah hati manusia. Aku tak mampu membawa air untuk memadamkan api di hatinya. Aku lemah..." kata Naruto lirih sambil memejamkan matanya dan terlihat sedih. Mendengar apa yang Naruto katakan, Sakura tertunduk diam. Rasa sakit dan cinta bergelut di hatinya. Yang lebih besar, tentu ia yang menang. Namun tak satupun diantara dua itu sanggup membuatnya memilih.
"Kami-sama...bolehkah aku memilih? Bolehkah aku memilih untuk... tak memilih keduanya? Aku tak mengerti pada diriku sendiri. Aku bingung. Entah kenapa, hatiku sakit walaupun...walaupun aku tak mengingatnya. Walaupun aku berusaha melupakannya...Doshite...? Doshite...? Watashi..." jeritnya dalam hati.
Chapter 2
Angin kembali muncul menggugurkan satu persatu kelopak bunga sakura. Salah satu dari kelopak itu jatuh perlahan tepat di depan mata Sasuke. Hati Sasuke seketika itu pula berubah. Tidak lagi menjadi tenang, namun ada perasaan bersalah serta rasa sakit yang menyelimuti hatinya.
"Sakura..." ujarnya dengan tegas, namun dibalik itu ada sebuah nada kesedihan dan penyesalan yang tak mampu menembus suaranya yang memang tegas.
"Sakura...Apa maksudmu?" tanya Karin bingung, namun dalam hatinya kesal.
"Tidak...Bukan apa-apa," jawab Sasuke tenang hingga semakin membuat kedua temannya penasaran.
Alunan melodi yang muncul dari sebuah violin
menyatu dalam hati
Tatkala keceriaan berubah menjadi kesedihan
Tatkala kebencian berubah menjadi dendam
Tatkala airmata tak mampu jatuh membasahi tanah
Tatkala itulah sebuah melodi dimainkan
Malam ini, dia benar-benar seperti Tuan Putri yang siap bersanding dengan Pangeran hatinya. Namun, semua yang dia harapkan tak jua muncul dihadapannya.
Bintang yang kian menjadi permadani malam
Menutupi kekecewaan yang telah kau berikan
Langit hanya menjadi saksi bisu atas semua yang terjadi padaku
Bulan kan merintih, menjerit, namu tersenyum
melihat aku hanya meratapi nasibku
Tuhan...
Mampukah aku menjalani semua ini
Bila hatiku sudah tak mampu lagi?
Chapter 3
"Sasukeeee...." desahnya.
"Aku sebenarnya sangat mencintaimu. Sasuke..."
Sasuke yang tak sadarkan diri, mendadak merasa ada yang memanggil namanya dan mengatakan kalau mencintainya. Namun matanya tak sanggup melihat apa yang terjadi. Ia yang sedang tertidur, tak kuta untuk membuka matanya. Tubuhnya terasa kaku dan berat.
"Sasukeee...Aku..." ujarnya sambil terus mangatur nafasnya dan membelai lembut pipi Sasuke.
Bulan purnama tiba-tiba saja bersembunyi dibalik awan. Dia takut melihat apa yang terjadi. Sanggupkah Sasuke menahan gejolak di hatinya saat sebuah bunga mekar dan mewangi dihadapannya? Karena sedingin apapun sikap lelaki, tetap saja dia memiliki nalurinya sebagai seorang laki-laki sejati. Sasuke merasakannya...Sebuah sentuhan hangat menyentuh kulitnya, pipinya, rambutnya, matanya, dadanya, hidungnya, dan bibirnya.
"Sakura..." ucapnya lembut dan tanpa sadar dia menggenggam tangan itu.
"Aku akan jujur padamu, Karin. Sakura itu bukanlah siapa-siapa bagiku. Aku jauh lebih membutuhkan dirimu daripada dia. Karena kau penting bagiku. Itu adalah alasan, kenapa aku memilihmu," jawab Sasuke dan membuat airmata Karin berhenti untuk sesaat.
Chapter 4
Naruto memakaikan kalung itu ke leher Sakura. Airmata Sakura menetes perlahan membasahi pipinya, saat Naruto mendekatkan tangannya dan memasangkan kalung itu. Setelah kalung itu berada menghiasi leher Sakura, Sakura segera memeluk Naruto dengan erat dan menangis
Hujan bunga sakura menyelimuti romansa cinta yang mulai tercipta diantara dua hati itu. Naruto pun membalas pelukan Sakura dan seolah tak ingin membiarkan gadis itu pergi darinya. Erat dan sangat erat Naruto memeluk Sakura. Airmata yang turun mengalir dari mata Sakura membasahi punggung Naruto.
"Naruto...Arigatou..." kata Sakura disela-sela tangisannya.
"Sakura-chan mau kuantar pulang?" tanya Naruto yang seolah menawarkan dirinya sebagai bodyguard gadis bermata emerald itu.
"Tidak perlu Naruto. Lagipula aku mau mampir ke toko bunga milik Ino," jawab Sakura secara halus.
Chapter 5
Suasana yang begitu menyenangkan membuat beberapa murid akademi ninja berlari-lari di sepanjang jalan Konoha. Mereka memainkan kunai yang sebenarnya tak boleh dimainkan di jalan. Namun karena ketidak hati-hatian para anak itu, salah satu kunai yang dipegang menyambar lengan Sakura.
"Akh.." Sakura sedikit kesakitan dan ia pun setengah berteriak hingga membuat Sasuke yang tak jauh dari tempat Sakura berada, kaget mendengar suara yang sepertinya ia kenal.
"Gomen...Nee-san...Gomen..." Anak yang melukai Sakura itu ketakutan melihat darah yang mengalir di lengan Sakura. Sasuke menoleh ke arah suara itu. Dia merasa kalau suara itu adalah suara Sakura. Tapi dia tak melihat Sakura disana. Sedangkan Karin terlihat bingung melihat sikap Sasuke.
"Ada apa Sasuke?" tanya Karin sambil ikut celingukan mengikuti Sasuke.
"Kau sakit?" tanya Sasuke saat memperhatikan perubahan pada wajah Karin yang semula kelihatan segar menjadi pucat.
"Aku tidak tahu..Aku mau istirahat dulu, Sasuke..." Karin menuju kamar dan langsung terbaring lemah disana. Tubuhnya berkeringat dan sedikit bergetar.
Chapter 6
"Mau apa kau?" tanya Sasuke dingin. Tatapan matanya pada Sakura begitu tajam, menyimpan berjuta kebencian, karena Sakura adalah kunoichi Konoha.
"Aku senang...Sasuke-kun kembali kesini..." jawab Sakura sambil tersenyum.
"Tapi....Aku tidak senang bertemu menginjakkan kakiku di Konoha...Apalagi bertemu denganmu..!" kata Sasuke hingga membuat Sakura mengangkat kepalanya dan membuka lebar kedua mata emeraldnya.
"Kenapa..? Kenapa kau selalu seperti ini padaku?" tanya Sakura dan cukup untuk menghentikan langkah Sasuke. Airmata perlahan jatuh menets membasahi mata hatinya.
"Karena kau..." jawab Sasuke dengan tegas, namun Sakura benar-benar terperangah sast Sasuke mengucapkan sesuatu yang tak mampu ia dengar.
ZRAAASH
Air mengguyur seluruh tubuh perempuan itu. Disela air itu tersimpan sebuah luka dari hatinya. Airmata membaur dengan air yang ia gunakan untuk mandi. Dia bersandar di dinding kamar mandi penginapan itu. Pikirannya kacau saat mengingat cara Sasuke memandang gadis itu. Gadis yang bernama....yang kerap kali tanpa sadar disebut oleh Sasuke. Perempuan itu pun keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian dada sampai pahanya.
"Sasuke...Jadikan aku milikmu... malam ini..!' tegasnya.
TBC
Seperti itulah cuplikannya...maaf kalo ada yang salah, gaje, membingungkan, dll...
klo mau di flame juga tak ape-ape..Kuterima segala bentuk review-nya...
Sebenernya sih masih panjang, tapi aku rada males ngetiknya...Hehehe....
Ya udah, gitu aja ya....
