"Mama! Aku ingin diceritakan dongeng!" ucap anak perempuan bersurai coklat ketika waktu tidur malam sudah menantinya.
"Baiklah, kau mau dongeng apa, Anna?" Sang Ratu mengurungkan niatnya untuk mematikan lampu kamar anaknya.
"Terserah Mama, tapi aku ingin cerita yang belum pernah ku dengar." Ucap Anna. Sang Ratu lalu duduk di pinggir tempat tidur putri bungsunya itu, lalu mengusap-usap rambutnya dan mulai bercerita.
"Apa kau pernah mendengar Jack Frost?" tanya sang Ratu. Anna menggeleng antusias.
"Nah, kalau begitu aku akan menceritakanmu tentang Jack Frost." Ucap Sang Ratu.
.
.
Disclaimer
Rise Of The Guardians © Dreamworks
Frozen © Disney
.
.
Jack Frost. Seorang pria berwujud remaja berusia 17 tahun yang tidak pernah mengalami penuaan. Ah, sebenarnya juga dia bukanlah manusia. Dia adalah roh, bukan roh jahat. Dia menjaga musim dingin di dunia. Dia memberikan salju pada musim dingin, membekukan air, membekukan kolam agar bisa jadi tempat untuk bermain ski es. Dia juga tahu caranya bermain dengan anak-anak, karena jiwa mudanya tidak pernah padam. Kau tahu usianya berapa? Sudah ribuan tahun. Dia itu immortal, tidak bisa meninggal.
Ada yang bilang dia adalah guardian, penjaga anak-anak dari ketakutan sang Nightmare. Dia akan mati jika tidak ada yang mempercayainya. Tetapi apakah itu Jack Frost jika tidak bisa membuat anak-anak bahagia? Jack Frost adalah guardian bebas. Dia bisa berkeliaran bebas, tentu saja. Tidak seperti guardian lain yang mempunyai istana untuk tempat tinggal, Jack Frost tidak perlu. Dia akan tetap bisa tinggal di tempat bersalju.
Bila musim berganti dan salju mulai cair, dia berkelana di kutub utara atau kutub selatan. Membekukan gunung-gunung es yang mulai mencair, dan menunggu waktu dimana dia bisa bermain salju di luar kutub—saat dimana musim dingin tiba.
.
"Elsa! Elsaa!" panggil Anna ketika dia berlari menuju kamar Elsa, kakaknya.
Seseorang anak kecil berambut pirang membuka pintu kamarnya dan membiarkan adiknya masuk ke dalam kamarnya.
"Ada apa Anna? Kau terlihat sangat senang?" tanya Elsa ketika Anna duduk di tempat tidurnya.
"Kau tahu? Semalam Mama menceritakan tentang Jack Frost!" ucap Anna antusias, Elsa mendengarkannya dengan baik.
"Oh, aku sudah tahu dia."
"Daan, aku bermimpi bertemu Jack Frost!"
"Lalu?"
"Aku bermimpi bertemu dia, saat aku bermain salju di halaman dan dia mendatangiku. Dia sangat tampaaann.." ucap Anna. Elsa tertawa kecil.
"Elsa, sepertinya hari ini turun salju. Ayo Elsa bermain di luar sana! Ayo Elsa!" Anna menarik lengan baju Elsa. Elsa mengangguk dan mengikuti kemana Anna akan menariknya.
"Hey hey kau tidak mau Jack Frost membekukanmu kan? Ayo pakai pakaian musim dinginmu. Aku tidak ingin membuat Papa dan Mama khawatir." Ucap Elsa. Anna lalu mengangguk dan memakai pakaian musim dinginnya.
Anna lalu menarik lengan Elsa sampai di halaman depan kastil. Setelah sampai di halaman depan, Anna langsung membuat bola salju dan melemparnya kepada Elsa.
"Anna!" teriak Elsa kepada Anna, Anna lalu berlari menjauhi Elsa dan Elsa mengejarnya.
"Hahahaha.." Tawa Anna terlihat bahagia.
"Anna berhenti, aku lelah." Ucap Elsa sambil berhenti dan berjongkok. Anna lalu berhenti, dan mendekati Elsa.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Anna. Elsa lalu melompat dan memeluk Anna hingga berguling-guling di salju.
"Hahahaha, Elsa lepaskan aku!" ucap Anna sambil tertawa.
"Tidak akan, ini balasanku!" ucap Elsa. Kemudian mereka berhenti berguling, ketika Elsa menabrak seseorang.
"Ah, maafkan aku." Ucap Elsa sambil berusaha berdiri dan menepuk-nepuk bajunya. Anna masih tiduran di atas salju yang empuk.
Elsa melihat ke arah kaki orang yang ditabraknya, tidak memakai alas kaki. Semakin ke atas, dia melihat celana coklat yang sudah sobek di bagian bawah dan diikat memakai tali. Ke atas lagi, dan Elsa melihat jaket berwarna biru yang membeku di bagian tertentu. Elsa juga melihat orang itu membawa tongkat yang aneh—bengkok di bagian atas. Setelah melihat tongkat itu, Elsa melihat ke wajah orang tadi dan, dia melihat wajah pucat yang tampan. Rambut perak, wajah yang menawan. Elsa masih melihat wajah orang tadi, bahkan hingga orang tersebut berjongkok menyamakan tingginya dengan Elsa. Anna sudah duduk daritadi, dia juga memperhatikan orang yang ditubruk Elsa.
"Halo?" orang tadi melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Elsa. Elsa mengerjapkan matanya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"A-ah, iya.. Maafkan aku karna tadi aku menabrakmu." Ucap Elsa sambil menunduk sedikit, Anna lalu berdiri dan mengikuti Elsa menunduk.
"Ya, tidak apa-apa. Siapa namamu anak kecil?" tanya orang tadi.
"Emm, Aku Putri Elsa dari Arandele, dan ini Adikku Anna Arandele. Dan kau sendiri?" jawab sekaligus tanya Elsa.
"Aku, Aku Jack Frost." Ucap lelaki itu sambil tersenyum. Anna pingsan, Elsa panik karna Anna pingsan.
"Anna, hey bangunlah.." Elsa mencoba membangunkan Anna.
"B-bagaimana ini?" tanya Elsa kepada Jack.
"Bawa saja dia ke dalam, kau tidak usah panik. Apa perlu ku bantu?" tanya Jack. Sebelum Elsa menganggukkan kepalanya, Jack sudah meraih tubuh Anna dan membawanya ke dalam kastil. Elsa tersadar, lalu mengikuti Jack.
"Dimana kamarnya?" tanya Jack. Elsa lalu membawa Jack ke kamar Anna.
Setelah sampai di kamar Anna, Jack membaringkan tubuh Anna di tempat tidurnya dan menyentuh kening Anna. Elsa memperhatikan Jack dengan perasaan was-was. Jack terlihat membuat sebuah bunga salju dan menempelkannya pada kening Anna. Setelah itu Anna terlihat bahagia dalam tidurnya.
"Apakah Anna tidak apa-apa?" tanya Elsa. Jack mengangguk.
"Dia tidak apa-apa, sekarang dia sedang tidur." Ucap Jack. Elsa memperhatikan Anna lagi.
"Bagaimana caranya kau melakukan itu?" tanya Elsa.
"Melakukan apa?" kening Jack berkerut.
"Tadi, kau membuat bunga salju dan menempelkannya pada kening adikku. Bagaimana bisa?"
"Oh, itu kekuatanku." Ucap Jack sambil tersenyum bangga.
"Kekuatan apa?" tanya Elsa penasaran.
"Aku, punya kekuatan untuk membuat salju dan membuatnya lebih menyenangkan." Ucap Jack dengan bangganya.
"Ah iya aku tahu. Nah Jack, maukah kau memberiku sedikit kekuatanmu?" tanya Elsa.
"Ha? Untuk apa?"
"Yah, untuk jaga-jaga jika adikku seperti tadi." Ucap Elsa.
"Hmm, baiklah. Sinikan tanganmu, tapi ini akan terasa dingin." Ucap Jack. Elsa mengangguk.
Jack lalu membuka telapak tangan Elsa, dan mengirimkan beberapa kekuatannya agar dapat menyatu dengan Elsa. Elsa menutup matanya.
"Elsa! Anna! Dimana kalian? Waktunya makan siang." Ucap seorang pelayan. Jack yang panik lalu melepas tangannya yang ada di tangan Elsa, dan terbang pergi menjauh.
"Jack!" teriak Elsa, berharap Jack kembali. Elsa bahkan belum tahu bagaimana caranya mengendalikan kekuatannya. Bagaimana kalau kekuatan itu bertambah kuat?
"Anna! Elsa!" panggil pelayan itu lagi.
"Y-ya, aku akan datang." Ucap Elsa. Elsa kemudian membangunkan Anna.
"Anna, ayo bangun. Makan siang sudah siap." Ucap Elsa sambil mengguncang-guncangkan Anna. Elsa lalu terbangun dan berjalan tertatih bersama Elsa menuju ruang makan.
.
.
TBC~
Ah, ini fic movie pertama saya dan entah mengapa rasanya waow banget eheh.. Feedback please?
