Kuroshitsuji © Toboso Yana

Length: drabble/335 words

SebasCiel!Shounen-ai. Semi AU setting. Out of Characther. Almost plotless. Enjoy :)


K I S S

.

written by: Hikaru

"Tuan Muda, pukul satu nanti Tuan Nikolai Ivanovich dari Grace Company akan datang," butler berpakaian serba hitam itu memberitahu tuannya sambil membereskan beberapa piring dan cangkir bekas kudapan dan teh, menyimpan peralatan makan itu ke atas troli. Kendatipun pagi tadi dia sudah menginformasikan hal yang sama kepada tuan kecilnya itu—siapa tahu dia lupa. Yah, siapa yang tahu.

"Ya," Earl Phantomhive itu menjawab singkat. Atensinya masih tersita pada kertas-entah-apa dalam genggamannya.

"Anda hanya punya waktu duapuluh menit dari sekarang, Tuan Muda," Sebastian Michaelis—butler itu—kembali mengoceh.

Ciel Phantomhive kembali mengangguk, "Ya."

Sebastian menghentikan kegiatannya. Sepasang iris crimson miliknya menatap Phantomhive muda itu—tampak sedikit iritasi. "Anda mendengarkan saya, Tuan Muda?"

"Aku mendengarkan," Ciel menjawab singkat—meski pandangannya masih tetap pada kertas-kertas itu. "Sebaiknya kau siapkan dokumen yang kuperlukan, Sebastian."

"Baik."

Sebastian mengumpulkan beberapa lembar kertas yang sekiranya dibutuhkan Ciel, menyusunnya dengan rapi—supaya Ciel tidak kesulitan mencari dokumen yang dia butuhkan.

Dari sudut mata shappirenya, Ciel mengawasi butler yang sudah mengabdi padanya selama dua tahun itu. Setiap pekerjaan yang diberikan kepadanya, selalu selesai dengan baik—tentu saja, dia bahkan bukan manusia. Dari pekerjaan rumah biasa—menyiapkan makanan, teh, dan kudapan untuk Ciel, membersihkan seisi Manor Phantomhive, memperbaiki kekacauan yang disebabkan oleh Meirin, Bard, dan Finnian; hingga pekerjaan "tidak biasa"—bertarung dengan shinigami, misalnya. Semua diselesaikannya tanpa cela.

Ciel kembali bersandar pada kursinya. Sebastian masih berdiri di sebelahnya—menunggu jika Ciel membutuhkan sesuatu yang lain.

"Sebastian," panggil Ciel.

Sementara sang pemilik nama menoleh. "Ya, Tuan Muda."

Keduanya berpandangan dalam diam. Iris sewarna lautan itu bertemu dengan sepasang rubi milik Sebastian. Kemudian wajah keduanya mendekat—entah siapa yang memulai.

Hanya sebuah ciuman singkat. Seperti hari-hari mereka yang biasa; sebuah kecupan singkat di tengah-tengah pekerjaan Ciel—atau pekerjaan Sebastian juga. Singkat, namun manis—cara cepat untuk menendang stres akibat pekerjaannya.

Sebastian tersenyum singkat kepada tuan mudanya (ah ya, sekaligus tuan hatinya). Kemudian kembali mengingatkan, "Anda memiliki pertemuan penting dengan Tuan Ivanovich kurang dari lima menit lagi, Tuan Muda."

Ciel Phantomhive merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan. "Baiklah, Sebastian."

compiuto


Just a random thought when i was listening to One Kiss and trying to figure what the exact genre of that song. Belakangan ini otak saya sulit diajak mikir serius—makanya hasilnya cuma drabble-fluff kayak begini. Mana absurd pula—namanya juga pemikiran random OTL

Thanks for visiting, guys. Last but not least, review? :)