.
Ia berjalan menyusuri koridor gelap itu dengan suara 'klak-klik' mekanis pelan yang timbul dari pergerakan engsel-engsel boneka armor-nya. Selang beberapa menit, ia berhenti di depan salah satu pintu di sisi koridor gelap tersebut, dan membuat beberapa segel tangan sekilas untuk menonaktifkan jebakan yang ia buat di depan pintu kamar. Sedang di dalam misi atau tidak—sifat skeptis dan waspada yang sudah jadi pembawaan alaminya tetap siaga di tempat.
Pintu terbuka, menampakkan sebuah ruangan gelap dengan puluhan boneka tergantung di temboknya. Ia masuk perlahan, menyalakan lentera yang ia taruh di meja kerjanya, dan mengambil kuas pernis.
Boneka Kazekage ketiganya sudah mulai agak kusam—dan ia tak menoleransi adanya kecacatan sama sekali pada karya-karya seninya. Saatnya melakukan perawatan.
Ketika ia sedang tenggelam dalam desikan suara kuas pernis yang beradu dengan kulit boneka yang disamak, terdengar bunyi pintu diketuk memecah keheningan.
"Sasori? Aku membawa informasi dari Leader-sama."
Di Balik Euforia
Genre: Friendship/Parody
Rate: T
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning: Setting canon, OOC (mungkin), hints friendship antar kriminal yang agak aneh. Mungkin akan terselip sedikit humor tersirat.
.
Suara Zetsu. Entah Zetsu hitam atau Zetsu putih, pemuda berambut merah itu tak terlalu peduli. Ia beranjak bangkit dari pekerjaannya, dan membuka pintu.
"Ada apa?" katanya dingin, ekspresi mukanya terang-terang menyuratkan kalau ia merasa terganggu dari kesibukannya.
"Leader-sama memberitahu, katanya kau akan menemui partner barumu pagi besok. Di jembatan besar Kusagakure."
Pemuda berambut merah yang dipanggil Sasori itu mengangguk sekilas, dan segera menutup pintunya lagi tanpa menunggu balasan dari sang pembawa informasi barusan. Kesan pertama dari remaja berambut pirang dari Iwa yang (katanya) menjadi partner barunya itu adalah—bocah berisik, agak hiperaktif, dan mempunyai prinsip seni yang absurd. Mudah-mudahan saja ia bukan maniak ular penggemar ninja-ninja muda yang berwajah tampan dan berbakat —untuk dijadikan koleksi tubuh baru— seperti partner lamanya sebelumnya.
Tidak, tidak ada lagi sisa-sisa kulit ular yang terserak dimana-mana serta resep-resep racun buatannya yang sebentar-sebentar menghilang atau berpindah tempat dari lemari penyimpanannya. Ia sudah muak. Perginya Sannin maniak ular itu dari Akatsuki secara harfiah membawa berkah baginya. Bisa terbebas dari orang pucat berbau reptil melata bersisik yang sering diam-diam mengamatimu dan menyebutmu 'manis' merupakan sebuah anugerah yang patut diapresiasi, bukan?
Ia kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda sepanjang sisa malam itu. Hitokugutsu tak perlu tidur, bukankah begitu?
.
Tuk,tuk.
Ia menghentakkan kakinya di dalam boneka armor-nya tak sabar. Setengah jam sudah berlalu, dan ia tak menemukan sosok berkepala kuning dimanapun. Oke, pada pertemuan resmi pertama mereka saja—remaja berisik itu sudah sukses menorehkan sebuah kesan buruk. Seorang Akasuna no Sasori sama sekali tidak menoleransi yang namanya jam karet.
"HOI! Apakah kau yang bernama Sasori?"
Samar-samar sebuah suara teriakan terdengar memecah keheningan hutan di dekat jembatan itu. Sasori menoleh ke kanan, kiri, bahkan ke arah aliran sungai di jembatan di bawahnya—namun tak menemukan apapun.
Pagi-pagi begini, mungkinkah ia berhalusinasi? Mungkin terlalu lama mengurusi dan mendandani penampilan boneka sepanjang malam membuat kewarasannya sedikit terganggu . Atau mungkin arwah Kazekage ketiga menyusup ke dalam kepalanya untuk menuntut balas?
"Di atas!"
Pekikan itu terdengar lagi, dan kali ini makin keras. Sasori menolehkan kepalanya ke arah yang disebutkan suara tadi dan menemukan seorang—
—seekor burung?
.
.
Bersambung..
.
Catatan Penulis: Hanya sedang mencoba mengira-ngira seperti apa pertemuan pertama Deidara dan Sasori sewaktu mereka berdua pertama kali menjadi partner. Maaf prolognya pendek, chapter depan diusahakan akan lebih panjang.
Menurut readers-san, penempatan genre-nya sudah pas belum? Tolong sarannya ya. ^^
Terima kasih sudah membaca. Kritik dan pendapat singkat untuk fanfiksi ini, jika berkenan? :)
