Tidak ada apa yang lebih membahagiakan, apabila orang yang disukai tanya tentang hal ini….

"Dobe-chan, mau jadi kekasihku?"

Waaaa! Akhirnya! Impianku akan tercapai! Di mana impianku adalah pergi berkencan dan pulang sekolah bersama akan tercapai…

Romantisnya…

.

.

Judul : Desire of love

Pairing : SasuNaru

Rated : T

Disclaimer : Naruto ©Masashi Kishimoto , I don't take any material profit.

Warning : boyXboy, shounen-ai, typo, OOC, percubaan untuk menulis dalam Indonesia, kesalahan bahasa dan menulis. Tidak mematuhi EYD, EBI( benar gak?), Typos everywhere..

Ide diambil dari komik yang sering dibaca sejak 10 tahun lepas jadi lupa judul komik nya.. ada yang mau membantu mengingatinya?

By : Mooruku

Happy reading!

.

.

.

Romantisnya….

"Sasuke-teme, pulang sekolah kita pergi berkencan, yuk?" tanya seorang laki-laki manis berambut blonde acak-acakan sedang tersenyum lebar kepada seorang laki-laki berwajah datar.

"Tidak, Dobe." Jawab pemuda tersebut tanpa perasaan. Terasa angin lembut bertiup ke arah mereka berdua.

Prankkkkk… terdengar bunyi kaca khayalan di pecahkan oleh seorang lelaki berwajah datar dan berambut chicken butt style atau dikenali sebagai Sasuke Uchiha oleh para peminat anak ayam ini (hangus di chidori).

"Tidak mau?! Tapi kan! Kita sudah satu minggu jadian tapi tak pernah pergi berkencan walau satu kali pun!" Protes si rubah kecil yang hampir mengamuk.

"Jangan marah Dobe! Aku masih sibuk!"

"Jadwal ku padat. Hari ini saja masih perlu hadir rapat untuk urusan sekolah. sekarang juga adalah masa yang paling sibuk untuk kami semua.

"Sasuke-kun, sudah waktunya?."teriak seorang perempuan berambut merah dan berkacamata kearah sasuke.

"Jangan marah sayang! Lain kali ya kita pergi berkencan?" sambil mengacak rambutnya pelan.

"Jumpa nanti ya! Jaa"

"hmmppphh! Asisten ketua osis tu lebih kelihatan sebagai pacar si teme dibandingkan aku. Bikin kesal aja!" Naruto memerhatikan mereka berdua sambil mengerutu di dalam hati.

Disebabkan Sasuke adalah Ketua Osis SMA, jadinya dia selalu sibuk. Jangan kan kata berkencan, mau pulang sekolah bersama juga tiada waktu. Tambah lagi, Sasuke selalu dikelilingi oleh gadis-gadis cantik juga para uke yang kawaii, ini mungkin kerana Sasuke sendir juga adalah seorang pangeran di sekolah.

Walaupun status ku kini sudah bertukar menjadi kekasih aka uke nya yang tampan #uhuk..uhukk… perasaan bimbang itu tetap ada apabila melihat nya dikelilingi oleh mereka semua #pundung….

Tapi… adakah aku dianggap sebagai kekasih oleh Sasuke?

.

.

.

Ting.. ting.. ting..(bunyi bell)

"Ermmmmm… semalaman tidak bisa tidur kerana memikirkan masalah hubungan kami dan lihatlah mataku sudah mirip Gaara-chan.." bisik Naruto perlahan sambil menatap pantulan wajahnya pada cermin yang selalu dibawa kemana-mana (narcist ini anak).

"Naru-chan, ada laki-laki mau berjumpa katanya ada hal penting." Panggil teman sekelas naruto.

"Laki-laki? Sasuke-teme ke?"

.

.

.

Menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan sambil mencari orang yang dimaksudkan oleh teman sekelasnya tadi sambil menggaru kepalanya yang tidak gatal sehingga melihat seseorang berjalan pelan kearah Naruto.

"hello Naruto.. maaf mengganggu.. Tolong terima surat ku ini." Ujar laki-laki itu yang memiliki perawakan yang mirip seperti Sasuke.

"Ehh! Kau nie..? siapa ya? Sambil memiringkan kepalanya ke kanan dan mengambil surat yang dihulurkan kepadanya.

"Surat apa ya? Bisik Naruto perlahan sambil membelek surat tersebut.

"Naruto.. Sebenarnya.. aku ada sesuatu yang mau dikatakan.. Sebenarnya.. aku.. Sudah.. lama….."

"Naruto, di sini rupanya kau.. hoamm (anggap je bunyik menguap).. Lelah aku mencarimu di sekeliling sekolah, rubah kecil..mendokusai" Shika secara tiba-tiba memotong perkataan Sai.

Mendengar bunyi menguap dari seseorang yang telah Naruto hafal trademark nya, sambil memutar kepala kearah kiri dimana arah kedatangan si sekretaris osis pemalas.

"Err… berhenti memanggilku rubah shika! Teriak tak jelas Naruto sambil mempoutkan bibir kecilnya..

"Iya..iya.. terserahlah, Rubah…"

"Tadi Uchiha-san minta tolong pada aku agar menghantarkan ini kepada Naru. Uchiha-san berpesan untuk mengatakan bahawa dia minta maaf kerana tak dapat menemani mu, dia sibuk dengan urusan osis yang menumpuk.

"Terima Kasih, tapi… apa ni?

"Entah lah.. tapi katanya kau pasti suka." Perlahan Shikamaru meninggalkan Naruto sambil mengumamkan mendokusai sambil mengosok kepalanya.

Perlahan Naruto membuka bungkusan tersebut dan melihat ke dalamnya.

"waaaa.. ramen kegemaranku.. aku Cuma pernah mengatakan sekali saja pada nya itu pun sewaktu hari pertama jadian. Tak sangka dia mengingatinya.. hihihihi…"

"Naruto..tunggu..aku masih belum habis cakap.. Sai menghela napas lelah ketika melihat pemergian Naruto.

Naruto berjalan pergi dari tempat itu dan melupakan seseorang yang mungkin ada hal penting mau disampaikan kepadanya.

.

.

.

"hei, sudah waktunya pulang.."

"ok.. ayo pulang"

Naruto berjalan mengabaikan kedua makhluk tak jelas itu sambil tersenyum menampakkan giginya yang putih dan tersusun rapi. Terus menuju ruangan OSIS. Sambil mengumamkan sesuatu yang hanya dirinya sendiri yang dengar.

"walaupun kami tidak dapat keluar berkencan berdua, makan ramen berdua juga bukanlah satu idea yang buruk dan pasti akan terlihat sangat romantis.. hihi .. Perkara kecil seperti ini saja sudah membuatkan hati ku berbunga-bunga dan gembira sepanjang hari .." naruto bermonolog sendirian.

.

.

Naruto tiba di depan pintu OSIS . Perlahan tangannya mencapai tombol pintu setelah membetulkan pegangan nya terhadap bungkusan ramen supaya tidak terjatuh.

"SELAIN ANGGOTA OSIS DILARANG MASUK"

Clekk…. Treeekkk…

Naruto menjulurkan kepalanya, perlahan Naruto masuk ke dalam ruangan itu sambil memutarkan kepalanya ke kiri dan kanan untuk mecari sosok yang dicintainya. Dan mengabaikan tulisan yang di tampal di depan pintu.

"Eh, tak ada orang pun disini?!"

"Hmmm.. Mungkin sasuke sedang menghadiri rapat bersama anggota OSIS yang lain.. kotornya ruangan OSIS ni huk..huk.. terlalu banyak habuk" perlahan naruto menuju meja yang paling dekat dan meletakkan bungkusan ramen nya ke atas meja.

"baiklah, sementara menunggu Sasuke selesai rapat Naru akan membantu sasuke dengan membersihkan ruangan ini.."

Naruto mengambil peralatan pembersih yang terdapat di sudut ruangan. Dan memulakan misinya untuk membersihkan ruangan itu dengan semangat yang membara. Dan melupakan larangan yang telah di tampal di depan pintu bilik OSIS.

.

.

.

"lelah ya sasuke-kun.. rapat kali ini agak lama untuk diselesaikan.."

"hn"

Naruto yang sedang menyusun di dalam ruangan tertulis 'bilik data pelajar' mendengar sayup-sayup suara orang sedang berbicara di dalam ruangan utama bilik OSIS.

"Sasuke sudah pulang? Nasib aku berada di bilik ini jadi boleh aku memberikan sasuke kejutan..hehe.. fikir naru secara ringkas dengan otaknya yang dobe seperti tidak memikirkan permasalahan lain yang akan timbul kerana perbuatannya kini adalah satu kesalahan besar sebagai seorang pelajar.

"Surprise Sasuke! Mari kita makan ramen bersama-sama!" jerit naruto mengejutkan kedua orang yang berada di ruangan itu dengan suaranya yang nyaring.

"Naru-chan? Apa yang Naru-chan buat disini? Karin menatap Naruto dengan pandangan yang sulit dimengerti.

" …"Sasuke hanya terpaku menatap Naruto yang muncul secara tiba-tiba dari bilik rahsia pelajar.

Sementara di pihak Naruto pula hanya mampu mematung sambil melihat kearah ramen miliknya yang sudah dihabiskan separuh oleh Sasuke dan Karin.

"Ramen itu…"naruto menunduk sambil mengumam dengan aura yang mengelap di sekitar tubuh mungil miliknya.

"Ah, ramen nie? Kau yang bawa ke sini dobe? Aku pikir Shikamaru yang lupa memberikannya kepadamu.."

"Ramen itu milikku… Ramen itu milikku.." Naruto terdiam sambil menatap ramen miliknya yang sedang dimakan oleh SasuKarin.

"Pelajaran telah selesai? Kenapa belum pulang juga? Hanya anggota Osis saja yang boleh masuk ke dalam ruangan ini"

"walaupun kita adalah pasangan kekasih, bukan bererti kamu boleh masuk ke dalam ruangan ini sesuka hatimu. Disini banyak data penting.

Naruto masih menundukkan kepalanya "tapi itu adalah ramen kepunyaanku…"

"Ianya kepunyaan aku seorang!" batin Naruto memberontak.

"Hei, Sasuke-kun! Jangan terlalu serius! Naru-chan juga tak sengaja kan? Sekarang ni taka pa lah kan? Lagipun Naru-chan juga sudah masuk dan membersihkan ruangan ini menjadi lebih rapi dan kemas. Mari kita makan ramen sama-sama. Ini untuk Naru-chan, jangan ngambek pada Sasuke-kun ya?" Karin menghulurkan ramen kepada Naruto sambil tersenyum manis.

Melihat Karin menghulurkan ramen kearahnya membuat kan kemarahan Naruto meningkat. "Jangan sentuh ramen ku! Ramen itu milikku, bukan kau! Reflek Naruto sambil mendorong Karin sehingga jatuh dan menyebabkan ramen tumpah ke lantai.

"Iittaii..ittaii.. Tangan ku terkilir…."

Sasuke segera berlutut untuk melihat keadaan Karin yang terjatuh kerana didorong oleh Naruto "Sakit ke?!"

"Dobe! Perbuatanmu sudah keterlaluan!"

"Masuk ke ruangan OSIS tanpa kebenaran, dan sekarang menyebabkan asistan OSIS cedera. Kau ku hukum untuk membersihkan halaman sekolah selama dua minggu! Mengerti!"

"Apa?!" Naruto yang masih terkejut dengan keadaan Karin yang tercedera hanya mampu terdiam mendengar arahan dari Sasuke yang notabene adalah kekasihnya itu.

"Kalau kau mau makan ramen itu dengan orang lain, kenapa kau memberikannya padaku? Aku..aku Cuma mau berada disampingmu teme. Tapi kenapa harus seperti ini. Naruto membatin sedih. Aku sudah salah faham! Teme tak kan pernah memerhatikanku dengan istimewa. Walaupun statusku adalah kekasih mu, tapi kau tak pernah memperlakukan ku seperti itu.

"Dobe.. Apa yang kau marah? Itu hanyalah ramen, bukan hal yang penting?

"Itu penting bagiku, Teme! Kau tidak mengerti.. hikkss..hikss…"

"Maaf.. mungkin kau betul Naruto. Aku memang tak ngerti perasaanmu.. Mungkin kita juga tak patut bersama sebelum memahami antara satu sama lain.. Aku letih Naruto…

"Gomenn.. kalau aku buat kau rasa letih selama ini, betul juga.. Baik kita jangan memaksa diri untuk terus bersama..kita… Putus…."

Naruto berlari meninggalkan ruangan OSIS selepas mengucapkan kata-kata itu.

Sasuke terdiam mendengar perkataan yang keluar dari mulut Naruto "tu..tunggu Naru…"

Karin segera berdiri mau mengejar Naruto "kenapa jadi begini?! Naru-chan..tunggu dulu.. Sasuke-kun! Cepat kejar.."

Sasuke hanya diam mematung melihat Naruto berlari keluar tanpa berniat mau mengejar kerana masih shock dengan perkataan yang diucapkan olehnya.

.

.

Naruto berdiri di koridor sedikit lebih jauh dari ruangan OSIS.

"semuanya sudah terlambat .."ucap Naruto perlahan sambil mengelap air mata yang mengalir membasahi pipinya.

"Naruto, sudahlah.. Jangan menangis lagi! Aku sudah melihat semuanya tadi! Seseorang yang mirip Sasuke keluar dari tempat persembunyian nya"

".. huh? .. rupanya dia, Sai.. kenapa aku masih mengharapkan kedatangan Si Teme tu! Naruto mengatakan di dalam hati bimbang melukai hati sosok di hadapannya saat ini dengan kepala yang masih menunduk dan memperlihatkan wajah sedih.

"Maaf mengatakan ini.. tapi kalo aku yang menjadi kekasihmu, aku takkan melukakan hati mu sampai sebegini. Aku dah lama mencintai mu, Naru.. mau menjadi kekasih ku? Aku akan menolongmu untuk melupakan Uchiha-san.

Hiks.. hikss.. hiksss.. huwaaaaaaaa…. Naruto menangis pilu dengan suara yang menyakitkan telinga bagi sesiapa yang mendengarnya.. Naruto duduk dan memeluk kedua lutut , masih terdengar jelas isakkan tangisan walaupun naru menyembunyikan wajahnya dengan memeluk kedua lutut nya.

"Kenapa orang yang aku cintai tu bukan Sai..? Kenapa Sasuke tak mencoba memujukku dengan mengejar dan memberikan penjelasan? Kenapa? Kenapa?!"

Bersambung

NOTES**

Fic ini awalnya ditulis dalam bahasa melayu dan banyak kekurangan.. dan puuppp** muncul ibu peri….

Special thanks for

* ThaneaZwarteaRoss untuk mengubah dari bahasa melayu bahasa Indonesia

* Versyaa kerana mau mengecheck tanda baca..

* Mushi-kara-chan kerana mau membantu membuat cover ini..

Seterusnya..

Mohon saran dan kritik ya ..

SasuNaru Lover! Yeahhh!..