Beautiful Spirit

.

.

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

.

Warn : BxB/Yaoi/Boyslove/Shounen-ai

.

Cerita milik saya dan tokoh milik Yang Maha Kuasa seorang.

.

.

~Happy Reading~

.

.

Park Chanyeol,

Seorang pria tinggi dengan sejuta pesona yang bertebaran sepanjang ia berjalan. Tatapan-tatapan memuja seringkali ia dapatkan dari orang-orang yang bahkan dirinya tidak ketahui siapa. Bahkan dosen-dosen wanita di kampusnya pun secara terang-terangan menggodanya dan menginginkannya sebagai baby sugar mereka walau kenyataannya para wanita itulah yang membutuhkan belaian. Tapi ya... sudah dapat ditebak jika Chanyeol menolak mentah-mentah. Bukan karena dirinya cukup kaya untuk menolak sejumlah uang besar itu, tapi karena satu dan dua hal kecil yang sialnya cukup mengganggu.

"Oi Dobby!! para jalang itu terus menatapmu dengan memuja. Memang apa bagusnya dirimu itu? Seperti tiang berjalan dengan wajah stoic cenderung seperti kulkas berjalan. Singkatnya kau itu sok keren sekali dan para jalang itu benar-benar mengganggu!"

Nahh, suara ini sudah menemani 3 tahun terakhir hidupnya dan juga menjadi satu dari banyak alasan mengapa ia menolak uang dari wanita haus belaian itu.

Sesosok pria mungil dengan mata sapphire-nya dan kulitnya yang terlihat bagus. Wajahnya juga cenderung cantik daripada tampan untuk ukuran jenis alat reproduksi yang menggantung di tengah selangkangannya. Sekilas tak ada yang aneh dari sosok mungil yang mengoceh tanpa disaring lebihdulu itu, tapi yang menjadi mengganggu bagi Chanyeol adalah sosok itu tidak berwujud.

Tidak, maksudnya Hanya Chanyeol yang dapat melihat pria mungil itu, atau mungkin beberapa orang(?). Iya, Sosok itu adalah arwah yang belum atau tidak bisa pergi ke alam baka dimana tempat seharusnya mereka berada. Di mata Chanyeol, perwujudan si mungil itu jelas, seperti manusia pada umumnya dan yang membedakan adalah sosok itu suka sekali melayang dan pergi kesana sini dalam waktu cepat.

Sebenarnya Chanyeol selalu menahan amarah setiap kali sosok mungil itu mengoceh tentang banyak hal seolah tidak ada lelahnya yang juga padahal Chanyeol tidak menanggapi jika dalam mood yang jelek dan akan ikut mengoceh juga jika dalam mood yang bagus. Intinya, semua yang terjadi adalah atas kendali Chanyeol tentunya dan juga ikut campur tangan tak berwujud milik Baekhyun-sosok mungil itu.

"Oii Park Chanyeol!!"

Itu suara Baekhyun lagi yang menggelegar indah ditelinganya, iyaa itu bohong jika disebut indah. Sungguh, suara Baekhyun melengking tajam saat memanggilnya seperti tadi dan mau tak mau membuat dirinya yang sejak tadi mengabaikan si mungil mendelik tajam pada arwah itu. Dan seperti hari-hari sebelumnya maka Baekhyun akan nyengir lima jari sebagai balasan atas delikan tajam Chanyeol.

Tungkai Chanyeol terus bergerak menuju dimana kelasnya berada dan terus juga mengabaikan Baekhyun yang daritadi mengikutinya kemanapun ia melangkah. Sebenarnya ia telah muak mendengar ocehan panjang dari Baekhyun setiap harinya dan juga sebenarnya hidup bersama arwah adalah larangan keras dari beberapa orang pintar. Karena biasanya roh-roh itu akan mengambil energi nya dan ia akan merasakan lelah luarbiasa sebagai akibatnya. Tapi sepertinya tipikal roh seperti Baekhyun bukanlah yang dapat diusir seperti roh-roh yang sebelumnya menempel padanya juga. Jadi setelah melakukan beberapa kali pengusiran dan itu tidak berhasil, Chanyeol mengangkat tangannya menyerah dan mulai menerima keadaan walaupun rasa muak itu tetap ada. Toh juga setelah Baekhyun muncul, roh-roh negatif lainnya tidak berani mendekat padanya. Yang sepertinya juga tidak dapat mengusir Baekhyun sebagai bentuk perebutan teritorial yang mana Chanyeol yang menjadi lahannya.

"Kau mengabaikan ku?!"

Itu lagi, Baekhyun mulai meninggikan suaranya tidak terima diabaikan dan akhirnya yang lebih tinggi menghentikan langkahnya tepat di depan gerbang universitas yang juga diikuti Baekhyun yang berhenti melayang.

Memberikan Baekhyun tatapan malas karena sudah bosan hanya untuk memberikan tatapan tajam "Ya, Kau berisik. Jadi diamlah sebentar." Jelasnya singkat sambil memberi permohonan yang lebih seperti sebuah perintah. Baekhyun merengut karenanya.

"Hei, Chan!" Seseorang memanggil Chanyeol dari belakang dan si pemilik nama tahu siapa yang memanggilnya tanpa harus melihat wajah itu langsung.

"Apa kau-- Ohh! Hai Baekkie!!"

Yah ampun, Chanyeol benar-benar lelah dihari yang cerah ini. Bahkan matahari belum berada dipuncaknya dan ia sudah merasa lelah lahir dan batin apalagi dengan kedua sosok di samping kanan kirinya ini.

"Hai Tampan~~.." Balas Baekhyun balik. Dan Chanyeol ingin segera berlalu dari kedua makhluk beda alam ini. Apa-apaan dengan sih roh merepotkan ini?

"Apa-apaan ini?! Kau bilang dia tampan?" Ucap Chanyeol tak percaya. Keningnya mengerut tidak suka atas perkataan Baekhyun pada orang yang bernotabene sahabatnya ini.

"Ya. Sehun memang tampan." Dan Chanyeol melihat bagaimana mata Baekhyun berbinar kala mengatakan itu dan lagi-lagi mengundang mood jeleknya semakin nampak.

"Kau mengataiku sok keren beberapa menit yang lalu dan kau berkata pada orang lain jika dirinya tampan? kenapa kau tidak tinggal bersama dengannya saja daripada terus mengikutiku seperti ini?" Ohh.. Chanyeol sudah benar-benar dalam mood yang jelek hingga jika bisa ia ingin sekali menekankan jemarinya pada leher roh itu. Tapi sayangnya tak bisa. Hanya angan.

"Aku memang tampan. Kau hanya perlu menerima itu, Chan." Itu si Sehun yang mengeluarkan suaranya setelah melihat perdebatan kecil antar dua sosok berbeda alam itu "Dan kau benar Baekkie.. Aku padamu~" Ucapnya lagi sambil menggerling pada roh positif yang cantik itu dan dibalas senyuman tipis yang menggoda.

Chanyeol memperhatikannya dan ia jengah setengah mati. Adakah yang lebih konyol dari hidupnya yang seperti ini? Memiliki teman yang hobi bercengkrama dengan arwah dan juga satu roh penasaran yang berisik bukan main dan juga segala kegilaan mereka berdua saat bertemu.

"Dan kau bangga dibilang tampan oleh roh gila itu." Chanyeol berucap datar dan mengatai Baekhyun sebagai roh gila sebelum melenggang pergi dari gerbang universitas. Sebenarnya bukan tanpa alasan, karena mereka sudah menjadi pusat perhatian beberapa mahasiswa lainnya.

"Dan kau marah karena dikatai sok keren oleh roh cantik ini." Sehun membalas ucapan Chanyeol tanpa diambil hati. Ia dan Baekhyun mengikuti langkah besar Chanyeol yang ada di depan mereka.

Baekhyun berterimakasih pada Sehun dan dibalas senyuman maut yang roh positif itu berani bersumpah jika senyuman itu mampu membuat anak gadis berteriak histeris. Tapi Baekhyun tidak, ia malah melayang lebih cepat untuk berada di samping Chanyeol dan mau tidak mau Sehun harus berlari untuk menyamai langkah si tinggi.

"Chanlie marah?" Baekhyun bertanya polos dan Chanyeol mengira jika Baekhyun adalah arwah yang memiliki dua kepribadian atau lebih mungkin.

Terkadang Baekhyun akan sangat menyebalkan dengan mulut cerewetnya, lalu dia akan mengamuk tanpa sebab hingga ruangan terasa terguncang karenanya, atau disaat-saat tertentu dia akan menggoda manusia-manusia yang lewat seperti yang dia lakukan pada Sehun beberapa waktu lalu dan benar-benar membuat Chanyeol tercengang karena sifat polosnya yang menggemaskan.

"Enyalah kalian berdua." Bola matanya memutar malas. Lalu melanjutkan langkah lebarnya menuju dimana kelasnya akan dimulai.

"Dia cemburu dengan ku yang dirayu oleh roh?"

"Tidak, dia kan sama gilanya dengan ku, Sehunie~"

.

.

To Be Continue

.

.

Oho hahahaha

ini hanya selingan ff yang alur ceritanya aku suka.

Maafkan diriku yang tidak konsisten

.

Jangan pusingin apa yang sedang terjadi, biarkan mereka bahagia dan biarkan diri kita juga bahagia dengan semua yang kita mau. Percaya apa yang kita percaya.

.

Salam ChanBaek is Real