.
.
Shim Changmin.
Heh, siapa yang tak kenal dengan nama itu? Namja dengan tinggi badan 188cm, memiliki wajah tampan, namun terlihat begitu manis dan polos. Membuat semua orang yang melihatnya tak akan percaya kalau di balik wajah polos itu tersimpan sisi evil yang sudah terekam dalam berbagai acara variety show maupun dari curhatan hyungdeulnya.
Eh? Kalian masih tak mengenalnya?
Oh, baiklah, bagaimana dengan nama panggung MAX, atau Choikang? Magnae dari boyband korea Dong Bang Shin Ki, yang dikenal juga dengan nama Tohoshinki di Jepang, dan TVXQ di Cina. Tentu tak ada yang tak mengenalinya kan?
Haaah.. good. Akhirnya kalian bisa mengenali namja manis yang aku maksudkan itu.
Hmm? Kalian bertanya kenapa kalian harus bisa mengingatnya?
Yah, tentu saja, karena aku akan bercerita pada kalian..
Cerita mengenai kisahku... dengannya...
.
.
Ela-Kyuhyunnie a.k.a Laila-ela Shim MinKyu YeWook presents
"Our Story"
Main Pair : Se7Min (salahkan pada eL-chan yang sudah meracuni saya)
Rate : M for MESUM dan MATURE content!
Warn : SMUT! NC! LEMON kurang kecut dan nggak ada asemnya! TYPO's
Saya ingatkan, FF ini ada adegan rated M, jadi bagi yang belum kuat baca, silahkan klik close icon.. dan juga buat yang tidak suka dengan pair ini, saya tak memaksa anda untuk membaca, dan seperti tadi, segeralah klik close icon agar anda tak perlu membuang waktu untuk membaca FF saya, OK?
To eL-chan n WidiwMin, this is for you,guys~ (jangan nagih saya ewat twitter terus, Ok?)
.
.
.
Imut.
Ya, hanya satu kata itu yang akan terlintas di pikiran kalian jika kalian melihat Changmin di MV Hug milik boyband DBSK itu. Wajah imut dan cutenya, bermain dengan kucing kecil manis, di atas tempat tidur. Terlihat begitu polos dan langsung membuat tatapanku terpaku pada dirinya. Hanya pada dirinya, dan tidak pada Jaejoong yang jelas paling di sorot dengan wajah cantik—tampannya itu.
Tukang makan. Food Monster, atau apalah sebutan lainnya, namun itulah sifat pertama yang paling jelas terungkap dari seorang Shim Changmin. Jika kalian berpikir mengenai rakus atau perut karet atau orang kelaparan, semuanya salah!
Manis. Hanya satu kata yang bisa mewakilkan perasaanku ketika melihatnya memakan semua makanan itu dengan wajah polos dan dengan raut berbinar cerah. Apalagi jika kalian bisa melihat wajah lucunya ketika melihat banyak makanan terpampang di hadapannya, dan juga ekspresi memelas imutnya ketika meminta supaya bisa mampir ke tempat makan karena perutnya sudah terasa lapar—lagi.
Evil. Satu kata yang menggambarkan sifatnya yang suka membully hyungdeulnya, dan juga suka menggoda Cassiopeia—fans mereka di Korea— dan juga Big East—fans mereka di Jepang— dalam show maupun konsernya. Namun jika kata menyebalkan dan kejam yang terpikir di benak kalian melihat tingkah Changmin, sekali lagi, kita berbeda pandangan, karena bagiku, sifatnya itu sangat unik dan menyegarkan. Setiap kali aku melihanya dalam variety show maupun konser, dadaku akan bergemuruh dengan rasa antsipasi tinggi setiap kali microphone jatuh ke tangannya. Sungguh, aku selalu menanti kata-kata apa yang akan keluar dari bibir menggodanya itu.
Dan mengenai kata-kata dan bibir, jujur saja, suara tenornya yang memiliki range vokal yang tinggi itu begitu mudah tertangkap di telingaku. Jika mendengar lagu mereka, aku bisa menjawab dengan tepat dimana bagian saja dia mengeluarkan suara tingginya itu.
The heck! Apakah aku sekarang terdengar seperti seorang fans terhadap idolanya?
Jinjjayo? Benarkah aku terdengar seperti itu?
Ish! Bukan! Aku bukanlah orang seperti itu! Aku hanya... penasaran—ya, amat sangat penasaran... dengan namja manis itu.
.
Ah, akhirnya kalian bertanya juga siapa diriku.
Aku? Namaku Choi Dong Wook. Yah, kalau kalian tak begitu ngeh dengan nama asliku, aku yakin kalian akan tahu siapa diriku jika aku menyebutkan kata Se7en. Ah, kalian benar. Aku adalah se7en yang itu. Seorang namja yang ketampanannya tak diragukan lagi, dan juga memiliki segudang bakat dan talenta.
Kalian tak bisa menyebutku narsis, karena toh aku mengatakan itu berdasarkan kenyataan dan fakta yang ada. Jika aku tak tampan, mana mungkin ada begitu banyak Lucky Se7en—nama para fansku—yang bergender yeoja, yang selalu meng-elukan dan menyebut-nyebut namaku. Tak hanya itu, kapanpun aku pergi ke diskotik manapun, minimalnya ada lima yeoja yang menghampiriku dan mengajakku menemani mereka. Jadi, ketampananku sudah tak diragukan lagi kan?
Bakat dan talenta yang banyak, Itupun juga fakta. Jika tidak, mana mungkin aku bisa menguasai pasar Amerika dan Eropa, serta Asia? London, LA, New York, Jepang, Korea, Cina. Di negara dan kota-kota itu, tak ada yang tak mengenal seorang Se7en. Kalian tanya kenapa? Tentu saja karena di negara-negara itu, bakat dan keahlianku sudah di akui. Dengan bahasa inggris yang fasih, menguasai bahasa jepang, dan sudah hapal di luar kepala mengenai kosa kata Mandarin, serta di tambah dengan bahasa ibu-Korea-ku sendiri, aku bisa membentangkan sayap di negara-negara itu. Di tambah dengan kematangan vokalku dan juga keahlian dance serta rappku, aku dengan mudah bisa di terima oleh berbagai kalangan di dunia.
Playboy, easy going, santai dan moody. Yah, memang begitulah tanggapan orang banyak mengenai sifatku, dan jujur, aku mengakuinya. Haaah.. salahkan aku yang memang bergolongan darah B, hingga sifat seperti itu melekat kuat dengan kepribadianku.
Oh, dan ngomong-ngomong soal golongan darah B, katanya, orang yang memiliki golongan darah B itu tipe yang kalau sudah tertarik dan terpaku pada satu tujuan, ia akan berusaha mengejar dan menggapainya sampai ia dapat, bahkan meskipun itu sangat sulit dan mustahil.
Dan jika kalian tahu, sekarang ini, fokus dan tujuanku hanya satu.
Shim Changmin.
.
.
.
*Author PoV*
Hingar bingar dan suara dentuman musik yang menghentak keras menjadi latar yang akan selalu di dapati jika kau memasuki diskotik manapun juga. Jika kau melihat ke dalam sebuah diskotik bernama Passion, maka kau akan bisa melihat adanya sebuah keramaian di sebelah kanan dalam, tempat dimana seorang Choi Dong Wook atau yang lebih di kenal sebagai Se7en berada.
Saat ini, jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam. Waktunya bagi para penikmat malam berkumpul dan bersenang-senang. Dan berhubung ini adalah perayaan atas ComeBacknya seorang Se7en, maka sudah bisa di pastikan diskotik yang merupakan langganan tetap seorang Choi Dong Wook ini akan sangat ramai.
Tepat jam sebelas malam, dengan gaya santai dan elegan, seorang namja tampan yang memancarkan aura menggoda itu berjalan memasuki pintu masuk Passion club. Kontan saja semua orang langsung menghentikan kegiatan mereka, dan berpuluh pasang mata yang berada di sana, mengikuti setiap pergerakan halus namun penuh tekanan dari sang Se7en Eleven tersebut.
Senyum tipis tersungging di bibir Se7en melihat sambutan yang diberikan kepadanya itu. Dengan langkah yang tak terburu-buru, namja tampan yang seakan menghipnotis semua orang dengan aura yang ia keluarkan itu berjalan menuju tempatnya biasa berada. Sebuah sofa empuk berkualitas tinggi yang berada di sudut kanan bagian dalam diskotik itu. Tempat yang sangat strategis karena dari tempatnya duduk, ia bisa melihat hampir keseluruhan bagian dari diskotik itu—membuatnya bisa dengan mudah menemukan seseorang ataupun sesuatu yang bisa menarik perhatiannya.
"Yo! Se7en! Lama kau tak kesini!" sapa seorang namja bernama TOP yang kini meninggalkan posisinya sebagai DJ di tempat itu.
"Ne. Kau tahu sendiri kan, dari kemarin aku sibuk mempersiapkan comeback-ku di Korea setelah tiga tahun aku ke Amerika sejak tahun 2007 lalu," sahut Se7en sambil menarik tangan TOP dan mendudukkannya tepat di sampingnya.
Dan seperti teman lama pada umumnya, keduanya segera larut dalam obrolan panjang dengan ditemani oleh gelas-gelas berisikan Martini dan juga Vodka, tak lupa dengan beberapa yeoja yang dengan genitnya mendekati mereka.
Namun pembicaraan seru itu harus berhenti ketika TOP melihat seorang namja berstyle bagus berjalan mendekati mereka. Dan tak perlu ditanya lagi, tentu saja TOP langsung meninggalkan Se7en jika sang namjachingu—G-Dragon—sudah datang menghampirinya.
"Kutinggal dulu," pamitnya sambil menggamit cepat tangan GD yang terulur padanya, dan berjalan pergi meninggalkan Se7en yang kini menyesap Martininya dengan pelan.
.
.
.
*Se7en PoV*
Kuedarkan pandangan ke seluruh penjuru Passion—berharap bisa menemukan namja ataupun yeoja yang bisa menarik perhatianku, dan bisa membuatku menikmati malam dengan indah. Namun ketika tatapanku menyapu bagian meja bar, pandanganku lagsung terhenti saat kulihat sesosok namja di meja bar yang tersembunyi.
'GOD! Benarkah itu dia?' batinku tak percaya ketika tatapanku menangkap sosok namja berkaki panjang di sudut meja bar itu. Kuperhatikan lagi dengan seksama siluet namja yang kini tengah memakai kaus hitam yang melekat dengan pas di badan rampingnya. Dan ketika pandanganku bergerak turun ke bawah—ke arah celana hitam yang membungkus ketat kakinya, dan memperlihatkan kaki jenjangnya—aku langsung yakin kalau itu adalah dia.
Lagipula, di dunia industri musik Korea, siapa lagi yang memiliki tubuh tinggi menjulang, dengan kaki ramping-jenjang yang begitu menggoda selain dia?
Kuperhatikan lagi punggungnya yang menggoda itu. Tapi sepertinya ada yang salah. Karena punggung yang biasanya tegap itu kini terlihat lunglai—seperti sedang menahan beban yang berat. Dan lagi, caranya mendongakan kepala dan meminum minumannya dalam sekali teguk, membuatku yakin kalau dia sedang menghadapi masalah.
Is it my chance?
Dengan langkah pelan tanpa menimbulkan suara, aku berjalan mendekatinya. Kuambil tempat di sampingnya, dan bisa kulihat dengan jelas siluet wajah yang selalu memerangkapku dalam pesonannya.
"Aku penasaran, apa yang dilakukan seorang Shim Changmin sendirian di tempat seperti ini," ucapku lirih, namun aku tahu kalau ia akan bisa mendengarku.
Kulihat tubuhnya menegang, dan detik itu juga aku tahu kalau aku benar-benar tidak salah orang.
"... Se7en..hyung..?" ucapnya penuh tanya ketika akhirnya ia menolehkan wajahnya ke arahku.
Aku tertegun. Terpana dengan wajah manisnya yang kini terlihat sayu dengan mata tak fokus karena pengaruh minuman keras yang menginvasi neuron sarafnya.
Sexy dan menggoda. Hanya itu yang bisa terpikirkan oleh otak cerdasku ketika kulihat ia mengalihkan pandangannya dariku, menuang kembali minumannya dari botol kaca berharga mahal, dan meminumnya dalam sekali teguk—seperti tadi—namun kali ini dapat kulihat adanya tetesan air yang lolos dari mulutnya... jatuh melalui sudut bibirnya.. dan terus turun hingga ke dagunya.
Terus kutatapi tetesan minuman keras itu yang kini meluncur dengan lihainya melewati leher putihnya yang menggoda. Kutelan air liurku dengan pelan ketika melihat pemandangan erotis di depanku ini. Namun tak hanya sampai di sana, tetesan air nakal itu masih belum diam berhenti, dan kini—karena pengaruh gaya gravitasi- tetesan air itu kembali bergerak dan dengan perlahan, turun terus ke arah collarbone miliknya, dan kini menghilang di balik kaus V-neck yang melekat erat di tubuh rampingya itu.
.
Ya Tuhan...
.
"Shim Changmin.." desisku menahan nafsu yang kini terasa mencekik leherku. Jika kalian bertanya mengapa aku tertarik dan merasa penasaran dengan seorang Shim Changmin, jawabannya adalah karena aku tertarik dan sangat penasaran—amat sangat penasaran—seperti apa eskpresi namja itu ketika ia terperangkap di bawah tubuhku.. Dan bibir itu.. apakah rasanya akan semanis kelihatannya ketika aku melumatnya dengan lembut sekaligus kasar.. Dan terutama.. seperti apakah rasanya mendengarkan suara ber-range vokal tinggi miliknya digunakan untuk mendesah dan menjeritkan namaku.
"..Waeyo... Se7en..hyung..?" Kurasa desisanku tadi cukup keras hingga mampu membuatnya menoleh dan—
Ow SHIT! Bagaimana mungkin ia malah menyenderkan sikunya ke meja, menopangkan dagunya ke tangannya, dan menatapku dengan wajah dan tatapan sayu yang begitu menggoda?
Oke, Shim Changmin, jangan salahkan aku jika malam ini kau benar-benar berakhir dengan mendesah tanpa henti di bawah tubuhku!
"Aniya, Min. Kurasa kau sudah teralu mabuk, dan lebih baik kau hentikan minummu itu," nasehatku sok bijak, dan jika melihat sikapnya selama ini kurasa ia pasti akan—
"Aniya! Aku.. tak mabuk.. Se7en-hyung.. Aku masih... mau minum.. lagiihh.."
—menolaknya. Dan tepat seperti dugaanku, kini namja yang terus saja terlihat menggoda di mataku itu kini kembali meraih botol minumannya, menuangkannya di gelasnya, dan kembali menenggaknya, tanpa tahu kalau memang itulah tujuanku.
Nikmati malammu ini.. Shim Changmin.
.
.
.
*Author PoV*
"A-aahh... hyuunghh.. aaahhh..." Changmin mendesah keras ketika ia merasakan Se7en kini melumat nipple kanannya, dan juga menggunakan tangan kirinya untuk mempermainakan nipplenya yang lain. Bisa terlihat dengan jelas bahwa kini tubuh Changmin sudah telanjang sempurna, tak ada satu helai benangpun yang menutupi kulit putihnya yang sudah penuh dengan bercak merah di bagian leher dan dadanya.
Ya, saat ini mereka berdua tengah berada di salah satu kamar hotel yang di pesan oleh Se7en, dan begitu sampai di kamar, ia segera menghempaskan tubuh mabuk Changmin ke atas tempat tidur, dan melucuti pakaiannya.
"A-AAAHhhh~! ... hyuuunghhh... aahhhh..." desahan Changmin makin mengeras ketika tangan kanan Se7en dengan lihai bergerak turun, dan langsung meremas kejantanannya yang tak sebegitu besar. Kenikmatan yang begitu membuatnya lupa diri, dan juga keadaan dirinya yang berada di bawah pengaruh alkohol membuat Changmin tak sedikitpun menolak perlakuan dari Se7en—malah bisa dibilang kini ia begitu menikmati Se7en yang tengah memanjakan tubuhnya, tanpa mengingat kenyataan yang ada. Ya, saat ini Changmin hanya merasa bahwa ia sedang bermimpi. Dan kalau ini hanya mimpi, tak masalah kan jika ia menikmati semua perlakuan Se7en yang terus mendatangkan kenikmatan baginya?
Lain halnya dengan Se7en yang begitu merasa panas dan terbakar nafsu. Jika ia sering kali membayangkan bagaimana rasanya melumat bibir Changmin, menghiasi kulit namja itu dengan kissmarknya, dan mendengar namja itu mendesah di bawah tubuhnya, rasanya semua bayangannya tak ada satupun yang mendekati kenyataan yang ada.
Dalam kenyataan yang kini tengah ia alami, semua itu terasa berkali-kali lipat lebih nikmat, dan terus-menerus membut libidonya semakin naik hingga ia hampir saja tak bisa menahan dirinya. Namun selama ini ia selalu memegang satu prinsip jika ia melakukan sex, yaitu, Ia harus lebih dulu memuaskan lawannya, baru ia akan mencari kepuasan dirinya—sampai sepuas-puasnya.
Dan dengan prinsip itu, kini Se7en terus menggerakkan tangan kanannya dan meremas-remas kejantanan Changmin dengan kuat.
"AAAHHH~! Hyaaahhh.. aaahhh... hyuuunghh.. lebihhh ceppaathh..." desah Changmin dengan tak tahu malunya ketika ia merasakan gerakan tangan Se7en kini berubah, hingga sekarang namja itu menggenggam kejantanannya dan menggerakkan tangannya naik-turun, membuat tubuhnya terus menggelinjang keenakan dengan tangan yang meremas bantal dengan kuat.
Se7en yang mendengar ucapan seductive dari Changmin hanya menyeringai tipis, dan tangannya kini bergerak makin cepat mengocok kejantanan Changmin, dengan bibir dan satu tangan lainnya masih terus mengerjadi kedua nipple Changmin. Bibirnya menghisap, mengemut dan menjilat nipple kiri Changmin—dengan sesekali menggigitinya pelan, membuat nipple itu kini terasa tegang dan keras. Sedangkan tangan kirinya kini terus mencubit dan meremas nipple kanan Changmin hingga membuat nipple kanan Changmin ikut menegang seperti nipple satunya.
"Aaaahhhh... ngghhh... hyuuuunghhh..."
Dan di atas semua itu, tangan ahli milik Se7en yang terus mengocok kejantanannya dengan kuat dan cepat membuat Changmin merasa dalam surga dunia karena tiga titik sensitifnya di kerjai oleh Se7en dengan sangat memuaskan.
"A-aaahh... cum... cumminghhh~! Aaahhhhh~!"
SPULRT! SPULRT!
Erangan keras dari Changmin, diikuti dengan melesak makin dalamnya kepala namja itu pada bantalnya, serta melengkungnya tubuh namja itu bersamaan dengan menyemburnya cairan putih kental yang kita tahu bernama sperma menunjukkan bahwa namja manis kita itu telah mencapai klimaks pertamanya.
Se7en hanya bisa menatap tak percaya pada makhluk Tuhan di depannya ini, yang makin terlihat sexy dengan nafasnya yang terengah, dan dengan wajah puas dan nikmatnya karena sudah mencapai orgasmenya. Jadi, jangan salahkan Se7en jika kini ia merasa bahwa nafsunya sudah berada di ujung tanduk!
Dengan cepat Se7en menundukkan tubuhnya dan menjilati tubuh bawah Changmin yang di penuhi leleran spermanya.
"Hah.. aaahhh... haaahhhh... hyuuunghhh.." Changmin kembali mendesah saat merasakan sesuatu yang basah bergerak di bagian bawah tubuhnya yang terasa sangat sensitif pasca orgasmenya itu. Tangannya kini bergerak meremas surai gelap Se7en karena merasa geli sekaligus nikmat ketika lidah Se7en menyusuri pangkal pahanya yang basah karena sperma.
Tak mau berlama-lama, tangan kanan Se7en yang masih basah karena cairan sperma Changmin tadi kini bergerak menuju hole milik namja itu. Dengan lembut ia menyibakkan belahan pantat itu, dan menggesek-gesekkan jarinya ke sekitar hole Changmin.
"Aaahhh.. hyuungghh..." Changmin mendesah nikmat ketika ia merasakan adanya jari-jari yang bergerak di sekitar mulut holenya, dan memijat-mijatnya dengan lembut...
"Aaaaarrghh! Appoo! Aakkkhhh..." erang Changmin kesakitan ketika jemari yang tadinya hanya berada di sekitar mulut holenya itu kini melesak masuk dalam sekali hentak. Membuat Changmin yang tak siap, kini mengerang kesakitan karena baru kali ini ada sesuatu yang memasuki hole sempitnya itu.
"Uukhh.. so tight.." desis Se7en menahan nikmat ketika ia merasakan satu jarinya di remas dengan begitu kuat oleh hole panas Changmin. Jujur saja, ia sungguh tak sabar untuk segera memasuki Changmin, karena dengan satu jarinya saja, ia udah merasa keenakan begini, apalagi jika nanti kejantanannya yang di remas dan di pijat-pijat seperti jarinya ini.
Ingin cepat merasakan tubuh Changmin membuat Se7en langsung membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan mungil Changmin bersamaan dengan jarinya yang langsung ia gerakkan keluar-masuk dalam hole namja manis itu.
"Aaarghh.. aaahhh... ungghhhh.. haaahhhh..." bibir Changmin kini terbuka lebar dengan erangan dan desahan yang terus keluar dari pita suaranya. Rasa sakit dan tak nyaman akibat jari Se7en yang beregerak keluar masuk dengan cepat di holenya membuatnya ingin mengerang kesakitan, namun ia juga tak bisa menahan dirinya untuk tidak mendesah nikmat karena kini kejantanannya di balut oleh mulut Se7en yang nikmat itu.
Changmin hanya sanggup menggeleng-gelengkan kepalanya ketika ia merasakan dua jari lainnya masuk ke dalam lubangnya dan kini ketiga jari itu bergerak dengan liarnya di dalam hole ketatnya, karena bagaimanapun juga, kenikmatan yang menjalari kejantannya yang kini di lumat oleh mulut Se7en membuatnya buta akan segala rasa sakit.
"AAHHH~! Hyuuunghh... di sanahh..." Tubuh Changmin tanpa sadar terangkat ketika salah satu jari Se7en yang terus bergerak liar dan cepat di dalam holenya menemukan satu tempat yang membuatnya merasakan nikmat tak tertahankan.
Se7en menyeringai senang melihat reaksi Changmin, dan dengan seketika, ia menghentikan semua kegiatannya, membuatnya mendapat erangan protes dan tatapan kecewa dari Changmin.
"Sabar babyMin, kita akan mulai sex yang sesungguhnya," ucap Se7en sambil mulai melepaskan celananya yang kini terasa sempit menahan ereksi kejantanannya. Dan detik berikutnya, Se7en sudah kembali berada di atas Changmin, dan ia langsung mengangkat kedua kaki Changmin, memperlihatkan hole merah muda yang sedikit basah oleh cairan sperma yang melumasi dinding-dinding rektumnya.
"AAAARRRGHHHHH!" erangan penuh kesakitan Changmin menggema keras di dalam kamar VVIP yang kedap suara itu. Air mata terlihat berlomba-lomba menuruni sudut matanya, dan kini membasahi pipinya dengan deras, dengan tangan yang mencengkeram erat bedcover tebal itu dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih.
Tubuh Changmin merasakan kesakitan yang hebat ketika kejantanan Se7en yang berukuran besar dan panjang itu melesak masuk ke dalam holenya dalam satu sentakan kuat. Tubuh bagian bawahnya terasa panas dan rasa sakit karena di masuki paksa dengan sesuatu yang besar itu, Changmin menangis rasa perih yang menderanya membuatnya merasa seperti terbakar dan tak ada yang bisa ia lakukan selain mengalirkan air mata bukti rasa sakitnya itu.
"Uukhh.. so tight.. ahhh..." Se7en mendesah keenakan karena lubang Changmin yang mengetat tanpa di sadari oleh namja itu membuat Se7en merasa bagaikan di manjakan dengan eksklusif. Apalagi meskipun dinding rektum namja itu mengetat, namun bisa Se7en rasakan kalau lubang itu terus menghisapnya dengan kuat, membuatnya tak tahan lagi dan langsung menggerakkan tubuhnya dengan tempo yang tak bisa dibilang lambat.
"A-arghh! Aahh... pe-pelaanh... hyuunghh.." erang Changmin ketika kejantanan besar Se7en bergerak keluar masuk holenya dengan cepat. Meskipun ia merasakan suatu sensasi aneh yang nikmat ketika kejantanan besar Se7en bergerak dan menggesek dinding lubangnya, tapi lubangnya belum terbiasa dengan ukuran Se7en yang besar itu.
Tak ingin mendapat protes lebih lanjut, Se7en meletakkan kedua kaki Changmin di pundaknya, dan dengn satu hujaman cepat, ia melesakkan kejantannya dengan kuat, cepat dan dalam pada hole ketat Changmin.
"AAAHHHhhhh~!" erang kesakitan Changmin kini berubah ketika dalam tusukan kuat tadi, Se7en langsung menganai titik prostatnya dengan kuat dan akurat. Tubuhnya melengkung menhan kenikmatan, dan holenya mengetat seiring perasaan nikmat yang melandanya ketika Se7en terus bergerak dengan cepat di dalam tubuhnya.
"Haahhhh... tight... kau sungguh... nikmathh..Minnhh..." desah Se7en ketika ia bergerak semakin cepat dalam hole hangat Changmin, dengan dinding rektum yang semakin lama semakin mengetat dan meremas kejantananya dengan kuat.
"Aaahhh... teruushh... uuuunghhhh... fast... fasterrhhh... hyuuunghhhhh..."desah Changmin yang kini merasa perutnya menegang dan kejantanannya terasa berkedut-kedut seolah ingin kembali memuntahkan laharnya.
"As.. you wishhhh.." desah Se7en yang kini makin meningkatkan kecepatan tusukannya yang terus menghantam dengah akurat ke titik prostat Changmin. Tak ingin tangannya hanya menganggur, namja tampan kita itu kini meraih kejantanan Changmin yang sedikit terlupakan olehnya. Dengan ritme yang menyesuaikan tusukannya, Se7en mengocok kejantanan Changmin, membuat namja mansi itu kini tersu menggelinjang dan mengerang keenakan.
"Aahhh.. hyuungh... cummhh... mauhh..keluaarhh... ngghhhh..." ucap Changmin di sela kenikmatan yang terus menerpa tubuhnya.
"Sebut.. namaku.. Minnhhh..." sahut Se7en yang kini tersu bergerak menggenjot kuat tubuh di bawahnya.
"Aaahh... Se7enhh... hyuunghh... aaahhh..."
Ia sungguh tak mengerti apa yang terjadi, namun ketika namanya di desahkan dengan penuh hasrat oleh Changmin, sesuatu dalam dirinya terasa mencuat keluar, dan ia semakin beringas menghujamkan miliknya di dalam hole Changmin yang semakin ketat membawa keduanya dalam mendaki surga dunia.
"A-aahhh... tak..tahan lagiihhhh..." desah Changmin ketika ia merasakan kejantanannya yang masih d kocok dengan kuat oleh Se7en semakin menegang.
"Se7en-hyuuuungghhh~!" erang Changmin dengan kuat ketika akhirnya ia mencapai klimaks keduanya. Tubuhnya melengkung sempurna saat kejantannnya mengeluarkan sperma, dan rektumnya mengetat kuat saat di rasakannya kejantanan di dalam dirinya semakin berkedut dan terus membesar.
"Changmiinnhhh~!" desah Se7en ketika kejantanannya di remas dengan kuat oleh dinding rektumnya, membuatnya tak tahan lagi—ditambah dengan suara Changmin yang terdengar begitu sexy ketika mendesahkan namanya saat ia klimaks—membuatnya langsung menyemburkan sperma di dalam rektum sempit Changmin.
.
.
"Hahh.. hahh... haahhh.." terdengar suara nafas tak beraturan ketika keduanya berusaha menstabilkan jalan nafas mereka pasca orgasme hebat mereka.
Se7en yang lebih dulu bisa menguasai dirinya, kini bergerak dan menurunkan kaki Changmin dari bahunya. Dengan kejantanan yang masih berada di dalam hole Changmin, Se7en membalikkan tubuh Changmin hingga kini Changmin dalam posisi tengkurap.
"Angkat tubuhmu dan bertumpulah pada lutut dan kedua tanganmu," perintah Se7en yang entah kenapa langsung di turuti dengan Changmin.
"Aaaahhh... yyeessshh... ooohhh..."
Dan tak perlu lama bagi keduanya untuk kembali larut dalam kegiatan sex yang kini terasa seperti candu bagi keduanya. Dan entah akan sampai berapa ronde keduanya melakukan itu, karena sungguh, malam masih panjang..dan keduanya sudah terlalu terbuai dengan kenikmatan sex antara dua insan itu.
"Ooohh... Se7ennhh... aahhhh..."
.
.
.
"Saranghae.. Min.." ucap Se7en lirih ketika ia menghempaskan diri di tempat tidur, dengan tubuh lelah Changmin di atasnya. Terlihat jelas bahwa kegiatan sex mereka harus di akhiri karena Changmin yang baru saja melakukan posisi uke on top sudah sangat kelelahan.
Dengan masih mempertahankan posisi Changmin di atas tubuhnya, serta kejantanannya di dalam hole Changmin, keduanya menutup mata dan tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk memasuki kegelapan mimpi.
.
.
.
END
.
.
.
.
.
Or
TBC...?
~Annyyyeeeoooonngggg~!
Nyahahahaha, author balik lagi bawa FF yang rated M!
Ini pertama kalinya author bikin FF dengan pair Se7Min, dan nggak tanggung-tanggug, langsung aku bikin rate M! #plak
Yaahhh.. buat eL-chan ama WidiwMin, puaskah kalian dengan FFku ini? Mianhae kalo kurang pas, agak OOC n kurang HOT...
Sebenernya ini mau aku bikin oneshoot aja, tapi... gimana ya?
tergantung ada yang mau review ato nggak nih..
kalo ada yang mau review dan mau lanjutannya, jadinya TBC..
kalo nggak ada yang minat, yaudah, author END aja yah~
