Sembilu Terindah
Naruto © Masashi Kishimoko
Pair : Sasunaru
Genre : romance, hurt, yaoi
.
.
.
.
Aku masih pertama dalam membuat fanfict. Jadi harap dimaksulmi masih banyak kekurangan disana sini. Tapi aku pasti akan terus belajar dan belajar untuk bisa membuat fanfict yang keren. Nah silahkan baca, tapi ini yaoi loh. Jadi..yang ketakutan sama yaoi, jangan nekat baca ya! hehe
.
.
Selamat membaca ~~
~~Naruto pov ~~
Namaku Naruto Uchimaki, apakah ada yang aneh dengan nama itu? iya tidak ada yang bermarga itu, aku beri tahu. Uchi dari kata Uchiha marga dari orang yang aku cinta dulu dan maki dari kata Uzumaki yang merupakan marga yang dipakai kaachanku sebelum menikah dengan touchan.
Kenyataannya aku adalah putra bungsu pasangan Minato Namikaze dan Kushina Namikaze, Naruto Namikaze. Itu dulu sebelum kejadian itu terjadi, kejadian yang aku harus kabur dari rumah dan melupakan masa laluku bersama dengan anak yang berada diperutku.
Aku tersenyum melihat kedua anak kembarku yang bermain di taman, sungguh mereka bermain tanpa beban betapa mengemaskannya mereka. Senyumnya mereka, tawanya mereka serta sifatnya mereka mengingatkanku waktu kecil dulu bersama dia.
Hikaru Uchimaki anak pertamaku, berambut raven dan berkulit putih. Sungguh mirip dengan orang itu bahkan sifatnya pun. Selalu mengucapkan Hn, Aghhhh itu tidak termasuk didalam kata. Tapi bermata biru seperti punyaku.
Yang kedua, cuma beda 5 menit dengan kakaknya. Hikari Uchimaki anak bungsuku yang paling cerewet, aduh suara cadelnya membuat telinga sakit. Berambut blonde dan berkulit putih bahkan sering dibilang mininya aku hahaha tapi Hikari memiliki mata hitam pekat seperti dia.
Dia? Ia? Suke? Dia adalah Uchiha Sasuke Orang yang mengoleskan luka dihatiku, usahaku, kerja kerasku dan keberanianku terbuang sia-sia.
#tes
Hahaha lihat aku sampai menangis tanpa sebab seperti ini. Sekarang ia menikah dengan orang lain, entah apa yang dipikirkannya. Begitu mudahnya kau melupakan aku suke. Sekarang aku hanya dapat tersenyum, walaupun yang terlihat hanyalah senyum miris.
Entah mengapa air mataku mengalir lagi saat mengingat dia, kuhapus cepat air mataku jangan sampai anak-anakku melihatnya betapa rapuhnya kaachannya ini. Ku lambaian tanganku kesemua pertanda waktu bermain sudah habis dan waktunya pulang.
~~ Author pov ~~
"Kaachaaannn ~~" teriak Hikari melengking yang berlari ke arah naruto seraya melambaikan tangan mungilny.
"Berisik dobe"
Dibelakangnya Dibelakangnya diikuti sama sang kakak yang berjalan dengan santai. Jangan lupakan senyum diwajahnya walau itu senyum kecil. Sang kakak senang mengerjain adiknya sehingga memanyunkan bibirnya.
"Kaachan Linyat halu-nii atal. Ngatain kali dobe, jewel kaachan jewel ( kaachan lihat haru-nii nakal, Ngatain kari dobe, jewer kaachan jewer)" ucap Hikari seraya menarik narik ujung bajunya naruto serta menunjuk-nunjuk kearah Hikaru.
Reaksi Hikaru cuma mengangkat kedua bahunya dan terus berjalan sampai didekat kaachannya. Naruto berlutut untuk menyamakan tinggi dengan anak-anaknya.
"Hikaru jangan berbicara kasar lagi, kamu dengar kan yang diucapkan oleh kaachan? " tanya Naruto dengan senyum manis, akan tetapi dimata Hikaru itu senyum mengerikan.
"Hn" ucap Hikaru yang singkat padat dan tidak jelas. Ia memalingkan wajahnya biar tidak terlihat oleh kaachannya.
Lihat si adik malah cekikikan sembari menutup mulutnya. Ia senang saat kakaknya mati gaya didepan kaachannya.
"Hikari, kamu sudah 5 tahun kenapa masih cadel Hn?" tanya Naruto seraya mencubit gemas pipi gembil Hikari.
"Rasakan Rica. Hikari cadel" ucap sang kakak dengan nada mengejek.
"Kaachaaannn" teriak Hikari melengking yang tidak terima akan ejekan kakaknya walau itu benar apa adanya.
"Sudah.. Sudah.. ayo kita pulang.. kalian mau makan apa?" ucap Naruto dengan lembut seraya mengandeng kedua tangan anaknya. Mereka mulai berjalan meninggalkan taman kota.
"Llllammennn" ucap Hikari yang antusias, sungguh makanan buatan kaachannya itu paling enak didunia.
"Sup tomat" jawab Hikaru lirih seraya mengencangkan genggaman pada tangan Naruto.
"Haik Haik jagoan kecil kaachan" ucap Naruto dengan senyuman diwajah manisnya. Akan tetapi senyumnya hilang saat tanpa sengaja ia melihat seorang yang dimasa lalu datang kembali.
Tanpa sadar Naruto berhenti berjalan membuat kedua anaknya memiringkan kepalanya karena bingung. Naruto tanpa berkedip menatap sosok itu dengan tubuh menegang dan bergetar.
"Kaachan.. ayo kita punyang.. kaachan. Kenapa belhenti" ucap Hikari seraya menggoyangkan tangan Naruto.
Hikaru cuma melihat kaachannya, ia tau tubuh kaachannya ketakutan. Jangan salah ia cukup pintar untuk menangkap keadaan yang ada. keturunan Uchiha gitu lho.
Hikaru menoleh kearah yang dilihat kaachannya. Sosok yang sama seperti dirinya tp dalam mode dewasa. Siapakah dia? Kenapa membuat kaachan takut, itulah yang ada dipikirannya sekarang.
Naruto mempererat pegangan tangan dikedua tangan anaknya seraya mengambil nafas dalam untuk menenangkannya. Ia tidak mau kedua anaknya khawatirkan dirinya.
'Lupakan dia! Aku masih punya kedua malaikat kecilku. Jangan sampai dia menyakiti anakku seperti kepadaku dulu. Aku akan merahasiakannya. Maaf sayang kaachan, maaf kaachan yang pengecut ini'
