kimsyifa13

Main cast :

1. Cho Kyuhyun (as Evil Prince in school, rival of Siwon. Not playboy guy)

2. Lee Sungmin (as cute and aegyo and innocent girl who everyone love her) (as Aku)

Crossgender.

Disclaimer : KyuMinWon adalah milik Tuhan dan keluarganya semata. Sedangkan FF ini resmi milik sayaaa :D


Seoul City, Saturday 31th December 2011 19:25PM

Aku menatap langit yang indah penuh kembang api warna-warni. Kugenggam jemari Siwon, pacarku. Saat ini kami sedang melihat kembang api yang menghiasi langit. Tentu saja sekarang adalah malam tahun baru.

"CHOI SIWON!" Terdengar suara wanita teriak memanggil Siwon. Dari nada suaranya, kurasakan dia terkejut. Kami berdua pun menoleh ke arah suara.

Dapat terlihat beberapa wanita sedang menatap kami berdua dengan tatapan marah, benci, kesal, dsb. Wanita yang memanggil Siwon berjalan maju ke arah kami. Dia memakai baju panjang bergambar hello kitty serta rambut yang digerai. Yang kukenal, sosok wanita di depanku adalah Kim Heechul, ketua cheerleader di sekolah.

PLAKKK!

Kutampar pipi Siwon. Ternyata dia selingkuh! Jadi selama ini, ucapan-ucapan cintanya itu hanya dusta? Aku menahan air mataku yang hampir keluar. Dan dengan cepat aku berbalik. Siwon menahan tanganku.

"Tunggu! Aku bisa menjelaskan semua ini," katanya. Aku menepis tangannya lalu menyetop taksi dan langsung masuk.

"Huks... Tolong ke Seoul Tower sekarang!" Perintahku spontan. Supir mengangguk lalu mobil perlahan mulai berjalan. Sementara itu Siwon mengetuk-ngetuk kaca taksi.

Aku menangis tertahan mengingat Siwon. Tiba-tiba samsung corby pink-ku bergetar. Kulihat nama 'My Horse' di layar ponsel. Melihat itu, langsung saja kubongkar ponsel dan kucopot baterenya dan menaruhnya kembali di dalam tas.

"Nona, sudah sampai," kata Pak Supir yang kuketahui namanya Park Shi Yun (aku melihat name tagnya). Aku pun menghapus air mataku dan membayar argo taksi.

Seoul Tower, Saturday 31th 2011 19:50PM

Kulangkahkan kakiku menuju tempat bersantai di bawah Seoul Tower. Dapat kulihat banyak pasangan-pasangan yang sedang berbahagia. Dan itu membuatku ingin menangis.

"AWAS!" Kudengar suara seorang lelaki berteriak di belakangku. Refleks aku menoleh ke belakang dan dapat kurasakan bola tenis menghantam dahiku dengan keras.

"AAUWWW! SAKIT! DASAR BODOH!" Rintihku sambil memegangi dahi. Orang yang melemparku dengan bola tenis menghampiriku.

"Maaf! Kau tidak apa-apa?" Orang itu bertanya dengan nada khawatir.

Aku menengadah dan menatap marah orang itu. Sesaat aku terperangah melihatnya. Cho Kyuhyun, juniorku di sekolah.

"Sungmin noona (panggilan kakak perempuan untuk laki-laki yang lebih muda)? M... Maaf! Mohon maaf! Aku tidak tahu kalau itu kau," kata Kyuhyun sambil membungkuk 90°. Aku yang masih terperangah tidak sadar mengangguk.

"Ah, terimakasih banyak, noona! O ya, mana Siwon hyung (panggilan kakak laki-laki untuk laki-laki yang lebih muda)?" Tanyanya. Mendengar nama 'Siwon', mendadak air mataku jatuh. Melihat itu, Kyuhyun panik.

"Eh? Noona, tidak apa-apa? Ada apa noona?" Tanyanya panik. Aku mengusap mataku dan menunduk. Setelah kurasakan air mataku tidak keluar lagi, aku menengadah menatap Kyuhyun dan tersenyum manis.

"Aku tidak apa-apa, Kyuhyunnie. Aku tak bisa menceritakan hal itu kepadamu. Maaf," jawabku. Kyuhyun menghembuskan nafas panjang lalu dia membuka jaketnya dan memakaikannya ke tubuhku. Malam ini memang dingin, dan dengan bodohnya aku lupa membawa jaket.

"Kyunnie?"

"Pakailah jaketku dulu, noona. Malam ini dingin sekali," katanya tulus. Aku tersenyum.

"Noona, cerita saja kalau kau ingin cerita, oke? Ini nomorku," lanjut Kyuhyun sambil mencatat nomor teleponnya di notes yang selalu dia bawa. Dia menyerahkan sobekan notes kepadaku. Aku menerimanya dan memandangi kertas berisi nomor teleponnya.

"Terima kasih, Kyunnie. Kau sendirian?" Tanyaku. Kyuhyun mengangguk.

"Aku baru saja putus dengan Ryeowook noona," katanya. Aku terbelalak. Kyuhyun putus dengan Ryeowook?

"Putus? Kenapa?"

"Dia yang memutuskan. Hah, mau apa lagi. Kurasa dia sudah menyukai Yesung hyung, senior kita," jelasnya. Aku ber-oh.

"Noona, ayo duduk! Aku capek berdiri terus," ajaknya sambil menggandeng tanganku. Aku terkejut dengan sikapnya yang tiba-tiba ini. Tapi, tetap saja aku mengikutinya.

Kami memilih tempat di dekat pembatas. Dari sudut itu, kau bisa melihat pemandangan kota yang sangat indah.

"Pelayan!" Panggil Kyuhyun sambil mengangkat tangannya.

"Aku mau cappucino, kau, Sungmin noona?" Tanyanya.

"Aku mau green tea," jawabku. Si pelayan mencatat pesana kami lalu pergi membuatkan pesanan kami.

"Noona," Kyuhyun memulai pembicaraan. Aku menatapnya. "Hm?"

"Noona sudah tahu, belum, kalau Siwon hyung itu playboy?" Tanyanya. Aku mendesah keras.

"Haaah, sudah tahu, kok. Malah itu adalah penyebab kami putus," jelasku. Kini giliran Kyuhyun yang terbelalak.

"PUTUS?" Tanyanya kaget. Aku mengangguk.

"Ya. Tadi pacarnya yang lain, Heechul, memergokinya sedang jalan bersamaku," jawabku. Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

"Dulu, waktu aku berpacaran dengan Kibum noona, kami juga putus gara-gara Siwon hyung. Dia menyatakan cintanya di depanku! Gila dia! Pacarnya sudah puluhan, masih saja mencari!" Kata Kyuhyun geram. Aku kaget. Ternyata Siwon itu benar-benar jahat!

"Noona, pasti noona sedih," ramal Kyuhyun. Aku mengangguk perlahan.

"Ya. Tapi hanya sebentar, kok," jawabku. Kyuhyun tampak memijit keningnya, merasa pusing atau entahlah kenapa. Lalu dia berkata dengan suara pelan.

"Kalau saja dia bukan hyungku, aku akan menghajarnya," katanya pelan. Aku terkejut, sangat. Mulutku membentuk huruf O besar.

"Hah?"

"Yah, sebetulnya aku dan Siwon hyung itu kakak adik. Hanya saja berbeda ibu dan marga. Margaku Cho, marga Siwon hyung Choi," jelasnya. Kini giliran aku yang memijit dahiku.

"Astaga... Siapa saja yang mengetahui hal ini?" Tanyaku.

"Hanya kau," jawab Kyuhyun. Tiba-tiba pelayan datang dan menaruh pesanan aku dan Kyuhyun.

"Thank you," ucap Kyuhyun. Si pelayan berbalik ke posnya. Aku menatap Kyuhyun dalam.

"Kenapa hanya aku?" Tanyaku.

"Karena kurasa kau adalah orang yang bisa menjaga rahasia dengan sangat rapi," jawabnya. Aku menghela nafas dan menghembuskannya lewat mulut. Entah kenapa, pembicaraan ini membuatku haus. Langsung saja kuhirup green tea hangat pesananku.

Kami diam beberapa saat. Tidak tahu apa yang bisa jadi bahan pembicaraan. Di saat sedang bingung-bingungnya, tiba-tiba dari cafe terdengar lagu yang -menurutku- romantis. Kyuhyun berdiri dan mengulurkan tangan.

"Dansa, nona?" Tanyanya sambil tersenyum. Menawan sekali senyumannya. Aku pun mengangguk dan menerima uluran tangannya.

Di bawah kembang api berwarna-warni dan langit malam yang cerah, semua pasangan yang ada di sini berdansa anggun. Pasangan muda maupun tua, berdansa dengan luwesnya. Begitupun aku dan Kyuhyun. Tak disangka, ternyata dia bisa berdansa juga!

"Tak kusangka, kau ternyata bisa berdansa juga," kataku sambil menengadah menatap matanya. Dia tertawa kecil. Aku terperangah melihat senyum lebarnya.

"Hahaha... Aku tak bisa ditebak, kan?" Tanyanya menggoda. Aku mengangguk. Senyumku mengembang.

"Keke~ ya, Kyunnie," jawabku. Kyuhyun tiba-tiba memendamkan kepalaku di dalam dekapannya. Aku, yang sudah agak sadar akan gerakannya yang tiba-tiba, mendorongnya pelan.

"Kyuuu," rengekku. Kyuhyun tidak bereaksi dan malah memelukku semakin erat.

"Minnie noona," panggil Kyuhyun tepat di telingaku dan disertai desahan nafasnya yang hangat. Aku bergidik geli.

"A... Apa?" Tanyaku.

Kyuhyun menghembuskan nafas hangatnya sekali lagi masuk ke telingaku. "Aku... Masih mencintai Wookie noona," jawabnya. Terasa sekali kalau bahu kananku basah, akibat air mata Kyuhyun. Merasakan itu, aku panik dan cepat-cepat menyeretnya duduk kembali.

"Noona, hiks... Aku masih mencintai Wookie noona...," ucapnya pelan. Bulir-bulir air mata jatuh ke pipinya yang pucat. Aku mengusap air matanya.

"Tenanglah, Kyunnie. Coba saja besok kau bicara lagi dengannya. Siapa tahu saja kau bisa kembali pacaran dengan Wookie," kataku menenangkan. Aku merasakan rasa sakit di dalam dadaku saat bicara 'siapa tahu saja kau bisa kembali pacaran'. Aku tidak tahu kenapa itu. Tapi yang kurasakan adalah rasa sakit yang teramat sakit.

Kyuhyun menengadah dan menatapku lurus ke mata. Dia perlahan mendekatiku dan sangat dekat denganku. Ketika ujung hidungnya sudah menyentuh ujung hidungku, aku refleks mundur dan malah terjengkang. Kursiku jatuh.

GUBRAK

"Aaauuww... Sakit sekali," rintihku sambil memegangi pinggang. Hey, apa tidak sakit kalau tiba-tiba saja terjengkang?

Semua mata tertuju padaku. Aku cengengesan malu dan langsung pergi ke kasir dan membayar. Setelah membayar, aku pulang meninggalkan Kyuhyun yang masih tercengang dan tidak sadar akan kepergianku.


Seoul Park, Sunday 1st January 2012 06:00AM

Aku berlari-lari kecil mengikuti jalur kecil di Seoul Park (author ngarang lohyaa). Sambil mendengarkan lagu dari iPod, aku jogging.

"Min," tiba-tiba ada seseorang memanggilku dari arah belakangku. Aku menoleh dan melihat Siwon sedang tersenyum. Aku melengos lalu berlari lagi. Kurasakan tangan Siwon yang menahan tanganku.

"Lepas," kataku pelan. Tapi Siwon malah mempererat pegangannya pada tanganku.

Siwon menarik tanganku ke belakang hingga aku jatuh ke dalam pelukannya. Dia memeluk erat tubuhku. Aku shock. Pertama kalinya aku dipeluk orang lain selain orang tuaku dan Kyuhyun (karena kejadian semalam, aku menambahkan nama Kyuhyun di daftar orang yang pernah memelukku. Hahaha)!

Siwon mencium tengkukku. Aku tersadar dari sihir shock yang membuatku tak bisa bergerak. Aku pun memberontak dalam pelukannya.

"LEPASKAN!" Teriakku. Siwon melepaskan aku dan mundur beberapa langkah ke belakang. Kutatap matanya dengan tatapan nyalang.

"Pergi! Aku tak mau jadi selingkuhanmu!" Usirku. Suaraku terasa bergetar karena menahan tangis. Kutahan kuat-kuat air mataku. Jangan sampai Siwon melihatku menangis! Karena kalau iya, aku yakin dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali menyatakan cintanya padaku. Dan aku kalau sedang menangis tak akan bisa menolak sesuatu.

"Maaf, Minnie... Aku benar-benar minta maaf! Maafkan aku... Aku janji aku takkan selingkuh lagi, asalkan kau bersamaku, Minnie," katanya memohon. Aku membuang muka. Pasti janjinya hanya palsu!

"Maaf, Siwon-ssi (panggilan orang dengan sopan)," ucapku lalu berbalik dan berlari. Kudengar derap kaki di belakangku yang kuyakin adalah derap kaki Siwon. Aku mempercepat lariku. Kemudian setelah sudah tidak terdengar derap kaki di belakangku, aku mulai berjalan. Tiga menit aku berjalan, aku menemukan tempat duduk. Aku pun duduk di kursi itu.

Aku meneguk air mineral yang selalu ada di kantung jaket. Setelah meneguk lima kali, aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Dan dapat kurasakan mataku jadi berat.

Aku berusaha tetap terjaga. Aiiish! Sungminnie, kau harus tetap terjaga!

"Min noona!" Panggil seseorang yang sudah kukenal namanya. Kyuhyun.

"Hm? Annyeonghasimnikka (halo, apa kabar-formal)?" Tanyaku. Kyuhyun tampak berlari kecil ke arahku.

"Ne, annyeong. Min noona, aku mau cerita...," katanya saat sudah duduk di sampingku. Aku menoleh ke arahnya dan kutatap mata obsidian indah miliknya.

"Apa?"

Kyuhyun menghela nafas dan menghembuskannya lewat mulut sebelum bicara. "Wookie noona... Sudah berpacaran dengan... Dengan Yesung hyung...," katanya sambil menunduk. Kudengar suaranya bergetar. Ya. Dia menahan tangisnya.

"Hah? Benarkah?" Aku terkejut. Kyuhyun mengangguk sambil tetap menunduk.

"Hiks," kudengar isakan kecil yang keluar dari mulut Kyuhyun. Sepintar-pintarnya kau menyembunyikan tangis, tetap saja kau akan ketahuan menangis. Aku mengelus rambutnya.

"Tenanglah, Kyunnie. Menangislah sepuasnya di bahuku," kataku. Kyuhyun menurut (hahaha, Kyuhyun saat ini tampak seperti anak kecil) dan langsung menangis di bahuku. Aku mengelus rambutnya yang lembut.

"Hiks... Wo... Wookie noo...na...," isaknya. Aku terdiam mendengar isakannya. Dan aku biarkan Kyuhyun menangis di bahuku sampai dia berhenti menangis.

Lima menit sudah Kyuhyun menangis. Dan sekarang dia malah tertidur di bahuku! Aduuuh...

"Noo...na," kudengar Kyuhyun mengigau. Aku menoleh dan kulihat Kyuhyun ternyata tidak tidur! Dia tersenyum evil kepadaku.

"Kau tidak tidur, Kyu?" Tanyaku. Dia menggeleng.

"Terima kasih banyak, noona, sudah meminjamkan bahumu. Aku jadi lebih baik sekarang," katanya. Aku tersenyum dan mengangguk. "Ne," jawabku.

"Noona," panggil Kyuhyun. Aku yang sedang melihat-lihat song list iPod, menoleh ke arahnya.

"Apa?"

"Noona sudah pernah ciuman?" Tanya Kyuhyun. Aku menggeleng.

"Belum," jawabku. "Waeyo?" Tanyaku balik. Kyuhyun menggeleng. "Ani, aniyo," jawabnya.

"Kau sudah pernah ciuman dengan Wookie atau Kibum?" Tanyaku lagi.

"Belum, kok! Bibirku ini masih perawan hehehe~" jawabnya disertai tawa. Aku tersenyum.

"Bagaimana bisa Siwon hyung tidak mencium noona? Kurasa setiap wanita yang dipacari oleh Siwon hyung selalu dicium olehnya," kata Kyuhyun. Aku menghela nafas.

"Hhh... Mana mungkin aku memberikan ciumanku pada lelaki sialan itu! NO WAY!" Seruku sambil menyilangkan tangan di depan wajah. Kyuhyun terkekeh.

"Kalau sama aku, boleh berikan ciumanmu?" Tanyanya menggoda (iman). Aku yang mendengar pertanyaan Kyuhyun, wajahku -kurasa- langsung memerah dan panas.

"A... Apa?"

"Ya, Lee Sungmin noona. Boleh aku minta ciumanmu?" Tanya Kyuhyun sambil mendekat ke arahku.

"Ta... Tapi kan kita belum pacaran!" Kataku sambil mencoba untuk mengubah pikiran Kyuhyun yang -agak- yadong.

"Kalau begitu..., maukah kau jadi pacarku, Sungmin noona?" Tanyanya sambil mengecup ujung jari telunjuk tangan kananku. Aku makin gelagapan. Kurasa wajahku sudah tidak keruan merahnya!

"Aku...," pernyataanku terputus karena Kyuhyun sudah menarik tanganku dan berjalan dengan tergesa ke arah hutan.

"Kyu? Kita mau ke mana?" Tanyaku gugup.

"Kita ke hutan saja, lebih enak," jawab Kyuhyun tanpa menoleh. Aku cemberut mendapatkan jawaban yang tak memuaskan.

"Nah, sekarang, jawablah pertanyaanku," perintah Kyuhyun saat kami sudah berada di dalam hutan.

"Aku..."


TBC XD

Kira-kira apa jawaban Umin? Hayooo ditebak ditebak XD

Ne, sekarang RnR dong^^GAMSAHAMNIDA~~~~ ^^b