Pairing: Boy x Boy

Kaname Kuran x Zero Kiryu

Rate: M

Genre: Supernatural, Romance

Warning: Darah, Pembantaian, Lemon, Ngaje maybe, OOC.

Don't like, don't read.

When You're Come

By: Ayakira Sanomaru

Kaname : 18 tahun (umur manusia)

Yuuki : 17 tahun (umur manusia)

Zero dan Ichitou : 15 tahun

Klan Kuran merupakan klan Pureblood terkuat yang ada didunia ini. Tak ada yang dapat mengalahkan klan ini sampai sekarang. Sang kepala keluarga Haruka Kuran bersama sang istri Juri Kuran dan kedua anaknya Kaname dan Yuuki kuan sedang menuju kemarkas hunter untuk mencari 'Mawar Merah'. 'Mawar Merah' mempunyai kekuatan yang dasyat, dan apabila ada vampire yang meminum darahnya, maka kekuatan vampire itu akan bertambah berkali-kali lipat. Dan kekuatan regenerasi yang dimiliki oleh vampire itupun juga akan meningkat. Menurut kabar 'Mawar Merah' telah lahir 15 tahun yang lalu diklan Hunter yang ada dinegeri barat. Karna itu Haruka dan juga keluarganya bermaksud untuk mendapatkan 'Mawar Merah' sebelum ada vampire lain yang mendapatkannya. Karna kabar mengenai 'Mawar Merah' sudah menyebar dikalangan vampire, mereka tidak ingin kalau sampai senatlah yang menemukannya terlebih dahulu. Sesampainya didepan markas Hunter mereka langsung bergerak untuk menemukan 'Mawar Merah' dan membunuh siapapun yang menghalangi.

-XXXXX-

"Cepat tutup pintunya dan bawa anak itu pergi dari sini!" teriak salah seorang hunter sambil menembakkan peluru pada sesuatu yang mendekat dengan tiba-tiba.

"Tidak bisa, dibela-." kata-kata temannya terputus karna tiba-tiba ada sabit yang memenggal kepalanya.

"Payah! Seharusnya jangan mengeluarkan benda yang malah akan mengahncurkan kepalamu itu." ucap gadis berambut panjang.

"Yuuki, kita itu hanya perlu membuat mereka sekarat. Jangan membunuhnya. Bagaimana kalau si 'Mawar Merah' itu terbunuh?" ucap sang kakak pada sang adik yang dipanggil Yuuki.

"Tidak mungkin anak yang berumur 15 tahun itu bertampang seperti mereka." ucap Yuuki sambil memukul pria yang ingin menyerangnya.

DOOR!

Tiba-tiba sebutir peluru menyerempet kening Kaname membuat wajah pemuda itu mengeluarkan darah.

"Huuhh! Ternyata ada yang berani menembak vampire darah murni." Kaname menghapus darah yang mengalir dari dahinya. "Dan lagi yang menembakku adalah anak ingusan sepertimu." Ucap Kaname lalu menendang mayat yang terkapar dibawahnya.

"Kenapa?, kenapa kalian melakukan hal ini?" Tanya anak itu sambil menodongkan Bloody Rose kepada Kaname.

Wajah dan pakaian anak itu berlumuran darah. Mungkin darah yang berasal dari orang-orang yang tergeletak disekitar kakinya. Karna terlihat ada seorang laki-laki dewasa yang posisi badannya yang agak tengkurap. (habis melindungi anak itu.)

"Karna kami ingin mendapatkan 'Mawar Merah'." ucap Kaname dengan nada dingin yang langsung membuat anak itu merasa kalau

"Jadi hanya karna itu. HANYA KARNA ITU KALIAN MELAKUKAN SEMUA INI!"

"Tentu saja. Bagi kami membunuh bukanlah perkara sulit. Kau tau." Ucap Yuuki dengan wajah datarnya.

"BRENGSEK!"

DOR DOR DOR

"Lambat." Kaname berhasil menghindar dari tembakan bocah itu, lalu mencekik lehernya kemudian melemparnya hingga membentur tembok.

BRAAKKK

"Uhuk." Bocah itu menabrak dingding cukup keras hingga mengeluarkan darah.

"Masih ingin melawan?" Tanya Yuuki sambil memperhatikan bocah itu yang ingin mengangkat senjatanya walaupun dengan susah payah.

"Kalau begitu, hanya sampai disini." Yuuki lalu mengacukan senjatanya pada bocah itu.

"Tunggu! Yuuki." Kaname tiba-tiba merasakan sesuatu yang menguar dari anak itu.

"Nii-san. Ada apa?" tanya Yuuki sekali lagi pada sang kakak yang tidak bergerak dari tempatnya.

"Ti-Tidak mungkin." ucap Kaname sambil mendekati anak itu dah berlutut didepannya. Diperhatikannya wajah anak itu hinggak pandangannya berhenti pada tato yang ada dibahu kirinya.

"Semuanya. Kita telah menemukan 'Mawar Merah' ayo kita pulang." Ucap Kaname sambil memanggul anak itu dipundaknya lalu berjalan menuju pintu keluar. Merekapun lalu kembali kekediaman Kuran untuk melaksanakan ritual agar sang 'Mawar Merah' terikat dengan mereka.

-Kuran Masion-

Sesampainya diMasion Juri langsung menuju kedapur diikuti oleh Yuuki.

"Kaname, kau balahlah anak itu kekamarmu. Ayak akan mencarikan baju agar dia bisa istirahat dengan tenang." ucap sang ayah sambil berjalan menuju kamarnya.

Kaname segera membawa anak itu kekamarnya. Setelah membaringkan anak itu dikasur ukuran king sizenya Yuuki beserta sang ibu yang semenjak berada didapur segera meletakkan baskom yang berisi air hangat berserta handuk kecil untuk membasuh badan serta wajah anak itu yang berlumuran darah. Sementara sang ayah mengambilkan pakaian bersih untuk anak tersebut. Tapi karna pakaian yang dimiliknya kebesaran, jadi terpaksa memberikan pakaian milik Kaname yang lumayan muat untuk anak itu. Tidak mungkin Haruka memberikan baju milik Yuuki pada pemuda itu. Bisa-bisa Yuuki marah padanya dan ngembek selama sebualn dan tak mau memanggilnya ayah lagi. Haruka tidakn mau kalau anaknya yang manis itu sampai tidak memanggilnya ayah lagi. Setelah menemuka sebuah kemeja beserta jelana berwarna putih Harukapun segera bergeas menuju kamar Kaname dimana Yuuki dan Juri menunggunya.

"Sepertinya dia agak syock akibat kejadian tadi." ucap Haruka sambil melepaskan baju yang dipakai anak itu.

"Benar, tadi Nii-an yang dengan sadis menghancurkan kepala orang itu didepannya." timpal Yuuki sambil mengelap wajah anak itu.

"Lalu kau sendiri apa?, memenggal tanpa bertanya dulu bukan suatu kesalahan?" kali ini Kaname yang bertanya sambil mengambil pakaian utuk anak itu.

"Itu karna laki-laki itu seenak jidat mengacungkan pedangnya padaku. Aku takpunya pilihan lain Nii-san."

"Sudahlah. Cepat kau pakaikan dia baju. Nanti bisa-bisa dia sakit." kata sang ibu sambil membawa baskom tersebut keluar dari kamar diikuti oleh sang ayah yang membawa pakaian yang berlumuran darah milik anak itu.

"Kakak. Jangan macam-macam dengannya ya. Aku ingin kalau aku yang mengikat kontrak duluan dengannya." kata Yuuki dengan nada mengancam yang malah terdengar lucu.

"Aku tidak menjamin Yuuki." ucap Kaname sambil menyeringai penuh misteri.

"Dasar Nii-san!, sudahlah!, selamat tidur." Yuuki berjalan menuju keluar kamar sambil menutup pintu kamar dengan keras.

"Dasar anak itu." Kaname mengeleng pelan lalu kembali menatap wajah anak yang kini sedang tertidur diatas kasurnya, "Kau memiliki mata yang indah. Bahkan aku seakan terhisap kedalam matamu itu. Lalu, rambut mu ini sepertinya gumpalan salju yang kalau disentuh terasa hangat." ucap Kaname lalu berjalan kearah kasur yang sebaliknya.

Direbahkan badannya disebelah pemuda itu, kemudian meletakkan tangannya disekitar pinggang pemuda itu, lalu menariknya dalam pelukan yang dalam. Tercium aroma lily yang sangat kentara dari rambut pemuda itu membuat Kaname ingin segera menutup matanya dan tertidur..

-TBC-

Yow minna~. Akhirnya fic ke-2 VK saya berhasil diterbitkan. Saya sempat syock akibat membaca komik VK yang isinya Kaname adalah Kak dari Yuuki dan mereka adalah tunangan. Tidakkkkkkkk-. Saya langsung pundung dipojokan dan nagis sejadi-jadinya.

Yap! Mohon direview ya!