Lean on Me
Jaehyun X Taeyong
NCT U © SM Entertaiment
.
Hari yang panjang dan melelahkan bagi super rookie yang baru saja memulai debut mereka, NCT U.
Setelah tampil untuk program musik, radio, dan berbagai interview, fanmeeting serta sesi foto, para member nampak kelelahan karena kehilangan energi begitu masuk ke dalam van untuk perjalanan pulang.
Akhirnya hari ini berakhir, mungkin adalah kalimat yang sama yang ada di benak semua member kala itu.
Doyoung, magnae Mark, dan bahkan hyperactive Ten, tiga orang yang duduk di barisan tengah van, sudah menutup mata mereka sedari tadi, memilih untuk tidur. Begitupun Taeyong dan Taeil. Jaehyun satu-satunya yang masih terjaga.
Duduk diantara orang yang sedang tidur tak membantunya mengantuk. Karena sensitifitasnya yang berlebihan ia menjadi sulit tidur, apalagi ini, di sebuah kendaraan bergerak. Pada akhirnya ia memilih untuk mengeluarkan handphone dan hadset.
"Aku ingin dengar juga."
Jaehyun hampir saja menjatuhkan ponsel di tangan karena kaget. "Taeyong-hyung?"
"Mm."
"Apa aku menganggu?"
Taeyong menggeleng, memakai sebelah hedset yang tergantung dan kembali menutup mata.
Jaehyun menatapi hyung dua tahun lebih tuanya itu sebentar, sebelum kembali ke layar ponsel. Cukup bimbang harus memutar lagu apa.
Ia menscroll layar handphone untuk mencari lagu yang sekiranya akan disukai oleh hyungnya itu. Tapi tangannya tak sengaja tergelincir menekan tombol play dan suaranya terdengar. Jaehyun kaget, berusaha menganti secepatnya. Tapi―
"Ini saja," suara pelan Taeyong sampai ke telinganya.
"Hyung, tapi ini―"
"Aku menyukainya," potong Taeyong tanpa membuka matanya. Ia menyandarkan kepalanya, berusaha mencari posisi lain yang lebih nyaman untuk tidur dengan bersandar di jok van yang keras.
Yang sedang mereka dengarkan sekarang hanyalah rekaman kasar suara Jaehyun, saat dia sedang berlatih bernyanyi, yang ditemani latar musik yang mengalun pelan. Jika tidak salah untuk penampilannya duetnya dengan Herin di Micky Mouse Club.
A Whole New World
Jaehyun tidak menyangka akan mendengarkan ini lagi, karena ia merekam ini hanya untuk mengetahui letak kesalahannya saat menyanyi. Tapi kini, ia bahkan mendengarnya dengan Taeyong-hyungnya.
Jaehyun melirik Taeyong yang membentuk senyuman tipis di tidurnya, perasaannya tiba-tiba menghangat. Setidaknya kini ia bisa tenang. Karena yakin jika hyungnya itu bisa menikmati waktunya dengan nyaman.
Jaehyun menghabiskan sisa perjalanan dengan melamun. Matanya sama sekali tak teralih dari objek berambut putih di sampingnya. Ia menggelengkan kepala saat melihat beberapa kali kepala sang hyung hampir terantuk jendela. Dengan hati-hati ia memindahkan ke posisi semula. Tapi seakan ditarik gravitasi, kepala itu terus saja hampir terantuk jendela lagi sementara pemiliknya masih tak sadar.
"Hyung..."
Jaehyun untuk sesaat sedikit meragu, tapi akhirnya dengan pelan dan lembut memindahkan kepala Taeyong hingga bersandar ke bahunya. Memasangkan earphone ke telinga Taeyong yang satunya. Tangannya beralih merangkul tubuh kurus yang lebih tua dan menyamankan tubuhnya untuk lebih dekat. Sehingga Taeyong tak akan sakit leher saat ia bangun nanti.
Berat di bahunya tidak terlalu membebaninya, justru sebaliknya. Kehangatan tubuh Taeyong yang menempel di lengannya terasa... bagaimana menjelaskannya? Nyaman? Suara lembut hembusan napas terasa menenangkan.
Senyuman terbentuk di wajah Jaehyun.
Jaehyun tak pernah merasa sebahagia ini dalam hidupnya.
Rasanya sudah lama sekali ia mengharapkan bisa berada sebegini dekat dengan sang hyung. Perasaan hangat di dadanya meletup. Pandangannya melembut, menyalurkan perasaan kasih yang selalu ia pendam pada sosok ini sejak lama. Perasaan yang kian lama kian membesar, tapi tak pernah mau keluar dalam sebuah pengakuan.
"Taeyong-hyung..." Jaehyun memanggil nama itu lembut. Tangannya mengelus rambut halus Taeyong-hyungnya dengan sayang.
Masa awal debut mereka memang tak mudah. Apalagi untuk Taeyong. Dan Jaehyun ingin selalu ada untuk hyungnya itu. Menjadi sandarannya saat ia merasa letih dengan semua hal yang ia hadapi. Menjadi tempatnya dalam keluh kesahnya. Menjadi orang yang akan selalu membuatnya terseyum dan jika bisa, menghapus kesedihannya.
Orang yang selalu menyayanginya. Apapun yang terjadi…
Meski hyungnya itu takkan pernah sadar, tak apa. Selama bisa berada dekat dengannya, bagi Jaehyun itu sudah cukup.
"Jalja, Hyung…"
Jaehyun tersenyum, berucap tanpa suara;
'Saranghae…'
.
.
.
.
.
Dan satu orang lain yang sedari tadi tersadar dan diam-diam memperhatikan merekapun tak bisa tidak tersenyum. Moon Taeil menggelengkan kepalanya. Pura-pura tak melihat apapun dan kembali tidur.
FIN~
Iseng buat drabble pendek yang aneh. Mianhae HEHEHEHE
LOVE 3
