DISCLAMER NARUTO IS MASASHI KISHIMOTO

Pair : SasuXHina

Genre : Romance

Fic ini bukan punya Yuko sepenuh nya karena fic ini Cuma perpanjangan dari Kimi to Boku dari fic yang judul nya The Emperor's Chamber milik Rucchan Hayao atau Miyazaki Rully Bee.

Yuko udah minta izin nya lohh **pamer**

.

.

.

.

Sang Kaisar raja, bernama Sasuke Uchiha. Lorong- lorong yang sepi sudah menjadi kehidupan nya sehari- hari. Pare Tetua Uchiha tidak akan mengeluarkan sepatah kata pun jika tidak dalam upacara atau rapat yang penting. Para Uchiha yang pelit kata, itulah pendapat Sasuke ketika mulai memasuki dunia kekaisaran menggantikan ayah nya yang sudah meninggal dulu. Dan hei, apakah Sasuke juga tidak pelit kata?

Sang Kaisar Uchiha melangkah melewati lorong Uchiha yang sepi, walau begitu banyak pelayan- pelayan yang lewat untuk bekerja di istana nya.

Kimono Kinagashi nya yang berwarna hitam makin memperjelas aura nya yang kelam. Para pelayan yang sudah tinggal lama di istana itu pasti sudah biasa dengan pakaian yang dikenakan para Uchiha. Hitam.

Sasuke memasuki ruangan tempat nya untuk menenangkan diri. Para Mentri selalu membicarakan tentang keturunan atau putra mahkota saat rapat kemarin. Sang Ratu yang notabene istri nya hanya menunduk sebagai tanda hormat, ia tahu wanita itu kesal. Para tetua mencempak nya sebagai permaisuri yang gagal dalam keturunan Istana.

Sasuke tertawa mentah dalam hati nya. dulu, ketika ia berumur dua puluh dua tahun, para tetua sibuk memaksa nya untuk menikahi Sakura. Putri dari kerajaan Haruno yang yang sudah lama menjadi mitra Uchiha sejak ribuan tahun lalu. Sasuke menolak nya mentah saat mereka membawa Sakura yang juga sahabat kecil nya untuk dijadikan permaisuri, Sasuke dapat melihat wajah wanita itu kecewa, sudah lama ia tahu Sakura menyimpan rasa pada nya, namun ia tidak ingin menyakiti wanita itu, ia menolak nya ketika Sakura menyatakan cinta nya saat itu ia masih berumur sembilas belas tahun.

Dan sekarang, ketika Sakura belum hamil, mereka yang dicempak nya dengan menyebut nya sebagai wanita yang gagal. Huh, apakah para tetua Uchiha selalu berkata kejam ketika mengomentar? Dan berkata manis ketika membujuk?

Namun takdir berkata lain, ibu suri yang notabene ibu nya menginginkan segera ia menimang cucu sebelum ia meninggal. Tidak ada pilihan lain selain Sakura. Ia tidak mencintai siapa- siapa, tidak ada seorang gadis pun yang berhasil mengetuk pintu hati nya. akhir nya ia menerima tawaran mentri dengan menikahi Sakura, sang putri Haruno yang sekarang berstatus menjadi permaisuri di kerajaan Uchiha.

Sasuke mendudukan diri nya di teras yang ada dipinggir Istana nya. ia tinggal terpisah dengan Istana. Ia lebih memilih tinggal dirumah yang dulu ditempati oleh sang kaisar terdahulu, ayah nya yang sudah meninggal. Bunyi gemericik air terdengar saat Sasuke menyelamkan kaki nya ke kolam yang ada didepan nya, suara bambu yang berbenturan juga terdengar karena salah satu untuk menuangkan air ke kolam.

Ikan- ikan kecil yang ada di kolam menggigiti kecil kaki Sasuke menimbulkan rasa geli pada tubuh pria itu. Kolam nya secara tidak langsung memang tempat terapi karena ikan- ikan kecil yang tadi menggigiti Sasuke bisa melancarkan peredaran darah di tubuh nya.

SRETT

Pintu shoji yang bergeser membuat Sasuke mengalihkan pandangan nya. dibelakang nya, istri nya sedang berdiri dengan raut wajah yang seperti putus asa. Sasuke tau, Sakura baru saja diceramahi lagi oleh para Tetua, bahkan kali ini para mentri mengusulkan agar Sasuke mencari selir yang dapat mengandung.

"Sasuke- kun. " Ujar Sakura yang sekarang duduk disamping Sasuke. Tidak ada hawa semangat dan ceria yang biasa wanita itu tebarkan, hanya ada kelesuan dari raut wajah dan mata emerald nya yang menggelap.

"Tetua bicara apa lagi padamu? " Tanya Sasuke dingin. Kaki Sakura ikut dicelupkan kedalam air kolam, ikan- ikan pun dengan berebut untuk menggigit kulit kaki Sakura. Sakura hanya tersenyum merasakan rasa geli yang hinggap dikaki nya, setidak nya ia bisa tersenyum sedikit dengan kelakuan ikan- ikan kecil yang sedang menggigiti kaki nya seperti berebut makanan.

Sakura diam sejenak untuk menjawab pertanyaan dari Sasuke. Wanita itu bingung dan jelas lesu menginggat kembali percakapan nya dengan tetua.

"Kurasa aku tidak bisa menahan mu lagi. Para mentri memutuskan untuk memberikan selir padamu. " Ujar Sakura pelan. Mata nya terfokus pada ikan-ikan yang ada dikolam. Sasuke menoleh ke samping nya, dapat ia lihat Sakura yang selalu tersenyum sekarang sedang menatap sendu pemandangan dibawah nya. wanita itu tampak tidak semangat seperti biasa nya. Ya wajar lah, Sakura baru saja diceramahi oleh para tetua sejak tadi pagi, belum lagi perkataan nya yang pedas- pedas.

"Aku tidak pernah menginginkan selir. Percuma saja aku mempunyai banyak selir jika aku tidak mencintai nya sedikitpun. " Ujar Sasuke dingin. mata nya menyorot kebawah dengan hampa. Sakura menatap Sasuke sekilas, ia tahu rasa nya hampa karena tidak ada cinta, ya Sakura tahu.

Diapun seperti itu menyukai seorang pria yang tidak menyukai nya kembali jelas hampa, sangat hampa. Rambut nya yang berwarna mencolok berkibar pelan saat angin membelai rambut nya yang berwarna merah muda.

"Apakah para Uchiha selalu berbicara pedas? " Tanya Sakura pada pria yang menjadi suami nya itu.

"Tidak juga. Namun mereka tidak suka basa- basi." Ujar Sasuke dingin. Huh, Sakura menghembuskan nafas kesal, tidak bisakah Sasuke berbicara dengan nya dengan kata- kata yang lebih lembut, atau setidak nya tidak usah sedingin itu?

Sakura menatap kebawah lagi. Kaki digoyangkan hingga meninggalkan riak air yang berada dikaki nya. Tidak ada pembicaraan setelah itu, Sakura sibuk dengan fikiran nya sendiri mengenai cinta nya pada Sasuke yang tidak terbalas. Sedangkan Sasuke sibuk dengan perkataan tetua tentang putra mahkota yang harus ia berikan.

Sasuke menggeram kesal dalam hati nya, Sasuke yang harus memberikan keturunan kenapa tetua klan yang ngotot ingin buru- buru sih? Kanapa mereka tidak membuat nya sendiri saja dan tidak menyuruh Sasuke?

Sasuke menghela nafas pelan, mata nya tertuju pada angin yang sedang berhembus, dalam hati ia berdoa agar kehidupan nya esok lebih baik daripada sekarang.

Semoga saja? Siapa yang tahu tentang hidup nya esok hari?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Yo. Yuko balik lagi. Buat semua reader yang ngarepin cerita Yuko yang kemarin- kemarin, Yuko minta maaf. Yuko mau fokus ke Fic yang ini aja dulu, harus nya abis fic Jamais Rien Attendu selesai, baru Yuko bikin Fic ini. Tapi Yuko punya hutang Fic sama Rully- senpai buat manjangin cerita nya yang The Emperor's Chamber.

Jadi buat para Reader yang binggung sama cerita ini, liat aja fic punya Rucchan Hayao yang Kimi To Boku, dan judul nya yang The Emperor's Chamber Yuko ngambil plot dari sana ko.

Salam cinta dari Yuko buat para Readers yang berkenan membaca Fic Yuko yang abal ini. Jangan lupa buat tinggalin Review, Follow atau Fav juga nggak papa.

Buat Rully- san, Yuko belum bisa ngirim summary nya ke senpai, maaf banget. Modem Yuko connect nya gagal, jadi Yuko minjem modem punya orang, Yuko langsung publish fic ini. Jadi buat Rully- senpai, silahkan komentar nya ya. Yuko tau ini jauh banget dari cerita yang Rully- senpai bayangin, jadi maaf banget ya.

R

E

V

I

E

W