Entah cerita yang kesekian kali di fandom Basara.
Maaf kalo ada typo, dan ~
Warning: OOC, typo, gaje de el el
Sengoku Basara belongs to Capcom
Selamat membaca! X3
The Rivalry
A SenBasa fanfiction
Sementara sang surya terbit di ufuk Timur
Angin dingin ikut berbaur
Peluh membebani, dirimu tersenyum
Pada akhirnya sang macanlah yang akan mengaum,
Meninggalkan jejak tak berujung
Kita dilahirkan bersama—di tempat berbeda
Benang merah terus terjalin, tersulam mengikat jiwa
Kusadari diriku tak pernah bisa melepasnya
Cahaya mentari perlahan menyusup lewat celah di awan
Menembus dedaunan rimbun dan sampai di tanah lapang
Kau menatapku dengan tatapan dinginmu—sedingin es—yang bahkan mampu membuat sekujur tubuhku menggigil
Dan dengan sebilah pedang tergenggam erat di kedua tanganmu
Langkahmu tak terhentikan
"Sarutobi, mari kita akhiri persaingan ini!"
Teriakanmu membahana—memantulkan suara ke seluruh penjuru hutan
Aku terdiam sesaat, berpikir
Apa ini takdir yang tergores di hidup kami?
Pernah kutemui seorang lelaki
Gagah dan pemberani
Telah lama—
Aku masih mengingat wajahnya
Sorot mata tajam yang mengintip di balik kelopak matanya
Tertegun diam, menatap penuh segan
Tak berbeda, sama—Kau, Katakura Kojurou
Tahun terlewati dan sampailah saat ini
Dimana rasa itu harus pergi
Rasa kagum yang mendalam harus terganti
Tertelan masa lampau yang mengalir deras
Tragis—
Menyedihkan
Kugerakkan kaki-kakiku secepat kilat
Tanpa sesirat pun keraguan, kau layangkan serangan demi serangan
Yang kulakukan hanya menghindar—
Meyakinkan diriku bahwa tak harus seperti ini jadinya
Tapi—
"Kenapa?"
Beribu pertanyaan muncul tanpa bisa terjawab
Kenapa aku harus melakukan ini?
Haruskah ada pertumpahan darah diantara kita berdua?
Bahkan langit pun terdiam tanpa kata
Mataku membulat diiringi tetesan darah yang mulai mengalir dari tubuhnya
Aku tak menyadarinya—oh sungguh tidak!
Apa yang kulakukan?
Aku telah melakukan hal yang tak bisa kupertanggung jawabkan
"Heh,"
Kau tersenyum ketika pedangmu terjatuh
Dan tubuhmu ikut terkulai lemah disampingnya
Aku diam membatu.
"Katakura-danna...,"
Kupanggil namamu dengan terbata-bata—
Gugup—
Ragu—
Dan diiringi rasa bersalah yang membendung jiwa
Senyuman yang tersungging di belah bibirmu tak kunjung reda
Meskipun merah menghiasi wajah
Kau biarkan kematian merasukimu
Membawamu pergi ke nirwana entah berantah
Tanpa ampun meninggalkan mimpi-mimpi yang terlukis indah
Menghapus jejak hidup yang terlanjur membentang di sana
"Jangan mati,"
Tak ada jawaban.
"Katakura-danna...,"
Kau tak bergeming
Dibalik senyumanmu tersimpan beribu rasa rumit—
Aku tahu
Dibalik wajah penuh lukamu kau umpat rasa itu
Jauh di dalam dirimu
Jauh di dalam hatimu
Tak kau biarkan satupun orang tahu
"Aku minta maaf,"
Hanya ukiran kata maaf yang dapat kuberikan
Tak dapat lagi kurasakan tatapan penuh ancamanmu
Tak dapat lagi kurasakan semua hasrat dalam diri ini
Kematian tak terduga pun telah menjemputmu menuju neraka
Mengakhiri sebuah persaingan yang tak ada habisnya
(A/N)
Wuih! Luar biasa singkat! (=v=)
Gomen ya, buatnya ngebut sih~
Review, saran, flame, kritik atau apapun itu diterima :D
Pokoknya makasih udah baca! ^_^
