Nomor
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada keuntungan lainnya yang didapatkan.
KazufemSei. Female!Akashi. AU Indonesia.
.
.
.
Siang itu merupakan siang yang membosankan bagi seorang Takao Kazunari. Seperti kemarin-kemarin, ia menjaga konter pulsa yang letaknya tak jauh dari rumah, di ujung pertigaan jalan.
Matanya memandangi deretan nomor-nomor yang tertera pada kertas di meja. Nomor-nomor pelanggan yang membeli pulsa di tempatnya. Ia ingat beberapa wajah pemilik nomor tersebut, ada yang cantik, ada yang tampan, ada yang biasa-biasa saja.
Mendengus, ia teringat kata-kata adiknya.
[Kalau kakak bosan menjaga di konter, kirim pesan saja pada salah satu nomor pelanggan yang cantik. Siapa tahu jodoh. Kan bisa saja kakak jadi terlepas dari status jomblo ngenes.]
Huh. Walaupun dia tidak punya pacar, dia bahagia-bahagia saja, tuh. Tidak ngenes.
"Permisi," ucap seseorang, membuatnya tersadar dari lamunan.
Yang pertama kali Takao sadari adalah rambutnya yang panjang dan berwarna merah—dicat kah? Tidak ada kan yang terlahir dengan rambut seperti itu?
"Saya mau beli pulsa."
Takao cepat-cepat memasang senyum, menyodorkan kertas dan pulpen untuk si pelanggan menulis nomor.
Cantik. Kulitnya putih, badannya kecil dan pendek, dan rambutnya yang membuat semua mata tertuju padanya.
Tipe-tipe gadis yang ada di dongeng, atau yang ada di televisi. Takao sampai harus mencubit lengannya untuk meyakinkan dirinya bahwa ia tidak tertidur.
Selesai menuliskan nomor, pemuda itu langsung mengeluarkan ponsel khusus untuk transaksi beli pulsa. Mengetik nomornya dan memberi tahu jumlah harga yang harus dibayar. Gadis itu bahkan membayar lebih, dan mengatakan untuk menyimpan saja kembaliannya.
Takao memandanginya pergi menjauh, terus memandangnya bahkan hingga si gadis yang tak ia ketahui namanya itu menghilang di belokan jalan.
Pandangannya kini kembali pada kertas, yang bagian terbawahnya tertuliskan nomor yang ditulis gadis tadi.
Bolehkah Takao melakukan apa yang dikatakan adiknya beberapa waktu lalu? Untuk mengirim pesan pada nomor pelanggan?
Tapi tidakkah hal itu mengerikan? Bagaimana jika si gadis justru tidak suka padanya?
Takao kini menggenggam ponselnya, sudah siap akan menyimpan nomor tersebut.
Setelah menghabiskan kurang-lebih tujuh menit, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk melakukannya saja. Mencoba itu boleh saja kan? Siapa tahu jodoh, ia mengulang kata-kata adiknya.
Nomor disimpan.
Takao tersenyum lebar ketika mengetahui bahwa nomor itu kini terdaftar di kontak ponsel, juga kontak whatsapp-nya.
Wajah si gadis tadi yang sedang tersenyum merupakan photo profile nomor itu. Aah, cantiknya bertambah ketika wajah itu tersenyum.
Memantapkan hati, Takao mengetikkan pesan untuk si gadis.
Gadis pelanggan yang cantik.
Last seen today at 10:46
Hei.
Tanda centang kembar tertera di pesan yang ia kirim. Dan tak lama, tanda centang tersebut berubah menjadi biru, bersamaan dengan kata 'online' di bawah nama kontak.
Gadis pelanggan yang cantik.
Online
Hei.
Ini siapa?
Namaku Takao. Salam kenal, nona manis.
Nona?
Maksudmu putriku?
Jadi kau tukang pulsa di pertigaan jalan itu, ya?
Kau kira ini nomor putriku yang tadi membeli pulsa di sana?
Saya ayahnya.
Jangan harap kamu bisa dekat-dekat dengan putri saya.
Kenapa kamu hanya membaca? Balas dong.
.
.
.
Tamat.
A/N: Siapa suka kazufemsei \o/
