Forget The Past

Disclaimer : I own nothing. Semuanya punya Mom Jo.

Cast : Scorpius Malfoy a.k.a himself

Alexandra Nott (OC)

WARNING : Typo merajalela, absurdness, gajeness, lebayness. Kalo gasuka pairing-nya, gausah dibaca ya..

Harry Potter © J. K. Rowling

Forget The Past © diamonddiadem11

Scorpius PoV

Hidupku setelah Rose Weasley tiada, selalu terasa kosong,…

Terasa hampa

Hari-hariku selalu kulewati dengan mengurung diri di kamar murid Putra di asrama Slytherin.

Tapi, entah kenapa, tiba-tiba Professor McGonagall mengangkatku menjadi Ketua Murid Putra. Katanya, Ketua Murid Putra yang sedang menjabat sekarang, mengundurkan diri. Tapi, kenapa harus aku yang dipilihnya menjadi ketua murid ?

Emm, jika aku Ketua Murid Putra, lalu siapa Ketua Murid Putri-nya ?

Apakah dia kelas 6 atau kelas 7 ?

Kuharap bukan dari angkatanku.

Hari ini, aku mulai memindahkan barang-barangku dari asrama Slytherin ke asrama Ketua Murid Putra. Tenang saja, aku dibantu oleh temanku yang setia ini, kok.

Selesai memindahkan barang, aku dan Frank Longbottom (anak pertama Professor Longbottom dan Mrs. Hannah Abbot) mulai membereskan kamarku.

"Well, Scorp. Kau sekarang menjadi Ketua Murid Putra. Bagaimana bisa ?" tanyanya tanpa memandang kearahku.

"Entahlah, aku juga tak mengerti, tiba-tiba saja, Professor. McGonagall mengangatku menjadi Ketua Murid Putra. Katanya, Ketua Murid yang lama mengundurkan diri."

"Anyway, Scorp. Kalau kau Ketua Murid Putra, tentu ada Ketua Murid Putri, kan ? siapa Ketua Murid Putri itu ?"

"Aku" kali ini sebuah suara lain menjawab pertanyaanku.

Alexa PoV

Aku tidak mengerti, kenapa, sih Professor McGonagall menyuruhku menggantikan Ketua Murid Putri yang lama ? Dan kenapa Ketua Murid Putri yang lama harus memutuskan untuk focus ke Quidditch ? Dan apa sih, bagusnya Quidditch itu ? Hanya membahayakan nyawa saja.

Well, hari ini aku mulai memindahkan barang-barang milikku dari asrama Ravenclaw ke asrama Ketua Murid, dan sampai sekarang, aku belum tahu siapa yang menggantikan Ketua Murid Putra !

Aku memindahkan barangku dengan dibantu oleh Emily Vance, salah satu teman dekat dan teman satu asramaku.

Emmm,, kenapa ruangan asrama Ketua Murid begitu sepi ?

Atau mungkin, Ketua Murid Putra belum memindahkan barangnya kesini ?

Ahh, sudahlah, lupakan saja !

Setelah selesai membereskan barang-barang serta kamarku sendiri, aku dan Emily pergi ke Aula Besar untuk makan siang.

"Alexa, Kenapa kau bisa tiba-tiba terpilih menjadi Ketua Murid Putri begini ? di pertengahan tahun ?'

"Aku juga tidak mengerti jalan pikiran Professor McGonagall, katanya, sih, Ketua Murid Putri sebelumnya memutuskan untuk lebih memfokuskan diri ke Quidditch. Jadi, dia mengundurkan diri"

"Hey, apa kau sudah tahu, siapa yang menjadi Ketua Murid Putra ?"

"Tidak, dan aku tidak berusaha mencari tahu"

"Hey, aku ke kelas Transfigurasi dulu ya, Bye Alexa"

"Bye, Emily"

Setelah Emily pergi, aku memutuskan untuk kembali ke asrama Ketua Murid, siapa tahu, Ketua Murid Putra sudah berada di sana.

Aku mengucapkan kata sandi, lalu langsung masuk ke ruangan asrama Ketua Murid.

Tapi, tunggu dulu, aku mendengar suara,

"Anyway, Scorp. Kalau kau Ketua Murid Putra, tentu ada Ketua Murid Putri, kan ? siapa Ketua Murid Putri itu ?" tanya suara itu

Scorp ? Scorpius Malfoy, maksudnya ?

Scorpius Malfoy menjadi Ketua Murid Putra ?! Oh My God, ini adalah hari tersial dalam hidupku !

"Aku" langsung saja aku menjawab pertanyaan dari orang itu—yang ternyata adalah Frank Longbottom-.

Scorpius PoV

"Aku" saat sebuah sura menjawab pertanyaan Frank, aku langsung mengetahui siapa pemilik suara tersebut.

"Alexandra Nott ?"

"Yah, seperti yang kalian lihat, aku, menjadi Ketua Murid Putri, menggantikan Isabelle Hills, yang mengundurkan diri karena ingin focus bermain Quidditch"

"Jadi kau, adalah partnerku ?"

"Kurasa, itu sudah sangat jelas, Mr. Malfoy" katanya dingin dan angkuh

"Semoga kita dapat bekerja sama dengan baik, Ms. Nott" jawabku tidak kalah dingin dan tidak kalah angkuh.

Alexandra PoV

Sebenarnya, aku dan Scorpius Malfoy itu cukup dekat, tapi, kami mengganggap satu sama lain adalah saingan. Baik dalam hal pelajaran, Quidditch, apapun itu.

Tapi sekarang ?

Kami dipersatukan.

Kami yang biasanya berlomba angkuh dan dingin.

Kami yang biasanya selalu bersaing.

Tapi, akhir – akhir ini, aku sedikit bersimpati dengannya. Dia selalu mengurung dirinya di asrama Slytherin, keluar hanya untuk kekelas dan makan. Mungkin, dia masih tidak bisa merelakan kepergian Rose. Orang yang amat sangat dia cintai.

Sebenarnya, aku juga kaget saat mendapat berita bahwa Rose Weasley telah meninggal. Bagaimana tidak ! Rose Weasley adalah salah satu teman dekatku, kami saling mengenal, bahkan sebelum kami menerima surat penerimaan kami di Hogwarts.

Apalagi, setelah tahu bahwa,

Yang membuat Rose Weasley meninggal adalah, orang yang dia sayangi, yang dia cintai.

Yeah, mungkin tidak secara langsung, tetapi, siapa yang mengucapkan mantra Sectumsempra ?

Scorpius Malfoy

Siapa yang mengaku bahwa ia tidak mencintai Rose ?

Scorpius Malfoy

Siapa yang lebih memilih Lily Potter daripada Rose Weasley ?

Scorpius Malfoy !

Jangan tanyakan padaku kenapa dan darimana aku bisa tahu semua ini, sedangkan saat itu aku sedang ijin pergi.

Tentu saja, aku membacanya dari diary Rose.

Sehri setelah aku mengunjungi makam Rose Weasley, aku pergi mengunjungi The Burrow, dan tak disangka, Aunt Hermione menitipkan diarynya kepadaku, ia bilang 'berikan ini kepada orang yang Rose sayangi dan Rose cintai.'

Itu artinya, aku harus memberikan diary ini kepada Scorpius Malfoy !

Sebenarnya sih, aku mau-mau saja, tapi, dia nanti pasti ke-GR-an ! makanya aku jadi malas dekat – dekat dengannya !

TO BE CONTINUED

Kayaknya segini dulu deh ya, ini bikinnya malem-malem lohh jam 10- stengah sebelasan gituuu.. u,u

Inspirasi fic init uh dari sebuah film, yang maknanya 'kehidupan kita harus tetap berjalan dengan baik, meskipun orang yang kita sayangi dan kita cintai, telah tiada'

Habis selesai nonton itu film, aku langsung punya ide untuk bikin fic itu !

Oh ya, di film itu juga, dia bilang 'setiap kata adalah bagian dari sebuah gambar, dan sebuah kalimat adalah sebuah gambar, yang harus kau lakukan hanyalah membiarkan imajinasimu berkembang. Itu kalau kau mempunyai imajinasi' widihh,, itu quote cocok banget buat author yang kerjaannya nulis fanfic.

Hey, udah kepanjangan.

Review yaa !

Gracias, Merci, Danke, Dank u, Gamsahabnida, Xie-xie, thank you, Terima kasih