"… Aku tak menuntut kau untuk memberikan jawaban, Min… Aku tak peduli kau mencintaiku juga atau tidak. Tapi tolong, jangan suruh aku membuang perasaan ini, Min… Ku mohon.."

"Sadarlah…. Ucapkan pada dunia, kalau kau baik-baik saja…."

"Saranghae, Kyu… Maaf aku terlambat mengatakannya padamu."

"Sudah ku katakan, aku akan mencintaimu selamanya. Jadi tak ada kata terlambat untukmu, Min..."

Two Weeks!

Ya! Kalian boleh mengatakan ini FF apa aja, jelek, parah, aneh, gak jelas, terserah deh. Karena FF ini memang nggak masuk akal^^ Jangan salahin kalo FF ini aneh, kan udah aku bilangin, MINRIN SUKA BIKIN FF NGGAK JELAS.

Yaudahlah, daripada kelamaan, yuk baca!

Cast:

Cho Kyuhyun as Kyuhyun

Lee Sungmin as Sungmin

Choi Siwon as Siwon

Kim Kibum as Kibum

Slight:

Zhoumi as Zhoumi seon

Kim Ryeowook as Ryeowook

Kim Young Woon as Kangin (Sebut nama aja)^^

Pair:

Kyumin

Sibum

Summary:

Mereka saling membenci. Tapi di tengah kebencian ini terdapat kasih sayang. / Kyumin Sibum / Kyuhyun, Sungmin, Siwon, Kibum, Ryeowook / Genderswitch, typo(s), mind to RnR?

Let's Read!

If you don't like, please don't read! Ok!

.

.

.

Pagi hari telah datang, namja berparas tampan pun sudah siap untuk pergi ke sekolah. Pagi ini ia pergi ke sekolah dengan motor. Ya, sekarang siapa yang tidak suka dengan namja tampan, pintar dan juga kaya seperti Cho Kyuhyun? Iya, dia bisa dibilang sebagai namja sempurna. Namun kau tahu, sampai saat ini dia belum pernah merasakan rasanya mempunyai kekasih. Tidak, dia bukan suka memilih-memilih yeojachingu, hanya saja ia malas untuk punya kekasih. Dan dia pun terlalu terima takdirnya. Ia ingin bertemu jodohnya di stasiun, agar seperti di film, katanya.

Namja pintar ini sampai di sekolahnya. Hari ini ada pemilihan murid untuk dikirim untuk mengikuti lomba cerdas-cermat. Tentu saja pemilihan ini sangat menarik bagi Kyuhyun. Dan ia sudah sangat yakin akan diterima, dan mengikuti lomba itu.

"Ya, silahkan isi lembar kerja ini. Kalau kalian sudah selesai, bisa dikumpulkan disini." Ujar seorang seonsaengim. Kali ini seon itu yang menjaga pemilihan ini.

Dengan tenang Kyuhyun dan juga teman-teman yang lainnya mengerjakan soal-soal ini. Beberapa jam kemudian Kyuhyun dan teman-temannya mengumpulkan lembar jawaban. Dan mereka keluar dari kelas ini dengan berbagai macam raut wajah. Ada yang raut wajahnya marah, ada yang senang, ada yang menyesal, dan ada pula yang biasa saja. Dan yang memiliki raut wajah biasa saja hanyalah Kyuhyun.

Tidak terasa terdapat seorang yeoja yang menatap Kyuhyun benci. Lalu yeoja itu duduk di sebelah Kyuhyun. "Pasti kau tidak bisa mengerjakannya, kan?" tanya Kyuhyun pada yeoja yang duduk disebelahnya. Dan diikuti oleh tawa remeh Kyuhyun.

"Enak saja. Aku bisa mengerjakan semua soal-soal disana. Atau… kau yang tidak bisa mengerjakan soal-soal itu, ne? Buktinya raut wajahmu biasa saja?!" balas yeoja itu dan dengan tawa remeh pula.

"Raut wajahku biasa, karena memang soal-soal disana amat sudah biasa bagiku…" ujar Kyuhyun. "Mengerti kau?!" lanjut Kyuhyun dengan tegas dan mendekatkan wajahnya dengan wajah yeoja itu.

Dug-dug-dug-dug. Degupan jantung yeoja yang bernama Sungmin ini berdegup dengan sangat kencang ketika wajah Kyuhyun mendekati yeoja ini.

Degupan jantung yang kencang itu juga Kyuhyun rasakan. Makanya ia langsung meninggalkan yeoja itu. Aku ini kenapa sih? Umpat Kyuhyun dalam hati.

.

.

.

"Permisi.. Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin, dipanggil oleh Zhoumi seon di ruang guru. Gamsahamnida.." ujar seorang murid dengan masuk ke kelas Sungmin dan Kyuhyun.

Ada apa, ne? tanya Sungmin dalam hatinya. Mengapa hanya berdua dengan yeoja ini? Tanya Kyuhyun dalam hatinya.

Kyuhyun dan juga Sungmin. Mereka adalah namja dan yeoja yang paling pintar di sekolah ini. Maka dari itu mereka sering bersaing. Sebetulnya mereka satu tipe. Mereka sama pintarnya, dan mereka sama-sama tampan dan cantik. Hanya saja, Kyuhyun yang lebih kaya daripada Sungmin. Tapi meskipun seperti itu, Sungmin tak pernah merasa rendah. Karena ia fikir, ia memiliki kelebihan yang tidak di miliki Kyuhyun. Ramah, ya itu kelebihan Sungmin.

Tak lama kemudian Sungmin dan Kyuhyun berjalan menuju ruang guru. Berdua. Ya, hanya berdua.

"Permisi…" kata Sungmin dan Kyuhyun di depan ruang guru.

"Ne, silahkan duduk." Kata Zhoumi. Tak lama kemudian Sungmin dan Kyuhyun duduk di depan Zhoumi. "Kalian terpilih mengikuti lomba cerdas cermat mewakili sekolah ini." Kata Zhoumi langsung.

Kyuhyun dan juga Sungmin terbelalak mendengar pernyataan Zhoumi itu. "Bagaimana bisa?" tanya Sungmin tanpa sadar.

"Kenapa? Bukankah kalian mengikuti tes kemarin? Dan kalian lulus!" jawab Zhoumi.

"Maksud saya, bagaimana bisa dengan Kyuhyun, seon?" tanya Sungmin.

Kyuhyun marah mendengarnya. "Ne, saya tidak mau ikut kalau bersama Sungmin, Zhoumi seon." Balas Kyuhyun lebih tajam daripada Sungmin.

"Kalian saling melengkapi. Kau, Kyuhyun. Kau pintar di bidang matematika. Dan kau Sungmin, kau melengkapi Kyuhyun dengan pintar di Pengetahuan Alam." Jawab Zhoumi dengan menunjukkan lembaran yang kemarin Kyuhyun dan Sungmin isi.

"Mengapa tidak yang lain saja, seon? Kan yang lain banyak yang pintar di kedua bidang tersebut?" tanya Sungmin. Sungmin benar-benar tidak mau bekerja sama dengan Kyuhyun.

"Kami mengirim dua murid untuk lomba ini. Kalau kedua murid itu pintar di kedua bidang, pasti mereka justru bertengkar memilih jawaban yang menurut mereka lebih benar. Tapi tidak dengan kalian, kalian saling melengkapi." Ujar Zhoumi yakin.

Sungmin bingung akan mengela seperti apa lagi. Seperti apapun ia mengela, Zhoumi tetap saja yang akan menjadi pemenangnya. "Bisa diterima?" tanya Zhoumi membangunkan lamunan Kyuhyun dan Sungmin.

"Ne, baiklah. Saya mau." Respons Kyuhyun.

Tak lama kemudian Sungmin menjawab, "Baiklah seon.."

"Baiklah, kalau begitu mulai dari sekarang kalian bisa latihan mengerjakan soal. Tak masalah kan jam pelajaran kalian terganggu?" tanya Zhoumi dan diikuti dengan anggukan Kyuhyun dan Sungmin. "Baiklah, silahkan kalian ke laboratorium pengetahuan alam satu." tanya Zhoumi.

"Ne, seon…" jawab Sungmin. "Permisi.." kata Sungmin dan ia melangkahkan kakinya keluar dari ruang guru ini. Dan diikuti oleh Kyuhyun.

Sembari menunggu seon IPA datang, Sungmin dan Kyuhyun duduk di salah satu bangku di ruang laboratorium pengetahuan alam satu. Mereka terdiam. Yang terdengar hanyalah detik jam yang terus berjalan. Dan juga degupan keras jantung mereka masing-masing. Kyuhyun mencoba mencari kesibukan dengan memutar-mutarkan bolpoin yang ada di jemarinya. Ia hanya ingin jantungnya untuk tidak berdegup sekeras itu.

"Kau pasti belum siap kan? Hahah" ledek Kyuhyun ketika melihat Sungmin yang sedang gugup.

Mendengar ledekan itu, Sungmin hanya mendengus kesal. "Aku siap kok. Kalau belum siap, aku tidak mungkin mengikuti pemilihan kemarin." Jawab Sungmin kesal.

"Lalu mengapa kau gugup begitu?" tanya Kyuhyun mulai serius.

Iya ya? Kalau difikir-fikir selama ini setiapku mengikuti lomba, aku tak pernah segugup ini. Hey, aku ini kenapa ya? Tanya Sungmin dalam hati. "An-anio… gwaenchana." Jawab Sungmin salah tingkah.

"Kau bohong!"

"Ne, aku benar. Memangnya apa pentingnya sih kalau aku gugup, hah?" tanya Sungmin mencoba membelokkan omongan.

"Tidak apa-apa sih." Kali ini Kyuhyun yang salah tingkah.

Tak lama kemudian yeoja paruh baya pun datang mendekati Kyuhyun dan Sungmin. "Ne, kerjakan soal-soal ini. Kalian ku tinggal, ne? Saya harus mengajar!" perintah yeoja itu.

"Ne, seon.." jawab Sungmin dan Kyuhyun secara bersamaan. Setelah itu, tanpa berfikir panjang mereka langsung mengerjakan soal-soal dari seon.

Degupan jantung Sungmin semakin kencang, Aduh, mengapa jantungku seperti ini, sih? Tenanglah, Minnie. Setelah lomba itu selesai, kau bisa bebas. Tenanglah… umpat Sungmin dalam hati.

Tidak beda dengan Kyuhyun. Jantungnya juga berdegup lebih kencang. "Sebenarnya apa sih yang ku rasakan?" tanya Kyuhyun kelepasan.

"Ah, wae?" tanya Sungmin begitu mendengar Kyuhyun bicara. Kyuhyun hanya diam dan menutup mulutnya. "Wae, Kyu?"

"A-aa-anio… Gwaenchana." Lagi-lagi Kyuhyun salah tingkah.

.

.

.

Bell pulang sekolah berbunyi. Semua murid berlari untuk keluar dari sekolah dan menuju rumah mereka masing-masing. Namun tidak dengan Kyuhyun dan Sungmin. Mereka masih harus mengerjakan beberapa soal-soal yang diberikan oleh seon tadi.

"Ini Min, tas milikmu! Bagaimana, Min? Soalnya susah?" tanya Kibum—sahabat Sungmin— dengan memberikan tas Sungmin. Ye, tadi Sungmin sudah mengabari Kibum kalau ia diterima untuk mengikuti lomba, namun bersama Kyuhyun.

"Ne, bagaimana, Kyu? Apa soalnya susah?" sahut Siwon—sahabat Kyuhyun—yang sedari tadi datang bersama Kibum dan dengan memberikan tas Kyuhyun.

"Anio… Soal-soal ini sih, biasa saja untukku." Respons Kyuhyun santai.

"Soal ini lumayan lah untukku. Aku hanya tidak mau sombong seperti namja di sebelahku ini." Jawab Sungmin pada Kibum dengan maksud menyindir Kyuhyun.

"Yak! Apa yang kau katakan, eoh?" protes Kyuhyun pada Sungmin.

"Kenapa memangnya?" balas Sungmin. Siwon dan Kibum hanya tertawa melihat kelakuan sahabat-sahabat mereka masing-masing.

Kyuhyun hanya mendengus kesal. Diikuti oleh tawa Sungmin, Siwon, dan Kibum. "Baiklah kalau begitu. Kibum, bagaimana kalau kita pulang bersama? Rumah kita kan satu arah?" ajak Siwon pada yeoja di sampingnya.

"Ah, kau ini. Modus sekali." Ledek Sungmin pada Siwon.

Siwon hanya tersenyum dan diikuti dengan anggukan Kibum. Dan mereka berdua pun menghilang dari penglihatan Sungmin dan Kyuhyun.

"Ah, anak itu. Benar-benar.." ujar Kyuhyun sambil mengerjakan soal-soalnya saat Siwon dan Kibum pergi.

Sungmin hanya tertawa pelan.

Kira-kira setengah jam kemudian seorang seon datang. "Bagaimana? Sudah selesai?" tanya seorang seon.

"Ne, seon. Sudah." Jawab Sungmin. Diikuti oleh anggukan Kyuhyun.

"Ne, baiklah kali ini kalian boleh pulang. Hati-hati ne, di jalan!" kata seon tersebut. Lalu meninggalkan Sungmin dan Kyuhyun lagi.

.

.

.

Satu minggu sudah Kyuhyun dan Sungmin bersama. Maksud dari bersama itu bukan menjadi sepasang kekasih. Namun bersama dalam arti, setiap hari mereka selalu berdua. Ya, tidak lain tidak bukan karena mereka akan mengikuti lomba cerdas cermat ini.

Semua murid banyak yang bertanya pada Siwon dan Kibum, Bukankah dulu Sungmin sangat membenci Kyuhyun? Dan bukankah Kyuhyun sangat membenci Sungmin? Namun Siwon dan Kibum hanya menjawab kalau mereka tidak tahu apa-apa.

"Kau dijemput?" tanya Kyuhyun pada Sungmin.

"Aniya, sepertinya aku naik kereta." Jawab Sungmin dengan memasukkan beberapa bukunya ke dalam tasnya.

"Daripada uangmu habis untuk biaya kereta, lebih baik kau pulang bersamaku saja, bagaimana?" ajak Kyuhyun.

"Tidak usah. Aku tidak mau merepotimu. Lagipula rumah kita kan tidak satu arah."

"Ah, tidak apa-apa. Santai saja lah, lagipula kan sekarang sudah sore, pasti akan dingin sekali." Bujuk Kyuhyun.

"Hmmmm, baiklah.." jawab Sungmin.

Lalu Sungmin menaiki jok belakang motor Kyuhyun dan Kyuhyun mulai menjalankan motornya. Kyuhyun sudah tahu dimana rumah Sungmin karena orang tua Sungmin adalah teman dari orang tua Kyuhyun. Dan Kyuhyun sudah pernah diajak orang tuanya bermain ke rumah Sungmin.

"Bagaimana kalau kita minum kopi terlebih dahulu? Untuk menghangatkan tubuh?" ajak Kyuhyun pada yeoja yang duduk di belakangnya.

"….." tak ada jawaban. Yak, sepertinya kau tertidur. Umpat Kyuhyun dalam hati. Kyuhyun mengeratkan tangan Sungmin yang melingkar di pinggang Kyuhyun. Dengan maksud agar Sungmin tidak jatuh. Dan Kyuhyun merasa nyaman dengan ini.

"Kita sudah sampai, Kyu?" tanya Sungmin ketika Kyuhyun memberhentikan motornya. "Loh, kita dimana, Kyu?" tanya Sungmin dengan mengerjap-kerjapkan matanya.

"Tadi sudah ku bilang, kita akan minum kopi dulu. Sekedar untuk menghangatkan badan. Tapi kau malah tertidur." Jawab Kyuhyun dengan beranjak dari motornya dan memesan kopi.

"Ah, mian Kyu. Aku sangat lelah sekali." Kata Sungmin dengan menguap.

"Iya, aku tau. Kau saja tidurnya terlihat nyaman sekali, sampai-sampai kau memelukku, tadi." Ledek Kyuhyun. Padahal Kyuhyun sendiri yang mengeratkan tangan Sungmin untuk memeluknya.

"Ah, jinjja? Mianhae, Kyu. Aku benar-benar tidak maksud sep—"

"Sudahlah, tidak penting juga. Minumlah ini!" sela Kyuhyun dengan memberikan satu gelas kopi.

"Tapi aku sukanya cappuccino Kyu." Kata Sungmin belum menerima segelas kopi dari tangan Kyuhyun.

"Ah, aku sudah tahu."

Sungmin tersenyum dan menerima kopi dari Kyuhyun itu. "Tidak terasa, ne? perlombaan itu sudah semakin dekat. Minggu depan kita sudah berlomba." Kata Kyuhyun membuka pembicaraan. Kini mereka sedang terduduk di salah satu tempat ditemani dengan satu satu gelas kopi masing-masing.

"Ne, dan tidak terasa pula. Sudah satu minggu kita selalu bersama. Hheu.. Bukankah dulu kita saling membenci?" tanya Sungmin masih melihat indahnya lampu-lampu malam di Seoul.

"Ne, benar sekali. Ah, kau tahu? Siwon berkata padaku, katanya banyak anak di sekolah yang bertanya, bagaimana bisa aku dan kau jarang bertengkar lagi.." kata Kyuhyun dan diikuti oleh tawanya.

Sungmin juga tertawa dengan pembicaraan Kyuhyun. "Ne, Kibum juga berkata seperti itu.." balas Sungmin. "Hah…" hembusan nafas Sungmin terdengar oleh Kyuhyun.

"Baiklah, sudah cukup malam. Bagaimana kalau kita kembali pulang?" ajak Kyuhyun.

Sebenarnya aku masih ingin disini, Kyu. Bersamamu. Eh apasih yang ku fikirkan. Tidak-tidak. Aku tidak boleh menyukai Kyuhyun. Umpat Sungmin dalam hatinya.

Min, tolong jangan katakan iya, Min… Aku ingin lebih lama bersamamu umpat Kyuhyun dalam hati pula.

"Baiklah, kajja!" balas Sungmin meskipun hatinya tidak rela.

.

TBC or DELETE?

Gimana capter pertamanya? Nggak jelas ya? Banyak typo-nya ya? Ehehehe, mian deh^^ Oh iya, gamsahamnida ya, udah mau baca. Jangan lupa reviewsnya dong!^^

Please berikan reviews kalian, FF ini dilanjut atau dihapus. Ne? Gamsahamnida^^