_My couple is fussy brother_

Chap 1 : early story

Disclaimer : Naruto © Masashi kishimoto,

Genre : Romance, hurt, drama

Pairing : Uchiha Sasuke & Hyugga Hinata

Warning : OOC, miss typo, super gaje, alur cerita pasaran, dan kejelekkan lainnya

If not like , I suggest don't read

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku tidak mau di jodohkan ayah.." ucap suara mungil yang sedang menentang kemauan ayahnya yang akan sangat berpengaruh di masa depannya nanti.

"Tapi, kau harus cepat mempunyai keturunan agar bisa melanjutkan keturunan keluarga kita." Bantah sang ayah dengan nada yang agak meninggi.

"Tapi, aku baru delapan belas tahun ayah. Belum saatnya untuk aku menikah, dan aku juga tidak mau di jodohkan dengan orang yang tidak aku kenal sama sekali." Jawab gadis itu, butiran-butiran hangat sudah keluar dari pelupuk matanya.

"Iya, ayah tahu. Ayah harap kamu bisa dekat dengan lelaki pilihan ayah, dia orangnya baik. Kau tidak perlu khawatir." Ucap sang ayah dengan nada yang melembut, melihat sang anak yang menangis karena ulahnya sendiri.

"Tapi.." ucap anak itu terhenti, ia sudah tidak mempunyai tenaga lagi untuk melawan kemauan keras sang ayah. Sekeras apapun ia menolak, hasilnya tetap akan nihil. Kini ia hanya tertunduk lemas sambil menangis.

"Ayah harap kau bisa menerimanya dengan baik." Ucap sang ayah sambil berdiri, kemudian berlalu meninggalkan sang gadis kecil di ruang tamu sendirian yang masih setia meneteskan air mata dari kedua mata indahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hana P.O.V

Kalian cukup memanggilku Hana. Seperti yang kalian lihat, aku disini tengah menentang kemauan keras ayahku untuk menjodohkanku dengan seseorang yang sama sekali tidak ku kenali. Aku tentunya tidak bisa dengan gampang menikahi orang yang bahkan tidak sama sekali aku ketahui.

Di sini aku begitu tertekan. Aku tahu, aku harus mengikuti kemauan ayahku. Aku serasa seperti boneka yang selalu di mainkan sesuka hati mereka.

Aku menangis, terus menangis di dalam ruangan yang sunyi ini. Okaa-san, aku ingin dia ada di sebelahku dan memberikan pelukan hangat yang bisa menenangkan jiwaku, aku ingin ia hadir di sebelahku dan membelai rambutku, aku ingin ia mengecup dahiku dan berkata bahwa semua ini baik-baik saja.

Okaa-san, kenapa begitu cepat meninggalkanku? Aku sangat butuh kehadiran okaa-san di sini untuk menenangkan semua kepedihan yang ada di dalam hatiku.

Andai saja okaa-san tahu, sudah sangat banyak penderitaan yang aku alami di dalam kehidupanku ini. Aku ingin sekali mengakhiri hidup ini dan bergabung bersama okaa-san yang kini sedang menikmati indahnya surga. Aku ingin bersama okaa-san.

Tangisanku semakin kuat ketika mengingat semua yang selalu okaa-san-ku lakukan ketika ia masih berada menemaniku di sepanjang hari-hariku dulu. Aku rindu saat-saat itu. Saat di mana masih ada canda dan tawa di keluarga kita. Tapi kini, yang ada hanya kepedihan dan tangisan. Aku lelah menghadapi ini kami-sama. Apa yang harus ku lakukan okaa-san?

Aku mengusap air mataku dan segera berdiri meninggakan ruang tamu yang menjadi saksi akan kepediahan yang tengah di rasakanku. Aku menuju kamarku, ku buka pintu kamarku dan segera menuju ke kasur yang bisa sedikit menghilangkan bebanku. Ku pejamkan mataku perlahan, dan menit kemudian sang dewi tidur telah menjemputku untuk menikmati bunga tidurnya.

And Hana P.O.V

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan paginya…

Hana terbagun dari tidurnya pagi sekali, ia sengaja mengatur alarmnya pagi sekali. Ia segera bangun dan langsung menuju kamar mandi. setelah beberapa menit berada di dalam kamar mandi, ia keluar dengan hanya berbalutkan pakaian mandi.

Ia kemudian segera berpakain, dan segera mengisi pakaian lainnya di dalam koper lavendernya. Setelah selesai membenahkan barang-barang bawaannya, ia segera mengambil kertas dan pena, lalu menuliskan sesuatu di dalamnya.

"Ayah, maafkan aku. Aku ingin pergi ke Hokkaido untuk membenarkan suasana hatiku. Ayah tidak perlu khawatir, aku pergi bukan karena ulah ayah, ini karena kemauanku sendiri. Aku akan kesana dalam beberapa bulan, ku harap ayah tidak mencariku. Aku ada di tempat aman, tempat menginapku dekat dengan bibi Anko. Jadi tidak perlu khawatir, aku juga akan selalu mengabari ayah. Ini adalah cara satu-satunya untuk bisa membuat aku tenang. Aku sayang ayah" setelah menulis kalimat terakhir itu, Hana dengan mantap meletakkan surat itu di atas kasurnya, ia kemudian mengambil kopernya dan langsung menarik kopernya untuk keluar dari kamarnya.

Setelah keluar dari kamarnya, Hana melangkah dengan sangat hati-hati agar suara langkah kakinya tidak terdengar oleh anggota rumah yang masih terlelap tidur. Jam masih menunjukkan pukul lima malam, tetapi Hana kini sudah berada di luar rumahnya. Terima kasih untuk Sasori yang bersedia bangun pagi-pagi untuk mengantarkan Hana ke bandara.

Hana menunggu mobil Sasori, beberapa menit kemudian mobil Sasori sudah tepakir tepat di depan Hana. Sasori segera menurunkan kaca mobilnya dan segera menyuruh Hana untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Kenapa lama sekali, sih?" Tanya Hana ketika ia sudah berada di dalam mobil Sasori.

"Tadi mobilku masih di panaskan, gomen Hina—" ucapan sasori terhenti dengan dehaman dari Hana "Ekhem." Ujar Hana.

"Aaa, gomeeen Hana." Ucap Sasori sambil menggaruk-garuk kepalanyaa yang tersa tidak gatal itu.

"Iya, tidak apa-apa. Ayo cepat jalan, entar orang-orang di rumah akan segera bangun." Pinta Hana kepada Sasori, yang langsung di tanggapi dengan ancungan jempol.

Tanpa mereka berdua sadari, ada sepasang mata yang memperhatika kepergian mereka, "Kali ini aku akan membiarkanmu."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued

A/N : Halooo , Hime datang dengan fict kedua .. masih dengan SH tentunya :D
maaf pendek, dan
maaf sudah buat fict baru padahal yang awal belum selesai .. habisnya
sudah dapat ide trus Hime takut kalau nantinya idenya ilang lagi .. ^^" jadi
nuliss deh. Hana ini bukan kakaknya Kiba, ini Hana lain. Aaaah iyaa, ituu ..
fict pertama di ambil dari novel summer in seoul.
Maaf lupa nulis dan lupa edit, soalnya Hime nggk sempat edit. Mohon di
maafkan .. T.T tapi pasti di chap dua unthinkable destiny is all akan di tulis..
sekali lagi hime benar-benar minta maaf kalau minna tidak suka ..

Semoga suka minna ..

RnR pleaseee .. ^^