Hehe, ini fic baru lagi tentang Sora dan Roxas. Penuh dengan Typo, dan OOC maaf yah -_- maklum baru ada di sini. Cerita kurang greget, plot gak jelas, hehe gomene? Kalau yang gak suka, saya minta maaf yah? Kalau yang suka silahkan baca dengan hikmat, tolong dicomment juga yah, buat pedoman sih :)


Aku ingat, sejuknya hembusan angin di tempat itu. Hembusan angin yang menyingkap helaian rambut kita dengan lembut, hembusan angin yang yang membawa ku datang kepada mu, hembusan angin yang memulai lembaran kisah ini.

Aku juga ingat bintang malam hari itu. Jutaan kerlipnya terpatri di mata ku. Jutaan bintang yang menyinari malam kita, bersama. Kita habiskan waktu bersama. Menatap langit yang sama, berbaring di tanah yang sama. Dengan satu tujuan yang sama.

Chapter 1

Is That You

Seorang gadis cantik berambut merah terlihat sedang berjalan menghampiri pemuda dengan rambut coklat yang jabrik di kursi samping jendela kelas. Pemuda itu terlihat sedang tertidur menggunakan headset, sepertinya sangat nyaman sekali. "Sora? Pfft..." panggil gadis tersebut sambil menahan tawa. Sora masih saja tertidur pulas, lalu gadis itu mengusap kepala Sora dan berusaha membangunkannya, "Mau sampai kapan kamu tidur terus? Ini sudah jam istirahat loh," Sora hanya menggelengkan kepalanya tanpa kata-kata. Karena tidak sabar gadis itu menarik sehelai rambut Sora dengan paksa. "Aaww! Sakiitt!" Sora terbangun dengan suara pekikan yang membuat seisi kelasnya menengok ke arah mereka, "Kairi?! Itu sakit tau!" gerutu Sora.

Kairi hanya tersenyum jahil melihatnya, "C'mone mau ke kantin gak? Riku sudah menunggu di sana." Ajak Kairi, "Huh, iya. Dasar gak sabaran, bisa gak bangunin orang gak usah jambak?" tanya Sora jengkel. "Enggak tuh, habis kebo sih. Hahaha!" canda Kairi kepada Sora.

Mereka berjalan keluar ruangan, Kairi dan Sora berjalan dengan santainya, seperti biasa anak gadis yang melihat Sora lewat pasti kegirangan melihatnya, tanpa rasa malu mereka menyapa Sora, "Sora! Hai!" sapa mereka, "Ya, hai!" jawab Sora semangat dengan senyum manis khas Sora, dan itu membuat para gadis tersebut melting.

"Kau ini seperti biasa yah selalu bersemangat padahal tadi habis di jambak," ucap Kairi jahil. "Hei, jangan bahas itu lagi." Wajah Sora memelas. "Kenapa sih kamu selalu bersikap ramah pada semua orang?" pertanyaan seperti itu membuat langkah Sora berhenti sebentar, lalu iya menjawab pertanyaannya dengan senyuman, "Karena semua orang adalah teman ku." Kairi hanya diam dan melempar pertanyaan yang lain, "Kenapa kamu berpikir seperti itu?"

"Kenapa yah, hm...karena kita berdiri di bawah langit yang sama, tanah yang sama, menghirup udara yang sama, dengan tujuan yang sama. Kita semua itu sama, jadi jika satu orang adalah teman ku maka yang lain juga begitu. Hehe," jawab Sora tanpa basa-basi. Yang di ucapkan Sora tadi membuat Kairi terenyuh, sahabatnya yang satu ini memiliki hati yang benar-benar tulus, pantas saja ia di sukai banyak gadis di sekolah.

Tak lama mereka berjalan, sampailah mereka di dalam kantin. Sepasang mata Sora dan Kairi menyapu setiap sudut yang ada di kantin itu, dan pemuda dengan rambut perak lurus menjadi pusat mata mereka.

"Riku!" sapa Sora. Lalu, Sora dan Kairi berjalan menghampiri Riku yang sedang duduk di pojok kantin. Sora menggeret kursi di samping Riku, lalu Kairi juga menggeret kursi yang lain. "Yo, Sora, Kairi. Kok lama sih?" tanya Riku."Oh itu tadi, aku harus bangunin kebo dulu," jawab Kairi. Sora yang mendengar jawaban Kairi langsung terbelalak, "Kairi!" teriak Sora. Riku yang mengerti situasinya hanya tertawa, begitu juga dengan Kairi, sedangkan Sora menggerutu dengan wajah yang merah. "Hahaha! Ayo, sudahlah Kairi kasihan Sora. Itu lihat wajahnya sudah seperti kepiting rebus, ahaha! Kita beli makan siang yuk?" Riku mengganti topik pembicaraan agar Sora tidak tertekan lagi. Lalu Kairi menoleh ke arah wajah Sora yang tertekuk itu, tiba-tiba saja Kairi mencubit pipi Sora. "Ayolah jangan cemberut terus, aku kan hanya bercanda. Maaf yah Sora?" Kairi meminta maaf kepada Sora dengan tulus, lalu jemari Sora menyentil kening Kairi. "Aku hanya bercanda bodoh, mana mungkin aku marah pada mu dan Riku. Kalian kan sahabat ku. Lagi pula aku adalah keyblade master, masa hanya karena ejekan seperti itu aku marah." Ucap Sora dengan jahil. "Hey, memangnya yang master keyblade kamu doang? Aku dan Riku juga kali." Tambah Kairi. Setelah pembicaraan yang penuh dengan tawa itu berakhir, mereka segera ke etalase makanan.

"Kyaa, Roxas! Ganteng banget! Cool!" teriakan para gadis terdengar dari luar kantin, lalu gerombolan gadis-gadis itu memasuki kantin bersamaan dengan sosok pemuda yang memakai jubah putih, pemuda itu berlari menghindar dari gerombolah gadis-gadis mengerikan yang tergila-gila pada cowok impian. Dengan cepat pemuda itu berlari, tanpa sengaja ia menabrak Sora hingga keduanya terjatuh.

"Sora, kamu gak apa-apa? Bisa berdiri?" tanya Kairi khawatir. "Ya, aku gak apa-apa," lalu Riku mengulurkan tangannya pada Sora agar ia bisa berdiri dengan mudah. Sedangkan pemuda tadi masih terduduk dan menatap Sora dengan heran. Riku yang jengkel melihat kelakuan gadis-gadis yang menyebalkan itu, ia berjalan perlahan menghampiri mereka. "Kalian ini kan wanita, cantik pula. Kenapa kalian tidak bisa bersikap anggun layaknya wanita yang lain? Menurut ku wanita anggun itu lebih menarik dari wanita yang agresif," Riku mengatakan hal itu dengan tatapan yang penuh dengan aura dingin, seakan-akan membuat para gadis itu membeku, dan sepertinya tatapan mata Riku mempunyai unsur magic karena orang-orang yang melihat tatapan matanya akan mengikuti apa yang di perintahkan oleh Riku dengan senang hati.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Sora kepada pemuda itu, lalu ia menjulurkan tangannya untuk membantu. "Iya, aku baik-baik aja kok hehe, maaf telah menabrak mu tadi," jawab pemuda itu, dan ia menyambut tangan Sora dengan hangat. Lalu Sora membantu dia untuk berdiri. Keadaan setelah itu sepi sejenak, Sora hanya menatap pemuda yang di depannya dengan bertanya-tanya, dia itu anak baru di sekolah?

"Kamu anak baru yah?" tanya Sora. "Wah, kayaknya memang anak baru deh. Soalnya aku juga baru ngeliat kamu di sini," tambah Kairi. "Aku sahabat ku, Sora dan Kairi. Kamu?" Riku juga ikut menambahkan. "Aku Roxas, salam kenal." Jawab Roxas dengan senyuman yang sangat menawan, senyuman itu mirip seperti senyumnya Sora. Lalu, Roxas menjabat tangan Riku, berlanjut ke Kairi dan yang terakhir adalah Sora. Ketika Roxas menjabat tangan Sora, tiba-tiba pikiran Sora terasa kosong, hanya ada nama Roxas yang memenuhi otaknya.

Roxas...

"Sora, mari kita berjanji akan bertemu di sini lagi," ucap seorang anak laki-laki dengan rambut pirang. "Di tempat yang sama, di bawah langit yang sama, diatas tanah yang sama?" tanya anak laki-laki dengan rambut coklat yang jingkrak. "Iya. Ayo kita berjabat tangan sebagai perlambang janji kita yah?" anak laki-laki berambut pirang itu mengulurkan tangannya, lalu mereka saling berjabat tangan di bawah naungan bintang dan sinar bulan yang begitu indah. "Kita akan bertemu lagi kan, Sora?" tanya anak berambut pirang itu. "Tentu saja Roxas."

"Roxas?" ucap Sora pelan. Tiba-tiba saja Sora seperti mengingat memorynya dulu, ia merasa pernah bertemu dengan Roxas sebelumya, tetapi dimana? Dan kapan?

Roxas hanya menatap Sora bingung, "Sora, ada apa?" tanya Roxas, "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Sora kembali bertanya, "Hm, mungkin." Roxas menjawab dengan senyum yang mengisyaratkan sesuatu.

"Hei, kalian ngobrolnya udah? Yuk kita beli makanan, lapar ini." Riku mengajak yang lainnya untuk membeli makanan. "Kamu sudah makan siang? Kalau belum, ayuk kita makan bersama?" ajak Kairi kepada Roxas. Roxas hanya tersenyum, dan mengangguk. Mereka berjalan menghampiri etalase makanan. Riku memilih makanan 4 sehat lima sempurna, Sora memilih makanan yang banyak dagingnya, sedangkan Kairi memilih memakan salad saja. Lalu. Roxas memilih makanan yang sama dengan Sora. "Roxas, selera mu sama dengan ku ya. Aku senang," ucap Sora girang.

Setelah memilih dan memesan makanan, mereka berjalan ke kursi dan meja yang sebelumnya. Mereka berjalan ke meja dengan tangan penuh makanan. Setelah itu mereka mempersilahkan Roxas untuk duduk bersamanya.

"Kau, mau masuk ke kelas berapa?" tanya Riku kepada Roxas. "Kelas X.B," jawab Roxas. "Wah kelasnya sama dengan ku dong?" tambah Sora dengan mulut penuh dengan makanan. "Telan dulu makanan mu, Sora!" Kairi kesal dibuatnya, lalu ia mendengus. "Oke, selamat datang di sekolah ini. Dan aku yang akan menjadi guard mu dari gadis-gadis sadis itu, hehehe," canda Sora dengan wajah yang sumringah, dan itu membuat Roxas merasa agak lega.

Dari saat itu, Sora, Riku, Kairi dan Roxas selalu bersama. Sora yang sekelas dengan Roxas mengakibatkan mereka jadi tambah lengket. Gadis-gadis yang tergila-gila kepada mereka berdua, memberikan julukan kepada mereka sebagai Duo Prince, tak jarang mereka di ganggunya.

Mulai dari saat itulah, bulan menjadi satu lagi. Kekuatan hati akan bercampur dan menjadi satu kekuatan yang besar. Lagi, dan lagi-lagi tangan itu berpaut erat dengan tangan yang lain. Janji yang telah lama, apa bisa di tepati.

Gelap dalam hati tak akan pernah habis, maka kekuatan dua bulan sangat di perlukan untuk meneranginya. Siapa kedua bulan itu? Aku dengannya? Atau aku dengan mu?