Judul: Nama untuk baby (Sequel dari 'periksa atau tidak?')
Cast: Oh Sehun/ Kim Jongin(GS), Luhan-Baekhyun(GS), Kris/Suho(GS)
Desclaimer: cast milik diri mereka sendiri. Ide cerita muncul begitu saja di otak saya. dan mian kalau ada kesamaan atau bla bla bla… this story is mine.
Hanya cerita ringan tentang sehun dan kai.
Semoga suka! Hati-hati typo…. DLDR…
Enjoy!
-'O'O'O'O'-
Entah sudah berapa lama Sehun berjalan bolak balik di depan pintu ruang ICU, dimana dibalik pintu tersebut terdapat sang istri yang tengah berjuang hidup dan mati. Sosok wanita yang sebentar lagi akan membuat laki-laki tampan itu menjadi seorang ayah.
Haah… ia tak menyangka, detik-detik yang ia tunggu terasa begitu mengerikan. Ah tidak! Ini tidak mengerikan, tapi menakutkan. Ia takut, amat sangat takut dengan keadaan Jongin dan Baby mereka. Sehun sungguh takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada mereka. Pada malaikat hidupnya. Dengan kasar ia mengusap wajah tampannya yang jelas terlukis rasa takut, cemas dan khawatir.
Tak jauh berbeda dengan calon ayah tersebut, beberapa-ah, lebih tepatnya 6 orang yang duduk di kursi tunggu di depan ruang bersalin itu, mereka juga tengah memasang ekspresi yang sama dengan Sehun.
Dua wanita yang tak muda lagi terlihat begitu khawatir dan cemas dengan anak, menantu dan calon cucu kesayangan mereka. Kedua tangan mereka saling bertautan memberi kekuatan. Berbeda dengan 4 orang yang lainnya. Walaupun juga diliputi rasa cemas dan khawatir, tetapi mereka tetap bersikap tenang karena mereka yakin keadaan seseorang yang mereka tunggu akan baik-baik saja.
Mereka hanya perlu bersabar dan berdoa demi keselamatan sang ibu dan Baby yang tengah berjuang di dalam sana.
Keadaan hening itupun terpecah oleh suara laki-laki tampan yang tengah menggenggam jemari wanita-nya yang duduk tepat di sebelahnya. "Sehun-ah, apa kau sudah mempersiapkan nama untuk Baby kalian?" tanya pelan. Sontak semua orang yang berada di sana langsung mengarahkan pandangan mereka pada laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi ayah itu.
"Nama? Eh, umm.."
"Kau belum mempersiapkannya?" tanya Ny. Oh langsung sebelum Sehun menyelesaikan kalimatnya.
Sehun tak langsung menjawab. Ia terdiam dengan pandangan kosong karena mendapat pertanyaan yang seharusnya bisa ia jawab. Tapi...
"Yah! Pabbo, kenapa kau belum mempersiapkan namanya? Kau mau memanggil bayi kalian dengan panggilan Baby terus?" ucap Ny. Oh lagi, sedikit kesal.
Sebelum Sehun menjawab pertanyaan sang ibu, Ny. Kim bersuara lebih dulu. "Ah, kalau kau belum mempersiapkannya, bagaimana kalau umma saja yang menyiapkan nama untuk Baby kalian? Umma punya nama yang sangat bagus untuk putra mu, Sehun-ah!"
"Putra? Tidak, cucuku yeoja, jadi ia harus memiliki nama yang cantik. Sehun, umma juga sudah punya nama yang sangat bagus untuk putri mu," seru Ny. Oh, tak setuju dengan kata-kata Ny. Kim.
"Ehem, maaf besan, tapi aku merasa putri ku akan melahirkan seorang jagoan untuk ku, bukan seorang putri,"
"Maaf juga besan ku. Tapi aku merasa menantu tercinta ku akan melahirkan seorang putri yang sangat cantik seperti ibunya, jadi saya akan memberikan nama yang cantik dan indah seperti cahaya,"
"Tidak Ny. Oh. Cucuku akan menjadi jagoan dan ia harus memiliki nama yang gagah, seperti rusa, ia akan menjadi pelari yang hebat,"
"Anda mau memberikan nama hewan untuk cucuku? Tidak, cucuku akan menjadi seorang putri yang cantik!"
"Tidak cucuku akan menjadi laki-laki yang tampan!"
Melihat adu mulut yang para ibu lakukan, membuat Sehun menjadi serba salah. Ah, bagaimana ia tidak merasakan hal itu? Lihat saja sang ibu yang ngotot bilang kalau Baby yang lahir nanti adalah yeoja sedangkan sang ibu mertua bilang kalau cucu nya adalah namja. Haah… ia sudah terpikirkan akan jadi seperti ini, tapi mau bagaimana lagi mereka yang meminta ia dan Jongin untuk tidak memeriksa kandungan Jongin dulu. Jadilah mereka 'main tebak-tebakkan' sebelum si bayi lahir.
Ah! Nama. Yaah.. jujur Sehun sudah mempersiapkan beberapa nama untuk Baby nanti. Tapi tentu saja ia harus membicarakannya pada Jongin dulu.
Tapi setelah mendengar keinginan ibu dan ibu mertuanya yang menginginkan Baby namja dan yeoja, dan usulan-usulan untuk nama yang mereka katakan. Sepertinya laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi ayah ini sudah memiliki nama yang menurutnya akan sangat disetujui oleh mereka, terutama sang ibu dan Ibu sang istri.
Dan lagi, jika prediksinya tidak salah, ia akan memiliki Baby kembar.
"Yaah, bisakah kalian berhenti berdebat? Ini rumah sakit dan tidak seharusnya kalian yang menentukan nama untuk anak Sehun dan Jongin. Bukankah kita sudah menyerahkan semuanya pada mereka?" Tuan Kim berbicara.
"Benar, biar Sehun yang memikirkan nama untuk cucu kita. Sehun pasti tidak akan mengecewakan kita." Tambah Tuan Oh.
"Kris hyung, Suho noona," panggil Sehun pada sepasang suami isrti yang ikut menemaninya menunggu sang istri melahirkan setelah beberapa saat sang appa berbicara. Yang dipanggil menoleh menatap Sehun dengan pandangan bertanya.
"Umm, apa kalian- sebelum hari kelahiran Kevin kalian sudah menyiapkan nama untuk nya?" tanya nya.
"Uh? Tentu saja Sehun-ah. Tapi itu setelah kami mengetahui apakah anak kami namja atau yeoja." Jawab Suho.
"Oh, begitu. Tapi aku tidak tau apakah anakku namja atau yeoja,"
"Kalau begitu kau harus menyiapkan dua nama. Satu untuk yeoja dan satu lagi untuk namja." Sahut Kris.
Semua yang ada disitu mengangguk setuju dengan ucapan Kris kecuali Sehun. Ia terdiam untuk beberapa saat sebelum senyum tipis yang membuat raut wajah lelahnya tampak lebih tampan. Melihat senyum itu, sepertinya mereka yakin Sehun sudah menentukan nama yang bagus untuk calon keluarga mereka.
Tak lama setelahnya terdengar suara bayi menangis. Sontak mereka semua berdiri mendengar tangisan itu. Tangisan yang terdengar sangat kencang.
Huueeee... huuee...
"Bayinya lahir... aahh.. syukurlah. Syukurlah, Sehun-ah! Sehun-ah, kau sudah jadi ayah! Selamat, Sehun-ah."
Wajah-wajah lega dan bahagia terpancar dari kedua orang tua Sehun dan keluarga Jongin serta sang kakak ipar-Suho beserta suaminya, Kris.
Sehun tak kalah lega dan bersyukur saat akhirnya ia bisa mendengar suara tangisan sang anak. Baby-nya telah lahir. Senyum lebar tak lepas dari wajah tampannya. Akhirnya ia menjadi seorang ayah. Kedua matanya jelas terlukis rasa haru akan kelahiran sang anak.
Setelah melepas pelukan Tuan Kim dan menerima tepukan bangga pada bahunya, namja tampan itupun menatap penuh harap pada pintu yang masih tertutup. Ah, kapan pintu itu akan terbuka? Ia ingin melihat malaikat kecilnya.
Tapi sepertinya pintu itu tak akan terbuka.
Wajah bahagia itupun langsung berubah bingung dan khawatir. Cemas tiba-tiba saja merasukinya.
Apa yang terjadi? Kenapa tak ada satupun yang keluar? Dokter? Suster? Apa yang terjadi didalam?
"Ke- kenapa dokternya tidak keluar? Apa yang terjadi?"
Suara nya terdengar gemetar. Padangan Sehun terpaku pada pintu didepannya. Ingin membukanya tapi- tidak, ia tidak bisa.
Beberapa saat kemudian kembali terdengar suara tangis bayi yang terdengar lebih kencang dari yang pertama ia dengar. Tangis yang terdengar begitu semangat/?
"Sehun? Sehun-ah, itu suara bayi kan? Bukankah tadi kita sudah mendengar baby mengangis lalu kenapa ada tangisan lagi?" Suho berkata heran dan bingung. Oh, tunggu mungkinkah?
"OH SEHUN! Anak mu kembar! Yah.. benarkan? Sehun! Sehun-ah!"
Sehun tak terlalu mendengar seruan sang ibu dan ibu mertua-nya. Namja itu terpaku dengan apa yang terjadi. Kembar? Benarkah? Baby ku kembar? Sungguh?
Plaak!
"Auwwh! Kris hyung! Kenapa kau memukul kepalaku?"
"kau! Kenapa kau diam menjadi patung seperti itu? Tidak kah kau bahagia? Kau memiliki Baby kembar, Sehun-ah!"
Jawaban Kris seketika membuat senyum di wajahnya kembali merekah. Senyum lega dan bahagia setelah yakin bahwa baby nya kembar. Oh tuhan... terima kasih sudah mendengar doa ibu dan ibu mertua-ku. tapi tunggu! Kembar, belum tentu sepasang kan? Ah, kepala Sehun sakit…. -_-
-OhO-
Sehun tak hentinya bersyukur dan menciumi setiap wajah Jongin yang masih setia menutup mata indahnya. Dielusnya penuh kasih sayang wajah cantik sang istri. Mengucapkan beribu terima kasih karena sudah berjuang melahirkan Baby mereka dan dapat bertahan setelah proses melahirkan yang menakutkan- menurutnya.
Perlahan kelopak mata itu terbuka menampilkan iris coklat indahnya. Perlahan Jongin menyesuaikan cahaya yang memasuki matanya hingga dengan jelas ia menangkap wajah tampan sang suami di sampingnya. Tersenyum penuh kelembutan seakan menyambutnya dari tidur panjangnya.
"Sehun…"panggilnya lirih. Mata bulatnya menagkap raut wajah bahagia Sehun dan kedua iris gelap itu terlihat haru akan kebahagiaan.
"Ne, sayang. Merasa lebih baik?" tanya Sehun lembut.
Jongin tersenyum lembut, " Ne. aku merasa ringan," sejenak menghentikan ucapannya. Semakin nyaman dirasanya karena belaian jemari Sehun. "Bagaimana dengan Baby?" tanyanya.
"Baby, mereka baik-baik saja. Mereka sehat dan sangat menggemaskan, sayang… Kau tau? Aku merasa, aku adalah laki-laki yang peling beruntung karena memiliki istri cantik dan hebat sepertimu. Kau memberiku 2 malaikat yang sangat indah. Terimakasih. Aku mencintaimu, sayang…" ujar Sehun panjang lebar, membuat senyum manis di wajah cantik sang istri terkembang indah.
"Aku juga mencintaimu, Sehun…"
Sesaat setelah Jongin membalas kata-kata Sehun, terdengar suara pintu terbuka dan masuklah ny. Oh dan ny. Kim. Masing-masing memeluk buntelan dalam dekapan mereka. Di belakang mereka, Suho, Kris, tuan Oh dan tuan Kim masuk. Mereka tersenyum bahagia pada sepasang suami istri yang baru saja menjadi orang tua.
"Jongin-ah, selamat ya sayang.. kau sudah menjadi ibu sekarang." Ujar Suho mendekati sang adik dan mengecup lembut kening Jongin. "Selamat ya, adik ipar." Tambah Kris yang berdiri disamping Suho.
"Terimakasih Suho unnie… Kris oppa…" jawab Jongin.
"Jongin sayang, tidakkah kau ingin melihat putramu? Ia sangat tampan dan sehat…" panggil sang ibu, lalu perlahan menempatkan bayi mungil itu pada sisi kanan Jongin yang lumayan luas. Ny. Oh juga menempatkkan bayi mungil yang sedaritadi ia gendong pada sisi kiri Jongin. Tapi tidak jadi karena ruang yang sempit sehingga ia memberikan bayi cantik itu pada dekapan hangat Jongin yang meminta ingin menggendong sang anak.
"Dia sangat cantik, Jongin-ah. Mirip seperti ibunya, cantik…" ujar Ny. Oh.
Senyum tak pernah lepas dari wajah ny. Oh dan ny. Kim. Mereka benar-benar bahagia kerena anak-anak mereka memberikan mereka cucu yang sesuai dengan harapan mereka. Sepasang baby kembar yang tampan dan cantik.
"Hai, sayang.. ini umma. Selamat datang dalam keluarga kami. Umma menyayangi kalian…" ucap Jongin penuh kelembutan. Mencium sayang wajah mungil baby yeoja dalam dekapannya dan berlalih pada baby namja yang berada dalam dekapan Sehun. Sehun mendekatkan bayi nya agar Jongin dapat melakukan hal yang sama pada putri mereka.
Kedua pasang mata mungil itu menatap Sehun dan Jongin polos. Seakan mengerti dengan kebahagiaan orang tua mereka, sepasang bayi kembar itupun tersenyum dan tertawa lucu. Membuat mereka terlihat semakin menggemaskan.
Sontak semua yang ada disana memekik tertahan melihat kelucuan bayi kembar lucu itu. Mereka benar-benar gemas. Aih.. lucunya…
"Mereka sungguh indah, Hunnie…" lirih Jongin. Terharu melihat wajah-wajah mungil itu.
"Ya, sayang. Mereka malaikat kita. Terimakasih…" balas Sehun. Kemudian mengecup kening sang istri dalam. Cukup lama mereka saling berbagi kasih hingga tuan Kim berbicara.
"Jadi, Sehun-ah. Siapakah gerangan nama mereka? Kami ingin sekali memanggil nama mereka," ucap tuan Kim.
Jongin yang mendengar ucapan sang appa langsung menatap Sehun yang juga menatapnya penuh arti. "Kau belum memberikan nama untuk mereka?" tanyanya heran.
"Umh.. aku ingin mendengar pendapatmu, sayang." Jawab Sehun. Matanya beralih pada baby yeoja yang kini menatapnya polos.
"Beritahu aku Sehunnie... siapa nama putri cantikku ini..?"
"Umh, namanya... kau tau, iaterlihat bersinar. Wajahnya sungguh indah dan cantik. Baekhyun, Oh Baekhyun adalah namanya." Jelas Sehun. "Sedangkan jagoanku ini. Ia tampan sepertiku namun ia memiliki mata bulat yang indah sepertimu. Luhan, Oh Luhan.. bagaimana sayang?" lanjut Sehun. Kembali menatap sang istri yang menatapnya penuh arti.
Mata bulat Jongin terlihat lebih bersinar mendengar nama yang diberikan Sehun, "Nama yang sangat indah, Sehun. Aku setuju," Ucapnya lembut. "Hai, Luhannie... Baekhyunnie.. aah.. kalian senang?!" seru Jongin pelan dan tertawa pelan melihat sang buah hati tertawa dalam dekapan ia dan sang suami.
"Baekhyun dan Luhan. Memang nama yang indah, Sehun-ah." Ujar ny. Kim.
"Benar. Tapi Sehun-ah, apa kau memikirkan nama mereka saat umma dan ny. Kim ribut soal nama anak kalian tadi?" tanya ny. Oh.
"Ne, umma. Otteshimnika? Apa umma dan Kim umma setuju dengan nama yang kuberikan untuk cucu kalian?" jawab Sehun.
"Ne! Tentu saja kami setuju sayang. Terima kasih nak..."
"Appa bangga pada mu, Sehun-ah.. lihat lah, mereka sungguh sehat dan manis." Ujar tuan Oh.
Tuan Kim, Suho dan Kris tersenyum senang melihat mereka bahagia. Mereka sengan karena Jongin dan Sehun telah memberikan kebahagian kepada keluarka mereka, terutama ny. Oh dan ny. Kim .
Sehun menaiki bangsal Jongin dan mendekatkan wajahnya pada sisi kanan wajah Jongin. "Sayang, terima kasih sudah menjadi pendamping hidupku. Terima kasih sudah memberikanku 2 malaikat yang sangat indah... terima kasih. Saranghae, jeogmal saranghae, Oh Jongin..." bisiknya lembut dan penuh cinta. Kemudian mengecup sayang pipi berisi Jongin.
"Ne... Aku juga berterimakasih karena sudah memilihku menjadi bagian dalam hidupmu, suamiku. Nado saranghae..." balas Jongin dan mencium lembut pipi Sehun.
"saling menatap penuh cinta dan sayang. Sama-sama beruntung dan saling memiliki. Ditambah, dua malaikat tampan dan cantik yang akan mengisi kehidupan mereka. Sehun dan Jongin sungguh bersyukur untuk itu.
Mereka semua terlarut dalam percakapan tentang Luhan dan Beakhyun. Tentang segala pernak-pernik kebutuhan sepasang bayi menggemaskan itu hingga rumah yang akan keluarga kecil itu tempati. Karena, semenjak Sehun dan Jongin menikah mereka tinggal di apartemen hingga 7 bulan kehamilan Jongin. Kemudian sang ibu- ny. Kim- meminta mereka untuk tinggal di kediaman keluarga Kim.
Hingga ucapan seorang Oh Sehun, membuat ia harus mendapat pukulan di kepala dan di sekujur tubuhnya. Karena- ooh... tak bisakah isi pikiran suami tampan Jongin ini tidak berisi hal-hal yang mesum? Menjengkelkan, umpat Jongin.
"Sayang, aku senag kau sudah melahirkan dan sehat seperi sekarang. Kau tau, sebelum maupun setelah kau melahirkan, tubuh mu ini tetap saja sexy dan indah.. membuatku ingin menerkamu sekarang juga." Ucapnya dengan senyum mesum andalannya.
.
.
.
Ngik -_-'
Plaak! Buakh! Plaaak! BUKH!
Awwh...
Hmm... bayangkan sendiri gimana nasib sang appa muda itu. Dan si kembar, Luhan-Baekhyun malah bertepuk dan tertawa senang melihat sang appa yang menerima dampratan ari keluarga mereka.
Haah.. Jongin hanya berharap keluarga kecil ia dan Sehun akan selalu bahagia dan bersama selamanya...
.
End...
.
Ini saya buat sequel dari ff sebelumnya… bagi yang minta sekuel udah saya bikinkan…
Bingung mau bikin series atau oneshot berlanjut, karena otak saya lagi maunya bikin cerita tentang keluarga kecil Oh. Ada yang mau?
Ff saya yang lain lanjut kok, tapi gk tau yang You're My Brother, idenya ilang begitu saja… maapakan u_u
Yaudah sekian…
See next in another story…
Jangan lupa review nya….
By!
Mind to review?
