Ponsel berdering untuk kesekian kalinya dan selama itu pula makian terdengar dari Baekhyun. Bibir tipisnya komat kamit melafalkan umpatan pun dengan genggaman terlampau kuat pada ponsel seolah hendak meremukkan benda itu.

"SIAPA INI?! BERHENTI MENGHUBUNGIKU JIKA KAU TIDAK BICARA SIALAN!" Baekhyun kembali memaki. Deru nafasnya bergulung naik turun menunggu sahutan di seberang sambungan sana namun lagi keterdiaman yang menjadi jawabannya.

"KAU HUBUNGI AKU SEKALI LAGI AKU AKAN MELAPORKANMU KE POLISI, KAU DENGAR AKU BRENGSEK!"

Lantas melempar ponsel pada tempat tidur dalam gerutuan yang serupa. Ini bukan kali pertama terjadi, terhitung sudah sejak sebulan yang lalu nomor asing itu menelepon; tanpa patah kata pun sampai hari ini dia masih saja melakukannya.

Baekhyun kesal. Luar biasa kesal dengan panggilan berulang namun tidak ada kata apapun yang meluncur dari si penghubung. Pekerjaannya terganggu, konsentrasinya pula dan Baekhyun sudah cukup bersabar dengan itu semua.

Dia akan memastikan penelepon sialan itu berhenti menghubunginya kali ini atau Baekhyun benar-benar akan melaporkannya pada polisi.

Namun nyatanya ponsel kembali berdering. Bukan panggilan melainkan pesan masuk dari nomor yang sama. Baekhyun telah bersiap memaki lagi sedang jari tergesa mengusap layar membuka pesan itu.

"Hai, maaf jika aku menganggu dengan menghubungimu terus menerus. Aku gugup sekali sampai tak bicara. Kupikir mengirimmu pesan menjadi pilihan terakhir, hm... aku hanya ingin bertanya 'apa warna celana dalammu hari ini?'-Park Chanyeol ganteng.

"GOD DAMNIT PARK CHANYEOL!" Baekhyun berteriak keras sampai burung di dahan jatuh terkejut. "KELUAR KAU BRENGSEK! PISANGMU MAU KUCINCANG, HEH!? AKU BENAR-BENAR AKAN MELAPORKANMU KE POLISI, KAU DENGAR!? DASAR SUAMI GILA PENGANGGURAN!"

"Hehe... senangnya menggoda Baekhyunku~"-Park Chanyeol ganteng.


tamat