.
Pair : Konohamaru x Hanabi
Genre : Adventure, Friendship—mungkin ada Romance-nya sedikit
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto, Kaze no Hana 風の花 © Izumi Nairi
Rating : K
.
Kaze no Hana 風の花
.
"Pagi, nee-chan," sapa gadis bermata pucat itu pada perempuan yang tengah duduk-duduk di beranda depan. Dengan lincah dia juga turut duduk di sebelahnya. "Nee-chan tak ada misi?"
"M-misi? T-tidak. K-ka-kakak s-sedang l-libur. Ha-Hanabi-chan s-sendiri?"
"Sama," jawab si gadis itu—Hanabi—sambil menguap. Diusap sepasang matanya yang pucat dengan lengan kanannya. "Pagi ini cerah sekali. Aku ingin santai-santai saja di rumah. Mungkin kita bisa menghabiskan waktu bersama, nee-chan."
"K-kurasa… Ne-Neji-nii-san j-juga se-sedang l-libur. B-ba-bagaimana k-kalau k-kita p-piknik saja?" ajak kakaknya sambil tersenyum manis. "A-ajak tou-sama j-juga."
Mata Hanabi berbinar. "Aku suka! Aku juga mau piknik," katanya senang. "Kapan?"
"I-i—"
"Selamat pagi."
Hanabi dan kakaknya menoleh, dan mendapati seorang lelaki bermata pucat seperti mereka tengah berdiri tepat di belakangnya. Rambut berwarna kecoklatan milik lelaki itu tampak sedikit berantakan. Sepertinya dia baru selesai berlatih.
"Ada apa, Neji-nii-san?" tanya gadis kecil itu sambil berjalan ke arahnya. "Waaahh… peluhmu banyak sekali. Habis latihan, ya?" 'Sepagi ini?'
"Iya, Hanabi-sama," jawab Neji ramah, meskipun tak menampakkan senyum. Dia mengelap keringat di keningnya, lalu melanjutkan, "Sebenarnya, aku ke sini—"
"Nii-san, bisakah kau tak memanggilku 'Hanabi-sama' lagi?" tanya Hanabi sedikit kesal. Namun dia segera teringat ide yang diutarakan kakaknya tadi. "Oh, aku dan Hinata-nee-chan mau piknik. Sekalian mengajak tou-sama juga." Gadis itu menatap wajah Neji sebentar, lalu melanjutkan, "Nah, kau ikutlah dengan kami! Hitung-hitung kita bisa tambah dekat satu sama lain, bukan?"
"Er… maaf, Hanabi-sam—eh, Hanabi-c-cha-chan, tapi ada yang perlu kukatakan. Eh, begini, Hokage-sama ingin berbicara—bertemu—dengan anda," ujar Neji. "Mungkin soal misi."
"Misi?"
"Aku tak tahu. Tapi, sebaiknya anda segera kesana."
Gadis itu terdiam sejenak. "Tapi…"
—"—
"Misi lagi?"
Moegi tampak tak senang dengan ekspresi yang ditunjukkan temannya itu. Katanya kesal, "Jangan begitu, Konohamaru! Kau harusnya bangga, dipercaya oleh Tsunade-sama untuk mengemban misi yang sangat penting."
"Maksudmu, mengejar kucing atau membantu peternak sapi itu misi yang sangat penting?" tanya Konohamaru. Dia tak terima misi seperti itu dibilang "penting." "Lagipula, bukankah kita baru pulang beberapa hari yang lalu?"
"Pokoknya, kita dipanggil Tsunade-sama!"
Remaja itu hanya terdiam saat melihat punggung teman gadis satu timnya itu yang kian menjauh. Akhir-akhir ini, kepalanya agak pusing. Dia sedang malas meladeni kecerewetan Moegi yang makin hari makin menjadi-jadi. Beruntung, masih ada Udon yang kadang-kadang menengahi mereka. Hal ini gara-gara kejadian tak mengenakkan beberapa hari yang lalu. Diliriknya temannya itu, tapi yang dilirik hanya menggeleng.
"Ayo," ajak Udon
"Memangnya sepenting apa, sih, misinya?" tanya Konohamaru sambil melangkahkan kakinya. "Apa Ebisu-sensei sudah kembali?"
"Belum. Mungkin anggota keempat akan diganti lagi, seperti misi-misi kemarin," ujar Udon sambil melangkahkan kakinya.
"Aku heran. Orang seperti Ebisu-sensei punya misi sepenting dan selama itu. Padahal, kalau dipikir-pikir, lebih baik meletakkan misi yang berat seperti menjaga Kepala Negara kepada Kakashi-sensei atau Yamato-sensei, bukan? Kupikir, Naruto-nii juga pantas dapat misi ranking A semacam itu."
"Lebih baik Ebisu-sensei, kurasa. Dia juga berperan sebagai mata-mata," kata Udon. "Mungkin karena dia tak terlalu dikenal, dia bisa diandalkan dalam misi itu."
Kohonamaru mengeryit. "Aku tak yakin. Tapi… aku penasaran, siapa yang jadi pengganti Ebisu-sensei, ya? Naruto-nii?"
"Kudengar dia ada misi kemarin," ujar remaja berkacamata itu. "Mungkin—er… tidak."
"Kuharap, siapapun dia, dia bisa membuat Moegi-chan tidak terlalu cerewet di misi kali ini," ucap Konohamaru sembari menghela napas panjang.
—"—
"Mana Hyuuga Hanabi, Shizune-chan?" tanya Hokage itu saat melihat anggota tim Ebisu yang belum lengkap. "Apa kau sudah bilang padanya?"
"Su-sudah, Tsunade-sama," jawab perempuan berambut pendek yang tengah berdiri di samping sang Hokage. "Aku bertemu Neji-san di dekat kediaman klan Hyuuga, dan mengatakan padanya untuk menyampaikan pada Hanabi-chan bahwa kau menyuruhnya datang ke sini."
"Maaf, baa-sama—" interupsi Konohamaru. "Kau bilang, Hyuuga Hanabi?"
Tsunade yang tengah menatap Shizune, menoleh. "Hm?"
"Apa dia pengganti Ebisu-sensei, di misi kali ini?"
"Kalau iya, kenapa?"
'Sensitif sekali?' "Tapi, bukankah lebih baik kalau chūnin seperti kakaknya—maksudku Hinata-nee—atau yang lainnya, yang jadi pengganti Ebisu-sensei?" tanya cucu Hokage ketiga itu sedikit sangsi. "Kalau Hanabi-san…"
Tok-tok-tok!
Setelah mendengar suara "Masuk!" milik Hokage kelima, daun pintu pun terbuka. Seorang perempuan berambut gelap memasuki ruangan itu dengan raut wajah tak yakin. Meski mata pucatnya terlihat kalem, namun ada seseorang di ruangan itu yang yakin kalau gadis Hyuuga itu tampak sedikit kecewa.
"Maaf, Hokage-sama. Aku ada urusan sebentar," kata gadis itu sambil tersenyum tipis. "Jadi, ada apa?"
"Kita langsung saja," kata Tsunade. "Karena Ebisu-san sedang dalam misi, maka kau kutugaskan untuk menjadi penggantinya selama misi ini. Misi yang akan kalian jalani adalah menjaga Akioto Takamura-sama yang akan pulang ke desanya."
"Siapa dia?" tanya Konohamaru.
"Dia adalah wakil ketua Desa Tamue. Dia datang beberapa waktu yang lalu—untuk alasan yang tak bisa kusebutkan—ke Konoha dan kini dia akan pulang ke desanya. Maka dari itu, aku meminta kalian untuk menjaga agar dia bisa sampai ke desanya dengan selamat."
"Tapi… kenapa dia tidak pulang sendiri—maksudku, saat dia datang ke sini, bukankah dia tak dikawal?" sergah Moegi.
"Dia dikawal, oleh ninja Konohagakure juga. Tapi, mereka baru saja menyelesaikan misi, masak harus mendapat misi lagi?" sanggah Tsunade. "Sekarang, dia tengah menunggu di gerbang utama Konoha. Sebaiknya kalian segera ke sana, karena dia tak suka menunggu."
"Satu hal lagi, Tsunade-sama," kata Shizune mengingatkan.
"Oh, benar." Senyum sang Godaime terkembang. "Siapa yang akan jadi ketua di sini? Mengingat kalian semua selevel…"
Moegi dan Udon tentu saja melirik Konohamaru. Tapi, cucu Hokage ketiga itu juga melirik gadis di sebelahnya, sang Hyuuga. Gadis bermata pucat itu menghela napas, dia menoleh pada Konohamaru.
"Aku…" ujar Hanabi.
.
To be continue…
.
Author's note: Konnichiwa to my new multi-shot fic… senangnya bisa buat—setelah terjadi beberapa hal yang berkecamuk di kehidupan saya (^^) seperti ulangan dll, dan kini saya datang lagi dengan story ini :)
Maaf sebelumnya, mungkin ada sedikit ke-out of character-an yang terjadi. Sebenarnya saya tidak terlalu kenal dengan beberapa tokoh—tapi masih nekat pingin buat story yang main chara-nya ini—tapi saya akan berusaha memperbaiki character-nya supaya lebih IC. Bagi yang tahu sifat chara-chara di atas—terutama Hanabi & Konohamaru—harap segera memberitahu saya (^0^) karena saya butuuuuhh sekali…
(^^) saya masih membutuhkan kritik dan saran, supaya di-chap berikutnya bisa lebih baik…
Arigato gozaimashu… (^,~)
.
