My high school life
Summary: Hanya sebuah kisah masa SMA seorang gadis bernama Naruto Uzumaki. Bagaimanakah masa SMA gadis ini? Apakah menyenangkan ataukah... menggila(?).
Rete: M (untuk jaga-jaga)
Warning: SasufemNaru, Author gaje, bahasa abal-abal, alur kecepatan.
Chapter 1
"Selamat pagi, Naru-chan..."
"Selamat pagi, obaa-san..."
"Selamat pagi, Naru..."
"Selamat pagi, jii-san..."
Dibawah langit cerah, nampak seorang gadis bersurai pirang berjalan dengan ceria.
"Oh, baa-chan... apakah anada butuh bantuan?" Tanya gadis itu sambil tersenyum dan menahan beberapa barang milik seorang nenek.
"Oh ternyata Naru. Tidak... tidak... kau pasti ingin berangkat sekolah kan. Kau akan terlambat jika membantu baa-chan." Kata nenek tersebut sambil tersenyum ramah.
"Baiklah, obaa-san... hati-hati dengan punggungmu ya. Aku pergi dulu."
Gadis itu, Naruto Uzumaki, melambaikan tangan dengan riang kepada nenek penjual manisan tadi lalu berlari riang menuju ke arah sekolahnya.
Sudah sebulan berlalu semenjak gadis blasteran Inggris-Jepang itu menetap dan memulai kehidupan SMA nya di Jepang dan sudah sebulan gadis itu...
"Ohayou, Hime..." sapa salah seorang teman dekat Naru di sekolah.
"Ohayou, Tenten-chan... Emm, eto... bisakan kau berhenti memanggilku seperti itu?" Kata Naruto yang kurang nyaman dengan sebutan dari temannya tersebut.
"Emangnya kenapa sih? Menurutku kamu pantas dengan sebutan seperti itu..." Kata Tenten sambil membuka pintu dan berjalan masuk kedalam kelas.
"Aku hanya merasa tidak nyaman dengan sebutan itu..."Kata Naruto yang juga berjalan bersama Tenten.
"Ia ia... aku tidak akan memanggilmu seperti itu."
"Arigatou..." Kata Naruto yang mulai tersenyum lagi seperti semula.
Sebenarnya Naruto memiliki alasannya sendiri mengapa dia tidak ingin dipanggil dengan sebutan Hime atau sejenisnya. Dan lagi, tidak ada alasannya untuk menceritakan hal yang ingin ia lupakan.
Naruto duduk di bangkunya yang berada di baris kedua dari jendela. Sedangkan Tenten duduk di sebelah Naruto, baris kedua dari pintu.
Tak perlu menunggu waktu lama hingga bel tanda pelajaran akan dimulai berbunyi. Naruto sudah menyiapkan semua peralatan yang ia butuhkan untuk pelajaran pertama dengan sangat rapih di atas meja belajarnya.
"Naru-chan..." Panggil Tenten.
"Ada apa, Tenten-chan?" Tanya Naruto.
"Kok aneh ya, tidak biasanya Iruka-sensei terlambat..." Kata Tenten.
"Ah benar. Sudah lewat 10 menit..." Kata Naruto yang baru menyadari hal tersebut.
Tapi tak perlu waktu lama, terdengar suara pintu digeser terbuka.
"Ohayou, minna. Gomen... hari ini sensei terlambat." Kata Iruka sambil tersenyum.
"Yah, kirain Iruka-sensei nggak masuk. Batal deh pelajarang free-nya." Kata salah seorang murid.
"Oh, jadi mau free nih. Gimana kalau sensei kasih free satu minggu?" Kata Iruka sensei.
"Beneran nih sensei?"
"Ia, sensei tinggal minta surat skorsing saja dari kepala sekolah. Hehehe"
"Hidoi... jangan donk sensei. Nanti bukannya free malah dikurung di neraka tingkat 9 sama orang tuaku..."
Semua murid di kelas langsung tertawa dengan candaan guru dan murid tersebut, termasuk Naruto.
"Wah... Hime kelas kita memang sangat cantik bagaikan bidadari..." Kata semua siswa-siswi yang menangkap pemandangan surawi tersebut.
"sudah-sudah... Bapak ingin memperkenalkan salah seorang murid pindahan..." Kata Iruka yang membuat kelas seketika hening.
Iruka sensei memang senang bercanda. Itulah yang membuat ia menjadi wali kelas yang menyenangkan. Namun saat ia mulai serius, tidak ada yang boleh membuat suatu hal yang dapat mengganggu, karena sang sensei akan langsung menumbuhkan tanduk di kepalanya.
"Silahkan masuk, Sasuke-kun..." kata Iruka sensei.
Seketika Naruto terdiam seakan membatu.
Dari arah pintu masuk, seorang pemuda berjalan bak seorang pangeran. Kulit putih mengarah ke pucat, rambut raven dengan model berlawanan dengan arah gravitasi, mata hitam kelam yang tajam. Benar-benar bagai seorang pangeran dimata semua siswa. Lalu...
1...
2...
3...
"KITA KEDATANGAN SEORANG PANGERANNNNN..."
"Ojiiiiiii-samaaaa..."
Seketika kelas ribut dengan teriakan orang-orang sebagaimana pertama kali Naruto dibawa masuk ke kelas tersebut oleh Iruka-sensei karena berasal dari luar negri.
Naruto hanya terdiam menatap pemuda didepannya. Dan saat sapphire bertemu tatap dengan mata hitam tersebut, sang gadis langsung membuang muka.
'Kenapa? Kenapa bisa si chicken ass itu ada di siniiiii?' batin Naruto.
"Tolong diam anak-anak..." Kata Iruka mencoba menenangkan.
"Oji-sama... siapa namamu?"
"Kau berasal dari mana?"
"Apakah kau keturunan kerajaan?"
"Bagaimana bisa kau setampan itu?"
"Wah, kulitmu putih sekali..."
"Sudah punya pacar belum?"
Seketika sudah banyak pertanyaan yang diutarakan dan...
"DIAAAAMMMMM!"
Iruka sensei telah mengeluarkan tanduknya, semua murid langsung terdiam karena hal itu. Dengan keadaan yang seketika hening, Iruka sensei langsung menghela nafas dan menatap kearah sang murid pindahan.
"Perkenalkan dirimu, Sasuke-kun..." Kata Iruka.
"Namaku Uchiha Sasuke..."
[hening]
...
...
...
"EEEHHHHH... Hanya itu?!" Teriak semua siswa, tentu saja kecuali Naruto.
"Hei Dobe, do you really happy in this class?(Hei Dobe, apa kau benar-benar senang di kelas ini) " Kata Sasuke sambil menatap kearah Naruto.
Seketika semua orang menatap kearah sang hime.
"Shut up you mounth, Chicken ass.(Tutup mulutmu, pantat ayam)" Kata Naruto membalas perkataan Sasuke.
"Chicken ass? Pantat ayam?" Pikir tenten yang pada dasarnya kurang dalam pelajaran bahasa inggris.
"Calm down, honey... Dont you miss me?(tenanglah, sayang... tidakkah kau merindukanku?)" Kata Sasuke sambil menyeringai.
"Shut up...(diam...)" Bentak Naruto.
"Tolong berhenti... bisakah hime dan... Sasuke berbicara dengan bahasa yang dapat kami mengerti. Kalian berbicara dengan sangat cepat dalam bahasa inggris. Kami susah menangkapnya." Kata Kiba yang menjadi murid paling berani saat itu dan langsung mendapat jempol dari teman-temannya.
"Apakah Naru hime dan Sasuke-kun sudah saling kenal?" Tanya Hinata.
"Tidak!"
"Ya..."
Naruto menatap tajam ke arah Sasuke.
"Ah... Sensei lupa. Sasuke-kun dan Naruto-chan kan dari sekolah yang sama di Inggris. Jadi sudah pasti kalian saling kenal." Kata Iruka.
"Wahhhh... Sasuke-kun dan Naruto hime... mereka pasti akan sangat serasi..." Kata anak-anak di kelas.
"Jangan panggil aku Himeeeee... dan siapa yang kalian bilang serasi dengan si teme ini..." Kata Naruto frustasi.
"Tentu saja Naru-chan..." Kata Tenten dengan lirikan mata yang mendatangkan firasat buruk pada Naruto.
"Sudah... sudah... pelajaran akan dimulai. Jika ada yang kalian ingin tanyakan pada Sasuke-kun, kalian bisa menanyakannya secara pribadi. Dan Sasuke-kun, kau bisa duduk di samping Naruto. Bangku yang dekat dengan jendela..." Kata Iruka sambil menunjuk sebuah bangku didekat jendela.
"T-tapi sensei..."
"Ada apa, Naruto-chan?" Tanya Iruka.
"Kenapa dia harus duduk di bangku itu?" Kata Naruto yang sebenarnya tidak terima Sasuke duduk disebelahnya.
"Loh bukankah hanya tinggal bangku itu yang kosong... Sudahlah... lagian kalian kan teman..." Kata Iruka.
Sedangkan Sasuke sudah berada di tempatnya.
"Dan, Naruto-chan... tolong ajak Sasuke-kun berkeliling sekolah saat istirahat..." Kata Iruka sensei.
'Kenapa harus akuuuuuuuu?! ' Batin Naruto.
To Be Continue
Akhirnya di publish juga. Bagaimana? Gaje? Banyak Typo? Atau mengecewakan? Maaf kalau fanfic ini mengecewakan.
Oh ya... Jika fanfic ini mengecewakan reader, mungkin fanfic ini akan dihapus. Jadi mohon revienya ya agar author gaje ini bisa tahu pendapat readers.
Dan kalau ada saran, jangan segan memberi tahu aku, hehehe...
Please review
