Puppy love

Keluarga kece Oh Sehun

Keluarga besar Park Chanyeol

Keluarga kecil Kim Jongin

Rate : T-M

Warn : Yaoi, Tidak sesuai dengan Umur Cast Asli, Typo is the part of my life, Fluffy abal-abal dikarenakan masih belajar, and at least Don't Like Don't Read.

.

.

.

.

.

Taman bermain memanglah hal yang menyenangkan untuk para anak-anak. Terlebih lagi dengan adanya teman dan juga orang tua yang selalu menjaga mereka. Tidak kenal waktu, terkadang anak-anak itu menganggap taman bermain adalah rumahnya. Tidak peduli mereka yang bermain dari pagi sampai matahari ingin terbenam, atau tidak memperhatikan raut lelah di wajah orang tuanya yang mengawasinya. Anak-anak tetaplah anak-anak. Selalu senang saat berada di dunianya.

"Bagaimana ini, hari sudah mulai sore, tapi Jiwon tetap saja tidak mau diajak pulang" gumam seorang namja cantik yang selalu tidak lupa memakai eyeliner untuk perias wajahnya.

"Sudahlah Baek, nanti juga jika sudah lelah mereka akan berhenti sendiri" jawab temannya yang bermata indah seperti rusa

"Eomma !" Suara anak kecil pertama yang mendekat ke arah namja bertubuh mungil dengan mata yang bulat menggemaskan

"Ada apa taeoh?" Tanya yang dihampiri anak itu

"Aku lelah, ayo pulang" ujar sang anak yang bernama Taeoh

"Taeoh ! Ish kau ini bagaimana, kita kan masih bermain bola"

"Sudahlah Haowen hyung, aku lapar, lebih baik lanjutkan saja besok ya?" Ujar Taeoh ke anak yang lebih tua darinya

"Yasudahlah, eomma ayo kita pulang juga, aku juga sudah lapar" kata Haowen menghampiri "Eomma" nya yang tidak lain adalah Luhan

"Baiklah, tapi sebelumnya, kau ajak Ziyu berhenti bermain dulu nee?"

Tanpa disuruh untuk yang kedua kalinya, Haowen menghampiri sang namdongsaeng nya.

"Ayo Ziyu kita pulang, gege sudah lapar"

"Sebentar lagi owen ge, Ziyu belum selesai bermain dengan Wonie, iya kan wonie?" Kata Ziyu, anak lelaki kedua Luhan yang mewarisi paras cantik dan imut seperti ibunya.

"Eh, kita lanjutkan besok saja ya Ziyu, ayo Owen ge, kita pulang" kata Jiwon langsung meraih lengan Haowen dan menariknya kearah kumpulan namja-namja cantik yang menunggu mereka.

"Mwo?! Kenapa Wonie meninggalkanku?" Ujar Ziyu yang dengan terpaksa akhirnya mengikuti mereka pulang.

.

.

Makan malam dikeluarga Oh terlihat tenang. Sehun, si kepala keluarga dengan perhatian membantu Ziyu yang terkadang kesusahan untuk mengambil makanannya dengan sumpitnya. Ya wajar sih, karena Ziyu baru menggunakan sumpit beberapa minggu yang lalu.

"Bagaimana harimu Haowen? Kau tidak membuat masalah disekolah kan?"

"Ani, aku bukan jackson, appa" jawab Haowen sembari makan.

"Yak! Haowen, kalau sedang makan tidak boleh berbicara, habiskan makananmu dulu, nde?" Kata Luhan mengingatkan Haowen

"Baik Eomma"

"Appa, tadi saat ditaman bermain, owen ge tidak keren. Kalah dari Taeoh hyung" kata Ziyu mengadu ke Sehun.

"Mwo? Tidak appa, aku menang, tapi saat aku memasukan bola ke gawang Ziyu tidak melihatnya saja" kata Haowen tidak terima jika dirinya dibilang kalah keren dari putra semata wayang keluarga Kim itu.

"Eomma melihat kok Haowen memasukan bola ke gawang" ujar Luhan membela Haowen

"Jinjja? Aku tidak melihatnya, appa. Jadi tetap saja Owen ge tidak keren karena Ziyu tidak melihat Owen ge memasukkan bola" kata Ziyu

"Aku keren, Ziyu yang tidak keren, Taeoh juga tidak keren" kata Haowen masih keras kepala

"Anii, Taeoh hyung lebih keren dibandingkan owen ge"

"Yak Oh Ziyu sebenarnya yang gege mu itu aku atau Taeoh sih?" Kata Haowen kesal

"Huwaaaaa apppa, eomma, owen ge memarahiku" kata Ziyu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Ish terserahlah, aku sudah selesai makan appa, eomma" kata Haowen yang langsung meletakkan peralatan makannya dan pergi dari meja makan.

Luhan yang menatap kepergian Haowen sedikit merasa iba dengan putra sulungnya itu. Walau bagaimanapun, Luhan tahu bahwa 98% segala sesuatu yang berada didiri Haowen adalah jelmaan Sehun, yang artinya Haowen tidak mau ada seseorang yang lebih keren darinya, terlebih adiknya sendiri yang mengakui itu, well, bisa dikatakan harga diri Haowen jatuh untuk kali ini.

"Hunnie, bagaimana ini? Aku harus menyusul Haowen sebentar" kata Luhan dan beranjak ingin pergi, namun sebelum Luhan berdiri, Sehun sudah menggenggam tangan suami-cantiknya itu.

"Biar aku saja yang berbicara dengannya, ini urusan sesama lelaki" kata Sehun dan bangkit.

"Yak Oh Sehun! Aku juga lelaki tahu?! Aku .. aku kan manly" ujar Luhan dengan nada yang perlahan pelan diakhirnya.

Ziyu menatap Eommanya yang sedang melamun. Ada perasaan bersalah di dalam dirinya saat tadi Haowen meninggalkan meja makan. Ziyu juga tahu bahwa gege-nya itu pasti sangat tidak terima dibilang tidak keren.

"Eomma apa Owen ge marah sama Ziyu?" Tanya Ziyu.

"Eh?" Luhan memandang anaknya tidak percaya, diumur yang baru 5 tahun, apa anaknya sudah mengerti arti bersalah?

"Ziyu tidak ingin melihat gege sedih" kata Ziyu, Luhan merapihkan peralatan makannya dan menghampiri Ziyu. Ia pun menggendong Ziyu dan membawanya ke ruang tamu.

"Apa Ziyu sayang Haowen gege?" Tanya Luhan sembari mengelus pelan rambut anaknya itu. Ziyu hanya mengangguk.

"Terus kenapa Ziyu mengatakan gege tidak keren? Ziyu tahu kan itu tidak berperi-keHaowenge-an?"

"Iya, tapi kan Ziyu memang benar, Taeoh hyung lebih keren eomma"

"Tapi siapa yang selalu menemani Ziyu kalau Ziyu sedang takut kekamar mandi?"

"Owen ge"

"Kalau yang menemani Ziyu pergi ke taman dan mengajak bermain?"

"Eomma dan gege"

"Terus yang pas itu membersihkan luka Ziyu saat Ziyu jatuh?"

"Hiks .. Haowen ge, huwaaaa iya eomma, Haowen ge keren, Ziyu baru sadar" kata Ziyu yang langsung menangis. Luhan memeluk anaknya dan menenangkannya.

"Yasudah sekarang Ziyu minta maaf nee ke Haowen ge? Bilang padanya kalau Haowen ge keren"

"Arraseo eomma" kata Ziyu dan bangkit.

Ia berlari ke arah kamar gegenya itu, Sehun yang melihat Ziyu berada didepan pintu sedang mengintip akhirnya memutuskan untuk keluar, membiarkan kedua anaknya menyelesaikan masalah mereka sendiri.

"Katakan Ziyu menyayanginya nde?" Kata Sehun membisikkan Ziyu saat ia sudah didepan pintu

"Um! Iya appa!"

Ziyu mulai memasuki kamar Haowen. Terlihat Haowen yang sedang mendudukan dirinya di balkon kamarnya.

"Owen ge" panggil Ziyu pelan

"Hm"

"Maafkan Ziyu ya"

"Hm"

"Ziyu tidak bermaksud mengatai Haowen ge seperti itu"

"Hm"

"Huwaaaa Owen geeee" Ziyu langsung memeluk leher Haowen dan menangis terisak disana.

"Iya sudah gege maafkan" kata Haowen yang sebenarnya tidak tega untuk mendiamkan Ziyu.

"Benarkah? Benarkah ?" Tanya Ziyu

"Iya"

"Ziyuuu sayaaang Owen ge. Owen ge sangaaaaat keren melebihi Taeoh hyung!" Kata Ziyu

"Jinjja?"

"Um! Pokoknya Haowen ge tidak terkalahkan kerennya!" Ujar Ziyu dengan semangat

"Kalau dengan iron-man? Siapa yang lebih keren?" Tanya Haowen tiba-tiba.

Ziyu melepaskan pelukannya, menatap Haowen. Dan kali ini Haowen pasti yakin dirinya akan menang karena Ziyu tidak tahan bertengkar dengannya lebih lama.

"Kalau dengan Iron-man, pasti Iron-man lah, owen ge bagaimana ish. Mimpi saja kalau Owen ge lebih keren dari Iron-man"

"Oh Ziyuuuuuuu!"

Dan diakhiri dengan Ziyu yang mengerjap-ngerjapkan matanya, bingung apa ada yang salah dengan perkataannya.

.

..

...

End or To Be Continue?

...

..

.

Akhirnya setelah sekian lama cuma mantengin ff koriyah kaya HunHan, ChanBaek, and Kaisoo, akhirnya beraniin buat bikin juga.

Maaf kalau masih berantakan, kosakata koriyah nya juga tergolong limit dan entah nyambung apa tidak.

Buat part pertama special thanks to temen kuliah aku yang sudah menjejeli segala macem berbau exo dan idol lainnya, ga berenti-berenti walaupun dulu ga suka (pake banget) sama yang namanya idol kpop. Ternyata setelah ditelusuri aku falling in love. Maafkan kekhilafanku dulu. Sekarang lagi berusaha buat mertahanin ngeshipperin HunHan, karena entah mengapa, I believe that HunHan is real. Xoxoxo *note: temen yg ngejejelin koriyah sebenernya gatau klo aku Yaoi (peace)*

And kata terakhir : Yaoi itu bukan sesuatu yang menyimpang, bukan hasrat terpendam tapi memang imajinasi yang terkadang susah untuk di keluarkan.